MODUL PERKULIAHAN
Manajemen
Perubahan
Tahap-Tahap dalam Manajemen
Perubahan
Abstract Kompetensi
Manajemen perubahan merupakan Mahasiswa menjelaskan dan
suatu proses secara sistematis dalam menganalisa tahap-tahap dalam
menerapkan pengetahuan, sarana dan manajemen perubahan.
sumber daya yang diperlukan untuk
mempengaruhi perubahan pada orang
yang akan terkena dampak dari proses
tersebut.Suatu perubahan terjadi
melalui tahap-tahapnya. Pertama-tama
adanya dorongan dari dalam (dorongan
internal), kemudian ada dorongan dari
luar (dorongan eksternal).
05
Ekonomi dan Bisnis S1 Manajemen W312100011 Febrina Mahliza, S.E., M.Si.
Manajemen Perubahan merupakan suatu proses secara sistematis dalam
menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi
perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses tersebut. Manajemen
Perubahan adalah upaya yang ditempuh manajer untuk memanajemen perubahan secara
efektif, dimana diperlukan pemahaman tentang persoalan motivasi, kepemimpinan,
kelompok, konflik, dan komunikasi.
Suatu perubahan terjadi melalui tahap-tahapnya. Pertama-tama adanya dorongan
dari dalam (dorongan internal), kemudian ada dorongan dari luar (dorongan eksternal).
Untuk manajemen perubahan perlu diketahui adanya tahapan perubahan. Tahap-tahap
manajemen perubahan, yaitu:
Tahap identifikasi perubahan
Tahap perencanaan perubahan
Tahap implementasi perubahan
Tahap evaluasi dan umpan balik
Model Perubahan
2021 Manajemen Perubahan
2 Febrina Mahliza, S.E., M.Si.
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Terkait dengan model perubahan, para pakar mengungkapkan pengertian model
dengan berbagai definisi. Ada yang menyebut sebagai model, mengupas sebagai tahapan
dan terdapat pula yag menyajikan sebagai suatu proses.
1. Unfreezing (pencairan) merupakan proses awal, pada tahap ini terjadi pencairan
perilaku dan sistem lama pertentangan terjadi antara factor pendorong dan
penentang pada perubahan ini. Tahap ini akan lancar jika factor pendorong
mendominasi. Kekuatan ini pendorong selanjutnya menggerakkan pada perilaku
yang diinginkan. Langkah ini biasanya meliputi usaha penurunan tegangan-tegangan
dalam suatu organisasi ke taraf yang ada pada saat sekarang.
2. Movement (tindakan) ialah melakukan tindakan yang akan mengubah sistem sosial
dari tingkat prilaku aslinya ke suatu tataran perilaku yang baru hal ini meliputi
perubahan values, kepercayaan, sikap, cara kerja dan prosedur kerja. Pada tahapan
ini pekerja diberi informasi baru, model dan sistem kerja yang diinginkan dan yang
akan diterapkan, atau sebuah cara pandang baru.
Dalam model tiga tahap ini, Lewin menggunakan beberapa asumsi yang
melandasi keberhasilan perubahan. Adapun yang dipakai Lewin adalah sebagai
berikut:
Proses perubahan menyangkut mempelajari sesuatu yang baru, dan tidak
melakukan sikap atau perilaku sekarang ini.
Perubahan harus didorong dengan adanya keinginan dan motivasi untuk
berubah.
Manusia adalah penggerak perubahan.
Adanya resistensi, adanya perubahan yaitu sebuah keniscayaan, walaupun
tujuan perubahan sangat diinginkan.
Perubahan yang efektif memerlukan penguatan perilaku baru, sikap, dan
praktik organisasioanal.
1. Input
Merupakan masukan dan sebagai pendorong bagi terjadinya proses perubahan
semua organisasional harus konsisten dengan visi dan misi. Didalamnya
terkandung unsure masukan internal dan eksternal yang keduanya memiliki
kekuatan, kelemahan, dan tantangan.
3. Outputs
Merupakan hasil akhir yang diinginkan dari suatu perubahan.Hasil perubahan
dapat diukur pada beberapa tujuan baik pada tingkat organisasional,tingkat
kelompok maupun tingkat individual.