NIM : 143210040
Matkul : Perdagangan Internasional
Kelas : EP-B
Perdagangan Internasional
KOMODITAS US UK
GANDUM 6 1
(GANTANG/JAM)
KAIN ( METER/JAM) 4 5
Tenaga kerja Inggris setengah produktif dalam kain, tetapi 6 kali kurang
prduktif dalam gandum dibandingkan dengan Amerika Serikat, Inggris memiliki
keunggulan komparatif dalam kain. Di sisi lain, Amerika Serikat memilki
keunggulan absolut di keuda barang, gandum dan kain, dibandingkan dengan
Inggris, tapi karena keunggulan absolut lebih besar dalam gandum dibandingkan
dengan kain, Amerika Serikat lebih besar dalam gadum, sedangkan kelemahan
aboslut Inggris lebih kecil di kain sehingga keunggulan komparatifnya terletak
pada kain. Menurut hukum komparatif, kedua negara dapat memperoleh manfaat
perdagangan jika Amerika Serikat mengkhususkan diri dalam produksi gandum
dan mengekspor sebagian dalam perdagangan untuk mendapatkan kain dari
Inggris. Kedua negara akan memperoleh keuntungan dengan bertukan 6 gantang
gandum untuk 6 meter kain. Namun, ini bukan hanya nilai pertukaran di mana
perdagangan yang saling menguntungkan terjadi. Karena Amerika Serikat bisa
menukar 6 gantang gandum untuk 4 meter kain di dalam negeri, Amerika Serikat
akan mendapatkan keuntungan jika bisa menukar 6 gantang gandum dengan lebih
dari 4 meter kain dari Inggris. Dengan demikian, kisaran perdangangan yang
salaing menguntungkan adalah 4K<6G<12K.
David Ricardo mendasarkan hukum keunggulan komparatif pada sejumlah
asumsi sederhana, yaitu:
A. Hanya 2 negara dan 2 komoditas
B. Perdagangan Bebas
C. Mobilitas tenaga kerja yang sempurna di dalam setiap negara tapi tidak di
antara kedua negara
D. Biaya produksi konstan
E. Biaya transportasi tidak ada
F. Tidak ada perubahan teknis
G. Teori nilai tenaga kerja.
Pandangan terhadap teori keunggulan komparatif
Dibanding denga teori keunggulan absolut, teori keunggulan komparatif memiliki
beberapa keunggulan yang lebih relevan digunakan menurut saya karena dalam
eorinya disebutkan bahwa “bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu
negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang
lebih murah daripada negara lainnya.” Hal ini membuat perdagangan menjadi lebih
relevan terjadi antara dua Negara.