Anda di halaman 1dari 23

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 2

PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN


DI SUSUN OLEH :
1. Ellena Putri Arifin (7211417002)
2. Nurul Savitri (7211417004)
3. Nasirotul Umi Kanna (7211417005)
4. Sutra Dewi (7211417008)
5. Zidan Harmy (7211417050)
6. Rizqi Taufiqurrohman (7211417064)
7. Najib Sani Hikmawan (7211417070)
8. Afta Serti Mardita (7211417076)
9. Hazhia Andini S (7211417119)
10. Ailin Nuhaaya (7211417124)
11. Irwansya Sadewo (7211417127)
12. Mahardika Putri Larasati (7211417135)
13. Stya Rahma Karmida Dewi (7211417136)
ROMBEL : AKUNTANSI D 2017

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2019
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN

A. PENDAHULUAN
Evolusi persyaratan pelaporan segmen di Amerika persyaratan akan pelaporan
segmen usaha bermula tahun 1964 ketika ada kebutuhan oleh SEC agar perusahaan
public melaporkan usahanya pada setiap segmen operasi. Tahun 1967, APB
mengeluarkan Statement No.2 mengenai A Disclosure of Supplemental Financial
Information by Diversified Companies. Pernyataan ini sifatnya bukan suatu keharusan
namun disarankan. Banyak perusahaan menawarkan berbagai kelompok produk atau jasa
atau beroperasi di berbagai wilayah geografis dengan tingkat keuntungan, peluang
pertumbuhan, prospek, dan risiko berbeda. Informasi tentang jenis- jenis produk atau jasa
perusahaan dan operasinya di wilayah geografis berbeda sering kali disebut informasi
segmen dibutuhkan untuk menilai risiko dan imbalan dari suatu perusahaan yang
memiliki diversifikasi usaha atau suatu perusahaan yang memiliki diversifikasi usaha
atau suatu perusahaan multinasional, tetapi informasi itu mungkin tidak dapat diperoleh
dari data agregat. Oleh karena itu, informasi segmen merupakan suatu hal yang
dipandang perlu untuk memenuhi kebutuhan para pengguna laporan keuangan.
PSAK No. 5 (Revisi 2000) tentang Pelaporan Segmen telah disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 6 Oktober 2000. PSAK 5 (Revisi 2000) ini
menggantikan PSAK No. 5 tentang Pelaporan Informasi Keuangan Menurut Segmen
yang telah dikeluarkan oleh IAI sejak 7 September 1994. Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsure yang tidak material (immaterial items)

B. TUJUAN
Tujuan dari PSAK 5 ialah untuk menetapkan prinsip-prinsip pelaporan informasi
keuangan berdasarkan segmen yaitu informasi tentang berbagai jenis produk atau jasa
yang dihasilkan perusahaan dan berbagai wilayah geografis operasi perusahaan dalam
rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam:
a. memahami kinerja masa lalu perusahaan secara lebih baik;
b. menilai risiko dan imbalan perusahaan secara lebih baik; dan
c. menilai perusahaan secara keseluruhan secara lebih memadai.
C. LINGKUP STANDAR PELAPORAN SEGMEN
Standar pelaporan segmen pertama kali ditetapkan dalam [FASB Statement
No.14] yang berlaku untuk seluruh perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan
lengkap menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pernyataan ini kemudian diubah
dengan FASB Statement No.21 yang mengecualikan berlakunya FASB Statement No.14
bagi perusahaan non public.
Sementera itu menurut PSAK no. 5 adapun lingkup laporan keungan segmen sbb:
a. Pelaporan segmen berlaku bagi emiten atau perusahaan publik dan oleh perusahaan
yang sedang dalam proses menerbitkan efek ekuitas atau efek utang di pasar modal.
b. Entitas secara ekonomis signifikan termasuk anak perusahaan adalah entitas dengan
tingkat pendapatan laba, aktiva atu jumlah tenaga kerja yang signifikan di negara
tempat operasi utama perusahaan dilaksanakan.
c. Apabila laporan keuangan meliputi laporan keuangan konsolidasi dan laporan
keuangan induk perusahaan, informasi segmen hanya perlu disajikan untuk informasi
konsolidasi. Jika anak perusahaan merupakan emiten atau perusahaan publik,
informasi segmen disajikan dalam laporan keuangannya secara terpisah.
d. Pelaporan informasi keuangan menurut segmen diatur malalui PSAK No.5 :
menjelaskan pelaporan informasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan,
khususnya yang beroperasi dalam industri dan wilayah yang berbeda.
e. Dalam pelaporan informasi keuangan menurut segmen, perusahaan menggambarkan
aktivitas masing-masing segmen industri dan menunjuk-kan komposisi masing-
masing wilayah geografis yang dilaporkan.
Informasi segmen harus mengungkap :
1. penjualan atau pendapatan operasi lain-nya, dibedakan antara pendapatan yang
dihasilkan dari pelanggan di luar perusahaan dan pendapatan dari segmen lain.
2. hasil segmen
3. aktiva segmen yang digunakan
4. dasar penetapan harga antar segmen

D. URAIAN MATERI
Laporan keuangan konsolidasi memungkinkan investor menilai efektivitas
manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan dengan menyediakan informasi
yang berguna untuk menghitung profitabilitas, likuiditas, dan efesiensi. Dalam membantu
para investor mengevaluasi kinerja suatu segmen usaha dari sebuah perusahaan,
pengungkapan tambahan diperlukan seperti halnya catatan keuangan pada laporan
keuangan.
1. Pengertian Laporan Segmen
Menurut Hansen dan Mowen (2007: 429),
segmen adalah: “a segment is a subunit of a company of sufficient importance to warrant
the production of performance reports. Segments can be divisions, departments, product
lines, customer classes, and so on.”
Untuk mengukur kinerja segmen, maka manajemen perusahaan memerlukan
informasi yang detail mengenai sebuah segmen. Informasi tersebut dapat diperoleh dari
laporan laba rugi setiap segmen. Laporan segmen adalah laporan yang menyajikan
infromasi tentang laba rugi untuk setiap segmen. Dengan adanya laporan segmen maka
akan diketahui bagaimana kinerja dari setiap segmen.
Dalam PSAK No.5 Pelaporan Segmen memiliki beberapa definisi, meliputi :
1. Segmen perusahaan adalah komponen suatu entitas yang aktivitasnya mewakili
kegiatan usaha utama atau kelompok pelanggan. Suatu segmen dapat berbentuk
sebuah anak perusahaan, suatu divisi, suatu departemen, dalam beberapa hal
sebuah joint venture atau anak perusahaan lain bukan investasi. Aktiva, kinerja
dan aktivitas segmen tersebut secara jelas dapat dipisahkan secara fisik dan
operasional dari aktiva, kinerja dan aktivitas yang lain dalam etitas yang sama.
2. Segmen industri adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dan
menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri,
atau sekolompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para
pelanggan di luar perusahaan.
3. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dan
mempunyai usaha di suatu atau sekelompok negara dalam suatu wilayah georafis
tertentu.
2. Pelaporan Segmen Menurut FASB Statement No. 131

FASB Statement No. 131 berlaku untuk perusahaan public, yang didefinisikan
sebagai perusahaan yang menerbitkan efek utang atau ekuitas yang diperdagangkan di
pasar umum, yang diwajibkan untuk memberikan laporan keuangan kepada SEC atau
memberikan laporan keuangan dengan tujuan mengeluarkan surat berharga di pasar
umum. Perusahaan harus melaporkan informasi segmen dengan cara yang sama dengan
manajemen mengatur perusahaan dalam unit-unit untuk pengambilan keputusan internal
dan tujuan evaluasi kinerja. Standar merujuk pendekatan yang demikian sebagai
pendekatan manajemen atau segmentasi.

FASB statement No. 131 berlaku untuk perusahaan publik, yang didefinisikan
sebagai perusahaan yang menerbitkan efek utang atau ekuitas yang diperdagangkan di
pasar umum, yang diwajibkan untuk memberikan laporan keuangan kepada SEC, atau
memberikan laporan keuangan dengan tujuan mengeluarkan surat berharga dipasar
umum. Perusahaan harus melaporkan informasi segmen dengan cara yang sama dengan
manajemen mengatur perusahaan dalam unit-unit untuk pengambilan keputusan internal
dan tujuan evaluasi kinerja. Standar merujuk pendekatan yang demikian sebagai
pendekatan manajemen untuk segmentasi.

Lebih jauh lagi, Statement No. 131 mensyaratkan bahwa total pendapatan
eksternal dari segmen yang perlu dilaporkan setidaknya berjumlah 75% dari total
pendapatan konsolidasi. Jika segmen yang dilaporkan tidak memenuhi kriteria ini, maka
harus ditambahkan pelaporan atas segmen lain, meskipun tidak memenuhi batas
kuantitatif.

3. Identifikasi Segmen Yang Perlu Dilaporkan


Segmen yang ditentukan oleh pendekatan manajemen disebut segmen usaha.
Statement No.131 menjelaskan suatu segmen usaha sebagai komponen dari suatu perusahaan
- Yang terlibat dalam aktivitas usaha yang menimbulkan pendapatan dan biaya, termasuk
pendapatan dan biaya segmen.
- Yang hasil usahanya ditelaah secara teratur oleh pemimpin usaha yang berwenang, yang
berwenang melakukan pengambilan keputusan.
- Yang mampu menyediakan informasi keuangan yang terpisah.
Beberapa bagian dari perusahaan tidak termasuk kriteria dalam segmen. Program
pensiun dan manfaat pensiun lainnya tidak termasuk segmen usaha. Demikian juga,
departemen pusat atau fungsional perusahaan yang tidak memperoleh pendapatan bukan
merupakan segmen usaha.
3.1 Kriteria Pengabungan
Suatu perusahaan dapat menggabungkan beberapa segmen usaha yang mirip apabila
pengelompokan tersebut sesuai dengan tujuan Statement No. 131 dan segmen-segmen
tersebut memiliki ciri-ciri ekonomis yang sama/mirip. Segmen tersebut juga harus memiliki
kesamaan dalam beberapa area berikut:
a. Sifat produk dan jasanya
b. Sifat proses produksi
c. Jenis kelas pembeli/pengguna produk dan jasa tersebut
d. Metode distribusi untuk produk dan jasa, dan
e. Bila ada, sifat lingkungan peraturan (misalnya, pelayanan umum)
3.2 Ambang Batas Kuantitatif

Segmen usaha harus dilaporkan apabila segmen tersebut memenuhi ambang batas
materialitas. Suatu segmen dianggap material dan perlu dilaporkan terpisah apabila ada satu
dari tiga Kriteria berikut terpenuhi.

a. Pendapatan yang dilaporkan suatu segmen, termasuk pendapatan antar segmen,


mencakup 10% atau lebih atas pendapatan gabungan seluruh segmen usaha.
b. Nilai absolut dari laba atau rugi yang dilaporkan mecakup 10% atau lebih atas
jumlah yang lebih besar antara (a) gabungan laba seluruh segmen usaha yang
melaporkan laba atau (b) nilai absolute dari gabungan rugi seluruh segmen usaha
yang melaporkan kerugian.
c. Aktivanya mencakup 10% atau lebih atas aktiva gabungan seluruh segmen usaha.
Apabila segmen yang perlu dialporkan telah diidentifikasi, seluruh segmen usaha
lainya digabungkan dengan kegiatan usaha lain dalam kategori “lain-lain” untuk
keperluan pelaporan.
3.3 Pertimbangan Ulang Atas Segmen Yang Dilaporkan

Segmen yang dilaporkan harus mencakup 75% dari seluruh pendapatan eksternal.
Apabila segmen yang dilaporkan tidak memenuhi kriteria ini, segmen tambahan harus
diidentifikasi untuk dilaporkan, walaupun segmen – segmen itu tidak memenuhi ambang
batas kuantitatif. Dua atau lebih dari dua segmen yang lebih kecil yang tidak dilaporkan
tersendiri dapat digabungkan untuk membentuk sebuah segmen usaha yang dilaporkan hanya
jika segmen – segmen tersebut. Memenuhi sebagai besar kriteria penggabungan.

Statement No. 131 tidak menentukan secara khusus jumlah segmen yang harus
dilaporkan. Namun, terlalu banyak segmen yang dilaporkan akan menjadi terlalu rinci dan
akhirnya malah tidak memberikan hasil yang diharapkan. Walaupun tidak ada batasan pasti
yang ditetapkan, FASB menganjurkan agar perusahaan yang mengidentifikasi lebih dari 10
segmen yang dilaporkan untuk mempertimbangkan penggabungan tambahan.

4. Komponen Utama Yang Dilaporkan Di Dalam Laporan Segmen


4.1 Pendapatan dan Beban Segmen
- Pendapatan Segmen adalah pendapatan yang dapat diatribusikan atau dikaitkan secara
langsung pada suatu segmen, atau bagian yang relevan dari pendapatan yang dapat
dialokasikan secara layak pada suatu segmen. Pendapatan ini merupakan hasil transaksi
baik dengan pihak luar perusahaan maupun dengan segmen lain dalam perusahaan yang
sama.
- Beban Segmen adalah beban yang dapat ditribusikan secara langsung pada suatu segmen
atau bagian yang relevan dari suatu beban yang dapat dialokasikan secara layak sebagai
beban suatu segmen.
5. Hasil Segmen
- Hasil segmen adalah selisih antara pendapatan segmen dan beban segmen dan umumnya
mencerminkan laba usaha, meskipun dasar yang lain sering lebih cocok.
- Penghasilan bunga dan beban bunga biasanya tidak termasuk dalam hasil segmen kecuali
kalau operasi segmen terutama bersifat finansial. Juga pajak penghasilan, hak minoritas
(minority interest) dan pos luar biasa (extraordinary item) lazimnya tidak dimasukkan
sebagai hasil segmen.
- Kalau pendapatan dan beban tidak dapat langsung ditriibusikan pada suatu segmen tetapi
terdapat dasar alokasi yang layak, maka pendapatan dan beban tersebut dapat
dialokasikan dengan menggunakan dasar yang layak tersebut.
- Beban bersama pada banyak perusahaan seperti beban kantor pusat tidak dialokasikan
pada masing- masing segmen karena beban tersebut dimanfaatkan bersama sedemikian
rupa sehingga alokasi di antara segmen dipandang tidak bermanfaat.

6. Aktiva dan Kewajiban Segmen


- Pengungkapan aktiva segmen memberikan indikasi penggunaan sumber daya untuk
mencapai hasil operasi segmen.
- Aktiva semacam itu termasuk semua aktiva berwujud dan tak berwujud yang dapat
diidentifikasi pada segmen tertentu. Aktiva yang dimanfaatkan oleh dua atau lebih
segmen harus dialokasikan di antara segmen-segmen tersebut dengan dasar alokasi yang
layak.
- Kewajiban biasanya tidak dialokasikan karena dianggap berkaitan dengan perusahaan
secara keseluruhan atau karena dipandang meningkatkan hasil pembelanjaan dan bukan
hasil operasi.

7. Penyajian Dalam Pelaporan Segmen


- Perusahaan harus menggambarkan aktivitas masing-masing segmen industri dan
menunjukkan komposisi masing- masing wilayah geografis yang dilaporkan.
- Untuk setiap segmen industri dan geografis yang dilaporkan, informasi keuangan berikut
ini harus diungkapkan:
1. Penjualan atau pendapatan operasi lainnya, dibedakan antara pendapatan yang
dihasilkan dari pelanggan di luar perusahaan dan pendapatan dari segmen lain
2. Hasil segmen
3. Aktiva segmen yang digunakan
4. Dinyatakan dalam jumlah uang atau sebagai persentase dari jumlah yang
dikonsolidasikan, dan dasar penetapan harga antar segmen.
- Perusahaan harus menyajikan rekonsiliasi antara informasi segmen-segmen individual
dan informasi keseluruhan dalam laporan keuangan.

8. PENILAIAN SEGMEN
- Penilaian segmen diperlukan untuk mengetahui kemajuan segmen tersebut. Penilaian
dilakukan pada setiap segmen industri yang memenuhi satu atau lebih uji 10% masih
harus dievaluasi kembali sebelum penentuan akhir sebagai segmen pelaporan dibuat.
- Suatu segmen yang hanya memenuhi satu pengujian namun tidak dapat diharapkan untuk
memenuhi pengujian ditahun mendatang, tidak perlu dipertimbangkan sebagai segmen
pelaporan.
- Sebaliknya, suatu segmen yang gagal memenuhi salah satu pengujian namun telah
menjadi segmen pelaporan di tahun sebelumnya dan diharapkan akan memenuhi
pengujian ditahun mendatang harus dipertimbangkan sebagai segmen pelaporan.

9. Mengalokasikan Biaya Bersama Dan Mengukur Profitabilitas Segmental


Cara pengalokasian unsur-unsur aset, kewajiban, pendapatan dan beban kepada
berbagai segmen bergantung pada beberapa faktor, seperti karakteristik unsur tersebut,
aktivitas yang dilakukan oleh segmen, dan otonomi segmen tersebut. Satu dasar alokasi
tertentu tidak mungkin atau tidak tepat apabila ditetapkan bagi semua perusahaan.
Demikian juga, tidak tepat apabila unsur-unsur aset, kewajiban, pendapatan, dan beban
yang secara bersama berkaitan dengan dua segmen atau lebih dipaksakan aokasinya, jika
dasar alokasi tersebut ditetapkan secara arbiter atau sulit dipahami. Disampng itu, definisi
pendapatan segmen, beban segmen, aset segmen, dan kewajiban segmen saling berkaitan
dan alokasi dari unsur-unsur tersebut harus dilakukan secara konsisten. Dengan demikian,
aset yang digunakan bersama dialokasikan kepada setiap segmen, dan hanya jika,
pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada
segmen-segmen tersebut. Sebagai contoh, suatu aset dimasukkan sebagai aset segmen
jika penyusutan atau amortisasi aset terkait dikurangkan dalam menghitung hasil segmen.
Terlepas dari cara pembagian suatu perusahaan ke dalam sejumlah sub unit,
dalam rangka pelaporan, beberapa segmen akan mengalami timbulnya biaya bersama (
common cost ). Contoh – contoh khas dari biaya dan beban semacam itu adalah biaya
bunga, pajak penghasilan, kompensasi untuk manajemen puncak, dan beban administrasi
umum perusahaan. Tergantung pada operasi perusahaan, kebanyakan biaya dan beban
yang tidak diinventariskan pada waktu yang sama lebih dari satu sub unit.
Sehubungan dengan perhitungan laba rugi operasi dari setiap segmen, FASB
Statement No.14 menyimpulkan bahwa sembilan pos khusus tidak dialokasikan ke
segmen. Kesembilan pos tersebut adalah
a. Pendapatan yang dihasilkan pada tingkat korporasi tetapi tidak berasal
dari operasi segmen industri.
b. Beban umum korporasi.
c. Beban bunga, kecuali yang berkaitan dengan segmen yang bergerak
dibidang keuangan.
d. Pajak penghasilan.
e. Equitas pada laba rugi dari subsidiari-subsidiari yang tidak
dikonsolidasikan dan investee lainnya yang tidak dikonsolidasikan.
f. Keuntungan atau kerugian dari operasi yang dihentikan.
g. Pos-pos luar biasa.
h. Beban interes minoritas.
i. Efek kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi.

9.1 Kebijakan Akuntansi Segmen


Kebijakan akuntansi segmen, Informasi segmen harus disusun dengan kebijakan
akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi
atau perusahaan. Kebijakan akuntansi yang dipilih manajemen untuk menyusun laporan
keuangan konsoldasi atau perusahaan dianggap sebagai kebijakan akuntansi yang
diyakini manajemen paling sesuai untuk pelaporan keuangan eksternal. Karena tujuan
informasi segmen ialah untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami
dan membuat penilaian yang lebih memadai mengenai perusahaan secara keseluruhan,
pernyataan ini mensyaratka bahwa kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam pelaporan
informasi segmen sama dengan kebijakan akuntansi yang telah dipilih manajemen.
Meskipun demikian, hal ini tidak berarti bahwa kebijakan akuntansi konsolidasi atau
perusahaan diterapkan kepada segmen dilaporkan seolah-olah segmen tersebut ialah
entitas pelaporan terpisah yang berdiri sendiridalam menerapkan suatu kebijakan
akuntansi pada tingkat perusahaan, perusahaan mungkin melakukan perhitungan secara
terperinci yang kemudian dialokasikan kepada berbagai segmen jika terdapat dasar
rasional untuk melakukan alokasi tersebut. Sebagai contoh, biaya manfaat pensiun sering
kali dihitung unuk perusahaan secara keseluruhan, tetapi angka yang dihitung untuk
tingkat perusahaan itu mungkin dialokasikan ke berbagai segmen berdasarkan data gaji
dan demografis segmen tersebut.
Pernyataan ini tidak melarang pengungkapan informasi tambahan atas segmen
yang disusun berdasarkan kebijakan akuntansi selain yang diterapkan untuk laporan
keuangan konsolidasian atau perusahaan sepanjang :
1. Informasi tersebut dilaporka secara internal kepada rgan perusahaan yang
berwenang dalam rangka pegambilan putusan alokasi sumber daya kepada segmen
tersebut dan penilaian kinerja segmen tersebut
2. Dasar pengukuran yang digunakan bagi informasi tambahan tersebut dijelaskan
secara memadai
Aset yang digunakan bersama oleh dua segmen atau lebih harus dialokasikan kepada
setiap segmen dan hanya jika pendapatan dan beban terkait juga dialokasikan kepada
segmen-segmen tersebut.

10. Laporan Segmen Berdasarkan Perhitungan Full Costing dan Variable Costing
1) Laporan Segmen Berdasarkan Perhitungan Full Costing
Full costing merupakan metode perhitungan biaya yang membebankan seluruh biaya
manufaktur ke produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel
dan overhead tetap merupakan bagian yang menentukan biaya produk. Menurut
perhitungan full costing, overhead tetap dibebankan pada produk melalui penggunaan
tarif overhead tetap yang ditetapkan diawal dan tidak dibebankan sampai produk terjual.
2) Laporan Segmen Berdasarkan Perhitungan Variable Costing
Variable Costing merupakan salah satu metode perhitungan biaya yang hanya
membebankan biaya manufaktur variabel ke produk. Biaya-biaya inimeliputi bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel.
Overhead tetap diperlakukan sebagai beban periode dan tidak termasuk dalam penentuan
biaya produk. Menurut perhitungan biaya variabel, overhead tetap dari suatu periode
akan habis pada akhir periode dan dibebankan secara total terhadap pendapatan periode
tersebut. Perhitungan biaya variabel berguna dalam menyiapkan laporan segmen karena
menyediakan informasi mengenai beban variabel dan tetap. Menurut Hansen dan Mowen
(2007: 429-430), laporan laba rugi segmen dengan perhitungan biaya variabel membagi
beban tetap dalam dua kategori, yaitu:
1) Beban tetap langsung (direct fixed expenses)
Beban tetap langsung merupakan beban tetap yang secara langsung dapat ditelusuri ke
suatu segmen. Beban ini terkadang disebut sebagai beban tetap yang dapat dihindari
(avoidable fixed expenses) atau beban tetap yang dapat ditelusuri (traceable fixed
expenses) karena beban ini akan hilang jika segmen ditutup atau dihapus.
Sebagai contoh, jika sebuah segmen adalah wilayah penjualan, beban tetap langsung
untuk setiap wilayah penjualan adalah sewa kantor penjualan, gaji manajer penjualan di
setiap wilayah, dan seterusnya. Jika salah satu wilayah ditutup maka beban tetap tersebut
akan hilang.
2) Beban tetap umum (common fixed expenses)
Beban tetap umum merupakan beban yang disebabkan oleh dua atau lebih segmen secara
bersamaan. Beban ini tetap akan ada meskipun salah satu segmen dihapus. Sebagai
contoh, depresiasi gedung kantor pusat dan gaji CEO.

11. Ilustasi Tentang Pengujian Atas Segmen Usaha Yang Perlu Dilaporkan
Phil-Brown Corporatin memiliki empat segmen usaha. Secara internal, hasil
usaha digabungkan dan dievaluasi berdasarkan industri. Phil-Brown menerapkan tiga
pengujian matrealitas untuk menentkan segmen usaha mana yang merupakan segmen
yang perlu dilaporkan.
11.1 UJI PENDAPATAN,
Uji pendapatan dilakukan dengan membandingkan pendapatan masing
masing segmen usaha (pendapatan dari pembeli eksternal ditambah pendapatan
antar segmen). Uji pendapatan phil- Brown adalah sebagai berikut:

Pendapatan Pendapatan Nilai Uji Apakah Segmen


Segmen Antar (10% x perlu
Usaha Segmen $670.00 Dilaporkan
0) Menurut Uji
Pendapatan?
Makanan $150.000 0 > $67.000 Ya
Kertas 170.000 $200.000 > 67.000 Ya
Tembaga 40.000 0 < 67.000 Tidak
Keuangan 60.000 50.000 > 67.000 Ya
Total $420.000 $250.000

Nilai Uji Pendapatan adalah $67.000 karena total pendapatan seluruh segmen
usaha adalah $670.000. Segmen Makanan ($150.000), Kertas ($170.000), dan Keuangan
($110.000) merupakan segmen yang dapat dilaporkan menurut uji pendapatan karena
total pendapatan melebihi $67.000. Segmen Tembaga bukan merupakan segmen yang
perlu dilaporkan menurut kriteria ini.

11.2 UJI AKTIVA

Uji aktiva mencakup perbandingan total jumlah aktiva masing-masing segmen


usaha dengan 10% total aktiva seluruh segmen usaha. Aktiva segmen didefinisikan
sebagai aktiva yang termasuk dalam pengukuran aktiva segmen yang ditelaah oleh
pimpinan usaha yang berwenang. Aktiva perusahaan dapat dimasukkan atau dikeluarkan
dari pengukuran aktiva, tergantung pada cara manajemen mengatur aktiva untuk
keperluan pengambilan keputusan usaha.
Asumsikan bahwa seluruh aktiva Phil-Brown Corporation dialokasikan ke
segmen usaha kecuali aktiva yang digunakan untuk kepentingan perusahaan.

Apakah
Aktiva segmen perlu
Nilai Uji (10%
Teridentifikasi Dilaporkan
x $1.010.000)
Segmen Usaha Menurut Uji
Aktiva?
Makanan $ 200.000 ≥ $101.000 Ya
Kertas 250.000 ≥ 101.000 Ya
Tembaga 60.000 < 101.000 Tidak
Keuangan 500.000 ≥ 101.000 Ya
Total $1.010.000

Segmen makanan, kertas dan keuangan semuanya memenuhi uji aktiva 10%sebagai segmen
yang perlu dilaporkan.

11.3 UJI LABA USAHA

Tidak diperlukan keseragaman definisi mengenai laba usaha dalam melakukan


pengujian ini . Laba atau rugi usaha suatu segmen usaha tergantung pada pendapatan dan
biaya yang dimasukkan manajemen dalam pengukuran yang ditelaah oleh pipmpinan usaha
yang berwenang .

Dalam melakukan uji laba usaha , nilai absolut dari masing masing laba / rugi usaha
segmen usaha dibandingkan dengan 10% dari yang lebih besar antara gabungan laba usaha
seluruh segmen usaha yang menghasilkan laba atau gabungan rugi usaha seluruh semen
usaha yang tidak menghasilkan laba . Uji pada Phil- Brown adalah sebagai berikut :

Laba usaha Rugi Usaha Nilai Uji ( Apakah Segmen


Segmen Segmen 10% x perlu
Usaha Usaha $130.000 ) Dilaporkan
Menurut Uji
laba usaha
Makanan $25.000 > $13.000 Ya
Kertas $55.000 > $13.000 Ya
Tembaga $(10.000) < $13.000 Tidak
Keuangan $50.000 > $13.000 Ya
Total $130.000 $(10.000)

Setelah nilai uji $13.000 ditentukan , pengujian ini dilakukan pada nilai absolut
laba atau rugi laba usaha untuk masing – masing segmen . Segmen makanan , kertas dan
keuangan dari Phil- Brown merupakan Segmen yang perlu dilaporkan menurut uji laba
usaha 10%.

11.4 EVALUASI ULANG ATAS SEGMEN YANG DILAPORKAN


Segmen tembaga tidak memenuhi semua pengujian 10% untuk menentukan perlu
tidaknya suatu segmen makanan, kertas, dan keuangan. Dalam uji pendapatan, nilai uji
didasarkan pada 10% dari total pendapatan eksternal dan antar segmen. Apabila
pendapatan antar segmen sangat besar, beberapa segmen yang membentuk presentase
besar pendapatan konsolidasi (atau eksternal) mungkin tidak memenuhi syarat pelaporan
menurut uji pendapatan ini. Apabila segmen- segmen ini juga tidak memenuhi syarat
pelaporan menurut kedua pengujian lainnya, maka investor tidak akan memeperoleh
informasi yang relevan dan penting. Statement No. 131 mewajibkan agar total
pendapatan eksternal dari segmen usaha yang dilaporkan sama dengan minimal 75% dari
total pendapatan konsolidasi.
Dalam contoh Phil-Brown, nilai uji adalah $315.000 ($420.000x 75%).
Pendapatan eksternal dari segmen makanan, kertas, dan keuangan sebesar $380.000 lebih
besar dari 75% pendapatan konsolidasi, dan dengan demikian tidak ada segmen tambahan
yang perlu dilaporkan. Apabila pengujian 75% ini tidak terpenuhi, segmen usaha
tambahan ditambahkan hingga kriteria 75% tersebut terpenuhi.
Apabila segmen tembaga merupahkan segmen yang dilaporkan dalam periode
sebelumnya dan manajemen Phil-Brown menganggap segmen tersebut masih signifikan,
Phil-Brown akan melaporkan segmen tembaga secara terpisah sebagai segmen usaha
yang perlu dilaporkan. Walaupun segmen itu tidak memenuhi semua pengujian 10%
untuk periode ini.

12. Pengungkapan Tentang Segmen


Dasar organisasi yang digunakan oleh pimpinan usaha yang berwenang, untuk
menentukan segmen usaha (misalnya, produk dan jasa, wilayah geografis, lingkungan
peraturan, atau kombinasi dari faktor-faktor) harus diungkapkan, seperti halnya juga
dengan penggabungan segen usaha yang digunakan untuk menghasilkan segmen yang
dilaporkan tersebut. Jenis-jenis produk dan jasa dari tiap segmen pelaporan yang
diungkapkan. Pengungkapan yang diharuskan tersebut dibuat untuk setiap tahun sewaktu
laporan keuangan disajikan.
Pengukuran lain mengenai aktiva diwajibkan apabila jumlah yang disebutkan
termasuk dalam penelaahan oleh pemimpin usaha yang berwenang. Ini mencakup nilai
investasi dalam perusahaan yang ditanami modal, total pembiayaan untuk penambahan
aktiva yang berumur panjang selain instrument keuangan dan beberapa akun tertentu, dan
aktiva pajak tangguhan.
12.1 Informasi Laba/Rugi dan Aktiva
Ukuran laba atau rugi dan total aktiva dilaporkan untuk masing-masing segmen yang
dilaporkan. Juga, Statement 131 (Paragraf 27) mewajibkan informasi berikut untuk tiap
segmen yang dilaporkan ‘apabila jumlah yang disebutkan termasuk dalam pengkuran
laba atau rugi segmen yang di telaah oleh pimpinan usaha yang berwenang,”
a. Jumlah pendapatan dari pembeli eksternal
b. Jumlah pendapatan dari segmen usaha lain dalam perusahaan yang sama
c. Pendapatan bunga
d. Beban bunga
e. Biaya penyusutan,depresi, amortisasi
f. Akun tidak biasa
g. Bagian dari laba bersih perusahaan yang ditanami modal yang diperhitungkan setelah
dikurangi metode ekuitas
h. Beban atau pendapatan pajak penghasilan
i. Akun/transaksi luar biasa
j. Akun/transaksi signifikan bukan kas selain biaya penyusutan, deplesi, dan amortisasi

Pengungkapan lain mengenai aktiva diwajbkan apabila jumlah yang disebutkan


termasuk dalam penelaahan oleh pimpinan usaha yang berwenang. Ini mencakup nilai
investasi dalam perusahaan yang ditanami modal, total pembiayaan untuk
penambahan aktiva yang berumur panjang selain instrumen keuangan dan beberapa
akun tertentu, dan aktiva pajak tangguhan.

12.2 Pengukuran
Jumlah yang dilaporkan dalam pengungkapan infromasi segmen tergantung pada
jumlah yang dilaporkan pada pimpinan usaha yang berwenang. Apabila alokasi
pendapatan, biaya, laba, atau rugi, dilakukan terhadap segmen usaha untuk menentukan
ukuran laba atau rugi yang digunkan oleh pimpinan usaha yang berwenang, maka alokasi
tersebut juga merupakan bagian dari data segmen yang dilaporkan. Apabila aktiva
dialokasikan ke segmen dalam laporan internal, maka aktiva juga dialokasikan ke segmen
untuk pelaporan eksternal.
Perusahaan juga melaporkan dasar akuntansi untuk transaksi antar segmen
(misalnya, pada biaya atau harga pasar). Setiap selisih antara pengukuran laba atau rugi
dan aktiva segmen dengan jumlah konsolidasi yang tidak sesuai dengan rekonsiliasi yang
di tentukan ( dijelaksan dibawah ini) harus diungkapkan. Perubahan metode pengukuran
dibandingkan periode sebelumnya juga diungkapkan

12.3 Ketentuan Rekonsiliasi


Sebagai tambahan pada informasi yang diberikan untuk setiap segmen,
rekonsiliasi antara data segmen dan informasi konsolidasi harus disediakan untuk hal-hal
berikut:
- Total pendapatan segmen dan pendapatan konsolidasi yang dilaporkan
- Total laba atau rugi segmen dan laba konsolidasi sebelum pajak
Namun, apabila akun seperti pajak dana kun luar biasa termasuk dalam laba
atau rugi segmen, maka laba atau rugi segmen direkonsiliasi dengan laba
konsolidasi setelah memasukkan akun-akun tersebut
- Total aktiva segmen dan aktiva konsolidasi
- Total jumlah untuk akun-akun signifikan lainnya yang diungkapkan, dengan
nilai konsolidasi akun yang bersangkutan.

13. Pengungkapan tentang perusahaan


Perusahaan juga melaporkan informasi terbatas mengenai produk dan jasa,
wwilayah geografis usahanya, dan pembeli utama, terlepas dari segmentasi usaha yang
digunakan. Informasi tambahan ini diharuskan hanya jika informasi tersebut tidak
tersedia sebagai bagian dari informasi segmen usaha yang dilaporkan.

13.1 Produk Dan Jasa


Perusahaan mengungkapkan pendapatan dari masing-masing produk atau jasa
atau sekelompok produk atau jasa yang mirip atau fakta bahwa penyediaan informasi
demikian tidak dilakukan karena tidak praktis.

13.2 Informasi Geografi


Apabila memungkinkan perusahaan mengungkapkan infomasi di geografis,
termask pendapatan dari pembeli eksternal yang terkait dengan negara asal perusahaan
dan pendaptan yang terkait dengan negara asing lainnya secara total. Apabila pendapatan
dari suatu negara bersifat material (umumnya 10%), informasi ini akan diungkapkan
terpisah. Demikian halnya bila perusahaan mengungkapkan aktiva berumur panjang
berdasarkan negara domisili dan negara asing lainnya secara total, ditambah,
pengungkapan terpisah untuk setiap negara di mana aktivanya tergolong material.

13.3 Pembeli Utama


Perusahaan diharuskan mengungkapkan pembeli utama. Fakta bahwa suatu
pembeli tunggal menyumbang 10% atau lebih dari total pendapatan perusahaan harus
diungkapkan, juga jumlah pendapatan dari masing-masing pembeli yang demikian dan
segmen yang melaporkan pendapatan tersebut. Pengungkapan identitas pembeli tidak
diperlukan. Dalam menghitung aturan 10% tersebut, sekelompok entitas di bawah
pengendalian yang sama dianggap sebagai satu pembeli tunggal. Namun, pemerintah
lokal dan negara bagian dianggap sebagai entitas yang berbeda.

14. Pengungkapan segmen untuk laporan keuangan interim


Merupakan salah satu laporan yang perlu dilaporkan dan diungkapkan suatu
perusahaan. Tujuan dari pelaporan segmen yaitu untuk memungkinkan pengguna laporan
keuangan melihat di balik angka total konsolidasi ke komponen individu yang
membentuk entitas tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penentuan
pelaporan segmen usaha pada PT Millenium Pharmacon International, Tbk dari tahun
2009 sampai dengan tahun 2013 berdasarkan uji pendapatan, uji aktiva dan uji laba rugi
dan pelaporan segmen sekunder berdasarkan uji pendapatan dan uji aktiva dari tahun
2009 hingga 2013 sesuai dengan PSAK No. 5 serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
dengan pengungkapan laporan keuangan segmen usaha dan laporan interim. Bentuk
penelitian yang digunakan dengan menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi
kasus (case study). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder.
Teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan uji pendatapan sepuluh
persen, uji aktiva sepuluh persen, uji laba rugi sepuluh persen, pengujian segmen
tambahan dan segmen yang dominan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak diperlukan
adanya segmen tambahan dalam pelaporan segmen usaha pada tahun 2009 hingga tahun
2013 karena nilai penjualan eksternal segmen-segmen pelaporan kurang dari 75 persen
dari total penjualan seluruh segmen. Faktor-faktor penyebab perubahan persentase dari
pengujian pendapatan, aktiva dan laba rugi adalah pendapatan persegmen dan total
pendapatan dari seluruh segmen, aktiva persegmen dan total aktiva seluruh segmen, dan
laba rugi persegmen dan total laba rugi seluruh segmen. Sedangkan pengungkapan
pelaporan segmen usaha sudah sesuai dengan PSAK No. 5 dan pengungkapan laporan
interim sudah sesuai dengan PSAK No. 3.n
15. Contoh Laporan Keuangan Segmen:

PT ADARO ENERGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/


AND SUBSIDIARIES
30 Juni 2009
keterangan Pendapatan dari Pendapatan antar Aktiva segmen Laba (rugi ) usaha
pelanggan segmen
eksternal
Penaambangan dan 12.173.007 428.287 16.408.951 2.559.770
perdagangan
batu bara
Jasa penambangan 554.285 776.741 4.669.696 102.445
Lain – lain 169.595 453.145 6.246.151 336.516
Total 12.896.887 1.658.173 27.324.798 2.998.731
Sumber : Data diolah dari Laporan Keuangan Tahunan PT.ADARO ENERGY Tbk

Uji Pendapatan. Uji pendapatan 10% diterapkan dengan menentukan jumlah pendapatan setiap
segmen industri kemudian membandingkan dengan 10% dari gabungan seluruh segmen industri.
keterangan Peedpatan dari Pendapatan - Nilai uji (10% Perlukah
pelanggan antar x dilaporkan
eksternal segmen Rp.14555
060)
Penambangan 12.173.007 428.287 > 1.455.506 Ya
dan
perdagangan
Jasa 554.285 776.741 < 1.455.506 Tidak
penambangan
Lain – lain 169.595 453.145 < 1.455.506 Tidak
Total 12.896.887 1.658.173
Uji Aktiva. Uji aktiva dilakukan dengan membandingkan jumlah aktiva masing-masing segmen
dengan 10% dari total altiva semua segmen usaha.
Keterangan Aktiva Segmen Nilai Uji Perlukah
(10% x Rp.27324798) dilaporka
n
Penambangan dan perdagangan 16.408.951.00 > 2.732.479.80 Ya

Jasa penambangan 4.669.696.00 > 2.732.479.80 Ya


Lain – lain 6.246.151.00 > 2.732.479.80 ya
Total 27.324.798.00

Uji Laba Usaha. Dalam penerapan uji laba usaha untuk mengidentifikasi segmen yang perlu
dilaporkan, nilai absolute laba atau rugi operasi suatu segmen dibandingkan dengan 10% dari
yang lebih besar antara laba operasi gabungan semua segmen usaha yang menghasilkan laba atau
rugi operasi gabungan senua usaha yang merugi.
Keterangan Laba operasi Rugi operasi - Nilai uji (10% Perlukah
segmen segmen x Rp dilporkan
usaha usaha 2998731)
Penambangan dan 2.559.770 0 > 299.873.10 Ya
perdagangan
Jasa penambangan 102.445 0 < 299.873.10 Tidak
Lain – lain 336.516 0 > 299.873.10 ya
Total 2.998.731
Telaah Ulang Perlunya Pelaporan (Uji Pendapatan). Segmen jasa penambangan dan segmen
lain-lain tidak memenuhi kriteria 10% untuk semua jenis pengujian penentuan segmen yang
perlu dilaporkan, sehingga segmen yang perlu dilaporkan adalah penambangan dan perdagangan
batu bara. Selain itu segmen yang dilaporkan harus memiliki 75% dari total pendapatan
konsolidasi.

Keterangan Pendapatan dari Penjualan Nilai uji (75% Perlukah


pelanggan antar x Rp dilaporka
eksternal segmen 14555060 n
)
Penambangan dan 12.173.007 0 > 10.916.295.00 Ya
perdagangan batu bara
jumlah 12.173.007
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. Pelaporan Segmen dan Interim. Di akses pada 24 November 2019.
https://dokumen.tips/pelaporan-segmen-dan-interim.html?m=1

Floyd A. Dkk. 2007. Akuntansi Lanjutan Jilid 2 Edisi 8.PT Indeks : Jakarta.

Fachrul Isnan. 2016. Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Pelaporan Segmen. Di akses pada 24
November 2019.
http://isnanfachrul.blogspot.com/2016/04/akuntansi-keuangan-lanjutan-2-pelaporan.html?m=1

Lutfiyahv. 2018. Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Pelaporan Segmen dan Interim.. Di akses pada
24 November 2019.
www.lutfiyahv.blospot.com/2018/07/akuntansi-keuangan-lanjutan-2-pelaporan.html?m=1

Marta Carolina.2009. Akuntansi Keuangan Lanjut.

Anda mungkin juga menyukai