Anda di halaman 1dari 8

The Rise and

Fall of
Blackberry
presentation by. Isti
8312421008
COMPANY HISTORY
● BlackBerry diluncurkan oleh Research in Motion (RIM) pada tahun 1999 meletakkan dasar bagi
perkembangan smartphone.

● RIM didirikan pada tahun 1984 oleh Michael Lazaridis, seorang mahasiswa teknik di University of
Waterloo. Produk pertama perusahaan adalah sistem tanda elektronik untuk pabrik mobil. Setelah
berjuang selama bertahun-tahun untuk mengembangkan perangkat email, RIM meluncurkan
produk BlackBerry pertamanya pada tahun 1999 dan mencatatkan sahamnya di NASDAQ.

● Tujuan RIM dengan BlackBerry -> menciptakan solusi lengkap pertama untuk mengakses email
korporat dan PIM [manajemen informasi pribadi] dari satu perangkat genggam.

● Dalam setahun, produk itu sukses besar. BlackBerry adalah "gizmo du jour di perusahaan Amerika
Utara, dengan perusahaan seperti Intel Corp., Credit Suisse First Boston, dan Merrill Lynch
memesan ribuan untuk karyawan mereka. Perusahaan secara agresif menambah mitra saluran AS
dan berencana untuk meluncurkannya di Eropa.

—The Rise and Fall of Blackberry


Permasalahan

• Selain BlackBerry, ada banyak produk teknologi pribadi Apple Meluncurkan iPhone pada tahun 2007
yang berbeda di pasaran: laptop, asisten digital pribadi
atau PDA (seperti Palm), pager, ponsel, pemutar musik • Di masa keemasan tahun 2008, BlackBerry yang dulu
MP3, dan kamera digital. BlackBerry sejauh ini paling bernama Research in Motion (RIM) bernilai USD 84 miliar.
berguna untuk email. Saat itu, email di ponsel Produk-produknya pun digemari banyak orang. Saking
menggunakan keyboard ponsel. jayanya, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie, CEO BlackBerry
kala itu, meremehkan kedatangan Apple iPhone yang
• PESAING DAN PENDATANG BARU -> Persaingan diperkenalkan Steve Jobs di tahun 2007
memanas di segmen yang disebut ponsel pintar, ponsel • Mengantisipasi ancaman iPhone yang tak diduga laris manis,
yang menyertakan sistem operasi canggih dan RIM memutuskan merilis BlackBerry Storm yang navigasinya
menggabungkan kemampuan telepon dan email dengan layar sentuh. Awalnya produk ini laku karena nama BlackBerry
fitur lain seperti kamera, video game, dan pemutar media. masih tenar dan ditunjang marketing besar. Tapi teknisi RIM
Nokia, Samsung, Siemens, Motorola, dan HP juga telah tahu kalau Storm bukan produk yang matang. Untuk pertama
meluncurkan, atau berencana meluncurkan, perangkat kali setelah sukses luar biasa di hampir semua ponselnya, RIM
email nirkabel. punya produk gagal. Banyak pihak mulai bertanya-tanya
apakah BlackBerry mampu bersaing dengan iPhone. "Semua
orang kecewa karena kegagalan Storm.

—The Rise and Fall of Blackberry


Competitors and New Entrants

• Setelah era Lazaridis dan Balsilie yang gagal membendung pesaing, BlackBerry dipimpin oleh CEO
Thorsten Heins. Tapi pada 2013, ia digantikan oleh John Chen setelah dianggap gagal menyukseskan
BlackBerry 10. Begitu optimis Heins dengan kesuksesan BlackBerry 10 sehingga ia yakin BlackBerry
akan memimpin dalam waktu lima tahun. Ia ingin mendapatkan sebanyak mungkin pangsa pasar,
namun tidak dengan menjadi penjiplak.

• Dengan kata lain, Heins menilai BlackBerry sudah cukup berinovasi. Ia tak menganggap inovasi produk
sebagai prioritas karena merasa sudah melakukannya. Padahal, salah satu titik lemah BlackBerry dinilai
dalam soal inovasi. Misalnya, terus mempertahankan produk lama walau sduah kalah jauh dari
kompetitornya. Heins akhirnya resign dan digantikan John Chen yang kemudian berhasil membawa
BlackBerry ke arah lebih baik
Grand Teory dan teori pendukung

• Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five Forces Analysis)


Portes’s Five Forces Analysis adalah suatu alat yang sederhana namun sangat berguna untuk
memahami dimana letak kekuatan perusahaan kita dalam menghadapi situasi persaingan di
dunia bisnis. Dengan mengunakan Analisis Lima Kekuatan ini, kita dapat memahami
kekuatan posisi persaingan saat ini dan kekuatan posisi persaingan pada bisnis yang sedang
direncanakan.
1. Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)
2. Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)
3. Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)
4. Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)
5. Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor)
Pembahasan Kasus
Kesalahan Bleckberry:
● Terlambat menggunakan teknologi layar sentuh: tren ponsel pintar terus berubah. Pengguna lebih menginginkan ponsel
yang memiliki layar lebar, layar sentuh, pemutar musik dan video. Semuanya sudah dimiliki oleh produk-produk besutan
Apple. BlackBerry tidak cepat beradaptasi dan tidak cepat melakukan perubahan. Akhirnya mereka mulai ditinggalkan
penggunanya secara perlahan-lahan.

● Terlalu fokus pada pembuatan produk Tablet BlackBerry PlayBook: BlackBerry melakukan kesalahan besar, semua
sumber dayanya difokuskan untuk pembuatan BlackBerry PlayBook. Tim pengembang smartphone juga ikut bekerja
membuat BlackBerry PlayBook. Akhirnya segmen smartphone mulai tidak diperhatikan. Jika BlackBerry melewatkan
pembuatan BlackBerry PlayBook dan langsung memproduksi BlackBerry 10 pada waktu itu mungkin hasilnya akan berbeda
dan BlackBerry masih tetap berada di posisi teratas produsen smartphone.

● Tertundanya peluncuran BlackBerry 10 hingga tahun 2013: Sistem operasi terbaru BlackBerry 10 baru dikeluarkan pada
Januari 2013. Namun, pada saat yang sama pesaing mereka, Apple sudah mengeluarkan iOS generasi keenam. Sedangkan
Google telah meluncurkan Android generasi keempat.

● Kalah bersaing dengan Android: Pemimpin BlackBerry gagal melihat visi Google dan juga Apple bahwa ponsel tidak hanya
semata komunikasi, namun akan menjadi pusat entertainment dan didukung aplikasi bagus, pangsa pasar BlackBerry terus
tergerus dan Android menjadi sistem operasi ponsel terpopuler di dunia. Aplikasi olah pesan BlackBerry Messenger (BBM)
pun terpukul seiring bermunculannya aplikasi alternatif seperti WhatsApp, LINE, WeChat dan Kakao Talk.
Analisis dengan 5 kekuatan porter

● Threat of new entrants: perusahaan blackberry bukanlah pendatang baru sehingga dengan
adanua kekuatan modal dan branding yang dimiliki akan mampu bergerak pada bidang yang
sama.
● Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok): Pengalaman perusahaan yang sudah
lama dalam pemasaran BlackBerry sebelum adanya pesaing khususnya di Indonesia,
merupakan modal awal dalam peningkatan suplay smartphone BlackBerry di pasaran.
● Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli): Dengan pangsa pasar Asia sebagai yang
terbesar khususnya Indonesia maka harga BlackBerry terhitung mahal dibandingkan dengan
smartphone lain yang lebih terjangkau, untuk itu perusahaan harus menekan harga agar sesuai
dengan keadaan ekonomi konsumen.
● Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti): Konsumen yang pada awalnya
menggunakan merk BlackBerry akhir-akhir ini beralih menggunakn smartphone tipe Android
maupun iPhone, yang mana notabene tipe Android harganya juga lebih murah.
● Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor): Menjamurnya
HP pada beberapa tahun terakhir tingkat persaingan dibidang gadget khususnya smartphone
terbilang kompetitif, maka dari itu perusahaan BlackBerry harus lebih inovatif lagi
kedepannya.
Kesimpulan
● Pada awalnya perusahaan Blacberry merupakan perusahaan raksasa pada tahun 2000-an. Mereka
mendominasi smartphone pada masa itu, dan fitur BBM merupakan yang paling diminati dan
merupakan barang prestisius pada masa itu.

● Dengan ketidakcakapan CEO pada masa itu yang cenderung terlalu percaya diri dan menganggap
enteng kompetitor serta terlalu lamanya peluncuran BlackBerry 10 membuat pasar pada waktu itu
beralih menggunakan smartphone tipe iPhone dan Android. Perusahaan BlackBerry terlalu lambat
berinovasi sehingga tergerus dengan perkembangan jaman. Mereka terlalu fokus terhadap
pengembangan tablet BlackBerry PlayBook yang menurut pasar terlalu biasa, menghabiskan finansial
dan mereka salah menentukan target. Seandainya mereka fokus terhadap pengembangan smartphone
dibanding tablet mungkin ceritanya akan lain.
Saran
• Perusahaan harus membuat agar SDM-nya terus mengembangkan softwere sesuai kebutuhan pasar.
• Terlanjurnya pembuatan tablet BlackBerry PlayBook maka dari divisi pemasaran harus lebih agresif
dalam melakukan promosi.
• Pada masa yang akan datang harus selektif dalam mengangkat CEO.
• Manajemen BlackBerry harus cepat tanggap dengan inovasi dari kompetitor.
• Selalu mengupgrade fitur BBM dan juga OS nya agar sesuai dengan selera konsumen.

Anda mungkin juga menyukai