Anda di halaman 1dari 18

PENTINGNYA ANALISIS SUMBER DAN

PENGGUNAAN DANA

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Dosen : Dr.Gregorius Paulus Tahu,SE.,MM

Oleh :

I Komang Anom Wibawa : (11/1802612010383)


Kezia Angelika : (19/1802612010391)
Ni Kadek Diah Ayu Apsari : (23/1802612010395)
Ni Made Dwi Cintya Pradnya Paramita : (32/1802612010404)
KELAS : E MANAJEMEN (MALAM)

Tahun Ajaran
2018/2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu fungsi manajemen adalah fungsi perencanaan. Bagi manajer keuangan fungsi
perencanaan ini berarti bahwa ia harus melakukan perencanaan keuangan. Dalam kegiatan
perencanaan harus didahului dengan kegiatan melakukan perkiraan tentang apa yang
diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Perencanaan keuangan dimaksudkan
untuk memperkirakan bagaimana posisi perusahan dimasa yang akan datang, termasuk di
dalamnya perkiraan tentang berapa banyak pendanaan yang harus dicari.
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari periode ke periode atau dari
tahun ke tahun dapat dimanfaatkan untuk mengetahui atau mendeteksi aliran dana yaitu dari
mana sumber dana itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana dana tersebut
digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau mendeteksi aliran dana tersebut
dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang berurutan. Maka dapat
kita simpulkan bahwa suatu cara analisis yang digunakan untuk mempelajari bagaimana
suatu perusahaan melaksanakan kebijakan-kebijakan dalam rangka memperoleh dana dan
menggunakan dana tersebut sering disebut sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana.
Analisis sumber dan penggunaan dana, atau sering juga disebut dengan analisa aliran
dana, merupakan alat analisa financial yang digunakan untuk mengetahui dari mana dana
didapatkan dan untuk apa dana itu digunakan. Laporan yang menggambarkan dari mana
dana didapatkan dan untuk apa dana itu digunakan disebut dengan Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aliran dana?
2. Apa saja yang termasuk ke dalam sumber dana jangka menengah dan sumber dana
jangka panjang?
3. Bagaimana pentingnya analisis sumber dan penggunaan dana?
4. Bagaimana tahap-tahap penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana?

1.3. Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui pengertian aliran dana.
2. Apa saja yang termasuk ke dalam sumber dana jangka menengah dan sumber dana
jangka panjang.
3. Mengetahui pentingnya analisis sumber dan penggunaan dana.
4. Mengetahui tahap-tahap penyususnan laporan sumber dan penggunaan dana.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Aliran Dana
Aliran dana (cash flow) yang terjadi disuatu perusahaan merupakan aliran keluar
masuknya dana (kas) yang ada di perusahaan yang bersangkutan. Dana yang masuk dalam
perusahaan merupakan dana yang berasal dari sumber dana perusahaan, baik sumber intern
maupun sumber ekstern. Sedangkan dana yang keluar dari perusahaan merupakan
penggunaan dana yang digunakan untuk operasi atau kegiatan perusahaan. Hal ini sesuai
dengan pengertian manajemen keuangan (pembelanjaan) yaitu pembelanjaan diartikan
sebagai keseluruhan kegiatan perusahaan tentang usaha untuk memperoleh dana
(pembelanjaan pasif) dan usaha untuk menggunakan dana (pembelanjaan aktif).
Usaha untuk memperoleh dana berkaitan dengan aliran kas yang masuk (cash inflow)
sebagai sumber dana, sedangkan aliran kas yang keluar (cash outflow) berkaitan dengan
penggunaan dana. Aliran atau arus dana yang ada diperusahaan harus dikelola secara
profesional untuk menjaga likuiditas perusahaan. Perencanaan aliran dana yang baik akan
membawa perusahaan dalam kondisi yang sehat. Aliran dana di perusahaan juga harus
dikelola keseimbangannya antara dana yang masuk dengan dana yang keluar. Keseimbangan
ini juga berdampak pada stabilitas operasi perusahaan. Kelebihan dana di perusahaan dapat
berakibat penggunaan dana yang kurang efisien, sebaliknya kekurangan dana akan
mengakibatkan terganggunya operasi perusahaan.
Aliran dana yang terjadi diperusahaan bersifat kontinyu dan tidak kontinyu. Aliran dana
yang bersifat kontinyu biasanya terjadi untuk kegiatan atau operasi perusahaan sehari-hari
sedangkan aliran dana yang tidak kontinyu biasanya untuk kegiatan yang terjadi secara
insidentil. Aliran dana yang masuk (sumber dana) dan aliran dana yang keluar (penggunaan
dana) di perusahaan dapat dibedakan dalam 2 pengertian yaitu dana dalam pengertian kas dan
dana dalam pengertian modal kerja.

1.2 Sumber Dana


1.2.1 Sumber Dana Jangka Menengah
1. Leasing

Perusahaan sewa guna di Indonesia sering disebut pereusahaan leasing. Kegiatan


usaha leasing bergerak di bidang pembiayan untuk keperluan barang-barang modal yang
diinginkan oleh nasabah. Pembiayaan disini artinya jika perusahaan (klien) membutuhkan
barang-barang modal seperti peralatan kantor atau mobil dengan cara disewa atau dibeli
secara kredit, maka pihak leasing dapat membiayai keinginan perusahaan (klien) tersebut
sesuai perjanjian kedua belah pihak. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian
fasilitas leasing adalah :
a. Lessor merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para nasabahnya untuk
memperoleh barang-barang modal.
b. Lessee merupakan perusahaan yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor
untuk memperoleh barang modal yang diinginkan.
c. Supplier pedagang yang menyediakan barang yang akan di-leasing sesuai perjanjian
antara lessor dengan lesse dan dalam hal ini supplier juga dapat bertindak sebagai lessor.
d. Asuransi merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian
antara lessor dengan lesse, dimana dalam hal ini lesse dikenakan biaya asuransi dan
apabila terjadi sesuatu, maka perusahaan akan menanggung resiko sebesar jumlah yang
sesuai engan perjanjian terhadap barang yang di-leasing-kan.
2. Term Loan
Term Loan mempunyai karakteristik berusia lebih dari satu tahun, diberikan atas
dasar perjanjian formal. Kredit ini dilunasi secara berkala baik bulanan, triwulanan, tengah
tahunan, atau tahunan dengan angsuran yang sama. Kemampuan membayar kredit ini
dihubungkan aliran kas sehingga tidak membahayakan likuiditas perusahaan. Term Loan ini
diberikan oleh Bank Dagang, perusahaan asuranasi, supplier atau manufacture. Term Loan ini
sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang relative kecil untuk mengeluarkan
surat berharga baik jangka pendek maupun jangka panjang sebagai salah satu sumber
pembelanjaan.
3. Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP)
Merupakan bentuk kredit jangka menengah yang diberikan oleh pemerintah yang
biasanya dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan kecil. Batasan-batasan KMKP adalah :
a. KMKP adalah bentuk kredit untuk kelancaran usaha secara terus-menerus.
b. KMKP diberikan kepada perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa dalam usaha
melakukan perluasan dan rehabilitasi, kecuali jasa-jasa yang bersifat hiburan/amusement.
c. KMKP diberikan maksimum Rp. 5 juta. Dalam memberikan kredit ini bank
mempertimbangkan perputaran usaha pemohon masa lalu dan untuk usaha baru dengan
mendasarkan atas kebutuhan yang sebenarnya.
d. Bunga KMKP 12% setahun (berlaku mulai 1 Januari 1978).
e. Jangka waktu kredit maksimum 3 tahun.
f. Cara memberikan KMKP oleh bank dilakukan sebagaimana lazimnya pada pemberian
kredit modal kerja/eksploitasi lainnya.
g. Guna memperkuat jaminan pembayaran kembali oleh nasabah, bank mengadakan
perjanjian pertanggunag dengan PT. Askrindo.

1.2.2 Sumber Modal Jangka Panjang


1. Obligasi
Obligasi merupakan surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan yang
didalamnya tercantum nilai nominal dan bunga serta waktu pembayaran kembali. Harga
obligasi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan yang diharapkan. Perusahaan yang
diperkenankan mengeluarkan obligasi adalah perusahaan yang benar-benar baik dan
mendapat pengawasan dari badan yang ditunjuk.
Jenis obligasi :

- Debenture adalah obligasi yang tidak dijamin dengan suatu aktiva tertentu (unsecured
bond) dari suatu perusahaan. Pada saat dilikuidasi merupakan kreditor umum (akan
dilunasi sesudah hutang yang dijamin).
- Subordinate debenture adalah bentuk obligasi, jika terjadi likuidasi akan dibayar
setelah obligasi senior, bentuk ini dapat ditukarkan dengan saham (convertable bond).
- Income bond adalah yang memperoleh pendapatan (bunga) jika perusahaan
memperoleh keuntungan, dimana bunga bersifat kumulatif, biasanya tidak lebih dari 3
tahun.

Pembayaran obligasi (pembayaran kembali) dapat dilakukan secara sekaligus


(sinking funds) pada hari jatuh tempo-nya, atau diangsur (amortization). Pembayaran kembali
obligasi dapat diambilkan dari penyusutan dari aktiva yang dibelanjai dengan pinjaman
obligasi tersebut atau dari keuntungan perusahaan.

2. Hipotek (morgage)

Adalah bentuk utang jangka panjang yang dijamin dengan aktiva tidak bergerak
(tanah, bangunan). Jika terjadi likuidasi aktiva yang dijadikan jaminan itu dijual untuk
membayar hutang hipotek tersebut, jika tidak mencukupi maka sisa utang hipotek menjadi
kreditor umum.
3. Kredit Investasi Kecil (KIK)

Karakteristik dimaksud KIK adalah jumlah maksimum Rp. 5 juta, bunga 10,5% /
bulan (berlaku 1 Januari 1978), jangka waktu kredit 10 tahun termasuk grace periode, self
financing pemohon 25% tidak secara mutlak, diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan barang dan jasa, kecuali hiburan/amusement, jaminan kredit berupa: proyek
yang dibiayai dengan kredit tersebut, jika jaminan tidak mencukupi ditambahkan kekayaan
milik nasabah atau pihak ketiga hingga mencapai 100%, untuk memperkuat pembayaran
kembali bank mengadakan perjanjian dengan PT. Askrindo.

4. Saham Preferen

Saham preferen mempunyai sifat sebagai utang dan sebagai modal sendiri. Dividen
tiap tahun tetap dinyatakan dalam persentase (%) tertentu dan bersifat kumulatif. Saham
preferen ini mempunyai hak atas sisa keuntungan setelah dibagikan kepada pemilik saham
biasa (participating future). Misalnya pemegang saham preferen telah menerima Rp. 16,- dan
pemegang biasa menerima dividen Rp. 20,- maka pemegang saham preferen berhak atas
tambahan sebesar Rp. 4,- . Jika terjadi likuidasi, saham preferen memperoleh hak setelah
kreditor, tetapi sebelum pemegang saham biasa (biasanya hak ini hanya terbatas pada nilai
nominal). Saham preferen tidak mempunyai suara (kecuali jika tidak pernah menerima
dividen) dalam RUPS. Untuk mengakhiri peredaran saham preferen digunakan call price atau
sinking funds. Call price adalah harga yang disebutkan sebagai harga pelunasan apabila
perusahaan memutuskan untuk melunasi saham preferen. Call price lebih besar daripada nilai
nomisalnya. Call price ini dapat berlaku juga pada obligasi. Jika pajak tinggi tidak menarik
untuk mengeluarkan saham preferen. Untuk suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen
karena alasan bahwa pembayaran dividen saham preferen sebenarnya tidak merupakan
kewajiban yang mempunyai kekuatan hukum.

5. Saham Biasa

Saham biasa merupakan modal sendiri yang berasal dari luar perusahaan. Saham biasa
ini akan menanggung risiko perusahaan sejauh modal yang disetorkan. Saham yang diotorisir
adalah jumlah maksimum saham biasa yang boleh dikeluarkan. Out standing stock adalah
saham biasa yang telah dikeluarkan yang dimiliki oleh pemilik. Perusahaan mungkin
membeli sebagian dari saham ini yang dikeluarkan dan menyimpan sebagai treasury stock.
Saham biasa mungkin mempunyai atau mungkin tidak mempunyai nilai nominal. Nilai
nominal hampir tidak ada nilai ekonomisnya.
Modal sendiri yang berasal dari dalam perusahaan adalah : cadangan, dan laba
ditahan. Cadangan yang merupakan modal sendiri berupa: cadangan ekspansi, cadangan
modal kerja, cadangan selisih kurs, dan cadangan umum. Dan cadangan yang tidak termasuk
modal sendiri: cadangan penyusutan, cadangan piutang raguragu, cadangan yang bersifat
utang.

1.3 Penggunaan Dana


1.3.1 Penggunaan Dana Jangka Pendek
a. Pengelolaan Kas

Kas merupakan salah satu bentuk aktiva lancar yang paling likuid yang berbentuk
uang tunai yang sewaktu-waktu dapat diuangkan. Pengadaan kas ditujukan untuk membiayai
kontinuitas perusahaan sehari-hari seperti membayar gaji, membeli bahan baku, membayar
listrik, dsb. Besarnya kas dalam bentuk uang tunai tidak dapat ditetapkan secara jelas, hanya
saja pada umumnya perusahaan menyediakan kas dalam bentuk uang tunai sebesar 5%
sampai 10% dari total aktiva lancar perusahaan.

b. Surat-Surat Berharga

Pengelolaan surat-surat berharga terjadi karena pengalihan alokasi kas tunai yang
menganggur sementara untuk dijadikan sertifikat berharga atau surat berharga lainnya yang
dalam jangka waktu tertentu dapat menghasilkan bunga tertentu yang dapat menambah
pendapatan perusahaan.

c. Pengelolaan Piutang

Timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit dari perusahaan dalam menjyual
barang hasil produksi. Penjualan kredit ini dilakuakn untuk meningkatkan langganan baru
serta mempertahankan langganan lama disamping juga bertujuan untuk meningkatkan
volume penjualan.

d. Pengelolaan Persediaan

Persediaan disini termasuk juga bahan baku, bahan penolong, maupun barang dalam
proses. Pengelolaan persediaan sangat penting karena berhubungan dengan volume penjualan
perusahaan dan akhirnya untuk pencapaian laba perusahaan.
1.3.2 Penggunaan Dana Jangka Panjang

Penggunaan dana jangka panjang berarti kita mempertimbangkan jumlah uang yang
tertanam pada aktiva tetap. Bentuk aktiva tetap dapat berupa tanah, gedung, dan mesin. Kalau
kita memperhatikan jumlah dana pada aktiva tetap, berarti kita harus memperhatikan resiko
yang akan dihadapi di masa mendatang, karena dana yang tertanam dalam aktiva tetap
tersebut akan kembali dalam jangka waktu yang lama sehingga keputusan untuk
menginvestasikan dana dalam bentuk aktiva tetap harus betul-betul dipertimbangkan dengan
matang dan teliti karena dana yang terkait pada aktiva tetap biasanya dalam jumlah yang
besar sehingga kalau terjadi kesalahan akan mengakibatkan kerugian yang besar juga bagi
perusahaan atau bisa membuat perusahaan bangkrut.

1.4 Pentingnya Analisis Sumber dan Penggunaan Dana

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari tahun ke tahun bisa
dimanfaatkan untuk mengetahui aliran dana yakni dimana suatu dana diperoleh dan untuk apa
dana tersebut digunakan. Apabila kita membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang
berurutan, maka kita akan dapat mendeteksi aliran dana tersebut. Analisis terhadap aliran
dana tersebut sering diebut sebagai analisis sumber dan penggunaan dana. Dengan demikian
tujuan analisis sumber dan penggunaan dana adalah untuk mengetahui bagaimana dana
digunakan dan bagaimana dana tersebut dibelanjai. Hasil dari analisis sumber dan
penggunaan dana disebut sebagai laporan sumber dan penggunaan dana.

Untuk menyusun laporan sumber dan penggunaan dana, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah membuat laporan perubahan neraca yang disusun dari neraca dua tahun
yang berurutan. Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut
perlu dilakukan analisis, yakni elemen-elemen mana saja yang memperbesar dana dan
elemen-elemen yang memperkecil dana, sehingga akan menggambarkan sumber dan
penggunaan dana. Elemen yang memperbesar dana akan menjadi sumber dana dan elemen
yang memperkecil dana akan menjadi penggunaan dana.

1.5 Analisis Aliran Dana Dalam Pengertian Kas

Aliran dana dalam pengertian kas merupakan aliran kas masuk (sumber dana) dan
aliran kas keluar (penggunaan dana) yang langsung mempengaruhi besarnya kas yang berasal
dari laporan neraca dan laporan laba rugi. Aliran kas tersebut dapat dicermati dari perubahan-
perubahan yang terjadi pada laporan neraca dan laba rugi.

Dana yang akan dianalisis nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya setiap ada
perubahan elemen yang ada pada laporan keuangan akan menambah atau mengurangi kas.
Oleh karena itu laporannya disebut laporan sumber dan penggunaan kas. Laporan sumber dan
penggunaan kas ini disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode dan
memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukan dari mana sumber-
sumber kas dan penggunaannya.

1.5.1 Unsur-Unsur Yang Memperbesar Kas

Unsur-unsur dari laporan neraca dan laporan laba rugi yang memperbesar kas
merupakan aliran kas masuk yang menyebabkan kas perusahaan bertambah. Unsur-unsur
tersebut meliputi:

1) Berkurangnya unsur-unsur aktiva lancar

Apabila unsur-unsur aktiva lancar berkurang maka akan memperbesar jumlah kas.
Berkurangnya piutang berarti ada piutang yang telah dibayar sehingga kas bertambah.
Apabila persediaan berkurang berarti ada persediaan yang terjual sehingga kas bertambah.
Demikian pula bila surat berharga (efek) berkurang berarti ada surat berharga (efek) yang
dijual yang tentu saja akan menambah kas. Dengan demikian setiap ada pengurangan aktiva
lancar akan memperbesar kas. Sebagai contoh, piutang mula-mula tahun A sebesar Rp.
100.000 dan tahun B berkurang menjadi Rp. 75.000. Ini berarti ada debitur membayar
hutangnya kepada kita sebesar Rp. 25.000. Dari transaksi tersebut berarti piutang kita
berkurang Rp. 25.000 dan kas kita bertambah sebesar Rp. 25.000. Dengan demikian
berkurangnya piutang merupakan sumber dana.

2) Berkurangnya aktiva tetap

Aktiva tetap yang berkurang dapat disebabkan karena ada penjualan aktiva tetap atau
berkurang karena adanya penyusutan (depresiasi). Berkurangnya aktiva tetap karena
penjualan akan menghasilkan uang kas. Sehingga berkurangnya aktiva tetap tersebut
merupakan unsur yang memperbesar kas. Berkurangnya aktiva tetap karena depresiasi juga
merupakan unsur yang memperbesar kas. Sebenarnya depresiasi merupakan biaya yang akan
mengurangi laba perusahaan. Tetapi karena depresiasi tersebut bukan merupakan pengeluaran
kas tunai maka walaupun dalam catatan laporan laba rugi dianggap sebagai pengeluaran,
namun perusahaan sebenarnya tidak mengeluarkan kas secara tunai, sehingga depresiasi ini
merupakan sumber dana. Misalnya kendaraan berkurang berarti ada kendaraan yang dijual
dan hasil penjualannya akan memperbesar kas. Mesin berkurang ada sebagian mesin yang
dijual dan akan menambah kas.

3) Bertambahnya unsur-unsur dalam hutang lancar

Bertambahnya unsur-unsur hutang lancar seperti hutang dagang dan hutang wesel
merupakan sumber dana perusahaan. Perusahaan menambah hutang tujuannya adalah untuk
memperbesar kas, sehingga apabila ada penambahan hutang baik yang berjangka pendek
maupun yang berjangka panjang akan menambah kas. Misalnya ada hutang dagang
bertambah berarti ada tambahan kas masuk.

4) Bertambahnya hutang jangka panjang

Apabila perusahaan menjual obligasi, maka uang kas perusahaan akan bertambah.
Obligasi merupakan salah satu surat hutang jangka panjang. Oleh karena itu jika perusahaan
menjual obligasi maka hutang jangka panjang bertambah dan menyebabkan kasnya
bertambah.

5) Bertambahnya modal sendiri

Apabila pemilik perusahaan menambah atau memperbesar modalnya, maka akan ada
penerimaan oleh perusahaan, sehingga kas perusahaan akan bertambah. Jika perusahaan
berbentuk Perusahaan Terbatas (PT), modal sendiri dapat berupa saham biasa, saham
preferen, cadang-cadangan dan laba ditahan. Perusahaan yang menjual sahamnya untuk
menambah modal sendiri akan mendapatkan uang kas sebagai sumber dana.

6) Bertambahnya keuntungan

Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan merupakan sumber dana
yang akan menambah kas. Keuntungan yang menambah kas tersebut adalah keuntungan yang
ditahan atau keuntungan yang tidak dibagi kepada pemilik perusahaan (para pemegang
saham). Oleh karena itu, apabila ada kenaikan laba ditahan maka didalamnya terdapat
tambahan kas yang merupakan sumber dana.

7) Penyusutan

Penyusutan merupakan biaya non kas berupa penyisihan dana untuk cadangan
pembelian aktiva tetap. Dana ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai sumber dana.
1.5.2 Unsur-Unsur Yang Memperkecil Kas

Unsur-unsur dari laporan neraca dan laporan laba rugi yang mempunyai efek
memperkecil kas merupakan aliran kas keluar yang menyebabkan kas perusahaan berkurang.
Unsur-unsur tersebut meliputi:

1) Bertambahnya unsur-unsur aktiva lancar selain kas

Bertambahnya aktiva lancar seperti efek, piutang dan persediaan akan mengurangi
atau memperkecil kas. Kas akan berkurang bila ada tambahan aktiva lancar, misalnya
persediaan bertambah berarti perlu uang untuk membeli persediaan, sehingga kas berkurang.
Piutang bertambah perlu kas untuk menambah investasi pada piutang, surat berharga (efek)
bertambah berarti ada pembelian surat berharga (efek) memerlukan uang kas. Sebagai
contoh, persediaan mula-mula tahun A sebesar Rp. 200.000 dan tahun B menjadi Rp.
250.000. Ini berarti ada pembelian persediaan sebesar Rp. 50.000. Pembelian persediaan
sebesar Rp. 50.000 membutuhkan kas atau mengurangi kas. Dari transaksi tersebut berarti
kas berkurang sebesar Rp. 50.000 sebagai penggunaan dana.

2) Bertambahnya aktiva tetap

Aktiva tetap yang bertambah dapat disebabkan karena ada pembelian. Bertambahnya
aktiva tetap karena pembelian memerlukan uang kas. Sehingga bertambahnya aktiva tetap
tersebut merupakan unsur yang memperkecil kas atau sebagai penggunaan kas.

3) Berkurangnya hutang lancar

Berkurangnya unsur-unsur hutang lancar seperti hutang dagang dan hutang wesel
merupakan penggunaan dana perusahaan. Apabila hutang berkurang berarti ada sebagian
hutang yang dibayar. Untuk membayar hutang diperlukan uang kas, sehingga kas menjadi
berkurang. Misalkan tahun A hutang dagang kita sebesar Rp. 50.000. Pada tahun B hutang
dagang kita berubah menjadi Rp. 40.000, berarti hutang dagang berkurang Rp. 10.000.
Berkurangnya hutang sebesar Rp. 10.000 akan mengurangi aktiva lancar, dalam hal ini akan
mengurang kas. Oleh karena itu, hutang lancar yang berrkurang merupakan penggunaan dana
dalam pengertian kas.

4) Berkurangnya hutang jangka panjang

Apabila perusahaan membeli kembali obligasi yang telah jatuh tempo, maka uang kas
perusahaan akan berkurang. Obligasi merupakan salah satu surat hutang jangka panjang.
Oleh karena itu jika perusahaan membeli kembali obligasi maka hutang jangka panjang
berkurang dan hal ini menyebabkan kasnya berkurang.

5) Berkurangnya modal sendiri

Apabila modal berkurang berarti pemilik mengambil dana dari perusahaan, sehingga
kas menjadi berkurang. Seperti halnya obligasi, jika perusahaan membeli kembali saham
biasa atau saham preferen maka diperlukan sejumlah kas. Oleh karena itu, saham yang
berkurang berarti modal sendiri perusahaan berkurang. Berkurangnya modal sendiri tersebut
memerlukan kas yang merupakan penggunaan dana.

6) Adanya pembayaran dividen

Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham dapat berupa saham, properti
maupun kas. Dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas akan mengurangi kas perusahaan.
Oleh karena itu, dividen kas ini merupakan penggunaan dana.

7) Adanya kerugian

Apabila perusahaan memperoleh laba akan menambah kas, tetapi bila perusahaan rugi
maka kerugian tersebut harus ditutup dengan kas, sehingga memperkecil kas. Kerugian yang
diderita dari kegiatan operasi perusahaan sebagai akibat dari biaya yang dikeluarkan lebih
besar dari pendapatan yang diterima. Kerugian ini harus ditutup dengan kas oleh perusahaan.
Oleh karena itu, kas yang digunakan untuk menutup kerugian tersebut merupakan
penggunaan dana yang ada.

1.5.3 Langkah-Langkah Dalam Penyusunan Laporan Sumber-Sumber Dan


Penggunaan Dana Dalam Aliran Kas

Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan kas, dimana dana dalam
artian kas memiliki langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mendaftar pos-pos neraca yang diperbandingkan antara dua titik waktu tertentu dalam
kolom pertama dan kedua.
b. Mendaftar pos-pos laporan laba rugi dari tahun yang diperbandingkan (current year).
c. Tentukan kenaikan dan penurunan yang terjadi pada pos-pos neraca, tunjukkan dalam
kolom ”Perubahan” debit dan kredit. Kolom perubahan debit untuk mencatat adanya
kenaikan aktiva, penurunan utang dan modal serta bertambahnya biaya serta
berkurangnya penhasilan. Sedangkan kolom kredit untuk mencatat penurunan aktiva,
kenaikan utang dan modal, bertambahnya penghasilan dan berkurangnya biaya.
d. Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos neraca dan pos-pos laba
rugi untuk menentukan adanya perubahan yang tidak mempengaruhi kas.
e. Membuat jurnal penyesuaian dalam lembar kerja tersebut untuk menghilangkan
akibat atau pengaruh transaksi nonkas yang sudah dicatat dalam periode tersebut.
f. Memindahkan saldo atau perubahan setelah disesuaikan kecuali perubahan kas
kedalam kolom “Kenaikan dan Penurunan Kas” atau “Sumber dan Penggunaan Kas”.
g. Untuk penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas datanya diambil dari dua
kolom terakhir dari lembar kerja.

1.6 Analisis Aliran Dana Dalam Pengertian Modal Kerja

Analisis sumber dan penggunaan dana dalam pengertian modal kerja merupakan analisis
mengenai aliran dana yang memperbesar modal kerja dan memperkecil modal kerja. Modal
kerja diperusahaan adalah pos-pos (unsur-unsur) yang ada dalam aktiva lancar dan hutang
lancer.

Dalam analisis sumber dan penggunaan modal kerja, perubahan yang terjadi pada unsur-
unsur yang ada pada aktiva lancar (current assets) dan hutang lancar (current liabilities) atau
disebut unsur-unsur pada current account tidak mempengaruhi perubahan naik turunnya
modal kerja.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva lancar dan hutang lancar (current account)
tidak mempengaruhi besarnya modal kerja neto. Modal kerja akan berubah apabila unsur-
unsur yang ada pada selain aktiva lancar dan hutang lancar (non current account) berubah.
Unsur-unsur yang berubah tersebut misalnya pada aktiva tetap, hutang jangka panjang dan
modal sendiri.

Perubahan unsur-unsur non current account yang mengakibatkan bertambahnya modal


kerja dinamakan sumber modal kerja, sebaliknya unsur-unsur yang memperkecil modal kerja
disebut penggunaan modal kerja. Apabila sumber modal kerja jumlahnya lebih besar
dibanding penggunaannya, maka akan terjadi kenaikan modal kerja. Dan sebaliknya apabila
penggunaan modal kerja lebih besar daripada sumber-sumbernya maka akan terjadi
penurunan modal kerja.
Disamping diakibatkan oleh perubahan yang ada pada unsur-unsur yang terdapat dalam
non current account, modal kerja juga dapat mengalami kenaikan atau penurunan karena
adanya laba atau rugi perusahaan dan pembayaran dividen kas oleh perusahaan. Apabila
perusahaan memperoleh keuntungan dalam operasinya, maka keuntungan ini mempunyai
efek menambah modal kerja atau sebagai sumber modal kerja. Sebaliknya, jika perusahaan
mengalami kerugian maka modal kerja akan menurun, sehingga kerugian tersebut merupakan
penggunaan modal kerja. Selain itu, pembayaran dividen kas akan mengurangi kas
perusahaan, sehingga dividen kas tersebut merupakan penggunaan modal kerja.

1.6.1 Sumber-Sumber Modal Kerja

Perubahan unsur-unsur dari laporan neraca dan laporan laba rugi yang merupakan
sumber modal kerja menyebabkan modal kerja perusahaan bertambah. Unsur-unsur tersebut
meliputi:

1. Berkurangnya aktiva tetap

Berkurangnya aktiva tetap kemungkinan karena dijual atau karena depresiasi.


Penjualan aktiva tetap akan menambah uang kas, sehingga akan menambah modal kerja.
Demikian pula depresiasi aktiva tetap. Depresiasi ini merupakan aliran kas masuk yang akan
menambah modal kerja perusahaan.

2. Bertambahnya hutang jangka panjang

Apabila perusahaan menjual obligasi, maka uang kas perusahaan akan bertambah.
Jika kas bertambah, maka modal kerja akan bertambah.

3. Bertambahnya modal sendiri

Jika perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT), modal sendiri dapat berupa
saham biasa, saham preferen, cadang-cadangan dan laba ditahan. Perusahaan yang menjual
sahamnya untuk menambah modal sendiri akan mendapatkan uang kas sebagai sumber modal
kerja.

4. Bertambahnya keuntungan dari operasi perusahaan

Keuntungan (laba) yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan merupakan


sumber modal kerja karena keuntungan tersebut akan menambah kas. Keuntungan yang
menambah kas tersebut adalah keuntungan yang ditahan atau keuntungan yang tidak dibagi
kepada pemilik perusahaan (para pemegang saham). Oleh karena itu, apabila ada kenaikan
laba ditahan maka didalamnya terdapat tambahan kas yang merupakan sumber modal kerja.

1.6.2 Penggunaan Modal Kerja

Perubahan unsur-unsur dari laporan neraca dan laba rugi yang merupakan penggunaan
modal kerja menyebabkan modal kerja perusahaan berkurang. Unsur-unsur tersebut meliputi:

1. Bertambahnya aktiva tetap

Aktiva tetap yang bertambah dapat disebabkan karena ada pembelian. Bertambahnya
aktiva tetap karena pembelian memerlukan uang kas. Sehingga bertambahnya aktiva tetap
tersebut merupakan unsur yang memperkecil kas atau sebagai penggunaan modal kerja.

2. Berkurangnya hutang jangka panjang

Apabila perusahaan membeli kembali obligasi yang telah jatuh tempo atau melunasi
hutang jangka panjangnya, maka uang kas perusahaan akan berkurang. Berkurangnya hutang
jangka panjang dalam hal ini, merupakan penggunaan penggunaan modal kerja.

3. Berkurangnya modal sendiri

Seperti halnya obligasi, jika perusahaan membeli kembali saham biasa atau saham
preferen maka diperlukan sejumlah kas. Oleh karena itu, saham yang berkurang berarti modal
sendiri perusahaan berkurang. Berkurangnya modal sendiri tersebut memerlukan kas yang
merupakan penggunaan modal kerja.

4. Adanya pembayaran dividen kas

Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham dapat berupa saham, properti
maupun kas. Dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas oleh perusahaan. Oleh karena itu,
dividen kas ini merupakan penggunaan modal kerja.

5. Adanya kerugian

Kerugian yang diderita perusahaan akibat dari biaya yang dikeluarkan lebih besar dari
pendapatan yang diterima. Kerugian ini harus ditutup dengan kas oleh perusahaan. Oleh
karena itu, kas yang digunakan untuk menutup kerugian tersebut merupakan penggunaan
modal kerja.
BAB III

KESIMPULAN

Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber dan penggunaan dana tersebut
dapat dalam artian yang sempit yaitu kas atau dalam artian yang lebih luas yaitu sebagai
modal kerja. Pengertian mana yang akan digunakan dalam analisa sumber dan penggunaan
dana itu tergantung kepada kebutuhan kita sendiri, yaitu apa yang kita analisa. Dana yang
akan dianalisis nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya setiap ada perubahan elemen-
elemen yang ada pada laporan keuangan akan menambah atau mengurangi kasDalam
kenyataannya selain membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar kas,
perusahaan juga membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar modal kerja
(statements of sources and uses of working capital). Sumber dana berasal dari berkurangnya
aktiva lancar selain kas, berkurangnya aktiva tetap artinya bertambahnya setiap jenis hutang,
bertambahnya modal, adanya keuntungan dari operasi perusahaan. Penggunaan dana berasal
dari bertambahnya aktiva lancar, bertambahnya aktiva tetap artinya berkurangnya semua
hutang, berkurangnya modal, rugi operasi, pembayaran deviden.
DAFTAR PUSTAKA

https://restyresty.wordpress.com/2014/01/19/analisis-sumber-dan-penggunaan-dana/
https://id.scribd.com/doc/282580571/Analisis-Sumber-Dan-Penggunaan-Dana
https://mahdininovita.wordpress.com/2017/01/04/analisa-sumber-dan-penggunaan-dana/

Anda mungkin juga menyukai