Anda di halaman 1dari 25

Bab

12
Biaya Moda
l
Dana yang digunakan untuk membiayai
pengadaan aset dan operasional suatu perusahaan.

Dapat dilihat di sisi kanan neraca à hutang, saham


biasa, saham preferen, dan laba ditahan

•  Hutang Obligasi.
•  Saham Preferen.
•  Saham Biasa.
•  Laba ditahan.
Biaya riil yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana baik hutang,
saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan
untuk mendanai suatu investasi perusahaan.

Manfaat mengetahui biaya modal:


1.  Untuk menentukan proyek menguntungkan(merugikan)
2.  Sebagai discounting factor dalam menghitung present
value aliran kas.
3.  Regulasi perusahaan yang monopoli
Logika Penggunaan Biaya Modal
Untuk memperoleh Cost of Capital, perlu dilakukan perhitungan
dari masing-masing sumber dana dan biaya modal rata-rata dari
keseluruhan dana yang digunakan.

Biaya-biaya modal tersebut, yaitu:


A.  Biaya Hutang = Cost of Debt (Kd)
B.  Biaya saham preferen = Cost of Preferred Stock (Kp)
C.  Biaya saham biasa = Cost of Common Equity (ks)
D.  Biaya laba ditahan = Cost of Retained Earning
E. Biaya Modal Rata-rata Tertimbang = Weighted Average Cost of
Capital (WACC)
A. Biaya Hutang (Cost Of Debt )
Tingkat pengembalian yang diharapkan investor atas hutang merupakan pengembalian
yang dituntut oleh kreditor ketika mereka meminjamkan uang kepada perusahaan
Biaya hutang setelah pajak dapat dihitung dengan mengalikan tingkat bunga sebelum
pajak dengan tingkat pajak, sehingga diformulasikan sebagai berikut :

Dimana :
k = Biaya utang setelah pajak (%)
k = kd (1- T) T = Persentase Tingkat pajak (5)
kd = Biaya utang sebelum pajak (%)

Dalam perhitungan WACC, kita memakai: Biaya hutang setelah pajak = Kd (1-T)
Misal : Kd=10%, Pajak=15%,
Berapa biaya hutang setelah pajak ?
Jawab : Kd =10%(1-15%)
= 8.5%
Contoh

Modal Sendiri 100% Modal Sendiri 50% Hutang 50% Bunga 10% Penghematan
(100 juta) (100 juta)
Penjualan 200 juta Penjualan 200 juta Biaya Bunga 5 juta

HPP 100 juta HPP 100 juta Penghematan Pajak 750ribu

Laba Kotor 100 juta Laba Kotor 100 juta Biaya Bunga yg 4,25 juta
Sebenarnya
Biaya Adm,Ovh,dll 20 juta Biaya Adm,Ovh,dll 20 juta ATAU

EBIT 80 juta EBIT 80 juta Biaya Bunga Sebelum 5 juta


Pajak
Biaya Bunga 0 Biaya Bunga (50jtx10%) 5 juta Penghematan Pajak 750ribu

EBT 80 juta EBT 75 juta Biaya Hutang Sesudah 4,25 juta


Pajak
Pajak 15% 12 juta Pajak 15% (15%*75jt) 11,25 juta Jadi: 4,25juta / 50 juta
(15%*80jt) = 8,5%
EAT 68 juta EAT 63,75 juta Atau Kd (1-T) =10% (1-15%)
= 8,5%
Contoh Kasus
0  TRW Inc., berencana menawarkan penerbitan obligasi baru, namun pertama-
tama ingin mengestimasi biaya modal hutang. Bankir investasi perusahaan
memperkirakan bahwa obligasi 30 tahun dengan nominal $1.000 dan kupon
7,75% yang dibayarkan setiap tahun (7,75% x $1.000 = 77,50) dapat dijual ke
investor dengan harga $990,81.
0  Dalam kasus ini, kreditur TRW menuntut pengembalian 7,83%. Namun biaya
modal bagi perusahaan lebih tinggi dari 7,83% karena perusahaan terpaksa
membayar biaya pengambangan $12,50 per obligasi ketika sekuritas itu
diterbitkan. Biaya pengambangan mengurangi penerimaan bersih TRW menjadi
$978,31 = $990,81 - $12,50. Bila disubstitusikan ke persamaan tadi, estimasi biaya
modal sebelum pajak untuk penerbitan obligasi itu adalah 7,94%
0  Dibutuhkan satu penyesuaian terakhir untuk mendapatkan estimasi biaya modal
setelah pajak. Dengan asumsi bahwa pajak korporat TRW 34%, kita estimasi
biaya modal setelah pajak sebagai berikut:
Biaya modal setelah pajak = kd (1 – Tc )
= 7,94% (1 - 0,34) = 5,24%
B. Cost of Preferred Stock (Biaya Saham Preferen)
Saham Preferen adalah saham yang memiliki karakteristik kombinasi antara utang dan
modal sendiri, salah satu ciri dari saham preferen adalah adanya penghasilan tetap berupa
dividen bagi pemegangnya.

Formulasi yang digunakan sebagai berikut:

Dividend (Dps) K ps = Cost of Preferred stock (%)


k Preferred = D ps = Dividen yang dibayar
Price of Preferred (Pop) Pop = Penerimaan bersih per saham

Perusahaan menerbitkan saham preferen 100 lembar @RP 100.000,- dengan bunga tetap
8% pertahun. Penjualan saham preferen ini Rp 9.000.000,- (Rp90.000/lbr)
8% X Rp10.000.000
Cost of Preffered Stock = ---------------------------------------- X 100%
Rp9.000.000

= 8,89%
C. Biaya Saham Biasa
Biaya modal saham biasa merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa untuk investasi.
Biaya modal saham biasa dapat mengalami peningkatan secara internal dengan
menahan laba atau secara eksternal dengan menjual atau mengeluarkan saham biasa
baru.
Perusahaan dapat membagi laba setelah pajak yang diperoleh sebagai deviden,
Meliputi :

1.  Biaya laba ditahan (Cost of retained earnings)


2.  Biaya saham biasa baru

Adapun fungsi dari saham biasa didalam perusahaan adalah

1.  Sebagai alat untuk membelanjai perusahaan dan terutama sebagai alat untuk
memenuhi kebutuhan akan modal permanen,
2.  Sebagai alat untuk menentukan pembagian laba,
3.  Sebagai alat untuk mengadakan fungsi atau kombinasi dari perusahaan,
4.  Sebagai alat menguasai perusahaan.
C.1 Cost of Retained Earning
(Biaya Laba Ditahan),Ks
Suatu perusahaan dapat memperoleh modal sendiri melalui 2 cara:
1.  Menahan sebagian laba
2.  Menerbitkan saham biasa baru

Biaya laba ditahan dapat diestimasi dg 3 metode :


a.  Pendekatan Capital Assets Pricing Model (CAPM)
b.  Pendekatan Hasil Obligasi + Premi Risiko (Bond-Yield-Plus-Risk Premium)
c.  Pendekatan hasil deviden + tingkat pertumbuhan (Discounted Cash
Flow/DCF Model)
a. Pendekatan CAPM

Pendekatan model penetapan harga aktiva modal (Capital Asset Pricing Model /
CAPM) digunakan untuk menganalisis hubungan antara risiko dan tingkat
pengembalian.

Ks = krf + β (km – krf)


Dimana :
ks = Tingkat pengembalian yg diperlukan/biaya modal laba ditahan
K r f = Suku bunga bebas resiko (suku bunga sbi)
Km = Tingkat pengembalian pasar/tingkat pengembalian rata-rata saham
β = Koefisien beta saham (indeks resiko saham)

Besarnya suku bunga bebas resiko 6%, besarnya return pasar adalah 15% dan beta
saham PT. Agung sebesar 1,4. Berapa besarnya biaya modal laba ditahan/tingkat pengembalian yg
disyaratkan oleh investor?
Jawab :
Ks = krf + β (km – krf)
= 6% + 1,4 (14% - 6%)
= 6% + 11,20%
= 17,20%
Jadi biaya laba ditahan perusahaan 17,20%
b. Pendekatan Hasil Obligasi + Premi Risiko

Untuk mengestimasi biaya ekuitas saham biasa mereka menambahkan premi


risiko mereka sebesar 3 sampai 5 poin persentase terhadap suku bunga hutang
jangka panjang (obligasi).

Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahaan + premi risiko

Contoh
Yield To Maturity (YTM) obligasi perusahaan adalah 12%
sedangkan premi risiko untuk saham perusahaan tsb adalah 5%,
Maka
Ks = 12% + 5%
= 17%
c. Pendekatan Hasil Deviden + Tingkat Pertumbuhan

Pendekatan arus kas yang didiskontokan (the Discounted Cashflow/DCF)


memproyeksikan arus kas yang diharapkan dimasa mendatang dan
mendiskontokannya pada tingkat bunga atau tingkat pengembalian yang
mencerminkan nilai waktu dari uang (Time Value of Money) yakni investor lebih suka
mendapatkan uangnya sekarang daripada masa yang akan datang, sehingga harus
dibayar untuk menunggu.
Dimana :
D1 Ks = biaya laba ditahan
Ks = ---------- + g D1 = estimasi deviden tahun yad
Po Po = harga saham biasa
g = tingkat pertumbuhan deviden

Saham PT. Agung Jaya saat ini nilainya sebesar Rp 2.500,- per lembar. Estimasi deviden
tahun yad sebesar Rp 150,- per lembar. Deviden diperkirakan akan tumbuh sebesar 5% per
tahunnya. Berapakah biaya laba ditahan perusahaan ?
Jawab :
D1
Ks = --------- + g
Po
150
= ---------- + 0,05
2.500
= 11% Jadi biaya laba ditahan perusahaan
E. BIAYA MODAL KESELURUHAN
•  Biaya modal keseluruhan merupakan biaya modal yang
memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh
perusahaan.
•  Biaya modal yang diperhitungkan merupakan biaya modal dari seluruh
jenis yang digunakan.
•  Biaya modal keseluruhan bermanfaat dalam kaitannya dengan penilaian
usulan investasi jangka panjang.
•  Karena biaya modal dari masing-masing sumber dana berbeda, maka
menetapkan biaya modal perusahaan secara keseluruhan dihitung
dengan WACC

WACC = {Wd x Kd (1-Tc)} +( Wps x Kps )+ ( Wcs x Kcs )


WACC = [Wd x Kd (1-Tc)] +( Wps x Kps )+ (Wcs x Kcs )

Dimana :
wd = bobot yakni porsi hutang dalam target struktur modal perusahaan (weight
debt)
wps = bobot yakni prosi saham preferen dalam target struktur modal perusahaan
(weight preferred share)
wcs = bobot yakni prosi ekuitas saham biasa dalam target struktur modal perusahaan
(weight common share)
kd = biaya hutang (cost of debt)
kps = biaya saham preferen (cost of preferred share)
kcs = biaya ekuitas saham biasa (cost of common share)
Tc = tarif pajak perusahaan (tax rate)

Contoh

Target struktur modal perusahaan adalah 30% hutang,


10% saham preferen dan 60% modal sendiri (yang
seluruhnya berasal dari laba ditahan). Biaya hutang
adalah 12%, biaya saham preferen 12,6% dan biaya
laba ditahan 16,5% pajak diketahui sebesar 40%.

Berapa WACC?
WACC = [Wd x Kd (1-Tc)] +( Wps x Kps )+ (Wcs x Kcs )

WACC = 0,3 (12%) (1-40%) + 0,1 (12,6%) + 0,6 (16,5%)


=13,32%

Contoh

Perusahaan ingin membangun gedung baru, dengan


adanya pembangunan ini, perusahaan memiliki target
modal untuk masing-masing obligasi, saham preferen
dan saham biasa sebesar Rp. 4 miliar, Rp. 2 miliar dan
Rp. 6 miliar. Perusahaan akan menjual obligasi dengan
kupon sebesar 7%, bunga dibayar semi-annually dan
dijuan seharga nilai par. Saham preferen memiliki
deviden sebesar Rp. 2.000/lembar dan dijual dengan
harga Rp. 25.000/lembar. Untuk saham biasa tahun lalu
membagikan deviden sebesar Rp. 3.000/lembar dan
harga pasarnya Rp. 55.000/lembar. Dividen ini
diperkirakan akan tumbuh 5% per tahun. Tax rate
sebesar 30%. Hitung WACC?

WACC = [Wd x Kd (1-Tc)] +( Wps x Kps )+ (Wcs x Kcs )


WACC = [Wd x Kd (1-Tc)] +( Wps x Kps )+ (Wcs x Kcs )

Perusahaan ingin membangun 1. Hitung Bobot


g e d u n g b a r u , d e n g a n a d a n y a Wd = 4M/12M = 33,33%
pembangunan ini, perusahaan Wps = 2M/12M
memiliki target modal untuk masing- Wcs = 6M/12M
masing obligasi, saham preferen dan
saham biasa sebesar Rp. 4 miliar, Rp. 2. Kd = YTM = 7%
2 miliar dan Rp. 6 miliar. Perusahaan
akan menjual obligasi dengan kupon
3. Kps = D = 2000 = 8%
sebesar 7%, bunga dibayar semi-
annually dan dijuan seharga nilai par. P 25.000
Saham preferen memiliki deviden D1
sebesar Rp. 2.000/lembar dan dijual 4. Kcs dimana D1 = D0 (1+g)
= ---------- + g
dengan harga Rp. 25.000/lembar.
Untuk saham biasa tahun lalu Po
membagikan deviden sebesar Rp. = 3.000 x 1,05 + 0,05 = 10,73%
3.000/lembar dan harga pasarnya 55.000
Rp. 55.000/lembar. Dividen ini
diperkirakan akan tumbuh 5% per 5. WACC = [0,3333 x 0,07 x (1 – 0,3)] + (0,1667 x 0,08) + (0,5 x 0,1073)
tahun. Tax rate sebesar 30%. Hitung = 0,0833 = 8,33%
WACC?

BIAYA MODAL
KESELURUHAN
PT. X memiliki biaya modal dan struktur modalnya sebagai berikut :

Jika tingkat pajaknya 40 %


Jawab
1.Dengan Proporsi modal

*) biaya modal hutang Proporsi modal= 7 % ( 1 – 0,40 ) = 4,2 %


2. Dengan
jumlah biaya

Biaya Modal Rata-rata = (10.320.000 / 100.000.000) x 100 % =


10,32 %
Faktor Yang
Mempengaruhi Nilai
komposisi Biaya Modal:
1.  Faktor Yang Tidak Dapat Dikendalikan
Perusahaan : a.Tingkat suku bunga
b. Tarif pajak
2.  Faktor Yang Dapat Dikendalikan Perusahaan :
a. Kebijakan struktur modal
b. Kebijakan dividen
c. Kebijakan investasi
Target struktur modal PT. Agung Jaya
Hutang jangka panjang
adalah sbb :
Rp 350.juta 48,28%
Saham preferen Rp 260 juta 35,86%
Ekuitas saham biasa Rp 115 juta 15,86%
---------------------- -------------
Rp 725 juta 100%

Biaya hutang sebelum pajak 17%, biaya saham preferen =


10,85% serta biaya ekuitas saham biasa = 18,75% dan tarif
pajak perusahaan 40%.
Dari data tsb hitunglah WACC perusahaan ?
Jawab :

WACC = wd kd (1 – T) + wps kps + wce ks

= 48,28% x 17% (1-0,4) + 35,86% x 10,85% + 15,86% x 18,75%


= 0,0492 + 0,0389 + 0,0297
= 11,78%

Jadi WACC perusahaan adalah 11,78%

Anda mungkin juga menyukai