Dimana:
P0 = Harga obligasi saat ini
I = Pembayaran bunga tahunan obligasi (coupon rate x par value)
Kd = tingkat pengembalian yang diisyaratkan atas obligasi
M = Nilai nominal obligasi
N = umur obligasi
Biaya Hutang (kd) dapat dihitung dengan prosedur coba-coba dan dengan
menggunakan formula YTM (Yield to Maturity)
Contoh:
Dimana:
Kps = Tingkat keuntungan yang diisyaratkan atas saham preferen
Dps = Dividen saham preferen
P0 = Harga saham preferen
Contoh:
Suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen baru dengan nilai
nominal Rp. 10.000 per lembar dengan dividen sebesar Rp. 600. hasil
penjualan netto yang diterima dari saham preferen tersebut Rp. 9000
Penyelesaian:
Biaya Laba ditahan
Dengan CAPM diasumsikan bahwa biaya saham biasa sama dengan tingkat
suku bunga bebas risiko plus premi risiko yang didasarkan atas koefisien beta
sekuritas dan premi risiko pasar.
Dimana:
Ks = Tingkat pengembalian yang diisyaratkan atas saham
Krf = Tingkat pengembalian bebas risiko
Km = Tingkat pengembalian yang diisyaratkan atas pasar
= Risiko saham perusahaan
Contoh:
Misalkan Krf = 7%, Km = 12%, dan risiko untuk sebuah saham = 0,6. berapa
Ks saham ini?
Penyelesaian:
Dimana:
Ks = Tingkat pengembalian yang diisyaratkan atas saham
D1 = Dividen akhir periode
P0 = Harga saham awal periode
G = Tingkat pertumbuhan dividen
Contoh:
Saham PT X pada awal periode dijual dengan harga Rp. 23 per lembar.
Dividen terakhir yang dibayarkan sebesar Rp. 1,31 per lembar dengan
tingkat pertumbuhan konstan 8% selamanya. Berapa biaya laba ditahan?
Penyelesaian:
Contoh:
Penyelesaian:
Ks = 9% + 5%
Ks = 14%
Biaya Saham Biasa Baru (Ke)
Jika perusahaan diexpansi secara cepat dan laba ditahannya telah habis
digunakan , maka untuk meningkatkan ekuitasnya dapat dilakukan dengan
penerbitan saham biasa baru. Penerbitan saham biasa baru merupakan
external equity capital. Biaya saham biasa baru lebih tinggi dari biaya laba
ditahan karena penjualan saham biasa baru memerlukan biaya peluncuran
saham atau flotation cost
Dimana:
Ke = Biaya saham biasa baru
P0 = Harga jual saham
F = Flotation Cost
D1 = Dividen saham pada t=1
g = Dividen growth
Contoh:
Penyelesaian:
Weight Average Cost of Capital (WACC)
Setiap perusahaan diasumsikan telah mengindentifikasi target struktur
modal optimal sebagai bauran dari hutang, saham preferen, saham biasa
yang dapat memaksimumkan harga sahamnya, selanjutnya, jika
perusahaan membutuhkan tambahan modal baru, maka perusahaan harus
tetap berusaha menjaga target struktur modal optimalnya.
Dimana:
Wd = Persentase hutang dalam modal
Wps = Persentase saham preferen dalam modal
Ws = Persentase saham biasa atau laba ditahan dalam modal
Kd = Biaya hutang
Kps = Biaya saham preferen
Ks = Biaya laba ditahan
Ke = Biaya saham baru
T = Pajak dalam persentase
Contoh:
Penyelesaian:
Soal Latihan