BIAYA MODAL
MODUL 9
DOSEN :
Iwan Firdaus, Skom, MM
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
BIAYA MODAL
(cost of capital)
Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaanuntuk
memperoleh dana baik yang berasal dari utang, saham preferen, saham biasa, maupun
laba ditahan untuk mendanai investasi atau operasi perusahaan.
Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapat
menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diproleh dari investasi tersebut.
Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya sebesar
biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan.
Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana atau
disebut biaya modal individual. Namun apabila perusahaan menggunakan beberapa
sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang
(Weighted Cost of Capital atau WACC) dari seluruh modal yang digunakan.
Jika daya jual saham meningkat, tingkat hasil minimum para investor akan turun dan
biaya modal perusahaaan akan rendah.
Permintaan modal dalam jumlah besar akan meningkatkan biaya modal perusahaan.
Risiko bisnis merupakan potensi tingkat perubahan return atas suatu investasi.
Tingkat risiko bisnis dalam suatu perusahaan ditentukan dengan kebijakan
manajemen investasi. Biaya modal merupakan suatu kriteria investasi yang
hanya tepat untuk suatu investasi yang memiliki risiko bisnis setingkat dengan
aktiva-aktiva yang telah ada.
Asumsi ini diperlukan dalam menaksir biaya modal yang berkenaan dengan
kebijakan dividen perusahaan. Asumsi ini menyatakan bahwa rasio pembayaran
dividen (dividen/laba bersih) juga konstan.
BIAYA UTANG
Biaya utang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari suatu investasi
agar tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika perusahaan menggunakan
obligasi sebagai sarana untuk memperoleh dana dari utang jangka panjang, maka biaya
utang adalah sama dengan Kd atau Yield To Maturity (YTM) yaitu tingkat keuntungan
yang dinikmati oleh pemegang atau pembeli obligasi.
Komponen biaya utang setelah pajak = Tingkat suku bunga pengurangan pajak
= Kd - KdT
= Kd ( 1 T )
Dimana :
Kd = tingkat suku bunga
T = Tarif pajak
Contoh:
Perusahaan MMM memperoleh pinjaman dengan tingkat suku bunga sebesar 10%,
dan jika perusahaan MMM memiliki tarif pajak sebesar 25%, maka biaya utang setelah
pajaknya adalah :
Biaya saham preferen adalah tingkat keuntungan yang dinikmati pembeli saham
preferen atau Kp.
Kp = Dp / Pp
Dimana:
Contoh:
Kp = Dp / Pp
= 10.000 / 50.000
= 0,2
= 20 %
BIAYA LABA DITAHAN (Ks)
Biaya laba ditahan adalah sama dengan Ks atau Tingkat keuntungan yang disyaratkan
investor pada saham biasa perusahaan yang bersangkutan.
dimana:
Contoh:
Kita asumsikan sebuah saham memiliki nilai krf = 8%, kM = 13% dan bi = 0,7
Ks = krf + ( kM krf ) . bi
Ks = 8 % + ( 13 % - 8 % ) (0,7)
= 8 % + (5 %) (0,7)
= 8 % + 3,5 % = 11,5 %
Dimana :
contoh :
Ks = 8 % + 4 % = 12 %
Karena premi resiko sebesar 4% adalah estimasi yang disarkan kepada perkiraan saja,
maka nilai Ks yang diestimasikan juga didasarkan kepada pertimbangan pula. Beberapa
penelitian empiris selama beberapa tahun terakhir menunjukan bahwa premi risiko
umumnya akan berada dikisaran 3% sampai 5% sehingga meskipun tidak menghasilkan
suatu biaya ekuitas yang akurat, methode ini akan cukup membantu kita berjalan kearah
yang benar.
Dimana:
Jika dividen bertumbuh secara konstan, maka tingkat pengembalian ekuitas yang
diminta (Ks) dapat kita hitung dengan menggunakan Gordon Model:
Po = D1
Ks g
maka :
Ks = ( D1 / Po ) + g
dimana:
catatan:
perlu diperhatikan bahwa estimasi nilai Ks didasarkan kepada asumsi bahwa nilai g
yang diharapkan akan tetap konstan di masa depan
metode lain untuk mengestimasikan nilai g antara lain adalah dengan meramalkan rasio
rata-rata pembayaran deviden perusahaan di masa depan dan perlengkapannya (tingkat
retensi) lalu mengalikannya dengan ekspetasi tingkat pengembalian atas ekuitas di
masa depan (ROE)
formulanya :
contoh :
perusahaan PTMMM diperkirakan akan memiliki ROE konstan sebesar 13,4 % dan
diharapkan akan membayarkan 40% dari labanya dan menahan 60% sisanya. Maka
dalam kasus ini ramalan tingkat pertumbuhan nya akan menjadi:
Ks = ( D1 / Po ) + g
Atau biaya kesempatan perusahaan untuk ekuitas dari saldo laba ditahan adalah
22.04 %
Membeli saham biasa pada umumnya lebih berisiko daripada membeli obligasi yang
memberikan penghasilan yang tetap dan relatif pasti. Oleh karena itu investor yang
membeli saham biasa mengharapkan suatu premi risiko diatas tingkat keuntungan
obligasi. Premi risiko ini besarnya tergantung pada kondisi perusahaan dan kondisi
perekonomian.
BIAYA SAHAM BIASA BARU (Ke) Cost Of New Common Stock
Biaya saham biasa baru atau external equity capital (Ke) lebih tinggi dari biaya laba
ditahan (Ks) karena penjualan saham baru memerlukan biaya peluncuran/emisi saham
atau flotation cost. Flotation cost akan mengurangi penerimaan perusahaan dari
penjualan saham.
Po (1 F) = D1
Ke g
maka:
Ke = D1 / [ Po ( 1 - F ) ] + g
dimana:
g = dividend growth
perusahaan PTMMM diperkirakan akan memiliki ROE konstan sebesar 13,4 % dan
diharapkan akan membayarkan 40% dari labanya dan menahan 60% sisanya. Maka
dalam kasus ini ramalan tingkat pertumbuhan nya akan menjadi:
Ke = D1 / [ Po ( 1 - F ) ] + g
= 0.1555 + 0,0804
= 0,2359 = 23,59 %
Jika perusahaan mendapatkan lebih dari 23,59 % maka harga saham akan naik.
Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari
seluruh komponen modal (Weighted Average Cost of Capital atau WACC). Namun tidak
semua komponen modal diperhitungkan dalam menentukan WACC. Utang dagang
(accounts payable) tidak dperhitungkan dalam perhitungan WACC. Utang wesel (notes
payable) atau Utang jangka pendek yang berbunga (Short-term Interest-bearing debt)
dimasukkan dalam perhitungan WACC hanya jika utang tersebut merupakan bagian dari
pembelanjaan tetap perusahaan bukan merupakan pembelanjaan sementara.
Contoh:
Maka :
= 0,15456 = 15,456 %
Setiap rupiah dari modal yang yang baru diperoleh PT MMM terdiri dari 45 rupiah
utang dengan pajak sebesar 7,5%, 2 rupiah saham preferen dengan biaya sebesar 20%
dan 53 rupiah saham biasa dengan biaya sebesar 22,04%. Sehingga rata-rata biaya
dari keseluruhan rupiah WACC nya adalah 15,456 %
Selama PT MMM menjaga struktur modalnya selalu tepat pada sasaran dan
sepanjang utangnya memiliki biaya setelah pajaknya 7,5% , saham preferen 20% dan
saham biasanya sebesar 2,04%, maka rata-rata biaya tertimbang modalnya akan
menjadi WACC = 15,456 %
QUIZ
PT CkCkCK memperoleh pinjaman dengan bunga pinjaman 30% dengan tariff pajak
sebesar 30%,