Pendahuluan
Umumnya, laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan bisnis adalah tahun fiskal
penuh. Beberapa perusahaan mengeluarkan laporan keuangan untuk periode akuntansi interim
sebagai bagian dari tahun fiskal. Laporan keuangan interim dikembangkan berdasarkan
pandangan yang menganggap laporan keuangan interim sebagai bagian integral dengan periode
tahunan Pada dasarnya, laporan keuangan interim menyediakan informasi mengenai kondisi
perusahaan kurang dari satu tahun. Laporan tersebut biasanya diterbitkan setiap tiga bulan dan
biasanya berisi informasi kumulatif dari awal tahun sampai dibuatnya laporan tersebut. Menurut
IAI, laporan keuangan interim harus dipandang sebagai bagian yang integral dari periode
tahunan yang dapat disusun baik secara bulanan, kwartalan atau semesteran dan didalamnya
harus mencakup semua komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan.
Karakteristik kualitatif informasi keuangan adalah tepat waktu. Informasi harus
disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai salah satu dasar pengambilan
keputusan ekonomi dan untuk menghindari kelambatan pengambilan keputuasan. Pernyataan ini
berlaku untuk perusahaan yang diwajibkan menyajikan laporan keuangan interim oleh peraturan
perundangan yang berlaku, misalnya pasar modal dan lain-lain. Untuk industri yang telah diatur
dalam standar akuntansi keuangan industri yang secara khusus,misalnya perbankan, maka harus
mengikuti standar khusus tersebut
DEFINISI
PSAK 3 2010 mengatur tentang laporan keuangan interim seperti laporan triwulanan dan laporan
setengah tahunan menggantikan PSAK 3 1994 sebelumnya. Tujuan dari PSAK 3 adalah untuk
menetapkan isi minimal laporan keuangan interim serta prinsip-prinsip pengakuan dan
pengukuran yang akan diterapkan dalam laporan keuangan interim. (Juan,2012:739).
Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia telah mensyaratkan semua perusahaan yang terdaftar untuk
menyajikan laporan triwulanan, yang diterbitkan tidak lebih dari satu bulan setelah akhir tiap
triwulan untuk laporan triwulan yang tidak diaudit,dua bulan untuk laporan yang ditelaah secara
terbatas oleh akuntan publik dan tiga bulan untuk triwulan untuk yang diaudit akuntan publik.
PSAK 3 menetapkan bahwa laporan keuangan interim dapat berisi seperangkat laporan
keuangan lengkap sebagaimana dijelaskan dalam PSAK 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan
atau seperangkat laporan keuangan ringkas sebagaimana dijelaskan dalam PSAK 3.
Pendapatan
Pendapatan harus diaku dan dilaporkan pada periode diperolehnya dan tidak dapat
ditangguhkan ke periode lain untuk menyajikan arus pendapatan yang lebih stabil.
Laporan keuangan interim memberi gambaran pendapatan dan beban periode interim
tersebut. Laporan keuangan interim tertentu diperbandingkan dengan periode sebelumnya
memberi manfaat yang lebih besar bagi para pemakai laporan dalam contoh kondisi-kondisi
sebagai berikut:
Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan interim periode
sebelumnya, untuk mengetahui kecenderungan (trend) posisi keuangan dan kinerja
Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan interim yang sama dalam periode
akuntansi yang lalu, untuk mengetahui kecenderungan berulang (cyclical) musiman dari
kegiatan usaha.
Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan kumulatif dari
awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan keuangan interim untuk mengetahui
kontribusi atau pengaruh periode interim yang dilaporkan pada periode berjalan.
Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan tahun buku yang
lalu, untuk mendapat gambaran pengaruh dan kinerja interim tersebut terhadap posisi
keuangan, kinerja dan arus kas periode akuntansi yang lalu.
Pajak Penghasilan
Pada akhir tiap periode interim, perusahaan harus membuat taksiran pajak penghasilan untuk
dibebankan pada periode interim. Perhitungan pajak penghasilan periode interim harus sesuai
dengan kebijakan akuntansi tentang pajak penghasilan yang dianut pada akhir tahun.
Perubahan Akuntansi
Perubahan akuntansi dalam periode interim yang memerlukan penyesuaian harus dilaporkan
dalam periode interim saat perubahan itu terjadi dengan cara yang sama seperti yang dilaporkan
dalam laporan keuangan tahunan
Perusahaan berkewajiban mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan bila
mengetahui akan ada perubahan akuntansi dalam periode laporan keuangan interim berikutnya.
Laporan keuangan interim harus menunjukkan perubahan akuntansi;
Penyajian
Apabila perusahaan melaporkan ringkasan informasi keuangan pada tanggal laporan
keuangan interim, data berikut merupakan data minimum yang harus dilaporkan:
pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak penghasilan, pos luar biasa
(termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait), pengaruh kumulatif
perubahan akuntansi, perubahan akuntansi dan laba bersih
data laba bersih per saham untuk setiap periode interim yang disajikan;
pendapatan dan beban musiman;
perubahan yang penting dalam taksiran pajak penghasilan;
pelepasan suatu segmen usaha, pos luar biasa, transaksi tidak biasa dan tidak sering terjadi;
kewajiban kontinjen;
perubahan akuntansi; dan
perubahan yang material pada unsur laporan arus kas
Laporan keuangan interim terakhir, misalnya triwulan keempat tidak perlu disusun karena
pada dasarnya laporan keuangan tersebut dapat digantikan dengan laporan keuangan tahunan.
Dalam hal laporan keuangan interim triwulan keempat hendak diterbitkan, maka penerbitannya
dilakukan bersamaan dengan penerbitan laporan keuangan tahunan. Di samping itu, isi dari
laporan keuangan interim triwulan keempat harus merupakan selisih dari laporan keuangan
tahunan dan laporan keuangan interim sebelumnya tahun yang bersangkutan.