PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
entitas dan wilayah luar negeri di mana entitas beroperasi memberikan informasi
B. Rumusan Masalah
.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Dasar Segmentasi
1) Penjualan kepada pelanggan yang tak mempunyai hubungan istimewa, memberi
peluang dasar segmentasi dasar segmentasi jenis-jenis pendapatan sebesar 10% ke
atas,
2) Apabila laba operasi merupakan hal yang penting, maka laba operasi atau rugi
operasi 10 % ke atas disajikan terpisah,
3) Apabila penggunaan aktiva adalah penting, makaaktiva segmen berjumlah 10%
ke atas dari jumlah aktiva entitas dilaporkan terpisah.
D. Hasil Segmen
Hasil segmen adalah selisih antara pendapatan segmen dan beban segmen dan
umumnya mencerminkan laba usaha, meskipun dasar yang lain sering lebih
cocok.
Penghasilan bunga dan beban bunga biasanya tidak termasuk dalam hasil segmen
kecuali kalau operasi segmen terutama bersifat finansial. Juga pajak penghasilan,
hak minoritas (minority interest) dan pos luar biasa (extraordinary item) lazimnya
tidak dimasukkan sebagai hasil segmen.
Uraian kegiatan setiap segmen industri yang dilaporkan dan indikasi mengenai
komposisi setiap wilayah geografis yang dilaporkan, penjualan atau pendapatan
operasi lainnya, dengan pemisahan antara pendapatan dari pelanggan di luar
perusahaan dan pendapatan dari segmen lain, hasil segmen, dan aktiva segmen
yang digunakan, dinyatakan baik dalam jumlah uang atau sebagai persentase dari
jumlah yang dikonsolidasikan. Hubungan antara jumlah dari informasi pada
segmen-segmen individual dan informasi agregat dalam laporan keuangan
diperjelas dengan menyajikan rekonsiliasi.
b) Untuk setiap segmen industri dan geografis yang dilaporkan, informasi keuangan
berikut ini harus diungkapkan:
Penjualan atau pendapatan operasi lainnya, dibedakan antara pendapatan yang
dihasilkan dari pelanggan di luar perusahaan dan pendapatan dari segmen lain,
hasil segmen, aktiva segmen yang digunakan, dinyatakan dalam jumlah uang atau
sebagai persentase dari jumlah yang dikonsolidasikan, dan dasar penetapan harga
antar segmen.
jumlah 12,173,007
2.1. LAPORAN KEUANGAN INTERIM
1) Pandangan yang menganggap periode interim sebagai dasar periode akuntansi dan
menyimpulkan bahwa hasil operasi tiap periode ditentukan dengan cara yang
sama seperti pada periode tahunan.
2) Pandangan yang menganggap periode interim sebagai bagian yang integral
dengan periode tahunan.Pernyataan ini dikembangkan berdasarkan pandangan
kedua yang menganggap laporan keuangan interim sebagai bagian integral dengan
periode tahunan.
Laporan keuangan interim meliputi neraca, laporan laba rugi dan saldo laba
interim, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan
interim harus disajikan secara komparatif dengan periode yang sama tahun
sebelumnya. Perhitungan laba-rugi interim harus mencakup periode sejak awal
tahun buku sampai dengan periode interim terakhir yang dilaporkan (year-to-
date).Laporan keuangan interim harus menggolongkan aktiva sebagai kelompok
lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai kelompok jangka pendek dan
jangka panjang sesuai laporan keuangan tahunan. Khusus untuk perusahaan
tertentu seperti bank dan asuransi yang mempunyai metode khusus dalam
penggolongan aktiva, maka penggolongan aktiva harus dilakukan sesuai dengan
standar akuntansi keuangan yang berlaku.
G. Lampiran