Anda di halaman 1dari 29

Pelaporan Segmen

dan Interim
Dosen Pengampu: Nikmah, SE, M.Si., Ak., CA, CRP

Kelompok 5
OUR TEAM
Kelompok 5

Chairiska Meilinda S Dinda Olanda Adinda Lutfhia T.H


C1C020015 C1C020029 C1C020152

Eri Ramadani Shabira Dwi A


C1C020004 C1C020133

Ayusta Wijayanti Bobby Santoso


C1C020075 C1C020098
- SUB TOPIK -
1. Pelaporan untuk segmen

2. Isu Akuntansi pelaporan segmen

3. Informasi tentang segmen operasi

4. Mengidentifikasi segmen dilaporkan

5. Pelaporan keuangan interim

6. Format laporan keuangan interim

7. Permasalahan akuntansi

8. Standar pelaporan untuk laporan interim laba rugi komprehensif

9. Perubahan akuntansi dalam periode interim


-PELAPORAN UNTUK SEGMEN-

Perusahaan besar yang terdiversifikasi dapat dilihat sebagai sebuah portofolio aset yang
beroperasi sebagai divisi atau entitas anak, yang sering kali memiliki cakupan multinasional.
Berbagai komponen perusahaan besar dapat mempunyai tingkat keuntungan yang berbeda,
tingkatan dan jenis risiko yang berbeda, dan kesempatan untuk tumbuh yang berbeda.
Permasalahan utama untuk akuntan adalah bagaimana mengembangkan dan mengungkapkan
informasi yang diperlukan untuk mencerminkan perbedaan perbedaan mendasar tersebut.
Pembahasan berikut menyajikan standar akuntansi untuk pelaporan komponen operasi,
kegiatan usaha luar negeri, dan pelanggan utama dari suatu entitas.
- ISU AKUNTANSI PELAPORAN SEGMEN -

PSAK 5 mendefinisikan segmen operasi sebagai suatu komponen dari entitas

A. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama).
B. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat
keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya.
C. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Dalam PSAK 5, DSAK menyatakan bahwa alokasi dari pendapatan dan beban akan dimasukkan untuk
segmen yang dilaporkan hanya jika pendapatan dan beban terschut dimasukkan ke dalam laba atau rugi
segmen yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional (chief operating decision maker).
~ INFORMASI TENTANG SEGMEN OPERASI ~

Banyak entitas terdiversifikasi melalui beberapa lini bisnis. Setiap lini dapat mempunyai faktor
kompetitif yang unik dan dapat bereaksi secara berbeda terhadap perubahan lingkungan ekonomik.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan besar seperti Johnson & Johnson beroperasi dalam beberapa lini
utama: konsumsi, farmasi, dan profesional. Produk-produknya termasuk lensa kontak sekali pakai.
produk bayi, peralatan bedah, terapi antibodi, serta obat demam dan flu.

Laporan keuangan konsolidasian menyaukan semua faktor heterogen tersebut dalam konteks entitas
tunggal. Tujuan dari pelaporan segmen adalah untuk memungkinkan perigg laporan keuangan melihat
di balik jumlah konsolidasi untuk masing masing kompenen yang membentuk entitas tersebut.
-LANJUTAN-
A. Mendefinisikan segmen dilaporkan

Proses penentuan segmen operasi dilaporkan (reportable operating segment) yang terpisah, yaitu
segmen di mana pengungkapan tambahan yang terpisah harus dibuat berdasarkan spesifikasi
manajemen atas segmen operasi yang digunakan secara internal untuk mengevaluasi posisi keuangan
dan kinerja operasi perusahaan.

B. Uji pengungkapan komprehensif

Uji komprehensit adalah uji pendapatan konsolidasi 75 persen (75 percent consolidated revenue test).
Total pendapatan dari sumber eksternal oleh semua segmen operasi dilaporkan secara terpisali
setidaknya harus ma dengan 75 persen dari total pendapatan konsolidasian. Perusahaan pelapor harus
mengidentifikasi seginen operasi tambahan sebagai segmen yang dilaporkan sampai uji ini terpenuhi.

C. Pelaporan informasi segmen

dalam PSAK 5. Entitas mengungkapkan informasi untuk memangkinkan pengguna laporan keuangan
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis di mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomik
di mana entitas beroperasi.
-MENGIDENTIFIKASI SEGMEN DILAPORKAN-

Dalam PSAK 5 adalah menyediakan pengguna laporan keuangan dengan informasi di mana
mereka dapat menentukan risiko das potensi imbal hasil entitas, dengan menggunakan baus
informasi yang sama sevgimana digunakan oleh manajemen perusahaan.

PSAK 5 menyatakan bahwa entitas harus melaporkan informasi secara terpisah berkaitan dengan
setiap segmen opera diidentifikasi yang melebihi ambang bata kuantitatif. Selain itu, PSAK 5 juga
mengharuskan pengungkapan seluruh entitas mengenai informasi produk dan jasa, wilayah
geografis, dan pelanggan utama Perusahaan harus melaporkan pendapatan dari pelanggan
eksternal (1) untuk setiap produk dan jasa. atau tiap kelompok dari produk dan jasa sejenis; (2)
yang dialokasikan kepada negara domisili entitas, dan seluruh negara asing secara total di mana
entitas memperoleh pendapatan.
-PELAPORAN KEUANGAN INTERIM-

Laporan keuangan interim (interim financial reports), yang mencakup periode waktu kurang dari
satu tahun, menyediakan informasi tepat waktu mengenai kemajuan entitas sepanjang tahun
tersebut. Laporan keuangan interim bisa untuk satu minggu, satu bulan, triwulan, atau beberapa
triwulan.

PSAK 3 yang terkait dengan Laporan Keuangan Interim memungkinkan laporan keuangan
interim disiapkan dalam bentuk ringkas. Laporan tersebut meliputi sebuah laporan posisi
keuangan, laba rugi komprehensif, perubahan ekuitas, arus kas, dan catatan tertentu serta
pengungkapan lainnya secara ringkas untuk triwulan yang akan dilaporkan, dan juga data
komparatif untuk periode sebelumnya.
-FORMAT LAPORAN KEUANGAN INTERIM-

Laporan keuangan interim minimum mencakup komponen sebagai berikut

a) Laporan posisi keuangan ringkas

b) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ringkas baik digabung maupun
dipisah.

c) Laporan perubahan ekuitas ringkas.

d) Laporan arus kas ringkas.

e) Catatan penjelasan tertentu.

PSAK 3 menyatakan bahwa entitas bisa mengumumkan baik laporan keuangan lengkap
ataupun laporan keuangan ringkas pada pelaporan keuangan interimnya. Namun, OJK
mensyaratkan bahwa entitas harus mengumumkan laporan keuangan yang lengkap.
-PERMASALAHAN AKUNTANSI-
Laporan keuangan interim menimbulkan beberapa persoalan pengukuran teknis dan konseptual untuk seorang
akuntan. Sebagian besar persoalan tersebut berpusat pada konsep akuntansi periodisasi dan pembagian periode
tahunan ke dalam periode interim. Perhatikan bahwa laporan keuangan interim berisi laporan keuangan untuk
beberapa periode yang kurang dari satu tahun, mencakup laporan bulanan, laporan kuartalan, atau bagian lain
dari periode satu tahun.
A. Pandangan Diskrit versus Pandangan Integral dari Pelaporan Interim
Terdapat dua pandangan berbeda mengenai pelaporan interim sebelum dikeluarkannya PSAK 3. Teori
diskrit pelaporan interim memandang setiap peiode interim sebagai periode akuntansi dasar yang harus
dievaluasi seakan-akan periode tersebut merupakan periode akuntansi tahunan.

B. Pengaturan Akuntansi tentang Laporan Interim


PSAK 3 menstandardisasi penyusunan dan pelaporan pada laporan interim laba rugi komprehensif
interim. Pengaturan tersebut mendefinisikan elemen laba rugi dan pengukuran biaya atas dasar interim.
STANDAR PELAPORAN UNTUK LAPORAN INTERIM
LABA RUGI KOMPREHENSIF
Bentuk laporan interim laba rugi komprehensif sama dengan bentuk laporan laba rugi
komprehensif tahunan. Ada beberapa perbedaan dalam pengukuran komponen spesifik mengenai
laba rugi karena periode waktu yang lebih pendek. prinsip-prinsip akuntansi utama yang digunakan
untuk laporan interim laba rugi komprehensif Persyaratan teknis yang relevan untuk pelaporan
interim akan dibahas di bagian berikutnya.

Pendapatan
Salah satu elemen paling signifikan dari laporan interum laba rugi komprehensif adalah pendapatan
dari penjualan Investor ingin menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan pendapatan

Beban Pokok Penjualan dan Persediaan


Beban pokok penjualan umumnya merupakan biaya tunggal yang paling besar dalam laporan
interim laba rugi komprehensif Aturan umumnya adalah beban pokok penjualan interim harus
dihitung dengan elemen biaya langsung dan biaya yang dialokasikan atas dasar yang sama
sebagaimana yang digunakan untuk menghitung beban pokok penjualan tahunan.
- Lanjutan-
Biaya dan Beban Lain-Lain

Pandangan integral yang diadopsi oleh PSAK 3 terbukti ketika berhadapan dengan biaya
periode interim. Prinsip umumnya adalah bahwa biaya dan beban itu harus dibebankan ke laba
rugi interim dalam periode interim di mana keduanya terjadi. Biaya dan beban lain, selain biaya
produk, harus dibebankan dengan dasar yang sama seperti periode tahunan Namun, beberapa
biaya dan beban. dialokasikan di antara periode interim berdasarkan pada estimasi waktu yang
dipergunakan, manfaat yang diterima, atau tingkat aktivitas dari periode interim tersebut,
sebagai bagian dari estimasi jumlah untuk tahun fiskal penuh.

Pilihan antara pengakuan langsung dari pengeluaran dalam laporan laba rugi periode interim
dan penangguhan serta alokasi ke beberapa laporan laba rugi periode interim tersebut
berdasarkan evaluasi subjektif dari periode yang mendapatkan manfaat dari pengeluaran
tersebut. Walaupun sebagian besar pengeluaran dibebankan ke periode interim pada saat
terjadinya.
- Lanjutan-
Deskripsi berikut mengilustrasikan saat pengeluaran bisa ditangguhkan dan dialokasikan ke
beberapa periode interim.

1. Beberapa perusahaan memfokuskan pada perbaikan peralatan yang besar dalam situr
waktu pada satu periode interim. Untuk pelaporan interim, biaya perbaikan itu dapat
ditangguhkan (aset dibayar di muka) atau diakru (estimasi liabilitas) dan dialokasikan ke
beban perbaikan- ke setiap periode interim yang mendapatkan manfaat dari biaya
perbaikan tersebut.
2. Pajak properti harus ditangguhkan atau diakru pada setiap periode interim daripada diakui
secara penuh sebagai sebuah beban periode interim saat pajak dibayar.
3. Biaya kampanye iklan besar harus dialokasikan pada periode interim yang mendapatkan
manfaat dari biaya tersebut daripada yang diakui semata mata dalam periode interim saat
biaya itu terjadi. Sebuah prosedur alokasi khusus adalah untuk memperkirakan volume
penjualan diantisipasi pada setiap periode interim yang akan mendapatkan manfaat dari
kampanye iklan tersebut. Secara umum, biaya total iklan dibebankan untuk menentukan
laba rugi tahunan dan tidak ada penangguhan yang dilakukan di luar akhir tahun fiskal
- Notes -
Ingat bahwa perusahaan dapat mengakui biaya yang mungkin terjadi dan dapat diestimasi pada
periode interim yang lebih awal dari periode di mana biaya tersebut dibayarkan. Sebagai contoh.
PT Induk mempunyai kebijakan manajemen untuk menutup pabrik produksi utamanya setiap
bulan Agustus selama periode dua minggu untuk pengecatan dan perbaikan. Pada tanggal 1
Januari perusahaan mengestimasi bahwa total biaya sebesar Rp60.000.000 akan dikeluarkan cutuk
rehabilitasi pabrik tersebut dan perbaikan tersebut akan memberikan manfaat selama empat
kuartal dalam tahun itu Perusahaan akan mengalokasikan biaya ini ke setiap kuartal, bahkan dua
kuartal sebelum pabrik tersebut betul betul ditutup.

Dalam kasus ini, akrual untuk beban perbaikan akan dilakukan dalam kuartal pertama dan kedua.
Jika biaya aktual dikeluarkan pada kuartal ketiga, liabilitas akrual akan dieliminasi, tetapi beban
perbaikan akan tetap muncul pada setiap kuartal. Sisa hehan perbaikan untuk tahun tersebut
kemudian akan dialokasikan untuk kuartal ketiga dan keempat. Poin kuncinya adalah bahwa
beban perbaikan dapat dialokasikan ke setiap kuartal yang menguntungkan, walaupun arus kas
untuk pos tersebut belum terjadi sampai kuartal akhir dalam tahun fiskal. Akrual (estimasi
habilitas) dan penangguhan (aset dibayar di muka) digunakan untuk aplikasi ini.
- Akuntansi untuk Pajak Penghasilan dalam Periode
Interm -
Perhitungan pajak penghasilan menimbulkan suatu permasalahan khusus bagi akuntan karena
beban pajak yang sebernarnya dihitung berdasarkan penghasilan untuk tahun buku. Perbedan
Temporer antara akuntansi pajak dan akuntansi PABU mengaharuskan pengakuan pajak
tangguhan .

Perbedaan antara laba akuntansi dan laba kena pajak. Perbedaan antara jumlah laba operasi yang
dihitung untuk tujuan laporan keuangan ( laba akuntansi ) dan untuk pajak merupakan hal yang
normal. Kedua hal tersebut telah dijelaskan pada PSAK 46 tentang pajak penghasilan dan sering
dibahas lebih dalam pada kelas akuntansi keuangan menengah.
- Lanjutan-
Kategori yang pertama sering disebut sebagai perbedaan permanen atau perbedan non temporer.
Untuk perbedaan permanen tidak dimasukkan dalam menentukan jumlah laba kena pajak (laba
fiscal ) contoh perbedaan permanen adalah sebagai berikut.

1. Premi asuransi jiwa yang dibayar oleh perusahaan berdasarkan kebijakaan eksekutif untuk
perusahaan yang merupakan penerimaan dana ( tidak dikurangkan dari pajak )

2. Dana hasil asuransi jiwa yang dikumpulkan

3. Jenis tertentu denda atau peneliti yang ditunjuk bukan sebagai beban yang dapat mengurangi
pajak

4. Penghasilan lain yang telah dikenai pajak final, misalnya penghasilan dividen.
o Item – item tersebut dimasukkan dalam laba rugi laporan keuangan (laba
akuntansi) , tetapi tidak dimasukkan dalam perhitungan laba kena pajak.
Dengan demikian , laba akuntansi disesuaikan untuk item ini agar dapat
menentukan laba kena pajak pada periode interm.
o Perbedaan temporer antara pengakuan transaksi untuk laba akuntansi
dengan laba pajak. Dengan demikian , laba akuntansi disesuaikan untuk
item ini agar dapat menentukan laba kena pajak pada periode interim.
o Katoderi kedua bisa disebut dengan perbedaan “temporer”. Perbedaan
temporer antara pengakuan transaksi untuk laba akuntansi dengan laba
pajak menyebabkan adanya pajak tangguhan.
Contoh perbedaan dari temporer

Sewa diterima dimuka Estimasi beban dan rugi

Penyusutan dipercepat pada


Merevaluasi persediaan mana
pengembalian pajak dan
yang lebih rendah antara biaya
penyusutan garis lurus pada
perolehan atau nilai realisasi.
laporan laba rugi
- Akuntansi untuk biaya iklan yang memberikan manfaat lebih dari satu
periode interm -
kredit iklan dibayar saldo dalam iklan
Tanggal Penjualan kuartalan Debit beban iklan   dimuka dibayar dimuka
01-Apr Rp 20.000.000
30 Juni Rp 100.000.000 Rp 5.000.000 (a) Rp 5.000.000 Rp 15.000.000 (b)
30-Sep Rp 100.000.000 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Rp 10.000.000
31 Desember Rp 200.000.000 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Rp -
Total Rp 400.000.000 Rp 20.000.000 Rp 20.000.000

(a) Rp.5.000.000 = (Rp100.000.000/Rp.400.000) x Rp.20.000.000

(b) Rp.15.000.000 = Rp.20.000.000 – Rp5.000.0000


-Lanjutan-

Asset pajak tangguhan atau liabilitas pajak tangguhaan disebabkan


oleh perbedaan tomporer yang dilaporkan pada laporan posisi
keuangan. Beban pajak yang ditunjukkan pada laporan (atau
dikurangi untuk asset pajak tangguhan ) jumlah dari penangguhan
pajak untuk periode berjalan.
-Kerugian dan rugi operasi carrybacks dan carryforwards -
Akuntan menghadapi permasalahan menarik pada saat perusahaan mengalami
kerugia pada akhir suatu periode interm. Biasanya, rugi opersi menghasilkan
manfaat pajak (yaitu mengurangi utang pajak) karena kerugian pajak dapat
dilakukan kembali ( carried back ) terhadap laba oprasi dari tahun – tahun
sebelumnya dan perusahaan dapat mengajukan klaim untuk pengembalian
uang pajak yang dibayarnya pada periode sebelumnya.
Setelah bagian yang dilakukan kembali dari rugi operasi sudah habis
digunakan, sisa rugi operasi dilakukan ke depan/ dikompenasikan (carried
forward ) terhadap laba operasi masa depan. Namun, penyisihan carryback
dan carryforward tersebut diterapkan hanya untuk hasil tahunan, bukan untuk
hasil interm.
- PERUBAHAN AKUNTANSI DALAM
PERIODE INTERM -
Psak 25 tentang “ tentang kebijakan akuntansi , perubahan estimasi,
dan kesalahan”. Menyebutkan perubahan akuntansi dalam tiga teori
yaitu
(a) perubahan kebijakan akuntansi ,
(b) perubahan estimasi akuntansi dan
(c) kesalahan periode sebelumnya.
- PERUBAHAN AKUNTANSI DALAM
PERIODE INTERM -
Psak 25 tentang “ tentang kebijakan akuntansi , perubahan estimasi, dan
kesalahan”. Menyebutkan perubahan akuntansi dalam tiga teori yaitu :

(a) Perubahan kebijakan


akuntansi

(b) Perubahan estimasi (c) Kesalahan periode


akuntansi sebelumnya.
- Perubahan kebijakan akuntansi (penerapan retrospektif) –
Perubahan dalam kebijakan akuntansi dapat dilakukan oleh sebuah entitas hanya jika
perubahan tersebut disyarakatkan oleh suatu PSAK, atau menghasilkan laporan keuangan
yang memberikan informais yang andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi,
peristiwa, atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan,atau arus kas
entitas.

Penerapan retrospektif
Penerapan retrospektif adalah penerapan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi ,
peristiwa , dan kondisi lain seolah – olah kebijakan tersebut telah ditetapkan. Semua laporan
keuangan tahunan berikutnya maupun periode interm akan diseseuikan selama dampak
perubahan akuntansi kebijak akuntansi. Sebagi contoh dengan perusahaan membuat
perubahan dari metode rata-rata tertimbang dengan metode FIFO pada tahun berjalan, maka
perusahaan harus menerapakan metode FIFO secara retrospektif ke semua ke semua periode
laporan keuangan sebelumnya yang disediakan.
- Perubahan Estimasi Akuntansi ( penerapan saat ini dan prospektif )-

Penerapan prospektif adalah suatu penerapan kebijakn akuntansi baru untuk transaksi,
peristiwa, dan kondisi lain yang terjadi setelah tanggal perubahan kebijkan tersebut dan
pengakuan dampak perubahan estimasi akuntansi pada periode berjalan dan periode
mendatang yang dipengaruhi oleh peruabahan tersebut. Sebagai contoh , perubahan
estimasi akuntansi dalam metode perhitungan jumlah penyisian piutang tidak tertagih dari
piutang karena informasi terbaru mengindikasikan penyisihan sebelumnya tidak
mencukupi.

Perubahan pada penyusutan , amortisasi , dan deplasi


Psak 25 mensyaratkan perubahan dalam metode penyusutan , amortisasi atau deplesi atau
asset berumur panjang dan asset nonkeuangan yang disebabkan informasi baru. Seperti pola
penggunaan saat ini yang berbeda dengan ekspetasi, akan diperhitungkan sebagai
perubahan estimasi akuntansi yang dipengaruhi oleh perubahan kebijakan akuntansi .
penerapan saat ini dan prospektif digunakan untuk melaporkan perubahan tersebut dan
laporan keuangan sebelumnya yang tidak perlu disajikan kembali.
- Kesalahan -
Standar yang berlaku menyatakan bahwa sebuah koreksi atas kesalahan dalam laporan keuangan
yang diterbitkan sebelumnya bukanlah perubahan estimasi akuntansi dan entitas baru mewakilkan
kembali laporan keungan yang telah disajikan sebelumnya untuk mengoreksi kesalahan pada
laporan tersebut.

Karena kesalahan tersebut mungkin berhubungan dengan jumlah periode masa lalu yang
dilaporkan, PSAK 25 mensyaratkan bahwa kesalahan yang telah dikoreksi secara retrospektif
pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya kesalahan
dengan:
(a) menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode sebelumnya yang disajikan di mana
kesalahan terjadi, atau
(b) jika kesalahan terjadi sebelum periode sajian paling awal, maka menyajikan kembali saldo
awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode sebelumnya sajian paling awal. Jika tidak praktis
untuk menentukan dampak kumulatif, pada awal periode berjalan, dari kesalahan pada seluruh
periode sebelumnya, maka entitas menyajikan kembali informasi komparatif untuk mengoreksi
kesalahan secara prospektif dari tanggal praktis paling awal.
-Kesalahan-
Standar yang berlaku menyatakan bahwa sebuah koreksi atas kesalahan dalam laporan keuangan yang
diterbitkan sebelumnya bukanlah perubahan estimasi akuntansi dan entitas baru mewakilkan kembali
laporan keungan yang telah disajikan sebelumnya untuk mengoreksi kesalahan pada laporan tersebut.
Karena kesalahan tersebut mungkin berhubungan dengan jumlah periode masa lalu yang dilaporkan,
PSAK 25 mensyaratkan bahwa kesalahan yang telah dikoreksi secara retrospektif pada laporan keuangan
lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya kesalahan dengan:
(a) menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode sebelumnya yang disajikan di mana kesalahan
terjadi, atau
(b) jika kesalahan terjadi sebelum periode sajian paling awal, maka menyajikan kembali saldo awal aset,
liabilitas, dan ekuitas untuk periode sebelumnya sajian paling awal. Jika tidak praktis untuk menentukan
dampak kumulatif, pada awal periode berjalan, dari kesalahan pada seluruh periode sebelumnya, maka
entitas menyajikan kembali informasi komparatif untuk mengoreksi kesalahan secara prospektif dari
tanggal praktis paling awal.
Thank You
Kelompok 5
Akuntansi Keuangan Lanjutan

Anda mungkin juga menyukai