Dosen Pengampu: Dr. I Gusti Ngurah Agung Suaryana, SE., M.Si., Ak.
Oleh :
KELOMPOK 8
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
9.1 EVOLUSI PERSYARATAN PELAPORAN SEGMEN
Di Amerika persyaratan akan pelaporan segmen usaha bermula tahun 1964 ketika ada
kebutuhan oleh SEC agar perusahaan public melaporkan usahanya pada setiap segmen operasi.
Tahun 1967, APB mengeluarkan Statement No.2 mengenai A Disclosure of Supplemental Financial
Information by Diversified Companies. Pernyataan ini sifatnya bukan suatu keharusan namun
disarankan. Banyak perusahaan menawarkan berbagai kelompok produk atau jasa atau beroperasi
di berbagai wilayah geografis dengan tingkat keuntungan, peluang pertumbuhan, prospek, dan
risiko berbeda. Informasi tentang jenis-jenis produk atau jasa perusahaan dan operasinya di wilayah
geografis berbeda sering kali disebut informasi segmen dibutuhkan untuk menilai risiko dan imbalan
dari suatu perusahaan yang memiliki diversifikasi usaha atau suatu perusahaan yang memiliki
diversifikasi usaha atau suatu perusahaan multinasional, tetapi informasi itu mungkin tidak dapat
diperoleh dari data agregat. Oleh karena itu, informasi segmen merupakan suatu hal yang
Standar pelaporan segmen pertama kali ditetapkan dalam [FASB Statement No.14] yang
berlaku untuk seluruh perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan lengkap menurut prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Pernyataan ini kemudian diubah dengan FASB Statement No.21
yang mengecualikan berlakunya FASB Statement No.14 bagi perusahaan non public.Sementera itu
menurut PSAK no. 5 adapun lingkup laporan keungan segmen sbb:a.Pelaporan segmen berlaku bagi
emiten atau perusahaan publik dan oleh perusahaan yang sedang dalam proses menerbitkan efek
ekuitas atau efek utang di pasar modal.b.Entitas secara ekonomis signifikan termasuk anak perusahaan
adalah entitas dengan tingkat pendapatan laba, aktiva atu jumlah tenaga kerja yang signifikan di negara
disajikan untuk informasi konsolidasi. Jika anakperusahaan merupakan emiten atau perusahaan
Semua perusahaan kecuali perusahaan non –publik wajib mengikuti persyaratan pelaporan
segmen dalam statment no 14. Tanggung jawab pelaporan segmen suatu perusahaan tunggal
ditentukan oleh operasinya di berbagai idustri dan wilayah geografis dan oleh penjualannya kepada
konsumen utama atau dengan kata lain oleh luas diversifikasinya.Dalam statment no 14, suatu
3. Penjualan ekspor
Tanggung jawab pelaporan perusahaan pada setiap ke empat aspek di atas ditentukan melalui pengujian
INDUSTRI
Adapun informasi yang harus dimasukkan dalam segmen pelaporan dan segmen industry lain secara
Pendapatan
3. Rekonsiliasi antara jumlah pendapatan dari seluruh segmen pelaporan dengan pendapatan yang
4. Basis akuntansi untuk penjualan dan transfer antarsegmen, termasuk di dalamnya dampak suatu
Aktiva
industry lain dengan total aktiva konsolidasi. Aktiva kantor pusat diidentifikasi secara terpisah
dalam rekonsiliasi
Profitabilitas
2. Sifat dan jumlah pos-pos yang tidak umum atau jarang terjadi untuk setiap segmen pelaporan dan
3. Rekonsiliasi antara laba usaha atau rugi usaha dari seluruh segmen pelaporan dan segmen industry
lain dengan laba operasi sebelum pajak seperti dicerminkan dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Beban-beban kantor pusat diungkapkan secara terpisah. (rekonsiliasi adalah untuk laba sebelum
pajak sebelum keuntungan atau kerugian non operasi,pos-pos luar biasa, dan efek kumulatif
4. Efek dari laba usaha atau rugi usaha segmen pelaporan atas suatu eprubahan dalam
5. Efek dari laba usaha setiap segmen pelaporan atas suatu eprubahan dalam prinsip akuntansi.
Pengungkapan-Pengungkapan Lain
1. Jumlah agregat depresiaasi, deplesi, dan beban amortisasi untuk setiap segmen pelaporan.
3. Jumlah investasi pada dan pendapatan dari anak-anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi dan
ekuitas investi lain yang operasinya terintegrasi vertical dengan operasi dari segmen industry
pelaporan.
4. Wilayah geografis dimana suatu investi dipertanggung jawabkan dengan metode ekuitas yang
5. Produk atau jasa dari setiap segmen industry pelaporan dan kebijakan akuntansi yang berhubungan
BERBEDA
Pengungkapan untuk operasi domestik, setiap wilayah geografi luar negeri yang memenuhi salah satu
pengujian, dan seluruh wilayah geografi lainnya secara agregat adalahsebagai berikut:
Pendapatan:
3. Rekonsiliasi pendapatan dari 1 dan 2 dengan pendapatan yang dicantumkan dalamlaporan laba
4. Basic transfer dan penjualan antar wilayah termasuk pengaruh perubahan penyusunanlaba rugi
operasional
Aktiva :
2. Rekonsiliasi aktiva yang dapat diidentifikasi dengan total aktiva yang dilaporkandalam neraca
Profitabilitas :
1. Total laba atau rugi operasional (atau pengukuran lain untuk profitabilitas antara labaoperasional
dan laba bersih, tetapi pengukuran profitabilitas untuk setiap wilayahharus sama)
2. Rekonsiliasi laba atau rugi operasional terhadap laba sebelum pajak dari operasiseperti yang
Pengungkapan Lain :
2. Perubahan Pengelompokan atas operasi asing ke dalam wilayah geogarfi tertentu danpengaruhnya
3. Sifat dan pengaruh penyajian ulang informasi tahun sebelumnya yang diakibatkandari penyesuaian
tahun sebelumnya.
9.6 PENGUNGKAPAN EKSPOR
Jika penjualan ekspor dari perusahaan induk di dalam negeri kepada konsumen yang tidak
terafiliasi diluar negeri sebesar 10% atau lebih dari total pendapatan konsumen yang tidak
terafiliasi sebagaimana dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, maka jumlah
penjualan tersebut harus dilaporkan dalam jumlah agregat dan berdasarkan wilayah
geografis. Pengungkapan terpisah harus dibuat untuk setiap wilayah geografis yang
memenuhi uji 10%.
Pengungkapan ini tidak berkaitan dengan ketentuan sebelumnya untuk membuat laporan tentang
operasi pada setiap industry dan operasi luar negeri.
Pengungkapan infromasi segmen sebagaimana diatur dalam Statement No. 14 tidak berlaku untuk
laporan interim kecuali jika laporan interim tersebut berupa laporan keuangan yang dimaksudkan
untuk menyajikan posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan posisi keuangan dengan prisnip
akuntansi yang berlaku umum.
Metode LIFO
Jika persediaan LIFO dilikuidasi pada masa interim tetapi metode tersebut akan diganti pada akhir
tahun, harga pokok penjualan harus dimasukkan dalam biaya pergantian metode dari LIFO,
sebagai konsekuensi likuidasi interim.
Biaya-biaya Lain
Biaya Iklan
Biaya iklan tidak ditangguhkan selama masa interim kecuali jika manfaatnya juga dapat dirasakan
pada periode sesudahnya.
Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan dalam laporan interim dibagi menjadi:
1. Pajak penghasilan yang untuk penghasilan dari operasional tidak termasuk item- item yang
tidak biasa atau jarang terjadi
2. Pajak penghasilan untuk ide yang tidak biasa, pemberhentian operasi dan item luar biasa.
Biaya pajak untuk masa interim berdasarkan masa estimasi tarif pajak efektif tahunan untuk
pendapatan kena pajak yang berasal dari operasi tidak termasuk item-item luar biasa.
9.9 PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN INTERIM
Accounting Principles Board mengeluarkan APB No. 28 yang berisi ringkasan informasi keuangan
yang harus mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
1. a. Penjualan dan pendapatan kotor
b. Alokasi pajak penghasilan
c. Pajak penghasilan item luar biasa (net)
d. Pengaruh kumulatif perubahan prinsip ekonomi
e. Laba Bersih
2. Dilusi saham
3. Pendapatan, biaya dan beban musiman
4. Perubahan estimasi pajak penghasilan yang signifikan
5. Pelepasan segmen bisnis, item luar biasa dan item yang jarang terjadi
6. Kontijensi
7. Perubahan prinsip dan estimasi akuntansi
8. Perubahan posisi keuangan yang signifikan
Daftar Pustaka