UNIVESITAS UDAYANA
2020
2.1 Pelaporan Segmen
Diversifikasi ke produk baru dan pasar multinasional selama tahun 1990-an
menciptakan kebutuhan untuk informasi yang terdisagregasi ( terpisah-pisah ) dari
masing-masing segmen atau komponen perusahaan.
Perusahaan besar yang terdiversifikasi dapat dipandang sebagai sebuah portofolio asset
yang beroperasi sebagai divisi atau anak perusahaan, yang sering kali memiliki cakupan
multinasional . Berbagai komponen perusahaan besar dapat mempunyai resiko yang
berbeda, dan kesempatan pertumbuhan yang berbeda. Permasalahan utama untuk
akuntan adalah bagaimana mengembangkan dan mengungkapkan informasi yang
diperlukanuntuk mencerminkan perbedaan-perbedaan mendasar tersebut . Pembahasan
berikut menyajikan standar akuntansi untuk pelaporan komponen operasi, operasi luar
negeri, dan pelanggan utama suatu entitas.
2.2 Isu Akuntansi Pelaporan Segmen
Pada tahun 1994, DSAK menerbitkan PSAK no. 5 tentang “Pelaporan Informasi
keuangan Segmen” yang merekomendasikan pengungkapan informasi segmen. Pada
tahun 2000, DSAK mengadopsi IAS 14 (revisi 1997) dan kemudian merevisi PSAK 5
serta mengubah namanya menjadi “Pelaporan Segmen”. Peraturan ini mewajibkan
pengungkapan informasi berdasarkan segmen usaha dan geografis suatu entitas. PSAK
5 menjelaskan definisi beberapa istilah sbb:
1. Segmen Usaha adalah sebuah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk dan jasa. Faktor-faktor yang mempertimbangkan dalam
menentukan terkait atau tidaknya produk dan jasa meliputi:
Karakteristik produk / jasa.
Karakteristik proses produksi
Jenis pelanggan
Metode pendistribusian
Karakteristik iklim regulasi seperti perbankan, asuransi atau industri
2. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan ekonomi lain Faktor yang
dipertimbangkan dalam mengidentifikasi segmen geografis meliputi:
Kesamaan kondisi ekonomi dan politik
Hubungan antar operasi dalma wilayah geografis berbeda
Kedekatan geografis operasi
Risiko khusus yang terdapat dalam operasi wilayah tertentu
Regulasi pengendalian mata uang
Risiko mata uang
a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban.
b) Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan
operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya.
c) Tersedianya informasi keuangan yang dapat dialokasikan.
Secara umum, kantor pusat perusahaan bukanlah segmen terpisah. Selain itu,
perusahaan dapat memilih untuk mengagregasikan segmen operasi individual terpisah
yang mempunyai karakteristik ekonomi yang mirip (misalnya, produk dan jasa, kelas
konsumen, metode distribusi produk / jasa). Manajemen juga dapat meyakini bahwa
agregasi akan memberikan informasi yang lebih berarti untuk pengguna laporan
keuangan.
Salah seorang peneliti akuntansi telah menyatakan bahwa semua alokasi adalah
arbitrer, yaitu tidak dapat diverifikasi sepenuhnya dengan bukti empiris. Oleh
karenanya laba bersih setelah dikurangi dengan biaya alokasi sifatnya arbitrer. Dalam
PSAK 5, DSAK menyatakan bahwa alokasi dari pendapatan dan beban akan
dimasukkan untuk segmen yang dilaporkan hanya jika pendapatan dan beban tersebut
dimasukkan kedalam laba/rugi segmen yang digunakan oleh pengambil keputusan
keuangan utama perusahaan. Jadi DSAK berusaha untuk menyelaraskan pengungkapan
keuangan eksternal dari segmen dengan pelaporan internal yang digunakan manajemen
untuk membuat alokasi sumber daya dan keputusan lain dengan segmen operasi.
Banyak entitas yang teridentifikasi melalui beberapa lini bisnis. Setiap lini dapat
mempunyai faktor kompetitif yang berbeda dan dapat bereaksi berbeda terhadap
perubahan dalam lingkungan ekonomis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan besar
seperti Johnson yang beroperasi dalam beberapa lini utama : konsumsi, farmasi dan
profesi. Produk-produknya termasuk lensa kontak sekali pakai, produk bayi, peralatan
bedah, dll. Sebuah konglomerasi dapat beroperasi di beberapa pasar konsumen, yang
setiap pasarnya memiliki karakteristik yang berbeda. Selain itu, perusahaan terkena
eksposur atas risiko dalam tiap pasar sumber faktor produksinya. Laporan keuangan
konsolidasi menyajikan semua faktor heterogen dalam konteks entitas tungggal. Tujuan
dari laporan segmen adalah untuk memungkinkan pengguna laporan melihat dibalik
angka total konsolidasi ke komponen individu yang membentuk entitas tersebut.
Oleh karena persentase tersebut sama dengan atau lebih besar dari 75 persen, maka
tidak ada lagi segmen operasi yang harus dilaporkan terpisah. Jika persentase tersebut
kurang dari 75 persen, maka diperlukan segmen operasi tambahan untuk diperlakukan
sebagai segmen dilaporkan sampai uji 75 persen tersebut terpenuhi.
b. Pertimbangan lainnya
Pelaporan segmen dibatasi hanya sampai 10 segmen, karena jika lebih dari itu maka
infromasi tambahan akan menjadi terlalu terperinci dan berlebihan. PT induk dan PT
Anak hanya mempunyai tiga segmen dilaporkan.
PSAK 5 menyatakan bahwa entitas melakukan rekonsiliasi atas seluruh hal sebagai
berikut:
Amerika Negara
Penjualan
Pendapatan
Beban Korporasi
(12.000)
Beban Bunga
(38.000)
Laba sebelum pajak Rp.
110.000
Aktiva
2006
Penjualan
Pendapatan
Beban Korporasi
(10.000)
Beban Bunga
(40.000)
Aktiva
PSAK 3 menyatakan bahwa entitas bisa mengumumkan baik laporan keuangan lengkap
ataupun laporan keuangan ringkas pada pelaporan keuangan interimnya. Namun OJK
mensyaratkan bahwa entitas harus mengumumkan laporan keuangan yang lengkap.