Biaya Hutang
Biaya hutang (Kd) ini merupakan biaya hutang sebelum pajak (pre-tax cost).
Dalam menghitung WACC, yang relevan adalah biaya hutang setelah pajak (After-tax
cost of debt). Biaya utang setelah pajak (after-tax cost of debt), k d(1 - T) digunakan
untuk menghitung rata-rata tertimbang biaya modal, dan merupakan tingkat suku
bunga utang. k, dikurangi pengurangan pajak yang terjadi, karena bunga adalah
pengurang pajak. Cara ini sama dengan k d dikalikan (1 - T), di mana T adalah tarif
pajak marginal perusahaan.
Biaya hutang setelah pajak = kd (1-T)
dimana :
kd = Biaya utang sebelum pajak
T = Tingkat bunga
Alasan kita menggunakan biaya utang setelah pajak dalam menghitung rata-
rata tertimbang biaya modal adalah sebagai berikut : Nilai dari saham perusahaan,
yang ingin kita maksimalkan, akan bergantung pada arus kas setelah pajak. Karena
bunga adalah biaya yang dapat dikurangkan, bunga akan memberikan pengurangan
pajak yang mengurangi biaya utang bersih. Kita berkepentingan dengan arus kas
setelah pajak, dan karena arus kas dan tingkat pengembalian seharusnya
ditempatkan pada basis yang dapat diperbandingkan, kita akan menyesuaikan
tingkat suku bunga ke bawah untuk memperhitungkan perlakuan istimewa dari
pajak atas utang.
Contoh :
Perusahaan Allied memperoleh pinjaman dengan tingkat suku bunga 10 % dan
memiliki tarif pajak marginal federal plus negara bagian sebesar 40 %, maka biaya
hutang setelah pajaknya adalah 6%
kd (1-T) = 10%(1,0 – 0,4%)
= 10% (0,6)
= 6,0%