Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KESALAHAN STRATEJIK

PADA BLACKBERRY

Disusun Oleh :
Dinna Nurmarina
Romauly Magdalena S
Syahri Syahbana

PROGRAM STUDI EKSTENSI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA
2016

Statement of Authorship

Saya/kami

yang

bertandatangan

dibawah

ini

menyatakan

bahwa

makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri.


Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan
sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk
makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan
jelas bahwa saya/kami menyatakan dengan jelas menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya
plagiarisme.
Mata Ajaran

: Pengantar Manjemen Stratejik

Judul Makalah/Tugas

: Analisis Kesalahan Stratejik pada Blackberry

Tanggal

: 14 Desember 2016

Dosen

: Fandis
Nama

NPM

Dinna Nurmarina

1406645185

Romauly Magdalena S

1406646036

Syahri Syahbana

1406646080

Tanda tangan

1. LATAR BELAKANG MASALAH


BlackBerry sebagai perusahaan yang begitu pesat di awal kehadirannya bahkan
menjadi brand yang fenomenal dan sangat laris dipasaran, ponsel yang dulu
berdiri dibawah naungan RIM sempat menjadi ponsel favorit nomor 1 dibeberapa
negara bahkan dinegara kita Indonesia, saat ini harus menghadapi masa sulit
dengan penjualan yang terus menurun dan kehilangan pasar. Siapa yang
menyangka perusahaan asal kanada ini harus menjual perusahaan untuk lepas dari
ancaman kebangkrutan.
Ironis apabila melihat BlackBerry yang dahulu memimpin pasar mobile phone
dengan aplikasi bbm yang menjadi andalannya harus digeser oleh para pesaing
yang menawarkan aplikasi yang lebih menarik banyak peminat, popularitas dari
perangkat yang dirilis oleh BlackBerry terus menurun, kalah dari platform mobile
yang lebih baru, seperti Android dan iOS. Keduanya menawarkan sistem operasi
yang lebih interaktif, lebih berwarna, sambil menawarkan keamanan yang sama
baiknya. BlacBerry pun langsung mengubah strateginya dengan mengembangkan
sistem operasi (OS) BlackBerry 10 dengan harapan dapat menyelamatkan mereka
dari keterpurukan. Namun kenyataannya BlackBerry 10 masih belum membawa
BlackBerry keluar dari keterpurukan, dalam hal ini perlu ditelusuri letak
kesalahan strategi Blackberry.
2. ISSUE/PERMASALAHAN YANG INGIN DIJAWAB
-

Faktor eksternal dan faktor internal sebagai penyebab perusahaan besar


seperti Blackberry dapat mengalami kesulitan besar.

Strategi yang dijalankan dan penyebab yang paling dominan dalam


kesulitan ini.

Perusahaan lain yang menggantikan Blackberry dalam merajai pasar


mobile phone

3. DASAR TEORI
Terdapat tiga aktivitas mendasar dalam mengevaluasi strategi suatu perusahaan,
pertama adalah memeriksa dasar/latar belakang dari dibuatnya strategi organisasi,
kemudian membandingkan antara kejadian aktual dengan yang diharapkan oleh

organisasi, terakhir Identifikasi aksi-aksi perbaikan yang terjadi untuk memastikan


bahwa performansi yang diperoleh sesuai dengan rencana semula.
Aktivitas pertama dilakukan dengan melihat visi dan misi perusahaan, kemudian
melihat peluang dan ancaman yang dihadapi, apa yang menjadi kekuatan dan
kelemahan perusahaan, tujuan jangka panjang yang hendak dicapai perusahaan
yang ditetapkan diawal termasuk beberapa alternatif strategi dan strategi yang
dipilih sehingga pada akhirnya diketahui dasar perusahaan dalam membuat
strategi tersebut.
Pada aktivitas kedua dilakukan evaluasi atas kegiatan perusahaan dengan cara
tinjauan

internal,

tinjauan

external,

serta

pengukuran

kinerja

dengan

membandingkan apakah kejadian aktual sudah sesuai dengan yang diharapkan


perusahaan diawal. Dari perbandingan tersebut kemudian diidentifikasi tindakan
perbaikan yang terjadi untuk memastikan bahwa performansi yang diperoleh
sesuai dengan rencana semula.
4. VARIABLE PENGUKURAN UNTUK ANALISIS
a. Margin Laba
b. Pangsa Pasar
c. Pertumbuhan Aset
d. Pertumbuhan Penjualan
e. Laba per Sahan
f. Delphi Survey
5. PENYEBAB KEGAGALAN NOKIA
Penyebab kegagalan BlackBerry dilihat dari faktor internal dan eksternal adalah
sebagai berikut:
Faktor Internal
a. BlackBerry

kehilangan

momentum

penting

dengan

terlambat

meluncurkan BlackBerry 10, yang membuat masyarakat berpindah ke


platform lain. Walaupun Blackberry 10 merupakan ponsel Blackberry
cukup laris dipasaran, tapi semua itu tidak mengubah keadaan ekonomi

Blackberry. Kalau saja ponsel ini diluncurkan lebih awal, pastinya


semua akan berubah.
b. Spesifikasi Ponsel Blackberry 10 canggih dengan model yang
menawan, namun memiliki kekurangan yang fatal yaitu aplikasinya
sangat sedikit. Blackberry 10 tidak dibekali dengan aplikasi terkenal
yang sudah sering digunakan masyarakat seperti Instagram, Path, dan
Google Maps. Hal ini membuat minat masyarakat jauh berkurang akan
ponsel ini.
c. Rata-rata ponsel Blackberry mempunyai spesifikasi yang tidak jauh
berbeda, seperti Strom, Bellagio, z10, Q10 dan juga Q5.
d. Harga yang ditawarkan terlalu tinggi, tidak sebanding dengan
kepuasan yang diperoleh konsumen. Salah satu kesalahan terbesar
BlackBerry adalah bergabung ke pasaran tablet, pada saat peluncuran
PlayBook memiliki spesifikasi hardware yang menawan dan sistem
operasi yang bagus. Sayangnya, produk ini dijual dengan harga yang
terlalu tinggi dan bahkan tidak dilengkapi fitur e-mail.
e. BlackBerry tidak mampu menawarkan performa bisnis yang baik
seperti

fitur

entertainment,

dia

tidak

dapat

mengantisipasi

perkembangan zaman, sehingga banyak orang yang beranggapan


bahwa BlackBerry membosankan.
Faktor Eksternal
a. Terlambat melakukan antisipasi menghadapi gempuran kompetitor
seperti Android, Windows phone, Samsung dan iPhone.
b. Meremehkan penemuan iPhone yang hadir dengan touchscreen di
tahun 2007, Blackberry begitu bangga dengan keypad Qwerty
buatannya.
c. iPhone, Android dan Windows phone sudah begitu maju dengan
berbagai fitur seperti touchscreen, pemutar musik, video player,
bahkan nyaris tanpa tombol fisik, Google Voice typing di Android dan
Voice Assistant di iPhone. Hal ini makin mempersempit ruang gerak
Blackberry.

d. Disaat BlackBerry hanya mengandalkan BBM, messenger lain sudah


menawarkan fitur yang lebih canggih seperti video call dan voice call.
e. Pasaran enterprise yang dulu mengagungkan BlackBerry, bahkan
sampai digunakan oleh instansi pemerintahan. Tapi seiring waktu
berjalan, semua beralih ke platform lain, seperti iPhone untuk urusan
perusahaan.
6. STRATEGI YANG DIJALANKAN SEBELUMNYA
a. Blackberry Qwerty. Blackberry begitu bangga dengan produk keypad
qwertynya sehingga melupakan bahwa fitur touchscreen akan menjadi
ancaman baginya
b. BBM pada Blackberry. BBM atau Blackberry Massangger adalah
senjata andalan dari Blackberry yang kala itu hanya dapat digunakan
pada ponsel Blackberry. Namun, pihak Blackberry seperti tidak
memanfaatkan dengan baik peluang tersebut di saat produk Massanger
lain berlomba-lomba untuk membuat aplikasi yang dapat berjalan di
semua gadget yang berbeda.
7. STRATEGI BARU BLACKBERRY
a. BBM lepas kepasaran. Ditengah ramainya aplikasi massanger di
smartphone, pada tahun 2013, Blackberry mencoba melepas BBM
kepada pasar yang bisa diakses gratis di Playstore dan Appstore
b. Membayar

pengguna

Iphone.

Putus

asa,

Blacberry

sempat

menawarkan uang sebesar $600 bagi mereka pengguna Iphone untuk


beralih pada produk Blackberry
c. Pengurangan karyawan. Demi penghematan operasional Blackberry
terpaksa merumahkan 200 karyawannya, di kantor pusatnya di Kanada
d. DTEK50, Android milik Blackberry. Meski sempat gagal pada produk
Blackberry 10nya, Blackberry berupaya bangkit dengan DTEK50nya.
DTEK50

adalah

ponsel

android

keluaran

Blackberry

hasil

kerjasamanya dengan pihak ketiga yang diyakini memiliki spesifikasi


tinggi dengan fitur handset baik yang dirancang sendiri

e. Blackberry jual lisensi ke Emtek. Produsen Blackberry baru-baru ini


menjual lisensi BBM ke PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek),
perusahaan media dalam negeri. Kerjasama ini diharapkan pengguna
BBM dapat mengakses konten-konten yang dimiliki Emtek, siaran TV
dan video.
f. BBM life. Sebelum terjalin kerja sama dengan Emtek, Blackberry
mencoba untuk mengembangkan aplikasi andalannya BBM dengan
fitur berita dan akses belanja online yang disebut BBM life.
8. PERUSAHAAN LAIN YANG MENYUSUL
Mike Lazaridis dan Jim Balsillie yang adalah mantan co CEO BlackBerry,
perusahaan yang sebelumnya bernama Research in Motion (RIM),
meremehkan kedatangan Apple iPhone di tahun 2007. Layar sentuh yang
sulit digunakan dan batrai yang lemah dinilai bukan saingan dari
Blackberry kala itu karena produk andalannya Qwerty sangat diminati.
Namun perlahan tapi pasti Iphone terus melakukan inovasinya dengan
layar sentuh yang lebih responsif dan terus memperbaiki fitur-fiturnya.
Blackberry dinilai terlambat dalam mengantisipasi ancaman tersebut.
Samsung dengan OS Androidnya juga saingan besarnya. Smartphone
dengan segala fitur dan aplikasi yang dapat diunduh gratis di Playstore
memperparah kegagalan RIM.

9. DATA PENDUKUNG ANALISIS DAN SUMBER DATA


a. Data penjualan BlackBerry

Sumberdata: marketwatch.com
Pendapatan yang diperoleh pada tahun 2011 sebesar 18juta dollar dalam kurun 2
tahun berikutnya mengalami penurunan tajam hampir setengahnya kisaran 7juta
dollar atau sebesar 35%. Penurunan penjualan ini disebabkan turunya penjualan
per unit di pasar dunia.
b. Pangsa Pasar BlackBerry
Pangsa Pasar di Indonesia
Data terakhir yang dirilis IDC, pangsa pasar BlackBerry di Indonesia tinggal
tersisa 3 persen saja pada semester pertama 2014.

Sumberdata: IDC

Penurunan pangsa pasar di Indonesia dilansir karena pihak Blackberry yang


kurang apresiasi dan promosi terhadap penggelolan pasar Indonesia seperti kerja
sama dengan operator selular Indonesia, sehingga akhirnya pemasaran yang
kurang ditambah dengan ditinggalkannya produk ini menjadi keburukan bagi
Blackberry.
c. Perputaran Aset Blackberry
Asset turnover adalah seberapa cepat pertumbuhan asset terhadap penjualan.

Sumberdata:gurufokus.com
Perusahaan dengan margin keuntungan yang rendah seperti Blackberry, cenderung
memiliki perputaran aset yang tinggi, sementara mereka dengan margin
keuntungan yang tinggi memiliki perputaran aset yang rendah. Perusahaan di
industri ritel cenderung memiliki rasio perputaran yang sangat tinggi. Pada tahun
2016 aset turnover Blackberry mencapai titik terendah yaitu sebesar 0.07.
d. Pertumbuhan Penjualan BlackBerry
Pertumbuhan Blackberry di Indonesia
Indonesia selalu disebut-sebut sebagai basis pengguna perangkat BlackBerry
terbesar dibanding negara-negara lain saat ini. Bahkan, Indonesia mendapat
julukan "BlackBerry Nation".
Sekitar lima tahun yang lalu, perangkat BlackBerry mendominasi penjualan
ponsel

di

Jakarta.

Bahkan,

pada

tahun

2011,

sembilan

sepuluh smartphone yang dijual di Indonesia adalah perangkat BlackBerry.

dari

Sumberdata: tekno.kompas.com
Menurut IDC, pangsa pasar BlackBerry memang kian menurun. Pada 2011 lalu,
BlackBerry masih memiliki pangsa pasar sebesar 43 persen di Indonesia. Dua
tahun berselang, pangsa pasar BlackBerry turun tajam, hanya 13,5 persen untuk
pasar smartphone.
Pertumbuhan Blackberry di Dunia

Sumberdata: businessinsider
Grafik diatas berasal dari Statista yang meletakan segala sesuatu dalam
prespektifnya. Pada tahun 2011, Blackberry telah mengirimkan lebih dari 50 juta
unit perangkat ke pasaran dan sejauh ini Blackberry hanya mengirimkan 4 juta
unit saja. Sejak tahun 2009 pangsa pasar telah turun dari sekitar 20% menjadi
0,5%. Penurunan yang terjadi adalah sesuatu yang luar biasa dalam dunia
smartphone.
e. Laba per Saham BlackBerry
Dampak dari penurunan penjualan berdapak pada laba per saham dalam 5 tahun
terakhir (2012-2016). Terlihat bawa pada tahun 2016 laba persaham (Earning per
share) mendapatkan angka -0,52. Namun hal ini masih lebih baik dibandingkan
pada tahun 2014 yang mencapai -11,7.

10. ANALISA POSISI BLACKBERRY DALAM VENDOR PONSEL


DUNIA
a. Matrix IFE
FAKTOR INTERNAL UTAMA

Bobot

Peringka

Skor

t
Kekuatan
1. Aplikasi Blackberry Massangger
0,25
2. Keypad Qwerty
0,25
Kelemahan
1. Keterlambatan dalam memunculkan produk baru (BB 0,15
10)
2. Tidak terdapatnya aplikasi penunjang lain (path, 0,3
maps)

3
3

0,75
0,75

0,15

0,3

3. Harga yang terlalu tinggi


TOTAL

0,05
1,00

0,1
2,05

Skor bobot untuk matriks IFE bernilai 2,05 ini mengindikasikan posisi internal
perusahaan Blackberry sangat lemah
b. Matrik EFE
FAKTOR EKSTERNAL UTAMA

Bobot

Peringka

Skor

t
Peluang
1. Penjualan lisensi ke Emtek
2. Fitur belanja online (BBM Life)
3. Melepas BBM ke pasar
Ancaman
1. Pergeseran selera konsumen
2. Konsumen menuntut aplikasi penunjang lainnya
3. Tidak terdapat perbaikan software
TOTAL

0,2
0,15
0,25

2
3
1

0,4
0,45
0,25

0,25
0,10
0,05
1,00

2
2
1

0,5
0,1
0,05
1,75

Skor bobot untuk matriks EFE bernilai 1,75 mengindikasikan organisasi belum
berhasil memanfaatkan peluang eksternal yang ada dan belum berhasil
menghadapi ancaman eksernal.
c. Matrix Profile Competitive
Faktor-Faktor

Bbt

Keberhasilan penting
1. Daya saing Harga
0,2
2. Selera Konsumen
0,25
3. Aplikasi Penunjang 0,25
Lainnya
4. Perbaikan software
5. Pangsa pasar
TOTAL

0,20
0,10
1,00

Blackberry
Peringka Skor

Samsung
Peringkat Skor

Apple
Peringkat Skor

t
2
2
1

0,4
0,45
0,25

3
3
4

0,6
0,75
1,00

3
4
4

0,4
0,2
1,70

3
3

0,6
0,3
3,25

2
2

3
4

Dengan menggunakan Matriks Profil Kompetitif, posisi Blackberry terlihat


kurang baik dengan poin 1,70 berada di posisi terakhir setelah vendor samsung
dan apple.

0,6
1,00
1,00
0,6
0,4
3,6

d. BCG
Blackberry Tablet, Playbook adalah produk yang dipertanyakan;
Salah satu produk RIM untuk menentang Ipad dan Tablet namun masih
dipertanyakan kelayakan investasi R&Dnya
e. IE
Kedua bobot skor Matrik IFE dan EFE yang diperoleh kemudian di petakan ke
matriks IE

11. DIAGRAM TULANG IKAN

12. KESIMPULAN DAN SARAN

Blackberry management dalam masalah, penjualan terus menurun dan


kerugian perusahaan bertambah besar dikarenakan hilangnya pangsa pasar
diseluruh dunia.

Dengan

menggunakan

Matriks

Profil

Kompetitif,

Blackberry

dibandingkan dengan vendor mobile phone yang lain. Posisi Blackberry


sangat jelek, berada di posisi terakhir dibanding dengan Samsung dan
Apple.

Dengan Menggunakan Matrix IFE-EFE, Internal Blackberry lemah, belum


berhasil memanfaatkan peluang eksternal dan gagal menghadapi ancaman
eksternal.

Blackberry harus memberikan/memaksimalkan inovasi-inovasi terbaru


dan tercanggih terhadap permintaan masyarakat yang tinggi akan gengsi
produk terbaru untuk dapat terus bertahan di bisnis ini. Dalam hal ini,
blackberry terlalu membanggakan keypad QWERTY

Penjualan lisensi BBM ke pasar justru menjadi bumerang bagi Blackberry


itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai