PENDANAAN)
tingkat keuntungan yang layak dalam perhitungan NPV (atau sebagai cut-of rate
diperoleh NPV yang positif atau IRR> biaya modal rata-rat tertimbang, maka
menaksir biaya modal sendiri dengan mengunakan capital asset pricing model.
Ri = Rf + (Rm – Rf) βi
mugkin bebrbeda dengan proporsi hutang sewaktu diperoleh taksiran beta, maka
Kasus 1
diharapkan sebesar 17%, maka biaya modal sendiri untuk perusahaan tersebut adalah,
= 18,6%
Misalkan bahwa B/S = 1,00 (ini bearti bahwa hutang yang dipergunakan sama
Βiu = 1,20/[1+(1-0,35)(1,0)]
= 0,73
Apabila proyek akan dibiayai dengan 40% hutang dan 60% modal sendiri, maka beta
Βi = 1,04
Perhatikan bahwa beta untuk saham tersebut menjadi lebih kecil apabila perusahaan
akan mempergunakan hutang dengan proporsi yang lebih kecil. Dengan demikian
Ke = 9% + (17%-9%) 1,04
= 17,34%
untuk menerima dividen dalam jumlah tertentu berapapun laba (rugi) perusahaan.
Karena saham preferen merupakan salah satu bentuk modal sendiri, maka perusahaan
tidak berkwajiban melunasi saham tersebut. Karena itu biaya saham preferen (diberi
baru diperlukan biaya emisi 3%. Biaya hutang ditaksir sebesar 15% sebelum pajak.
Untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang perlu dihitung biaya modal dari
19,6%. Biaya hutang setelah pajak sebesar 15% (1-0,35) = 9,75%. Dengan demikan
maka.
Angka tersebut menunjukan bahwa apabila proyek tersebut duharapkan akan bisa
memberikan IRR > 16,47% maka proyek tersebut dinilai menguntungkan. Atau,
kalau NPV proyek tersebut dihitung dengan tingkat bunga sebesar 16,47% dan
diharapkan memberikan angka yang positif, maka proyek tersebut dinilai
menguntungkan.
Misalkan suatu proyek mempunyai usia ekonomi yang tidak terhingga. Tarif pajak
sebesar 25%. Kas masuk bersih dari operasi pada tahun 1 diharapkan sebesar 3
milyar, dan diharapkan meningkat terus pertahun sebesar 10% selamanya. Apabila
proyek dibiayai dengan 100% modal sendiri. r ditaksir sebesar 18%. Investasi yang
= -2,5 milyar
Ini bearti bahwa apabila proyek tersebut dibiayai dengan 100% modal sendiri akan
Sekarang misalkan bahwa proyek tadi memungkinkan dibiayai dengan hutang (yang
= 0,25 (16)
= 4 milyar
=1,5 milyar
Karena itu apabila memungkinkan dipergunakan hutang permanen sebesar 16 milyar,
Untuk proyek yang mempunyai usia ekonomi terbatas, maka diperlukan bagaimana
sebesar 300 juta,dan diansur selama 3 tahun dengan besar angsuran pokok pinjaman
yang sama. Apabila bunga yang dibayar adalah 18% per tahun, dan tarif pajak adalah
Dengan demikian apabila base case NPV = 20 juta, maka APV proyek tersebut
Tabel 1
Penghitungan PV penghematan pajak karena penggunaan hutang ( dalam jutaan)
Keterangan :
(1) penghematan pajak = 0,35 X bunga
(2) PV penghematan pajak tahun 1 = (18,90)/(1+0,18)
= 16,01
Seandainya kredit yang digunakan untuk membiayai proyek tersebut merupakan
kredit dengan suku bunga murah, maka perhitungan dampak sampingan dari
pengembalian kreditnya adalah seperti pada tabel 1, maka pembayaran bunga dan
Dengan angsuran sebesar 136 juta pada tahun 1, 124 juta pada tahun ke 2, 112 juta
pada tahun ke 3. perusahaan memperoleh kredit 300 juta. Apabila tingkat bunga
kredit yang umum adalah 18%, maka PV pembayaran kredit tersebut adalah
= 272, 5 juta
300 juta – 272,5 juta = 27,5 juta. Angka ini akan menambah Base Case NPV
Disamping itu juga masih perlu dihitung PV dari penghematan pajak. Perhitungan PV
penghematan pajak dipergunakan tingkat bunga yang tidak disubsidi. Atau 18%.
tabel 2
perhitungan PV penghematan pajak karena penggunaan hutang yang disubsidi (dalam
jutaan)
tahun Hutang pada bunga Penghematan PV
awal tahun pajak penghematan
pajak
1 300 36 12,60 10,68
2 200 24 8,40 6,03
3 100 12 4,20 2,55
jumlah 19,26
Dengan demikian maka,
= Rp 66, 76 juta
pertama kali diasumsikan dipergunakan 100% modal sendiri. Baru setelah itu ditaksir