NIM : 1910020037
A.Laporan Interim
Laporan keuangan intern adalah laporan keuangan yang diterbitkan diantara dua laporan
keuangan tahunan. Laporan keuangan interim dapat disusun secara bulanan, triwulan atau
periode lainnya yang kurang dari setahun dan mencakup seluruh komponen laporan keuangan
sesuai standard akuntansi keuangan. Secara konseptual, laporan keuangan intern
menyediakan informasi yang lebih tepat waktu tetapi kurang lengkap dibandingkan dengan
laporan keuangan tahunan.
1. Bentuk
a. IAS 34 menjelaskan isi minimal dari laporan keuangan interim termasuk laporan
keuangan kondensasian (ringkas) dan catatan penjelas pilihan. ia tidak
menjelaskan rincian informasi yang harus dimasukkan dalam laporan keuangan
kondensasian ini. Entitas harus memutuskan tingkat keterperincian dan
meyakinkan bahwa laporan keuangan kondensasian dapat dibandingkan dengan
laporan keuangan tahunan sebelumnya. Laporan keuangan interim harus
menyediakan pemutakhiran atas laporan keuangan terakhir.
b. Elemen minimal dalam laporan keuangan interim adalah Laporan posisi keuangan
kondensasian, Laporan laba komprehensif, disajikan sebagai: Laporan
kondensasian tunggal atau Laporan laba rugi kondensasian terpisah dan laporan
laba komprehensif kondensasian, laporan perubahan ekuitas kondensasian;
Laporan aliran kas kondensasian; dan catatan penjelas pilihan
c. Jika entitas menerbitkan seperangkat lengkap laporan keuangan dalam laporan
interim, laporan keuangan tersebut harus sesuai dengan IAS 1.
d. Jika entitas mempublikasikan laporan keuangan interim yang telah dikondensasi,
maka laporan tersebut harus berisi, minimal judul dan subtotal yang tercantum
dalam laporan keuangan tahunan terkini dan catatan penjelasnya sesuai yang
diharuskan dalam IAS 34. Baris pos tambahan atau catatan harus tercantum jika
bila tidak dicantumkan akan membuat laporan keuangan interim menyesatkan.
e. Laba per saham dasar dan dilusian harus disajikan pada laporan laba rugi.
f. Jika laporan keuangan tahunan terkini entitas disiapkan atas dasar konsolidasian,
laporan keuangan interim harus disiapkan atas dasar yang sama.
2. Kegunaan
adalah menentukan isi minimum laporan keuangan serta prinsip pengakuan dan
pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode Interim.
Pernyataan ini diterapkan jika entitas disyaratkan atau memilih untuk menerbitkan
laporan keuangan interim sesuai SAK
3. Manfaat bagi perusahaan
a. Laporan keuangan interim meliputi neraca, laporan laba rugi dan saldo laba
interim, laporanarus kas dan catatan ataslaporan keuangan. Laporan keuangan
interim harus disajikan secarakomparatif dengan periode yang sama tahun
sebelumnya. Perhitungan laba-rugi interim harusmencakup periode sejak awal
tahun buku sampai dengan periode interim terakhir yangdilaporkan (year-to-date).
b. Laporan keuangan interim harus menggolongkan aktiva sebagai kelompok lancar
dan tidaklancar, dan kewajiban sebagai kelompok jangka pendek dan jangka
panjang sesuai laporankeuangan tahunan. Khusus untuk perusahaan tertentu
seperti bank dan asuransi yang mempunyaimetode khusus dalam penggolongan
aktiva, maka penggolongan aktiva harus dilakukan sesuaidengan standar
akuntansi keuangan yang berlaku.
c. Apabila perusahaan melaporkan ringkasan informasi keuangan pada tanggal
laporankeuangan interim, data berikut merupakan data minimum yang harus
dilaporkan:pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak penghasilan,
pos luar biasa(termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait),
pengaruh kumulatifperubahan akuntansi, perubahan akuntansi dan laba bersih
d. Laporan keuangan interim terakhir, misalnya triwulan keempat tidak perlu disusun
karenapada dasarnya laporan keuangan tersebut dapat digantikan dengan laporan
keuangan tahunan.Dalam hal laporan keuangan interim triwulan keempat hendak
diterbitkan, maka penerbitannyadilakukan bersamaan dengan penerbitan laporan
keuangan tahunan. Di samping itu, isi darilaporan keuangan interim triwulan
keempat harus merupakan selisih dari laporan keuangantahunan dan laporan
keuangan interim sebelumnya tahun yang bersangkutan.
B. Laporan Segmen
Dalam mengalokasi bagian aset, kewajiban, pendapatan dan beban kepada berbagai
segmen tergantung pada beberapa faktor, karakteristik unsur, aktivitas yang dilakukan
oleh segmen.
1. Laporan Segmen
Uji pendapatan 10% ditetapkan dengan menentukan jumlah pendapatan setiap segmen
industry kemudian membandingkan dengan nilai 10% dengan penggabungan pendapatan
Uji aktiva 10% ditetapkan dengan menentukan jumlah aktiva setiap segmen dengan 10%
dari total aktiva semua segmen usaha
Uji laba usaha dalam uji 10% untuk mengidentifikasi segmen yang perlu dilaporkan.
Telaah ulang perlunya pelaporan( uji pendapatan 75% ) segmen energy resources dan energy
infrastructure tidak memenuhi kriteria 10% untuk semua jenis pengujian penentuan segmen
yang perlu dilaporkan.