BIAYA MODAL
BIAYA MODAL
Item-item yang terdapat di
bagian kanan neraca, berbagai
jenis pinjaman, saham preferem,
dan ekuitas biasa, disebut
komponen modal (capital
component). Setiap peningkatan
total aktiva harus didanai dengan
peningkatan dari satu atau lebih
komponen modal.
DEFINISI DASAR
• Item-item yang terdapat di bagian kanan
neraca, berbagai jenis pinjaman, saham
preferem, dan ekuitas biasa, disebut
komponen modal (capital component).
• Setiap peningkatan total aktiva harus didanai
dengan peningkatan dari satu atau lebih
komponen modal.
Simbol-simbol di bawah ini akan
menunjukkan biaya dari masing-masing
komponen:
kd = tingkat suku bunga dari utang perusahaan yang
baru = komponen biaya utang sebelum pajak.
Untuk Allied, kd = 10%
kd (1-T) = komponen biaya utang setelah pajak,
dimana T adalah tarif pajak marginal
perusahaan. kd (1-T) adalah biaya utang yang
digunakan untuk menghitung rata-rata
tertimbang biaya modal. Untuk Allied, T =
40%, sehingga kd (1-T) = 10% (1-0,4) = 6%
kp = biaya komponen saham preferen . Untuk
Allied, kp = 10,3 %
ks = biaya komponen ekuitas biasa.
WACC = rata-rata tertimbang biaya modal.
Jika Allied memperoleh modal baru untuk
mendanai ekspansi aktivanya, dan jika Allied
tetap menjaga keseimbangan struktur
modalnya ( utang, saham prefere, dan
ekuitas), maka Allied harus mendapatkan
dana sebagian dari utang, saham preferen,
dan ekuitas biasa.
BIAYA UTANG , Kd (1- T)
Biaya utang setelah pajak (after-tax cost of debt) , kd
(1-T) digunakan untuk menghitung rata-rata tertimbang
biaya modal dan merupakan tingkat suku bunga utang,
kd, dikurangi pengurangan pajak yang terjadi, karena
bunga adalah pengurang pajak. Cara ini sama dengan kd
dikalikan (1-T), dimana T adalah tarif pajak marginal
perusahaan.
Komponen Biaya Tingkat suku Pengurangan
utang setelah = bunga - pajak
pajak
= kd - kd T
= Kd (1 – T)
Karena itu, jika Allied dapat memperoleh
pinjaman dengan tingkat suku bunga 10 persen ,
dan jika Allied memiliki tarif pajak marginal
federal plus negara bagian sebesar 40 peren,
maka biaya utang setelah pajaknya adalah 6
persen.
kd (1 – T) = 10 % (1 – 0,4) = 10% (0,6) = 6,0 %
BIAYA SAHAM PREFEREN, KP
Titik puncak saldo laba ditahan = Tambahan saldo laba ditahan / Fraksi ekuitas
Contoh
Penambahan pada saldo laba ditahan Allied di tahun 2003
diharapkan sebesar $ 68 juta, dan sasaran struktur
permodalannya terdiri atas 45 persen utang, 2 persen saham
preferen, dan 53 persen ekuitas. Maka, titik puncak saldo laba
ditahannya adalah $68/0,53 = $128 juta. Jika anggaran modal
Allied mengharuskan pengeluaran sebesar $128 juta tepat, maka
0,45 ($128) = $57,8 juta akan didanai utang , 0,02($128) = $2,6
juta dengan saham preferen, dan 0,53 ($128) = $67,8 juta
dengan ekuitas yang diperoleh dari saldo laba ditahan.
Jika anggaran modal Allied melebihi “titik puncak” $128 juta
di atas, maka jumlah ekuitas yang dibutuhkan akan melebihi
jumlah saldo laba ditahan yang tersedia, sehingga perusahaan
harus memperoleh ekuitas dengan menerbitkan saham biasa
yang baru dan berbiaya tinggi.
NILAI KOMPOSIT ATAU RATA-RATA
TERTIMBANG BIAYA MODAL, WACC
Setiap perusahaan akan memiliki sebuah struktur
permodalan yang optimal, yang didefinisikan sebagai
campuran utang, saham preferen, dan saham biasa
yang menyebabkan harga sahamnya dapat
dimaksimalkan. Oleh sebab itu, sebuah perusahaan
yang memaksimalkan nilainya akan menentukan
struktur permodalan yang optimal (optimal capital
structure), menggunakannya sebagai suatu sasaran
(target), dan kemudian memperoleh modal baru
dengan cara yang dirancang untuk tetap menjaga
struktur permodalan aktual pada sasaran secara tepat
waktu.
Proporsi sasaran atas utang, saham
preferen, dan saham biasa, beserta biaya
dari komponen-komponen tersebut,
selanjutnya akan digunakan untuk
menghitung rata-rata tertimbang biaya
modal (weighted average cost of capital –
WACC) perusahaan.
Misalnya ; Allied Food Products memiliki sasaran
struktur permodalan yang terdiri atas 45 persen utang,
2 persen saham preferen, dan 53 persen ekuitas (saldo
laba ditahan plus saham biasa). Biaya utang sebelum
pajak, kd , adalah 10 persen ; biaya utang setelah
pajaknya = kd (1-T) = 10% (0,6) = 6,0% ; biaya saham
preferen, kp , adalah 10,3 persen ; dan biaya ekuitas
biasa, ks , adalah 13,4 persen ; tarif pajak marginalnya
adalah 40 persen. Hitung rata-rata tertimbang biaya
modal Alliead, WACC !
WACC = wdkd (1-T) + wpkp + weks
= 0,45(10%) (0,6) + 0,02 (10,3%) + 0,53 (13,4%)
= 10,0%
BERBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
NILAI KOMPOSIT BIAYA MODAL
Biaya modal dipengaruhi oleh sejumlah
faktor. Beberapa diantaranya berada di luar
kendali perusahaan, tetapi yang lainnya
dipengaruhi oleh keputusan-keputusan
keuangan dan investasi.
1. Faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan
perusahaan.
2. Faktor-faktor yang dapat dikendalikan
perusahaan.
Faktor-faktor yang tidak dapat
dikendalikan perusahaan.
1. Tingkat suku bunga.
2. Tarif pajak.
Faktor-faktor yang dapat dikendalikan
perusahaan
1. Kebijakan Struktur Permodalan.
2. Kebijakan dividen.
3. Kebijakan investasi.
ESTIMASI RISIKO PROYEK
Terdapat tiga jenis risiko yang berbeda yang
dapat diidentifikasi ;
1. Risiko berdiri sendiri (stand-alone risk).
2. Risiko perusahaan atau risiko internal
(corporate/within firm risk).
3. Risiko pasar atau risiko beta (market/beta
risk).
Risiko Berdiri Sendiri
(Stand-alone risk)