Anda di halaman 1dari 9

Tugas Manajemen Nama : I Wayan Angga Santika

Nim : 1907531157

Halaman 279 - 281

3. Jawab :
a. Biaya Modal Rata – Rata ( Weighted Average Cost of Capital )
- Menyesuaikan pajak dengan biaya hutang
Biaya hutang sebelum pajak x Pajak = 16% (1 – 0,4)
= 16% - 6,4%
= 9,6 %

- Menghitung Biaya modal rata – rata ( WACC )


Perhitungan Biaya Modal (dalam jutaan rupiah)
Komponen Modal Jumlah Modal Biaya individual Jumlah Biaya
(1) (2) (3) Komponen
(4)
Hutang jangka 600 9,6% 57,6
panjang
Saham preferen 60 18% 10,8
Saham biasa 1.340 20% 268
Total 2.000 336,4

336,4
WACC 2000
= 16,82%

- Menghitung proporsi modal


Perhitungan Biaya Modal (dalam jutaan rupiah)

Komponen Modal Jumlah Modal Biaya individual Jumlah Biaya


(1) (2) (3) Komponen
(4)
Hutang jangka 30% 9,6% 0,0288
panjang
Saham preferen 3% 18% 0,0054
Saham biasa 67% 20% 0,134
Total 100% 0,1682

WACC = 16,82 %

b. Besarnya dana keseluruhan untuk dapat mempertahankan biaya modalnya.


Untuk mempertahankan biaya modal keseluruhan sebesar 16,82% perusahaan harus
menjaga agar tambahan dana sebesar Rp 400 juta tetap merupakan bagian sebesar 67% dari
keseluruhan modal. Jika laba ditahan sebesar Rp 400 juta dan merupakan bagian sebesar
67% dari keseluruhan modal maka besarnya dana baru keseluruhan sebesar :
400
= 597,014 dibulatkan menjadi Rp 597 juta
0,67
Sehingga tambahan modal baru untuk mempertahankan biaya modal keseluruhan agar
tetap 16,82% terdiri dari (dalam jutaan)
Hutang (30%) = 179
Saham Preferen (3%) = 18
Saham biasa (67%) = 400
597

Perhitungan biaya modal (dalam jutaan rupiah)


Komponen Modal Jumlah Modal Biaya individual Jumlah Biaya
(1) (2) (3) Komponen
(4)
Hutang jangka 179 9,6% 17,184
panjang
Saham preferen 18 18% 3,24
Saham biasa 400 20% 80
Total 597 100,424
100,424
WACC = x 100% = 16,82%
597
Dari perhitungan diatas, maka tambahan dana maksimal untuk mempertahankan biaya modal
rata-rata tertimbang adalah sebesar 597 juta dengan laba ditahan sebesar 179 juta, saham
preferen sebesar 18 juta dan saham biasa sebesar 400 juta. Bila kebutuhan dana lebih besar dari
597 juta maka biaya modal akan meningkat menjadi lebih besar dari 16,82% karena perusahaan
terpaksa mengeluarkan saham biasa yang baru yang dibebani biaya emisi, jika perusahaan
menambah hutang jangka panjang maka solvabilitas perusahaan akan turun.

4. Jawab :
a). Biaya modal masing-masing sumber modal yang baru.
- Biaya modal yang berasal dari Obligasi
(1) Dengan menggunakan rumus shortcut atau atas dasar kira-kira (approximate method)
- Dana rata-rata yang tersedia yang akan digunakan selama 10 tahun :
95.000 + 100.000 = 97.500
2
- Biaya ekstra sebesar Rp 5.000 (yaitu selisih antara dana yang diterima dengan jumlah dana
yang harus dibayar setelah 10 tahun). Bila biaya ekstra tersebut merata 10 tahun maka
biaya ekstra per tahun adalah Rp 500 (Rp 5.000/10) ditambahkan pada bunga yang dibayar
setiap tahun selama 10 tahun adalah sebesar Rp 18.000 (yaitu 18% x Rp 100.000) + Rp 500
(biaya ekstra) sehingga berjumlah Rp 18.500.
- Menghitung persentase biaya tahunan rata-rata dari jumlah dana rata-rata yang tersedia.
Biaya bunga sebelum pajak :
18.500 x 100% = 18,97%
97.500
- Biaya obligasi juga dapat dihitung dengan rumus pendapatan obligasi yaitu :
18.000+500 18.500
= = 18,97 %
97.500 97.500

- Penyesuaian biaya obligasi dengan pajak. Bila tingkat pajak sebesar 40% maka biaya setelah
pajak :
18,97% (1-0,4) = 11,38%
(2)Pendekatan Present Value (PV) atau metode accurate
Tingkat bunga 18%
Biaya bunga tahunan selama 10 tahun
(Rp 18.000 x 4,4941) Rp 80.893,8
Pembayaran pokok pada akhir tahun ke 10
(Rp 100.000 x 0,1911) Rp 19.110
Rp 100.003,8
Tingkat bunga 20%
Biaya bunga tahunan selama 10 tahun
Rp 18.000 x 4,1925) Rp 75.645
Pembayaran pokok pada akhir tahun ke 10
(Rp 100.000 x 0,1615) Rp 16.150
Rp 91.165

Selisih Bunga Selisih PV Selisih PV Outflow dan


Inflow

18% Rp 100.003,8 Rp 100.003,8

20% Rp 91.615 Rp 95.000

2% Rp 8.338,8 Rp 5.003,8

r = 18% + 1,2%

= 19,2%

Biaya obligasi sebelum pajak 19,2%

Biaya obligasi setelah pajak 19,2% (1-0,4) = 11,52 %

Biaya modal dari saham preferen:

Biaya saham preferen = Dp/Pn

= 18.000 / 120.000
= 15%

Biaya modal dari emisi saham biasa baru:

KCB = D/(P-f) + g

= 15.000/(135.000 – 6.000) + 5%

= 16,6%

b). Rata-rata biaya modal yang baru.


Dengan menggunakan jumlah modal rupiah untuk menetapkan WACC :

Komponen Jumlah modal Biaya individual Jumlah biaya


modal komponen (3x4)
(2) (3)
(1)

Obligasi Rp 250.000.000 11,38% Rp 28.450.000


Saham Rp 250.000.000 15% Rp 37.500.000
preferen Rp 500.000.000 16,6% Rp 83.000.000
Saham biasa
Rp 1.000.000.000 Rp 148.950.000

Dengan menggunakan proporsi modal untuk menetapkan WACC :

Komponen modal Jumlah Biaya individual Jumlah biaya komponen


modal (3x4)
(1) (3)
(2)

Obligasi 25% 11,38% 0,02845


Saham preferen 25% 15% 0,03750
Saham biasa 50% 16,6% 0,08300
0,14895

Weighted Average Cost of Capital = 14,895%


Kesimpulan:

Dengan memberikan tambahan dana sebesar Rp 1.000 juta, PT IMASINDO mengeluarkan biaya
modal rata-rata tertimbang sebesar 14,895%, dimana ini lebih kecil dari tingkat pengembalian yang
diharapkan yaitu sebesar 20%. Dengan demikian maka keputusan penambahan modal dapat
diterima atau dilaksanakan oleh perusahaan.

5. Jawab :

a. Biaya rata-rata tertimbang


hutang jangka panjang saham preferen saham biasa laba ditahan
Ka = (%) + (%) + (%) + (%)
total modal total modal total modal total modal
2.100 900 2.000 1.000
= 6.000 (35%) + 6.000 (15%) + 6.000 (33,33%) + 6.000 (16,67%)
= 12,25% + 2,25% + 11,11% + 2,78%
= 28,39%
Jadi biaya rata-rata tertimbangnya adalah 28,39%
b. Tambahan modal sebesar Rp 1.500 juta dan komposisi struktur modal akan dipertahankan :
Jenis Modal Jumlah Proporsi Jumlah
Hutang Jangka Panjang 2.100 35,00% (Rp 1.500 juta x 35,00%) = Rp 525.000.000
Saham preferen 900 15,00% (Rp 1.500 juta x 15,00%) = Rp 225.000.000
Saham biasa 2.000 33.33% (Rp 1.500 juta x 33,33%) = Rp 499.950.000
Laba ditahan 1.000 16,67% (Rp 1.500 juta x 16,67%) = Rp 250.050.000
Total 6.000 1.500.000.000

Dari perhitungan diatas, maka besarnya modal masing-masing sumber yaitu :


- Hutang jangka panjang Rp 2.100.000.000 + Rp 525.000.000 = Rp 2.625.000.000
- Saham preferen Rp 900.000.000 + Rp 225.000.000 = Rp 1.125.000.000
- Saham biasa Rp 2.000.000.000 + Rp 499.950.000 = Rp 2.499.950.000
- Laba ditahan Rp 1.000.000.000 + Rp 250.050.000 = Rp 1.250.050.000
Halaman 309 – 311
5. Jawab :
a) Stock dividend = 25% x 2.400.000
= 600.000
Capital surplus = 5.900 juta + 600.000(3.600-2.000)
= 6.860 juta
Laba ditahan = 87.300 juta – 600.000 (3.600)
= 85.140 juta
Proporsi ekuitas baru:
Saham biasa (2.000 x 3.000.000) = 6.000 juta
Capital surplus = 6.860 juta
Laba ditahan = 85.140 juta
Total Ekuitas 98.000 juta

b) Harga saham = 2/3 x Rp. 2.000


= Rp.1.333,33
Jumlah lembar saham = 3/2 x 2.400.000
= 3.600.000
Proporsi ekuitas baru:
Saham biasa (1.333,33 x 3.600.000) = 4.800 juta
Capital surplus = 5.900 juta
Laba ditahan = 87.300 juta
Total Ekuitas 98.000 juta
c) Harga saham = 4/1 x 2.000
= 8.000
Jumlah lembar saham = ¼ x 2.400.000
= 600.000 lembar
Proporsi ekuitas baru:
Saham biasa (8.000 x 600.000) = 4.800 juta
Capital surplus = 5.900 juta
Laba ditahan = 87.300 juta
Total Ekuitas 98.000 juta
6. Jawab :

Laba Setelah Pajak 5,000,000,000

Dividen Payout 45%

Dividen 2,250,000,000

Laba ditahan 2,750,000,000


Capital Budget
10,000,000,000

Debt to total assets 40%

Total Utang 4,000,000,000

Total equity 60% 6,000,000,000

Laba ditahan 2,750,000,000


Eksternal Equity 3,250,000,000

Berdasarkan perhitungan diatas Ekuitas eksternal yang diperlukan oleh PT IMASINDO pada awa l
tahun 2011 untuk meningkatkan kapasitas produksi adalah sebesar 3.250.000.000.

7. Jawab :
Anggaran Modal 1.200 juta
Hutang = 60% x 1.200 juta
= 720 juta
Ekuitas = 40% x 1.200 juta
= 480 juta
Laba Bersih = 600 juta
Dividend = 600 juta – 480 juta
= 120 juta
Rasio pembayaran dividend = 120/600 x 100%
= 20%
8. Jawab :
a) DPS dan pendanaan eksternal :
Tahun 1
Dividen = Rp. 1.000 x 1.000.000 lembar
= 1.000 juta
Laba ditahan = 2.000 juta – 1.000 juta
= 1.000 juta
Pendanaan eksternal = 1.000 – 1.000
=0

Tahun 2
Pendanaan eksternal = 1.500 juta – 1.000 juta
= 500 juta
1.500−1.500
Dividen = 1
=0
Tahun 3
Pendanaan eksternal = 2.000 – 1.500
= 500 juta
2.500−2.000
Dividen = 1
= Rp. 500/lembar
Tahun 4
Pendanaan eksternal = 0 (tidak ada penambahan anggaran)
2.300−1.500
Dividen =
1
= Rp. 800/lembar
Tahun 5
Pendanaan eksternal = 2.000 – 1.500
= 500 juta
1.800−2.000
Dividen =
1
= -200 (tidak membagikan dividen).
9. Jawab :
6.500 – (n x 5 x 10%)
n=
5
6.500 – 0,5n
n=
5
1,1n = 1.300
n = Rp. 1.182
Dividen sebelum stock split sebesar Rp. 1.182/lembar

10. Jawab :
Residual of Dividend
Investasi Rp. 1.200 M

Equity Financing Percentage 40%

Equity Financing Rp. 480 M

Laba yang Diperoleh Rp. 600 M

Dividen yang Dibagikan Rp. 120 M

Stability of Dividend
Pertumbuhan 10%
= 10% x Rp. 200 M
=2M
Dividen yang Dibayarkan
= 200 M + 2 M
= 220 M

11. Jawab :
Proyek A Proyek B Proyek C

Dividen 1.500 juta 1.500 juta 1.500 juta

Dana dibutuhkan 2.000 juta 1.000 juta 1.500 juta

Sisa dividen 1.500 juta 1.500 juta 1.500 juta

Sisa Dana 0 500 juta 0

NPV +400 juta +200 juta +350 juta

Keuntungan 2.400 – 500 = 1.900 1.200 + 500 = 1.700 1.500 + 350 = 1.850
juta juta juta

Dari hasil perhitungan diatas proyek yang dipilih adalah proyek A walaupun akan menanggung
kekurangan dana sebesar 500 tetapi masih memberi keuntungan tertinggi dari proyek B dan C.

Anda mungkin juga menyukai