Anda di halaman 1dari 14

Kewirausahaan

“Bentuk Organisasi Usaha”

Oleh:
Kelompok 2

Wayan Mila Cahya Sari (1807531027)


I Made Ryan Ananta Putra (1807531036)
Gusti Ayu Made Dwi Trisnadewi (1807531037)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
A. Pengertian Manajemen dan Organisasi
Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu atau
periode tertentu. Penentuan tujuan ini penting sebagai arah atau sasaran perusahaan dalam
mencapai tujuan tersebut. Alat untuk mencapai tujuan perusahaan kita kenal dengan nama
manajemen.
Manajemen dan organisasi merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lainnya. Artinya manajemen merupakan bagian dari organisasi dan organisasi
merupakan bagian dari manajemen. Dalam teori disebutkan bahwa manajemen merupakan
alat untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan organisasi merupakan tempat untuk mencapai
tujuan tersebut. Jadi, kedua bidang ini saling membutuhkan. Dapat diibaratkan kebutuhan
manajemen dan organisasi seperti tubuh manusia dengan darah manusia, jika satu tidak
berfungsi maka yang lain akan mati. Manajemen dapat diartikan sebagai alat untuk mencapai
tujuan melalui orang lain.
1. Manajemen
Secara etimologi, manajemen (bahasa Inggris) berasal dari kata to manage. Kata
manage dalam kamus tersebut diberi arti membimbing dan mengawasi, memperlakukan
dengan seksama, mengurus perniagaan atau urusan-urusan, mencapai urusan tertentu. Adapun
pengertian Manajemen menurut para ahli yaitu :
Menurut Malayu S. P. Hasibuan Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Arifin Abdurrachman sebagaimana dikutip oleh M. Ngalim Purwanto, yang
mengartikan manajemen merupakan kegiatan- kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran dan
tujuan pokok yang telah ditentukan dengan menggunakan orang-orang pelaksana. Jadi, dalam
hal ini kegiatan dalam manajemen terutama adalah mengelola orang-orangnya sebagai
pelaksana.
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar
suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan
pengaturan serta mempergunakan semua potensi yang ada baik personal maupun material
secara efektif dan efisiensi. Manajemen akan menjadi alat untuk mencapai suatu tujuan
dengan melalui suatu proses. Kemudian proses ini dilakukan oleh berbagai pihak yang terlibat
dalam manajemen tersebut.
Poses untuk mencapai tujuan ini kemudian dituangkan menjadi fungsi manajemen.
Adapun fungsi-fungsi yang terdapat dalam manajemen adalah sebagai berikut.
a. Planning
Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses ini
ditentukan tentang apa yang harus dilakukan, kapan dikerjakan atau dimulai, bagaimana
melakukannya, dengan cara apa hal tersebut dilaksanakan, dan siapa yang akan melakukan
pekerjaan tersebut. Proses tersebut pada akhirnya akan menghasilkan suatu rencana.
b. Organizing
Pengorganisasian adalah proses mengelompokkan berbagai kegiatan atau pekerjaan
dalam unit-unit. Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang, dan
tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-
masing. Hasil dari pengorganisasian ini adalah terbentuknya struktur organisasi sesuai dengan
rencana yang telah disusun.
c. Actuating
Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan kegiatan atau
pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi para pimpinan atau manajer harus
menggerakkan bawahannya (para karyawan) untuk menger- Jakan pekerjaan yang telah
ditentukan dengan cara memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk, dan memberi
motivasi. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan berpedoman pada rencana yang telah
disusun.
d. Controlling
Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah
telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi penyimpangan, maka akans
dikendalikan sesuai dengan rencana yang disusun. Dengan adanya pengendalian diharapkan
tujuan dapat dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
2. Organisasi
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu tempat. Tempat ini
penting untuk menentukan siapa saja yang terlibat, apa tugas, wewenang, dan tanggung
jawabnya. Tempat atau wadah ini kita kenal dengan nama organisasi. Organisasi juga
diartikan sebagai tempat berkumpulnya dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Adapun pengertian organisasi menurut para ahli yaitu
Menurut Dimock dalam Tangkilisan dengan bukunya Manajemen Publik,
mendefinisikan organisasi adalah suatu cara yang sistematis untuk memadukan bagian-
bagian yang saling tergantung menjadi suatu kesatuan yang utuh di mana kewenangan,
koordinasi, dan pengawasan dilatih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Dwight Waldo dalam Kencana Syafie dengan bukunya Birokrasi
Pemerintahan Indonesia, menjelaskan: Organisasi sebagai suatu struktur dan
kewenangan-kewenangan dan kebiasaan dalam hubungan antar orang- orang pada suatu
sistem administrasi.
Jadi, pengertian organisasi secara umum adalah tempat atau wadah untuk mencapai
tujuan perusahaan atau tempat untuk melakukan kegiatan perusahaan yang terdiri atas
sekelompok orang yang bekerjasama, terkendali dan terpimpin.
A. Tujuan Organisasi
Secara umum, beberapa tujuan organisasi adalah sebagai berikut ini:
a. Sebagai wadah untuk bersama-sama mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
b. Meningkatkan kemampuan, kemandirian, dan sumberdaya yang dimiliki.
c. Sebagai wadah untuk mencari keuntungan secara bersama-sama.
d. Organisasi dapat membantun individu-individu untuk menambah relasi dan
memanfaatkan waktu luang dengan baik.
Setiap organisasi harus memiliki struktur yang jelas. Struktur organisasi
menggambarkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian. Pembagian
tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang tergambar dalam struktur organisasi akan
mempermudah perusahaan melakukan pengendalian. Tujuan organisasi akan menentukan
struktur organisasinya, yaitu dengan menentukan seluruh tugas, hubungan antartugas, batas
wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan masing- masing tugas tersebut..
B. Ciri – Ciri Organisasi
Berdasarkan pada pengertian organisasi dan tujuannya, maka kita dapat mengetahui ciri-ciri
organisasi tersebut. Beberapa ciri organisasi diantaranya adalah:
a. Terdiri Dari Sekelompok Orang
Sebuah organisasi pasti memiliki anggota yang terdiri dari dua orang atau lebih.
b. Memiliki Tujuan
Alasan mengapa beberapa orang bekerjasama membentuk organisasi adalah karena
memiliki tujuan bersama yang ingin diwujudkan. Dengan adanya tujuan tersebut, para
anggota organisasi akan saling bahu membahu dalam melakukan usaha untuk mencapai
tujuan.
c. Saling Bekerjasama
Untuk mencapai tujuan organisasi maka para anggotanya harus saling bekerjasama.
Tanpa adanya kerjasama antar anggota organisasi maka tujuan tidak dapat tercapai secara
efektif dan efisien.
d. Adanya Peraturan
Setiap organisasi pasti memiliki peraturan masing-masing. Peraturan ini bertujuan
untuk mengatur dan membatasi sumberdaya yang dimiliki agar saling bersinergi dalam proses
pencapaian tujuan dan menciptakan manajemen yang baik dalam organisas.
e. Pembagian Tugas dan Tanggungjawab
Dengan adanya peraturan tentu harus disertai dengan pembagian tugas dan
tanggungjawab yang jelas pada setiap anggota organisasi. Pembagian tugas tersebut bisa
dilakukan dengan pembentukan beberapa divisi yang bertanggungjawab pada beberapa tugas
dan tanggungjawab.
C. Komponen Penting Struktur Organisasi
Agar suatu perusahaan bisa bergerak optimal dan efisien tentu tidaklah mudah, maka
dari itu diperlukan komponen-komponen penting yang harus ada dalam struktur organisasi.
Berikut diantaranya :
a) CEO (Chif Executive Officer)
CEO merupakan suatu jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan untuk menahkodai
arah dan tujuan sebuah perusahaan. CEO merupakan pemilik suatu perusahaan atau bisnis.
b) Direksi (Directors)
Untuk direksi yang dimaksud disini terdiri dari jabatan penting, yang mana jabatan
tersebut harus ada dalam suatu perusahaan seperti direktur utama, direktur keuangan dan
direktur personalia. Direktur utama biasanya berhubungan langsung dengan CEO untuk
bertanggung jawab langsung pada koordinasi dan pengendalian terhadap segala kegiatan di
bidang administrasi, kepegawaian dan secretariat. Sedangkan untuk direktur keuangan
merupakan jabatan yang bertugas pada bagian pengawasan operasional keuangan perusahaan.
Dan untuk direksi personalia merupakan jabtaan yang bekerja langsung yang terkait dengan
ketenagakerjaan dan sumber daya perusahaan.
c) Manajer (Manager)
Komponen selanjutnya adalah manager yang mana seorang manager ini bertugas
untuk mengintegrasikan berbagai variable, seperti pengarahan, koneksi, seleksi, komunikasi
dan pelatihan. Selain itu pada umumnya manager disini terdiri yaitu manager personalia,
manager pamasaran dan manager pabrik. Untuk manager personalia ini bertanggung jawab
langsung terhadap pengorganisasian perencanaan program dan pengendalian unit personalia.
Dan untuk manager pemasaran disini bertanggung jawab terhadap bagian pemasaran produk
atau jasa yang ada dalam bisnis. Manager pabrik disini biasanya terdapat pada bisnis
komersial pada penjualan produk yang mengawasi urusan yang terkait dengan produksi dan
kegiatan dalam pabrik.
d) Administrasi dan Gudang
Dan komponen selanjutnya yang wajib ada dalam sebuah bisnis yang sedang
berkembang adalah administrasi dan gudang yang mana pada komponen ini memiliki tugas
dan fungsi untuk mengecek seluruh transaksi perusahaan yang berhubungan dengan pihak
outsorcing, pembukuan dan laporan penerimaan dan pengeluaran.
e) Divisi Regional
Untuk komponen terakhir adalah devisi regional yang memiliki tugas dan fungsi untuk
menjalankan kebijakan dan prosedur baku dari kantor pusat.

B. Jenis-Jenis dan Bentuk Organisasi


Penentuan jenis dan bentuk organisasi disesusaikan dengan bidang usaha yang
dijalankan, kebutuhan itu sendiri, dan tujuan perusahaan , efesiensi , dan efektifitasnya.
Jenis-jenis orgaisasi yang umum dibedakan menjadi dua :
• Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak, dapat dibedakan:
a Organisasi yang mempunyai pimpinan Puncak satu orang misalnya perusahaan
perseorangan.
b Organisasi yang mempunyai pimpinan Puncak lebih dari satu orang atau
dewan misalnya perseroan terbatas atau Firma.
• Bentuk organisasi berdasarkan hubungan wewenang, dapat dibedakan:
a Wewenang Lini adalah wewenang yang menimbulkan tanggung jawab atas
tercapainya tujuan-tujuan perusahaan.
b Wewenang Staf adalah wewenang yang membantu agar orang yang
mempunyai wewenang lini bekerja secara efektif dalam mencapai tujuan-
tujuan perusahaan.
c Wewenang Fungsional adalah wewenang yang diberikan kepada seseorang
atau departemen untuk dapat mengambil keputusan mengenai hal-hal yang
berada di departemen yang lain.
Bentuk struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1 Organisasi Garis/lini

Adalah organisasi yang semata-mata memiliki hubungan wewenang lini dalam


organisasi. Organisasi garis ini merupakan bentuk organisasi yang berskala kecil, dengan
jumlah karyawan yang sedikit.
Ciri-ciri dalam organisasi yang berbentuk garis atau lini adalah :
• Jumlah karyawan relative sedikit
• Struktur organisasi masih sederhana dan kecil
• Pucuk pimpinan bisasanya pemilik perusahaan
• Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal, segala keputusan dan
kebijaksnaan dan tanggung jawab berada pada satu tangan.
• Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung melalui suatu garis
wewenang
• Pimpinan dengan karyawan biasanya saling mengenal dan dapat berhubungan setiap
hari kerja
• Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas
segala bidang pekerjaan yang ada dalam unitnya
• Tingkat spesialisasi belum terlalu tinggi sehingga alat-alat yang diperlukan tidak
beraneka ragam

Organisasi ini memiliki beberapa keuntungan adaah sebagai berikut :


• Kesatuan pimpinan terjamin sebelumnya karena pempinan berada satu tangan

• Koordinasi relative mudah dilaksanakan

• Proses pengambilan keputausan dan instruksi berjalan cepat, tidak betele-tele

• Garis pimpinan tegas karana pimpinan langsung berhubungan dengan karyawan.

• Disiplin dan militansi kerja para karyawan pada umumnya tinggi

• Solidaritas karyawan tinggi

• Pengendalian secara ketat terhadap kegiatan dapat dilaksanakan

Sementara itu kelemahan organisasi garis/lini adalah sebagai berikut:


• Tujuan pribadi pucuk pimpinan seringkali tidak dapat dibedakan dengan tujuan
organisasi
• Ada kecenderungan pimpinan untuk bertindak secara otoriter dan dictator

• Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas

• Organisasi secara keseluruhan terlalu bergantung pada satu orang kalau pimpinan
tidak mampu atau berhalangan maka seluruh organisasi terancam gagal

Bagan Organisasi Lini:

2 Organisasi Lini dan Staf

Organisasi kesatuan komando terutama dalam hal pelimpahan wewenang dari


pimpinan tertinggi kepada unit dibawahnya dan berlangsung secara vertical. Terdapat dua
kelompok dalam organisasi ini, yaitu wewenang lini adalah wewenang yang dapat
merealisasikan tujuan organisasi secara langsung dan wewenang staf. adalah karyawan
yang tidak dapat merealisasikan tujuan perusahaan secara langsung, tetapi hanya
memberikan bantuan pelayanan saran-saran untuk mempermudah tugas wewenang lini.
Garis wewenang tetap berada pada pimpinan sedangkan staf hanya memiliki wewenang
staf. Sebagai contoh jika bagian pemasaran diminta pendapatnya mengenai desain
pembungkus oleh bagian produksi maka ia berfungsi sebagai staf.
Organisasi jenis ini wewenang staf dibagi menjadi dua kategori sebagai berikut ;
1. Staf Ahli, terdiri dari empat jenis :
• Staf penasehat, tugasnya adalah memberikan petunjuk bukan mendapatkan
petunjuk dari atasan seorang, staf penasehat manajer harus memberi atau
mempelajari problem dan memberikan usul-usul serta mempersiapkan fasilitas
informasi yang akan dipergunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil
keputusan.
• Staf pelayanan, tugasnya adalah melaksanakan aktivitas yang terpisah dari
pekerjaan lini.
• Staf pengendalaian adalah unit-unit yang mempunyai wewenang staf yang
melaksanakan kontrol baik secara langsung maupun tidak langsung atas unit-
unit pada struktur organisasi dan dapat melaksanakan veto terhadap manajer
lini.
• Staf fungsional, wewenang staf pengendali berhubungan dengan fungsi-fungsi
tertentu tu dan biasanya sebagai petunjuk Bagaimana caranya suatu aktivitas
tertentu dilaksanakan dan kapan pelaksanaannya.

2. Staf Pribadi , terdiri dari dua jenis ;


1. Pembantu (assisten), terdiri dari seorang atau beberapa orang mereka tidak
mempunyai garis wewenang yang formal, tetapi biasanya diserahi Functional
Staff Authority atas sejumlah aktivitas tujuannya adalah memperluas kapasitas
manajer lini untuk menyelesaikan pekerjaan.
2. Staf umum ( general staf), dalah golongan yang dikoordinasikan dan bertindak
melalui atasannya dan merupakan penasehat, pelayan, pengendali, atau staf
fungsional tindakan-tindakan yang diambil atau di perintah yang diberikan atas
nama pimpinan atau kantornya.

Ciri -ciri umum untuk mengenal organisasi staf lini dan staf ;
1. Jumlah karyawan relative banyak
2. Organisasinya bersifat kompleks
3. Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
4. Pimpinan dan karyawan semuanya tidak begitu saling mengenal
5. Spesialisasi dengan beraneka ragam diperlukan dan dipergunakan secara
maksimal
6. Kesatuan perintah tetap dipertahankan
Kebaikan organisasi Lini dan staf sebagai berikut:
• Asas kesatuan tetap dipertahankan
• Ada pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf , dan pelaksana
• Tipe organisasi fleksibel
• Asas the right man on the right place lebih mudah dilaksanakan
• Pengambilan keputusan relatif mudah
• Koordinasi mudah dilakukan
• Disiplin dan moral karyawan tinggi, keuntungan dari spesialisasi dapat diperoleh
• Bakat karyawan yang berbeda dapat dikembangkan
Kelemahan organisasi dan Lini sebagai berikut:
• Kelompok pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasehat
• Solidaritas pada karyawan kurang sebab tidak saling mengenal
• Persaingan kurang sehat sering terjadi
Bagan Organisasi Lini dan Staf:

3 Organsasi Fungsional

Organisasi ini merupakan orgamisasi yang terdiri dari beberapa fungsi, sehingga
penyusunan organisasi ini didasarkan pada sifat dan macam-macam yang harus dilaksanakan.
Ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut ;
1. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
2. Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunkan secara optimal
3. Bahawan akan menerima pemerintah dari beberapa orang atasan
4. Koordianasi menyeluruh pada umumnya cukup pada level manajemen atasan
5. Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya lebih
mudah
Kelebihan dari organisasi fungsional sebagai berikut:
• Spesialisasi dapat diperoleh seoptimal mungkin
• Para karyawan akan terampil di bidangnya masing-masing
• Efisiensi dan produktivitas dapat ditingkatkan
• Koordinasi secara menyeluruh biasanya diperlukan pada level manajemen atas
• Solidaritas moral dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya
tinggi
Kelemahan organisasi fungsional sebagai berikut:
• Pekerjaan kadang-kadang membosankan
• Para karyawan sulit mengadakan tour of duty atau tour of area sebagai akibat
spesialisasi
• Para karyawan terlalu mementingkan bidangnya saja
• Memungkinkan timbulnya semangat kelompok yang berlebihan pada karyawan yang
melakukan fungsi yang sama
Bagan Organisasi Fungsional:

C. Pertimbangan Penentuan Organisasi


Penentuan jenis organisasi yang akan dipilih harus dilakukan dengan berbagai
pertimbangan. Berikut ini beberapa pertimbangan yang dapat dilakukan:
a. Karakter Usaha
Dalam membuka usaha, seseorang akan menjadi bagian tak terpisahkan dari usaha
tersebut. Oleh karena itu, mengenal karakter badan usaha sangat diperlukan.
1. Kenali apakah usaha bersifat continous atau temporer.
Usaha yang bersifat temporer akan lebih cocok untuk seseorang yang bersifat agak
pembosan, sebaliknya jika menyukai kestabilan maka usaha yang sifatnya continous
akan lebih tepat.
2. Kenali apakah usaha bersifat “Low Margin High Volume” atau “High Margin Low
Volume”.
Low Margin High Volume artinya bahwa setiap produk yang dijual hanya
memberi keuntungan yang kecil, maka harus diimbangi dengan penjualan dalam
volume yang besar. Ini biasanya terjadi pada produk-produk rumah tangga atau produk
pabrik yang di produksi secara masal. Sebaliknya High Margin Low Volume artinya
produk tersebut memberikan bagian keuntungan yang besar sehingga tak perlu
menjualnya dalam volume yang besar untuk memperoleh keuntungan, sebagai contoh
barang mewah, barang antik atau bisnis properti. Hal ini nantinya akan berpengaruh
terhadap kemampuan seseorang dalam memasarkan produk dan modal yang dimiliki.
b. Minat Terhadap Usaha
Minat atau rasa suka pada usaha akan membuat seseorang lebih giat, tekun dan
pantang menyerah, sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang maksimal.
c. Kemampuan Menjalankan Usaha
Dalam mengukur kemampuan, seseorang dapat mengadakan analisa atau riset
mengenai usaha tersebut kemudian hasilnya dibandingkan dengan kemampuan kita.
Analisa atau riset yang bisa dijadikan ukuran kemampuan menjalankan usaha adalah :
1. Kemampuan Modal
Tidak bisa dipungkiri permodalan memegang peranan yang sangat penting dalam
suatu usaha. Oleh karena itu alangkah baiknya dalam menentukan usaha, seseorang
memperkirakan kebutuhan modal dan kemampuan untuk mencukupinya. Namun tidak
sedikit juga seseorang yang mengurungkan niatnya atau bahkan berhenti berwirausaha
karena kekurangan modal. Jika tidak punya cukup modal untuk membuat usaha besar,
sebaiknya memulai bisnis dalam lingkup yang kecil terlebih dahulu. Apabila
keuntungan sudah banyak, bisa dikumpulkan untuk membangun bisnis yang lebih
besar. Seseorang juga bisa menawarkan ide usahanya pada para investor untuk
mendapat bantuan dana sebagai modal, namun dalam hal ini tentu diperlukan
kemampuan dalam membuat proposal usaha yang bisa menarik keinginan investor.
Selain itu, seseorang juga dapat memperoleh modal dengan cara meminjam.
2. Kemampuan dalam Hal Keahlian
Seseorang yang membuat suatu usaha sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
tentu dapat mengembangkan usaha tersebut dengan lebih cepat. Kemampuan yang
sesuai dengan jenis usaha juga membuat seseorang lebih dipercaya oleh konsumennya
sehingga mendatangkan keuntungan yang lebih maksimal. Namun sebenarnya faktor
ini tidak bersifat mutlak, karena seseorang dapat merekrut tenaga kerja yang memiliki
keahlian dalam usaha yang dibangun asal memiliki modal.
3. Kemampuan Manajemen
Kemampuan manajemen sangat diperlukan dalam menjalankan suatu usaha.
Dalam hal menentukan organisasi, kemampuan manajemen yang diperlukan meliputi:
- Menentukan Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang dimiliki biasanya akan berkaitan erat terhadap jumlah
aktivitas usaha
- Menentukan Jumlah Aktivitas
Jumlah aktivitas merupakan kemampuan peerusahaan dalam melakukan
kegiatan. Semakin banyak kegiatan, maka rentang kendali yang dibutuhkan
banyak dan jangkauan atau cabang yang dimiliki pun luas.
- Menentukan Jumlah Biaya (Efisiensi)
Agar perusahaan dapat bekerja maksimal, perlu dipikirkan efisiensi biaya yang
akan dikeluarkan. Besarnya organisasi yang dibentuk akan berpengaruh
terhadap biaya yang dikeluarkan.
d. Penguasaan Aspek Teknis
Pemahaman aspek teknis akan mempermudah seseorang dalam membuka maupun
menjalankan usaha. Beberapa aspek teknis yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Batas Wewenang dan Tanggung Jawab Pemilik
Ketika menjalankan bisnis, ada dua hal yang sangat erat berkaitan, yaitu mengenai
pengambilan keputusan dan batas kewenangan dalam menjalankan bisnis. Karakter
badan usaha sangat menentukan hal ini. Karena tidak semua badan usaha memiliki
pemisahan tanggung jawab antara pemilik dengan badan usahanya. Ketika CV atau
Firma dijadikan pilihan badan usaha, maka ketika timbul suatu kerugian itu menjadi
tanggung jawab pemiliknya hingga ke harta pribadi. Berbeda badan usaha berbentuk
PT (Perseroan Terbatas) yang mengenal batasan tanggung jawab sebesar modal yang
disetorkan. Semua pengusaha tentu ingin memiliki kendali atas bisnisnya. Namun,
setiap pengendalian tersebut memiliki konsekuensi berupa tanggung jawab hukum
sesuai dengan badan usaha yang dipilihnya.
2. Kewajiban dari Undang-Undang
Dalam bisnis tertentu, peraturan telah menggariskan adanya jenis badan usaha
yang harus dipilih untuk dapat menjalankan bisnis. Semisal dalam pendirian Bank dan
Rumah Sakit haruslah berbadan hukum PT. Dengan demikian, tidak ada pilihan bagi
pengusaha untuk memilih badan usaha lainnya. Kewajiban dari Undang Undang juga
menyangkut pajak dan hak paten.
Daftar Pustaka
Kasmir. 2011. Kewirausahaan Edisi Revisi. Depok: Rajawali Pers.
Suardana, Ida Bagus. 2017. Diktat Kewirausahaan. Tersedia pada simdos.unud.ac.id diakses
pada tanggal 18 Februari 2020.
Faraytody, Leo. 2018. 5 Pertimbangan untuk Memilih Badan Usaha yang Pas untuk Bisnis
Anda. Tersedia pada https://www.easybiz.id diakses pada tanggal 18 Februari 2020.

Anda mungkin juga menyukai