PENGGUNAAN DANA
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Dosen : Dr.Gregorius Paulus Tahu,SE.,MM
Oleh :
Tahun Ajaran
2018/2019
BAB 1
PENDAHULUAN
- Debenture adalah obligasi yang tidak dijamin dengan suatu aktiva tertentu (unsecured
bond) dari suatu perusahaan. Pada saat dilikuidasi merupakan kreditor umum (akan
dilunasi sesudah hutang yang dijamin).
- Subordinate debenture adalah bentuk obligasi, jika terjadi likuidasi akan dibayar
setelah obligasi senior, bentuk ini dapat ditukarkan dengan saham (convertable bond).
- Income bond adalah yang memperoleh pendapatan (bunga) jika perusahaan
memperoleh keuntungan, dimana bunga bersifat kumulatif, biasanya tidak lebih dari 3
tahun.
2. Hipotek (morgage)
Adalah bentuk utang jangka panjang yang dijamin dengan aktiva tidak bergerak
(tanah, bangunan). Jika terjadi likuidasi aktiva yang dijadikan jaminan itu dijual untuk
membayar hutang hipotek tersebut, jika tidak mencukupi maka sisa utang hipotek menjadi
kreditor umum.
3. Kredit Investasi Kecil (KIK)
Karakteristik dimaksud KIK adalah jumlah maksimum Rp. 5 juta, bunga 10,5% /
bulan (berlaku 1 Januari 1978), jangka waktu kredit 10 tahun termasuk grace periode, self
financing pemohon 25% tidak secara mutlak, diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan barang dan jasa, kecuali hiburan/amusement, jaminan kredit berupa: proyek
yang dibiayai dengan kredit tersebut, jika jaminan tidak mencukupi ditambahkan kekayaan
milik nasabah atau pihak ketiga hingga mencapai 100%, untuk memperkuat pembayaran
kembali bank mengadakan perjanjian dengan PT. Askrindo.
4. Saham Preferen
Saham preferen mempunyai sifat sebagai utang dan sebagai modal sendiri. Dividen
tiap tahun tetap dinyatakan dalam persentase (%) tertentu dan bersifat kumulatif. Saham
preferen ini mempunyai hak atas sisa keuntungan setelah dibagikan kepada pemilik saham
biasa (participating future). Misalnya pemegang saham preferen telah menerima Rp. 16,- dan
pemegang biasa menerima dividen Rp. 20,- maka pemegang saham preferen berhak atas
tambahan sebesar Rp. 4,- . Jika terjadi likuidasi, saham preferen memperoleh hak setelah
kreditor, tetapi sebelum pemegang saham biasa (biasanya hak ini hanya terbatas pada nilai
nominal). Saham preferen tidak mempunyai suara (kecuali jika tidak pernah menerima
dividen) dalam RUPS. Untuk mengakhiri peredaran saham preferen digunakan call price atau
sinking funds. Call price adalah harga yang disebutkan sebagai harga pelunasan apabila
perusahaan memutuskan untuk melunasi saham preferen. Call price lebih besar daripada nilai
nomisalnya. Call price ini dapat berlaku juga pada obligasi. Jika pajak tinggi tidak menarik
untuk mengeluarkan saham preferen. Untuk suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen
karena alasan bahwa pembayaran dividen saham preferen sebenarnya tidak merupakan
kewajiban yang mempunyai kekuatan hukum.
5. Saham Biasa
Saham biasa merupakan modal sendiri yang berasal dari luar perusahaan. Saham biasa
ini akan menanggung risiko perusahaan sejauh modal yang disetorkan. Saham yang diotorisir
adalah jumlah maksimum saham biasa yang boleh dikeluarkan. Out standing stock adalah
saham biasa yang telah dikeluarkan yang dimiliki oleh pemilik. Perusahaan mungkin
membeli sebagian dari saham ini yang dikeluarkan dan menyimpan sebagai treasury stock.
Saham biasa mungkin mempunyai atau mungkin tidak mempunyai nilai nominal. Nilai
nominal hampir tidak ada nilai ekonomisnya.
Modal sendiri yang berasal dari dalam perusahaan adalah : cadangan, dan laba
ditahan. Cadangan yang merupakan modal sendiri berupa: cadangan ekspansi, cadangan
modal kerja, cadangan selisih kurs, dan cadangan umum. Dan cadangan yang tidak termasuk
modal sendiri: cadangan penyusutan, cadangan piutang raguragu, cadangan yang bersifat
utang.
Kas merupakan salah satu bentuk aktiva lancar yang paling likuid yang berbentuk
uang tunai yang sewaktu-waktu dapat diuangkan. Pengadaan kas ditujukan untuk membiayai
kontinuitas perusahaan sehari-hari seperti membayar gaji, membeli bahan baku, membayar
listrik, dsb. Besarnya kas dalam bentuk uang tunai tidak dapat ditetapkan secara jelas, hanya
saja pada umumnya perusahaan menyediakan kas dalam bentuk uang tunai sebesar 5%
sampai 10% dari total aktiva lancar perusahaan.
b. Surat-Surat Berharga
Pengelolaan surat-surat berharga terjadi karena pengalihan alokasi kas tunai yang
menganggur sementara untuk dijadikan sertifikat berharga atau surat berharga lainnya yang
dalam jangka waktu tertentu dapat menghasilkan bunga tertentu yang dapat menambah
pendapatan perusahaan.
c. Pengelolaan Piutang
Timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit dari perusahaan dalam menjyual
barang hasil produksi. Penjualan kredit ini dilakuakn untuk meningkatkan langganan baru
serta mempertahankan langganan lama disamping juga bertujuan untuk meningkatkan
volume penjualan.
d. Pengelolaan Persediaan
Persediaan disini termasuk juga bahan baku, bahan penolong, maupun barang dalam
proses. Pengelolaan persediaan sangat penting karena berhubungan dengan volume penjualan
perusahaan dan akhirnya untuk pencapaian laba perusahaan.
1.3.2 Penggunaan Dana Jangka Panjang
Penggunaan dana jangka panjang berarti kita mempertimbangkan jumlah uang yang
tertanam pada aktiva tetap. Bentuk aktiva tetap dapat berupa tanah, gedung, dan mesin. Kalau
kita memperhatikan jumlah dana pada aktiva tetap, berarti kita harus memperhatikan resiko
yang akan dihadapi di masa mendatang, karena dana yang tertanam dalam aktiva tetap
tersebut akan kembali dalam jangka waktu yang lama sehingga keputusan untuk
menginvestasikan dana dalam bentuk aktiva tetap harus betul-betul dipertimbangkan dengan
matang dan teliti karena dana yang terkait pada aktiva tetap biasanya dalam jumlah yang
besar sehingga kalau terjadi kesalahan akan mengakibatkan kerugian yang besar juga bagi
perusahaan atau bisa membuat perusahaan bangkrut.
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari tahun ke tahun bisa
dimanfaatkan untuk mengetahui aliran dana yakni dimana suatu dana diperoleh dan untuk apa
dana tersebut digunakan. Apabila kita membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang
berurutan, maka kita akan dapat mendeteksi aliran dana tersebut. Analisis terhadap aliran
dana tersebut sering diebut sebagai analisis sumber dan penggunaan dana. Dengan demikian
tujuan analisis sumber dan penggunaan dana adalah untuk mengetahui bagaimana dana
digunakan dan bagaimana dana tersebut dibelanjai. Hasil dari analisis sumber dan
penggunaan dana disebut sebagai laporan sumber dan penggunaan dana.
Untuk menyusun laporan sumber dan penggunaan dana, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah membuat laporan perubahan neraca yang disusun dari neraca dua tahun
yang berurutan. Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut
perlu dilakukan analisis, yakni elemen-elemen mana saja yang memperbesar dana dan
elemen-elemen yang memperkecil dana, sehingga akan menggambarkan sumber dan
penggunaan dana. Elemen yang memperbesar dana akan menjadi sumber dana dan elemen
yang memperkecil dana akan menjadi penggunaan dana.
Aliran dana dalam pengertian kas merupakan aliran kas masuk (sumber dana) dan
aliran kas keluar (penggunaan dana) yang langsung mempengaruhi besarnya kas yang berasal
dari laporan neraca dan laporan laba rugi. Aliran kas tersebut dapat dicermati dari perubahan-
perubahan yang terjadi pada laporan neraca dan laba rugi.
Dana yang akan dianalisis nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya setiap ada
perubahan elemen yang ada pada laporan keuangan akan menambah atau mengurangi kas.
Oleh karena itu laporannya disebut laporan sumber dan penggunaan kas. Laporan sumber dan
penggunaan kas ini disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode dan
memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukan dari mana sumber-
sumber kas dan penggunaannya.
Unsur-unsur dari laporan neraca dan laporan laba rugi yang memperbesar kas
merupakan aliran kas masuk yang menyebabkan kas perusahaan bertambah. Unsur-unsur
tersebut meliputi:
Apabila unsur-unsur aktiva lancar berkurang maka akan memperbesar jumlah kas.
Berkurangnya piutang berarti ada piutang yang telah dibayar sehingga kas bertambah.
Apabila persediaan berkurang berarti ada persediaan yang terjual sehingga kas bertambah.
Demikian pula bila surat berharga (efek) berkurang berarti ada surat berharga (efek) yang
dijual yang tentu saja akan menambah kas. Dengan demikian setiap ada pengurangan aktiva
lancar akan memperbesar kas. Sebagai contoh, piutang mula-mula tahun A sebesar Rp.
100.000 dan tahun B berkurang menjadi Rp. 75.000. Ini berarti ada debitur membayar
hutangnya kepada kita sebesar Rp. 25.000. Dari transaksi tersebut berarti piutang kita
berkurang Rp. 25.000 dan kas kita bertambah sebesar Rp. 25.000. Dengan demikian
berkurangnya piutang merupakan sumber dana.
Aktiva tetap yang berkurang dapat disebabkan karena ada penjualan aktiva tetap atau
berkurang karena adanya penyusutan (depresiasi). Berkurangnya aktiva tetap karena
penjualan akan menghasilkan uang kas. Sehingga berkurangnya aktiva tetap tersebut
merupakan unsur yang memperbesar kas. Berkurangnya aktiva tetap karena depresiasi juga
merupakan unsur yang memperbesar kas. Sebenarnya depresiasi merupakan biaya yang akan
mengurangi laba perusahaan. Tetapi karena depresiasi tersebut bukan merupakan pengeluaran
kas tunai maka walaupun dalam catatan laporan laba rugi dianggap sebagai pengeluaran,
namun perusahaan sebenarnya tidak mengeluarkan kas secara tunai, sehingga depresiasi ini
merupakan sumber dana. Misalnya kendaraan berkurang berarti ada kendaraan yang dijual
dan hasil penjualannya akan memperbesar kas. Mesin berkurang ada sebagian mesin yang
dijual dan akan menambah kas.
Bertambahnya unsur-unsur hutang lancar seperti hutang dagang dan hutang wesel
merupakan sumber dana perusahaan. Perusahaan menambah hutang tujuannya adalah untuk
memperbesar kas, sehingga apabila ada penambahan hutang baik yang berjangka pendek
maupun yang berjangka panjang akan menambah kas. Misalnya ada hutang dagang
bertambah berarti ada tambahan kas masuk.
Apabila perusahaan menjual obligasi, maka uang kas perusahaan akan bertambah.
Obligasi merupakan salah satu surat hutang jangka panjang. Oleh karena itu jika perusahaan
menjual obligasi maka hutang jangka panjang bertambah dan menyebabkan kasnya
bertambah.
Apabila pemilik perusahaan menambah atau memperbesar modalnya, maka akan ada
penerimaan oleh perusahaan, sehingga kas perusahaan akan bertambah. Jika perusahaan
berbentuk Perusahaan Terbatas (PT), modal sendiri dapat berupa saham biasa, saham
preferen, cadang-cadangan dan laba ditahan. Perusahaan yang menjual sahamnya untuk
menambah modal sendiri akan mendapatkan uang kas sebagai sumber dana.
6) Bertambahnya keuntungan
Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan merupakan sumber dana
yang akan menambah kas. Keuntungan yang menambah kas tersebut adalah keuntungan yang
ditahan atau keuntungan yang tidak dibagi kepada pemilik perusahaan (para pemegang
saham). Oleh karena itu, apabila ada kenaikan laba ditahan maka didalamnya terdapat
tambahan kas yang merupakan sumber dana.
7) Penyusutan
Penyusutan merupakan biaya non kas berupa penyisihan dana untuk cadangan
pembelian aktiva tetap. Dana ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai sumber dana.
1.5.2 Unsur-Unsur Yang Memperkecil Kas
Unsur-unsur dari laporan neraca dan laporan laba rugi yang mempunyai efek
memperkecil kas merupakan aliran kas keluar yang menyebabkan kas perusahaan berkurang.
Unsur-unsur tersebut meliputi:
Bertambahnya aktiva lancar seperti efek, piutang dan persediaan akan mengurangi
atau memperkecil kas. Kas akan berkurang bila ada tambahan aktiva lancar, misalnya
persediaan bertambah berarti perlu uang untuk membeli persediaan, sehingga kas berkurang.
Piutang bertambah perlu kas untuk menambah investasi pada piutang, surat berharga (efek)
bertambah berarti ada pembelian surat berharga (efek) memerlukan uang kas. Sebagai
contoh, persediaan mula-mula tahun A sebesar Rp. 200.000 dan tahun B menjadi Rp.
250.000. Ini berarti ada pembelian persediaan sebesar Rp. 50.000. Pembelian persediaan
sebesar Rp. 50.000 membutuhkan kas atau mengurangi kas. Dari transaksi tersebut berarti
kas berkurang sebesar Rp. 50.000 sebagai penggunaan dana.
Aktiva tetap yang bertambah dapat disebabkan karena ada pembelian. Bertambahnya
aktiva tetap karena pembelian memerlukan uang kas. Sehingga bertambahnya aktiva tetap
tersebut merupakan unsur yang memperkecil kas atau sebagai penggunaan kas.
Berkurangnya unsur-unsur hutang lancar seperti hutang dagang dan hutang wesel
merupakan penggunaan dana perusahaan. Apabila hutang berkurang berarti ada sebagian
hutang yang dibayar. Untuk membayar hutang diperlukan uang kas, sehingga kas menjadi
berkurang. Misalkan tahun A hutang dagang kita sebesar Rp. 50.000. Pada tahun B hutang
dagang kita berubah menjadi Rp. 40.000, berarti hutang dagang berkurang Rp. 10.000.
Berkurangnya hutang sebesar Rp. 10.000 akan mengurangi aktiva lancar, dalam hal ini akan
mengurang kas. Oleh karena itu, hutang lancar yang berrkurang merupakan penggunaan dana
dalam pengertian kas.
Apabila perusahaan membeli kembali obligasi yang telah jatuh tempo, maka uang kas
perusahaan akan berkurang. Obligasi merupakan salah satu surat hutang jangka panjang.
Oleh karena itu jika perusahaan membeli kembali obligasi maka hutang jangka panjang
berkurang dan hal ini menyebabkan kasnya berkurang.
Apabila modal berkurang berarti pemilik mengambil dana dari perusahaan, sehingga
kas menjadi berkurang. Seperti halnya obligasi, jika perusahaan membeli kembali saham
biasa atau saham preferen maka diperlukan sejumlah kas. Oleh karena itu, saham yang
berkurang berarti modal sendiri perusahaan berkurang. Berkurangnya modal sendiri tersebut
memerlukan kas yang merupakan penggunaan dana.
Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham dapat berupa saham, properti
maupun kas. Dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas akan mengurangi kas perusahaan.
Oleh karena itu, dividen kas ini merupakan penggunaan dana.
7) Adanya kerugian
Apabila perusahaan memperoleh laba akan menambah kas, tetapi bila perusahaan rugi
maka kerugian tersebut harus ditutup dengan kas, sehingga memperkecil kas. Kerugian yang
diderita dari kegiatan operasi perusahaan sebagai akibat dari biaya yang dikeluarkan lebih
besar dari pendapatan yang diterima. Kerugian ini harus ditutup dengan kas oleh perusahaan.
Oleh karena itu, kas yang digunakan untuk menutup kerugian tersebut merupakan
penggunaan dana yang ada.
Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan kas, dimana dana dalam
artian kas memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mendaftar pos-pos neraca yang diperbandingkan antara dua titik waktu tertentu dalam
kolom pertama dan kedua.
b. Mendaftar pos-pos laporan laba rugi dari tahun yang diperbandingkan (current year).
c. Tentukan kenaikan dan penurunan yang terjadi pada pos-pos neraca, tunjukkan dalam
kolom ”Perubahan” debit dan kredit. Kolom perubahan debit untuk mencatat adanya
kenaikan aktiva, penurunan utang dan modal serta bertambahnya biaya serta
berkurangnya penhasilan. Sedangkan kolom kredit untuk mencatat penurunan aktiva,
kenaikan utang dan modal, bertambahnya penghasilan dan berkurangnya biaya.
d. Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos neraca dan pos-pos laba
rugi untuk menentukan adanya perubahan yang tidak mempengaruhi kas.
e. Membuat jurnal penyesuaian dalam lembar kerja tersebut untuk menghilangkan
akibat atau pengaruh transaksi nonkas yang sudah dicatat dalam periode tersebut.
f. Memindahkan saldo atau perubahan setelah disesuaikan kecuali perubahan kas
kedalam kolom “Kenaikan dan Penurunan Kas” atau “Sumber dan Penggunaan Kas”.
g. Untuk penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas datanya diambil dari dua
kolom terakhir dari lembar kerja.
Analisis sumber dan penggunaan dana dalam pengertian modal kerja merupakan analisis
mengenai aliran dana yang memperbesar modal kerja dan memperkecil modal kerja. Modal
kerja diperusahaan adalah pos-pos (unsur-unsur) yang ada dalam aktiva lancar dan hutang
lancer.
Dalam analisis sumber dan penggunaan modal kerja, perubahan yang terjadi pada unsur-
unsur yang ada pada aktiva lancar (current assets) dan hutang lancar (current liabilities) atau
disebut unsur-unsur pada current account tidak mempengaruhi perubahan naik turunnya
modal kerja.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva lancar dan hutang lancar (current account)
tidak mempengaruhi besarnya modal kerja neto. Modal kerja akan berubah apabila unsur-
unsur yang ada pada selain aktiva lancar dan hutang lancar (non current account) berubah.
Unsur-unsur yang berubah tersebut misalnya pada aktiva tetap, hutang jangka panjang dan
modal sendiri.
Perubahan unsur-unsur dari laporan neraca dan laporan laba rugi yang merupakan
sumber modal kerja menyebabkan modal kerja perusahaan bertambah. Unsur-unsur tersebut
meliputi:
Apabila perusahaan menjual obligasi, maka uang kas perusahaan akan bertambah.
Jika kas bertambah, maka modal kerja akan bertambah.
Jika perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT), modal sendiri dapat berupa
saham biasa, saham preferen, cadang-cadangan dan laba ditahan. Perusahaan yang menjual
sahamnya untuk menambah modal sendiri akan mendapatkan uang kas sebagai sumber modal
kerja.
Perubahan unsur-unsur dari laporan neraca dan laba rugi yang merupakan penggunaan
modal kerja menyebabkan modal kerja perusahaan berkurang. Unsur-unsur tersebut meliputi:
Aktiva tetap yang bertambah dapat disebabkan karena ada pembelian. Bertambahnya
aktiva tetap karena pembelian memerlukan uang kas. Sehingga bertambahnya aktiva tetap
tersebut merupakan unsur yang memperkecil kas atau sebagai penggunaan modal kerja.
Apabila perusahaan membeli kembali obligasi yang telah jatuh tempo atau melunasi
hutang jangka panjangnya, maka uang kas perusahaan akan berkurang. Berkurangnya hutang
jangka panjang dalam hal ini, merupakan penggunaan penggunaan modal kerja.
Seperti halnya obligasi, jika perusahaan membeli kembali saham biasa atau saham
preferen maka diperlukan sejumlah kas. Oleh karena itu, saham yang berkurang berarti modal
sendiri perusahaan berkurang. Berkurangnya modal sendiri tersebut memerlukan kas yang
merupakan penggunaan modal kerja.
Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham dapat berupa saham, properti
maupun kas. Dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas oleh perusahaan. Oleh karena itu,
dividen kas ini merupakan penggunaan modal kerja.
5. Adanya kerugian
Kerugian yang diderita perusahaan akibat dari biaya yang dikeluarkan lebih besar dari
pendapatan yang diterima. Kerugian ini harus ditutup dengan kas oleh perusahaan. Oleh
karena itu, kas yang digunakan untuk menutup kerugian tersebut merupakan penggunaan
modal kerja.
BAB III
KESIMPULAN
Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber dan penggunaan dana tersebut
dapat dalam artian yang sempit yaitu kas atau dalam artian yang lebih luas yaitu sebagai
modal kerja. Pengertian mana yang akan digunakan dalam analisa sumber dan penggunaan
dana itu tergantung kepada kebutuhan kita sendiri, yaitu apa yang kita analisa. Dana yang
akan dianalisis nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya setiap ada perubahan elemen-
elemen yang ada pada laporan keuangan akan menambah atau mengurangi kasDalam
kenyataannya selain membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar kas,
perusahaan juga membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar modal kerja
(statements of sources and uses of working capital). Sumber dana berasal dari berkurangnya
aktiva lancar selain kas, berkurangnya aktiva tetap artinya bertambahnya setiap jenis hutang,
bertambahnya modal, adanya keuntungan dari operasi perusahaan. Penggunaan dana berasal
dari bertambahnya aktiva lancar, bertambahnya aktiva tetap artinya berkurangnya semua
hutang, berkurangnya modal, rugi operasi, pembayaran deviden.
DAFTAR PUSTAKA
https://restyresty.wordpress.com/2014/01/19/analisis-sumber-dan-penggunaan-dana/
https://id.scribd.com/doc/282580571/Analisis-Sumber-Dan-Penggunaan-Dana
https://mahdininovita.wordpress.com/2017/01/04/analisa-sumber-dan-penggunaan-dana/