Anda di halaman 1dari 3

Nama: Adam Diwa Sabima

NIM : 21105891
Matkul : Manajemen Umum

Analisis Masalah Dalam Perusahaan

PERUSAHAAN BLACKBERRY TUMBANG DI TENGAH PERSAINGAN INDUSTRI


SMARTPHONE

Latar Belakang Masalah

Pada tahun 2000-an, BlackBerry sempat merajai pasar smartphone. Pada awal
2000-an memang jumlah vendor yang main di pasar smartphone belum sebanyak
saat ini sehingga BlackBerry masih mendominasi.

Perangkat BlackBerry dianggap paling mutakhir dengan dukungan BlackBerry OS


yang cerdas. Ada pula aplikasi pesan bawaan BlackBerry Messenger (BBM) yang
eksklusif di kalangan penggunanya.

Pada 2000-an awal, aplikasi pesan instan seperti BBM memang tidak semasif saat
ini, sehingga BBM pun jadi aplikasi favorit di kalangan pengguna.

Kirim dan terima email di perangkat juga mudah berkat adanya layanan push mail di
BlackBerry. Bagi yang suka mengetik menggunakan BlackBerry, perangkat ini juga
menawarkan keyboard fisik qwerty yang nyaman dipakai.

Sayangnya, pada 2010-an dominasi BlackBerry mulai luntur. Kehadiran berbagai


model smartphone baru hingga aplikasi BBM ke platform iOS atau Android pun tak
bisa jadi solusi kebangkitannya.

Akhirnya, pada 2016, BlackBerry memutuskan untuk berhenti dari dunia bisnis
smartphone.

Berikut adalah tiga hal yang membuat BlackBerry tumbang di tengah persaingan
bisnis smartphone.

1. Gagal Beradaptasi

Bisnis apapun, kalau mau betahan memang harus berhasil dalam adaptasi
mengikuti perkembangan zaman. Nah, satu hal yang membuat BlackBerry tak bisa
bertahan adalah kegagalan dalam beradaptasi.
Adam Diwa Sabima

Salah satu contoh paling mencolok adalah kurangnya inovasi BlackBerry pada
teknologi layar sentuh. BlackBerry memang punya BB Storm yang didukung layar
sentuh, namun saat itu pengguna lebih senang dengan keyboard fisik.

BlackBerry pun keras kepala dan menganggap layar sentuh tidak diperlukan.
Padahal saat itu perangkat Apple dan Android hadir dengan layar sentuh yang lebih
mainstream.

Selain dalam hal touchscreen, BlackBerry disebut-sebut gagal beradaptasi di


segmen kamera. Perangkat Android dan iPhone hadir dengan peningkatan kamera
yang signifikan, sementara kamera BlackBerry dirasa tidak menghadirkan
peningkatan tajam.

2. Mengabaikan Persaingan

Alasan lain yang membuat BlackBerry terperosok ke jurang curam karena


perusahaan tidak terlalu memperhatikan berbagai produk lain. BlackBerry terlalu
percaya diri, bahkan tidak melihat iPhone sebagai pesaing langsungnya.

Keinginan BlackBerry untuk melayani banyak orang dalam konteks sebagai ponsel
yang mendukung pekerjaan/ bisnis terlihat jelas dalam desain perangkatnya.

Dalam hal ini, BlackBerry menghadirkan pengalaman menanggapi email atau


mengirim email dengan cepat, menjawab panggilan, hingga menjelajah ke web,
tetapi tidak menghadirkan inovasi lainnya.

Di sisi lain, vendor lainnya memandang konsumen yang memakai ponsel untuk
sekadar hiburan atau kebutuhan harian adalah target sasaran potensial. Oleh
karena itu, perangkat milik pesaing BlackBerry menawarkan kenyamanan dan
fleksibilitas.

Karena nyaman dan fleksibel ini, konsumen bisnis (yang merupakan segmen target
BlackBerry) juga turut menyukainya.

Seiring berjalannya waktu, telepon berorientasi konsumen menjadi populer,


termasuk di kalangan bisnis. Smartphone milik pesaing BlackBerry pun mulai bisa
melakukan semua hal yang bisa dilakukan BlackBerry. Lambat laun, BlackBerry pun
dianggap ketinggalan zaman.

3. OS Blackberry
Alasan utama lain yang membuat BlackBerry gagal bertahan adalah perusahaan
begitu loyal dan membanggakan sistem operasinya.

Adam Diwa Sabima

Masalahnya di OS BlackBerry hanya ada sedikit aplikasi yang bisa diunduh


dibandingkan pada OS Android atau iOS. Di kedua OS ini, pengguna bisa
mendapatkan semua aplikasi yang mereka butuhkan di smartphone.

Pada akhirnya, BlackBerry membuka toko aplikasinya untuk aplikasi-aplikasi


populer. Namun keputusan ini sudah sangat terlambat.

Pengguna BlackBerry pun banyak yang merasa tidak suka memakai toko aplikasi
BlackBerry karena dianggap tidak user-friendly dan layout aplikasi juga menghambat
pengalaman pengguna. Sejumlah pengguna lainnya melaporkan masalah kinerja,
seperti nge-lag dan nge-freeze.

Keputusan Yang Harus Diambil

Menurut saya, Perusahaan Blackberry yang bergerak dibidang teknologi khususnya


smartphone mestinya harus buka mata akan adanya persaingan kemajuan teknologi
oleh pesaing industri smartphone, Perusahaan telah mengalami kebangkrutan besar
karena enggan untuk melihat persaingan pasar pada industri smartphone, kabarnya
perusahaan Apple dari Amerika Serikat yang telah mengubah pasar industri
smartphone menjadi berubah, tentu bagi perusahaan yang sudah lebih dahulu
bertengger di puncak pasar industri menganggap hal itu bukanlah suatu ancaman
bagi mereka, Padahal pada akhirnya semua pasar industri mengikuti inovasi yang
dilakukan oleh perusahaan Apple dengan teknologi TouchScreen yang telah
dimantapkan oleh mereka, Bukan hanya itu, mereka juga mengembangkan OS milik
mereka sendiri yaitu IOS yang tentu saja memiliki kemampuan yang jauh
dibandingkan dengan OS lainnya pada saat itu.

Kesimpulannya adalah sekecil apapun perubahan yang kita hadapi, jangan anggap
bahwa itu bukanlah ancaman, jika kita tidak ikut dengan semua perubahan itu, kita
pada akhirnya akan terlindas oleh zaman dan tidak akan bisa berdiri lagi dengan
sebelum kita menerima perubahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai