Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANALISIS KEGAGALAN PEMSARAAN


PRODUK “ Blackberry “

Disusun Oleh

Erika Nur Rohmatulloh

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT TAHUN AJARAN 2015/2016

MOJOKERTO
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran
tentang “Analisis Kepuasan Kegagalan Produk Blackberry”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas analisis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
demi kesempurnaan tugas analisis ini.

Akhir kata penulis mengucapkan teimakasih dan berharap semoga analisis ini
memberikan manfaat serta menambah wawasan bagi para pembacanya.

Mojokerto, Desember 2015

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. SEJARAH BLACBERRY

Research In Motion Limited, dengan nama operasi BlackBerry, adalah sebuah


perusahaan perangkat telekomunikasi dan nirkabel asal Kanada yang dikenal sebagai
pengembang produk telepon pintar dan tablet BlackBerry. Perusahaan ini berkantor pusat
di Waterloo, Ontario, Kanada. Perusahaan ini didirikan oleh Mike Lazaridis, yang menjabat
sebagai co-CEO bersama Jim Balsillie sampai 22 Januari 2012. CEO-nya sekarang
adalah Thorsten Heins.

Pada tahun 2007 lalu, BlackBerry yang semula bernama Research in Motion (RIM)
memperkenalkan layanan surat elektronik (e-mail) di ponsel ke seluruh dunia. Layanan
tersebut diklaim mampu menekan pemakaian paket data internet (bandwidth) secara lebih
efisien.

Produk yang menjadi andalan utama dan membuat BlackBerry digemari di pasar
adalah fitur surat-e cepat (push e-mail). Produk ini mendapat sebutan surat-e cepat karena
seluruh surat-e baru, daftar kontak, dan informasi jadwal (calendar) “ditampilkan” langsung
ke dalam BlackBerry secara otomatis.

Seperti yang telah disebutkan di atas mengenai keunggulan dari BlackBerry,


yaitu push e-mail. Dengan push e-mail semua surat-e masuk dapat diteruskan langsung ke
ponsel. E-mail juga sudah mengalami proses kompresi danscan di server BlackBerry
sehingga aman dari virus. Lampiran berkas berupa dokumen Microsoft Office dan PDFdapat
dibuka dengan mudah. Sebuah surat-e berukuran 1 MB jika diterima melalui push e-
mail dapat menjadi 10 KB dengan isi yang tetap.

Pengguna tidak perlu mengakses Internet terlebih dulu dan membuka satu persatu
surat-e yang masuk, atau pemeriksaan surat-e baru. Hal ini dimungkinkan karena pengguna
akan terhubung secara terus-menerus dengan dunia maya melalui jaringan telepon seluler
yang tersedia. Alat penyimpanan juga memungkinkan para pengguna untuk mengakses data
yang sampai ketika berada di luar layanan jangkauan nirkabel. Begitu pengguna terhubung
lagi, BlackBerry Enterprise Server akan menyampaikan data terbaru yang masuk.

Kelebihan lainnya adalah kemampuan BlackBerry yang dapat menampung surat-e


hingga puluhan ribu tanpa ada risiko hang, asalkan masih ada memori tersisa.BlackBerry juga
bisa digunakan untuk chatting. Mirip dengan Yahoo Messenger yang bernama BlackBerry
Messenger (BBM) yang berjalan melalui jaringan BlackBerry dengan memasukan nomor
identitas unik atau PIN dari setiap ponsel BlackBerry. Ini adalah keunggulan dari layanan
blackberry.

Semua layanan BlackBerry ini dikenal sangat aman, baik surat-e, chatting,
maupun browsing. Untuk browsing Internet, data-data dari situs web sudah dikompresi
sehingga lebih cepat dibuka.Fasilitas lain yang menjadi andalan BlackBerry adalah pesan
instan. Yahoo Messenger, Google Talk, dan Skype kini telah menjadi rekan BlackBerry.
Teknologi terkini memang memungkinkan kita untuk mengobrol (chatting) di Internet
melalui telepon genggam dan Personal Digital Assistant (PDA), tetapi yang berbeda pada
BlackBerry adalah proses instalasi lengkap yang bisa dilakukannya melalui jaringan nirkabel.

Melihat fenomena BlackBerry yang digemari masyarakat karena keunggulan fasilitas


komunikasinya, membuat banyak perusahaan IT berkembang dan berlomba-lomba
menciptakan aplikasi yang paling mutakhir untuk pengguna BlackBerry. Keunggulan lain
juga hadir melalui teknologi kompresi yang menyebabkan biaya akses menjadi murah dan
pemberitahuan jawaban pesan melalui tanda getar pada BlackBerry. Penggunaan BlackBerry
semakin meluas dengan hadirnya fasilitas koneksi BlackBerry (BlackBerry Connect). Dengan
BlackBerry Connect, pengguna tidak lagi harus menggunakan perangkat genggam
BlackBerry untuk memanfaatkan BlackBerry Internet Solution. Pengguna hanya perlu
menginstalasi BlackBerry Connect padasmartphone merek apapun yang dimiliki, sehingga
bisa memanfaatkan BlackBerry Internet Solution.
B. BLACKBERRY MEMBANGUN BRANDNYA ?

Strategi RIM dalam membangun brand image BlackBerry diawali dengan


menawarkan nilai tambah yang dimiliki oleh BlackBerry, yaitu BlackBerry Messenger. Fitur
yang memudahkan masyarakat terhubung satu sama lain secara real time. Setelah itu,
BlackBerry memiliki strategi bundling dengan operator-operator di Indonesia, dimana
mereka akan memberikan sistem paket dan penawaran berlangganan yang mengesankan
sangat menguntungkan pelanggan (misalnya gratis internet setahun, gratis bunga cicilan,
gratis telefon atau sms, dll). Strategi bundling ini dilakukan oleh BlackBerry dengan
menggandeng hampir semua operator yang ada di Indonesia. Cara itu dinilai cukup ampuh
untuk masuk ke pangsa pasar, minimal ke pelanggan tetap operator-operator tersebut.

Membentuk loyalitas pada pengguna BlackBerry sebetulnya tak terlepas dari peran
operator. Nilai tambah yang ditawarkan oleh BlackBerry tak akan dapat dipergunakan tanpa
adanya layanan BlackBerry Internet Service dari operator. Pelanggan dapat loyal, selama
merasa terpuaskan dengan layanan yang ditawarkan. Loyalitas terbentuk disinyalir karena
mulai munculnya ketergantungan terhadap fitur yang ditawarkan oleh BlackBerry dan tidak
dimiliki oleh smartphone lain. Yang perlu diperhatikan sekarang adalah bagaimana RIM me-
maintenance loyalitas pengguna BlackBerry, supaya nantinya tidak akan tergeser oleh
pesaing berat mereka (iPhone dan Android)
BAB II
Analisis

A. PERMASALAHAN BLACKBERRY

Pada tanggal 10 Oktober 2011, RIM mengalami salah satu gangguan layanan terburuk
sepanjang sejarahnya. Sepuluh juta pengguna BlackBerry di Eropa, Timur Tengah, Afrika,
dan Amerika Utara tidak dapat menerima atau mengirim surel dan pesan BBM melalui
telepon genggam mereka. Gangguan ini diakibatkan oleh matinya saklar inti. Layanan ini
kembali pulih pada 13 Oktober dan RIM meluncurkan paket aplikasi premium gratis senilai
$100.

Bulan Juni 2011, RIM memprediksi labanya pada Q1 2011 akan jatuh untuk pertama
kalinya dalam sembilan tahun dan mengungkapkan rencana pemutusan hubungan kerjanya.
Nilai saham RIM jatuh ke titik terendahnya sejak 2006. Sejak Juni 2008 hingga Juni 2011,
pemegang saham RIM kerugian $70 miliar, atau 82 persen, setelah kapitalisasi pasarnya
turun dari $83 miliar ke $13,6 miliar, terbesar di kalangan perusahaan perangkat
telekomunikasi.

Pada Juli 2011, perusahaan ini memberhentikan 2.000 karyawannya dalam musim
PHK terbesar sepanjang sejarahnya. PHK ini mengurangi jumlah karyawan perusahaan
sebesar 11% dari 19.000 orang menjadi 17.000.

RIM kehilangan pangsa pasarnya di seluruh dunia karena popularitas


produk iPhone dari Apple Inc. dan telepon cerdas bersistem operasi Android, sehingga laba
dan nilai sahamnya turun. Pada tanggal 16 Desember 2011, nilai saham RIM jatuh ke harga
terendah sejak Januari 2004 dan jatuh 77 persen pada tahun 2011. Pada Maret 2012,
sahamnya bernilai kurang dari $14, jauh berbeda dibandingkan $140 pada tahun
2008. BlackBerry PlayBook yang diluncurkan tahun 2011 sebagai alternatif iPad Apple untuk
perusahaan hanya mendulang sedikit kesuksesan di pasar komersial. Sementara itu, CEO
Thorsten Heins merombak fokus bisnis RIM dan menjelaskan bahwa fitur-fitur konsumen
seperti aplikasi hiburan tidak penting bagi para pengguna utama produk ini.
Pada kuartal keempat yang berakhir tanggal 3 Maret 2012, RIM berhasil menjual 11,1
juta perangkat BlackBerry, 21 persen lebih sedikit dibandingkan kuartal sebelumnya dan
merupakan penurunan pertama dalam kuartal Natal sejak 2006. Pada kuartal keempatnya,
RIM menyatakan rugi bersih $125 juta (kerugian sebelumnya terjadi pada kuartal keempat
2005). RIM adalah salah satu perusahaan dengan kerugian pangsa pasar dunia terbesar pada
tahun 2011 akibat meledaknya popularitas Samsung dan HTC dengan Android OS, sementara
pangsa RIM di pasar Amerika Serikat turun 3 persen dari 9 persen pada tahun sebelumnya.

RIM berencana menyederhanakan operasinya dan menghemat $1 miliar pada tahun


fiskal dengan memecat 2.000 karyawannya di seluruh dunia pada 1 Juni 2012. Mereka juga
mempertimbangkan memecat 6.000 orang lainnya pada periode selanjutnya. Saat itu, RIM
memiliki 16.000 karyawan di seluruh dunia.

Setelah Morgan Stanley menurunkan nilai RIM tanggal 25 Juni 2012, saham RIM
kembali mencapai titik terendah pada $9,01, meski ditutup pada level $9,11 dan ini berarti 94
persen nilai puncaknya pada tahun 2008 hilang.

Tanggal 28 Juni 2012, RIM melaporkan rugi bersih sebesar $581 juta pada Q1,
penundaan peluncuran OS BlackBerry 10 hingga Q1 2013, dan pemutusan hubungan kerja
5.000 karyawannya.Akibatnya, saham RIM jatuh 19% hingga $7,39, terendah dalam 9 tahun
terakhir.

Harga sahamnya kembali jatuh pada 16 Juli senilai $7,09 di Bursa Saham Toronto,
terendah sejak 8 September 2003, setelah pengadilan California memutuskan RIM harus
membayar $147,2 akibat pelanggaran paten untuk sistem pengelolaan perangkat BlackBerry
karyawan dari jarak jauh yang dimiliki Mformation dari Delaware.

Dari kasus di atas , dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh
blackberry adalah :

1. Blackberry kehilangan pangsa pasarnya akibat adanya dominasi iphone


dan android dari perusahaan Apple, Samsung,.
2. Terlambatnya OS BlackBerry 10. Sistem operasi BlackBerry 10 dan
platformnya resmi diluncurkan pada awal tahun 2013. Namun, hal itu dinilai
sudah terlambat. Pasalnya, sejumlah platform terbaru Android dan iOS sudah
diluncurkan jauh lebih cepat dari BlackBerry. Hal itulah yang diduga
membuat para penggemar BlackBerry mulai beralih ke platform lain.
3. Kurangnya aplikasi menarik. Fitur yang ditawarkan OS BlackBerry 10
memang cukup menawan. Namun, aplikasi yang tersedia untuk OS tersebut
masih kurang dibanding aplikasi di Android maupun iOS. Hal ini disebabkan
karena BlackBerry 10 kurang didukung oleh pengembang aplikasi ternama
seperti, Instagram, Path, dan Google Maps. Tentu hal ini cukup
mengecewakan bagi pengguna BlackBerry.
4. Seretnya Penjualan produk terbaru BlackBerry. BlackBerry belum lama
ini telah merilis produk terbarunya, Z10, Q10, dan Q5. Meski sudah memakai
OS BlackBerry 10, ketiga perangkat itu masih kurang laku. Bahkan, penjualan
ketiga perangkat itu masih kalah dari produk Nokia Lumia yang berbasis
Windows Phone 8.
5. Kegagalan Bisnis PlayBook BlackBerry. Kegagalan dalam merebut pasar
tablet juga dinilai sebagai penyebab keterpurukan BlackBerry. Tablet pertama
BlackBerry, PlayBook ternyata sepi peminat. Harga yang mahal, tidak adanya
fitur e-mail, dan kurangnya aplikasi menjadikan PlayBook tenggelam dalam
pasar tablet.
6. Perubahan minat pasar. Pasar enterprise yang dulu menggunakan
BlackBerry kini mulai beralih ke platform lain, seperti iPhone dan Samsung.
Minimnya fitur entertainment membuat para pengguna BlackBerry pun mulai
melirik produk lain. Bahkan, beberapa pengguna menilai BlackBerry
membosankan.

Berdasarkan permasalahan diatas, analisis yang kami adalah :

Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen Blackberry pada saat penjualan
produknya menurun antara lain:

1. Memperbarui produk (dalam arti fungsinya). Memperbarui produk atau berinovasi


sesuai permintaan pasar saat ini dapat mendongkrak kembali penjualan suatu produk.
Mencari kebutuhan konsumen dapat dilakukan dengan cara menanyakan apa yang
diinginkan oleh konsumen terhadap suatu produk Bleckberry melalui survei pendapat
di internet, penelitian, dll. Jika inovasi telah dilakukan, nantinya produk tersebut
dapat dijadikan alternatif oleh konsumen terhadap produk yang sudah ada dipasaran
dengan kelebihan-kelebihan yang ditawarkan. Perusahaan harus bisa
mempertahankan produk dalam masa growth. Karena dalam masa growth keuntungan
yang dicapai oleh penjualan suatu produk paling besar daripada masa introduction,
maturity, dan decline.

2. Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program produksinya


agar lebih efisien.Program pemasaran merupakan tulang punggung perusahaan dalam
mencari profit atau menjual produknya ke konsumen. Tanpa program pemasaran,
produk yang diproduksi tidak akan dikenal oleh konsumen. Di dalamnya terdapat
kombinasi dari rencana pemasaran dan strategi pemasaran. Peninjauan ulang kembali
program pemasaran seusai target dan segmentasi pasar menjadi hal penting. Di dalam
persaingan produk Hi-tech yang mengglobal seperti saat ini program pemasaran yang
lebih fleksibel sesuai dengan dinamika pasar cenderung lebih dipilih oleh perusahaan
– perusahaan Hi-tech. Blackberry juga seharusnya mengembangkan program
pemasaran yang lebih fleksibel untuk menunjang era globalisasi. Peninjauan kembali
program produksi juga diperlukan, untuk mengefisienkan modal yang digunakan
demi mendapatkan profit atau laba yang lebih optimum. Mengefisienkan program
produksi dapat dimulai dari peninjauan kembali alur supply chain suatu produk dari
Blackberry.

3. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang
yang sudah ada. Terkadang beberapa produk yang diluncurkan oleh perusahaan
kepada konsumen tidak berhasil di pasaran. Blackberry dapat membuat daftar produk
yang di keluarkannya, kemudian menganalisis produk mana yang memberikan
dampak lebih kepada perusahaan. Produk yang kurang memberikan dampak lebih
bisa di stop produksinya lalu dana untuk memproduksi produk tersebut bisa dialihkan
untuk mengembangkan produk lain, yang memberikan dampak lebih kepada
perusahaan. Contohnya dapat kita ambil untuk Blackberry Playbook yang kurang
sukses di pasaran. Blackberry Playbook tersebut dapat di stop produksinya lalu dana
produksi tersebut dapat dialihkan untuk pengembangan produk lain, seperti
Blackberry Z10 yang lebih sukses di pasaran.

4. Menyediakan aplikasi yang menarik untuk pelanggan dan mengembangkan kembali


aplikasi atau fitur – fitur yang mendukung Blackberry. Atau pun bekerja sama dengan
IT untuk menciptakan atau mengembangkan aplikasi yang menarik untuk Blackberry
sehingga pelanggan tidak cepat bosan. Dan aplikasi Blackberry tidak semenarik
aplikasi yang di tawarkan smartphone lainya seperti aplikasi dari Android maupun
iOS.

5. Mengembangkan inovasi atau ide-ide dalam produk baru. Dengan berlalunya waktu,
semua mengalami banyak perubahan termasuk ponsel ingin juga berubah bentuk,
gaya, tampilan dan lainnya, tapi BlackBerry tetap saja sama bentuknya selama
beberapa tahun tak ada perubahan. Mengembangkan Desain dalam produk
Blackberry untuk produk baru dari model yang di tampilanya monoton menjadi lebih
menarik untuk pelanggan.

6. Tempat yang strategis maksudnya ialah, memasarkan ke tempat yang benyak peminat
nya, karena blackberry tergolong barang mewah, jadi tempat yang cocok, misalnya
seperti di mall atau tempat linkungan mewah.

7. Produk yang bermutu, ialah broduk yang berkualitas, yaitu blackberry, merpakan
produk baru yang berkualitas, karena di lengkapi berbagai macam fitur yang sangat
menarik, dan mempunyai bentuk yang elegant dengan di lengkapi keypad qwrty,
membuat blackberry menjadi produk yang bisa cukup untuk menebus pasar
handphone.

8. Harga yang kompetitif, karena blackberry merupakan barang mewah, maka sasaran
pemasaran nya adalah orang-orang menengah ke atas, sehingga harganya pun di
sesuaikan dengan target pasar.

9. Promosi yang gencar, dilakukan agar para konsumen tahu bahwa telah hadir
blackberry di pasar handphone, dengan melakukan ini, maka para konsumen akan
tertarik untuk membeli prudak ini.

B. Analisis Market Profiling BlackBerry:

 Geografi  Produk BlackBerry sudah tersebar di seluruh dunia termasuk


Indonesia,terutama di kota-kota Indonesia kecuali di tempat terpencil.
 Demografi Pemakai BlackBerry di Indonesia diantaranya pria maupun Wanita
yang rata-rata berumur dari 12 tahun-45 tahun keatas. Pangsa pasarnya pun mulai
meluas. Kini tak lagi pebisnis dan eksekutif muda saja yang menggunakan
BlackBerry sebagai alat komunikasi. Namun kalangan pelajar, karyawan, bahkan ibu
rumah tangga pun mulai menggunakan BlackBerry sebagai alat komunikasi.
 PsikografisSmartphone blackberry ini ditujukan kepada kelas sosial menengah ke
atas karena harga produk ini bisa terbilang cukup mahal. harga yang mahal tentu nya
di backup dengan teknologi yang semakin canggih serta praktis serta sesuai dengan
moto dari blackberry yang bisa kita liat dari video yaitu “keep moving” yang berarti
untuk selalu maju dalam teknologi.Seiring BlackBerry semakin canggih sehingga
Lifestyle atau gaya hidup masyarakat pun cenderung berubah. Masyarakat kini
cenderung seperti Online Community.Mereka terhubung ke dunia maya, ke social
media tanpa mengenal batasan waktu.
 BehavioralPemakai akan melakukan secara berulang-ulang/candu dalam memakai
BlackBerry pasalnya Pola interaksi masyarakat yang sudah bergeser dan sudah
menjadi kebutuhan misalnya orang lebih banyak berinteraksi dengan orang terdekat
mereka secara intensif melalui BlackBerry Messenger (BBM) daripada channel
komunikasi konvensional seperti Short Message Service (SMS) atau
Telepon.Misalnya, banyak orang di Indonesia yang kebanyakan dari mereka adalah
remaja yaitu lebih memilih Blackberry daripada Nokia. Orang lebih cenderung
memilih Blackberry karena kemampuanya lebih cepat mengakses internet, fitur
chatting sesame pemakai Blackberry yaitu BBM (Blackberry messenger), social
network via blackberry (Twitter for blackberry, uber social for blackberry, facebook
for blackberry), fitur GPS (Global Positioning system), bahkan fitur kamera jauh lebih
unggul.
 Hybrid BlackBerry sering memasarkan produknya secara individu. BlackBerry
memasarkannya dengan mengandalkan bundling dengan provider-provider di
Indonesia agar bisa memperluas pangsa pasarnya dari bundling tersebut yang
menawarkan paket-paket BBM yang murah agar customer membeli BlackBerry dari
yang ditawarkan dari provider tersebut.
C. Strategi Pemasaran Blackberry

a. Stratgi Produk
Untuk memenangkan pangsa pasar ditengah semakin banyaknya bermunculan
smarthphone, maka perusahaan RIM meluncurkan berbagai macam tipe produk dari
Blackberry dengan fasilitas dan fitur yang berbeda sesuai dengan tipenya masing-
masing. Salah satu fasilitas yang ditawarkan oleh produk Blackberry ini adalah
fasilitas Blackberry messenger (BBM). Fasilitas BBM ini merupakan salah satu
strategi dari perusahaan RIM menarik perhatian konsumen untuk membeli alat
komunikasi ini. Selain itu, Blackberry juga memberikan fasilitas berupa
kemampuannya yang dapat menampung e-mail hingga puluhan ribu tanpa ada risiko
hang asalkan ada memori yang tersisa.
BlackBerry juga memberikan fasilitas untuk chatting Mirip dengan Yahoo Messenger,
namun dilakukan melalui jaringan BlackBerry dengan memasukan nomor identitas.
Fasilitas lain yang menjadi andalan BlackBerry adalah pesan instan. Yahoo
Messenger, Google Talk dan Skype kini telah menjadi rekanan dengan BlackBerry.
b. Strategi Harga
Research In Motion (RIM) selaku produsen smartphone BlackBerry juga turut dalam
persaingan perebutan pangsa pasar ini. RIM bermaksud bertahan di puncak dengan
menerapkan strategi efektivitas biaya, yakni dengan meluncurkan produk yang lebih
terjangkau bagi semua kalangan, baik kalangan menengah ke atas, maupun menengah
ke bawah. Selain produk yang lebih murah, efisiensi layanan jaringan wireless
BlackBerry menjadikan konsumen tetap melirik BlackBerry sebagai perangkat
standar untuk berkomunikasi di dunia maya.
Peningkatan penjualan BlackBerry ini terjadi karena kejelian RIM membidik pasar.
Melalui BlackBerry Bold 9700, RIM membidik pasar kalangan menengah atas
dengan harga BlackBerry Bold sekitar 4,3 juta rupiah pada bulan Agustus ini.
Sedangkan untuk kalangan menengah bawah, RIM menawarkan spesifikasi
BlackBerry yang lebih sederhana melalui BlackBerry 8520 dengan harga yang lebih
murah dibanding harga BlackBerry Bold yaitu berkisar antara 2,4 -2,7 juta rupiah
saja.
Strategi-strategi ini ternyata sukses menaikkan penjualan BlackBerry di Indonesia.
Walaupun para kompetitor menawarkan keunggulan aplikasi, layar sentuh pada
handphone terbaru, atau smartphone 3G phone, namun faktor harga BlackBerry dan
tarif layanan BlackBerry yang lebih murah tetap menjadi faktor utama bagi mayoritas
konsumen di Indonesia dalam memilih smartphone.
c. Strategi Distribusi
PT Teletama Artha Mandiri (TAM) pun hadir sebagai distributor resmi yang
memastikan kualitas BlackBerry. Bukan hanya itu P.T Teletama Artha Mandiri
(TAM) disini juga hadir untuk memberikan kepuasaan terhadap konsumen. Sebagai
distributor terbesar Blackberry di Indonesia, TAM menerapkan beberapa strategi
dalam proses distribusi produk ke seluruh Indonesia. Dengan strategi membangun
jaringan Blackberyy di Indonesia secara efektif, mengingat kondisi geografis
Indonesia yang merupakan negara kepulauan sehingga perlu dibangun titik pusat
distribusi disetiap Pulau. Kemudian membuka titik distribusi hingga ke daerah tingkat
dua, dengan melakukan observasi terlebih dahulu apakah daerah tersebut
menguntungkan atau tidak.
TAM sebagai distributor pertama dan terbesar Indonesia untuk produk Blackberry,
merupakan salah satu distributor yang mengutamakan produk dengan garansi resmi,
harga pas untuk konsumen, fungsi dan kualitas produk terjamin. Namun, jika ada
produk yang kurang terjamin, maka Erajaya Group atau TAM akan memberikan
pelayanan purna jual yang mengutamakan pelayanan secara teknis, yaitu Blackberry
Expert Center. Ini juga menjadi sebuah strategi tanggung jawab untuk
mendistribusikan produk-produk blackberry ke konsumen
d. Strategi Promosi
RIM melakukan promosi dengan cara memberikan edukasi kepada para pelanggan
mereka. Seperti memberi pengenalan tentang berbagai keuntungan yang akan
didapatkan bila menggunakan Blackberry. Pengenalan mengenai fitur-fitur yang
dimiliki oleh Blackberry melebihi smartphone milik lain. Selain itu promosi yang
dilakukan dengan memberikan keuntungan yang didapat jika membeli ponsel
Blackberry melalui mitra resmi ataupun distributor RIM Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Handphone tidak lagi digunakan untuk berkomunikasi atau membantu dalam
menjalankan aktivitas saja, tetapi juga memberikan hiburan dengan fasilitas yang telah
tersedia. Maka saat ini handphone bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan saja, tetapi
sudah menjadi gaya hidup. Berbagai macam fitur pada handphone dalam berbagai
tingkat harga dan desain yang beragam ditawarkan para produsen untuk menarik
konsumen dan untuk menguasai pasar handphone. Inovasi, kualitas,promosi, saluran
distribusi, tingkat harga produk harus benar-benar di perhatikan oleh para produsen
ponsel agar tidak kalah dengan para pesaingnya.
Salah satu handphone yang saat ini sangat diminati oleh konsumen adalah
Blackberry. Produk Blackberry merupakan salah satu Smarthphone yang cukup
memiliki pangsa pasar konsumen yang besar di Indonesia. Persaingan yang cukup ketat
ditengah semakin banyaknya merek smarthphone yang bermunculan membuat
Blackberry berupaya terus meningkatkan kualitas baik dari segi fasilitas dan
pelayanannya. Adanya Blackberry Messanger (BBM) masih dianggap menjadi salah satu
keunggulan Blackberry dibandingkan Smarthphone lain. Setelah dilakukan penelitian
kepada para konsumen dengan membagikan kuesioner kepada para pengguna blackberry
ini, maka kami dapat menyimpulkan bahwa secara keseluruhan sebenarnya produk
Blackberry ini sudah cukup bagus, namun masih ada beberapa kekurangan pada produk
tersebut namun hanya saja persentasi kekurangannya kecil. Adanya strategi pemasaran
dan analisis SWOT pada produk Blackberry yang kami analisis ini, dapat dijelaskan
bahwa kepuasan konsumen dalam menggunakan produk ini belum sepenuhnya
dirasakan.
B. Saran
Berdasarkan analisis yang penulis lakukan maka kami dapat menyampaikan saran
kepada Blackberry yaitu sebaiknya Blackberry harus lebih meningkatkan kualitasnya
baik dari segi desain, fasilitas maupun pelayanannya. Karna sekarang ini semakin
banyaknya Smartphone yang bermunculan dengan memberikan fasilitas yang hebat &
keren maka membuat Blackberry memiliki banyak competitor. Oleh karna itu
diharapkan kepada Blackberry untung dapat meningkatkan kualitas nya sehingga dapat
terus memikat hati para konsumen untuk setia memakai Blackberry. Sehingga
kekurangan yang ada dalam Blackberry dapat diperbaiki.

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. (2005).Manajemen Pemasaran, Jilid 1.Jakarta : PT. Indeks Kelompok


Gramedia.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2004). Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Indek.

Leavitt, H.J. (1978). Psikologi Manajemen. Jakarta : penerbit Erlangga.

Staff writer (January 30, 2013). "Press release: Research In Motion Changes Its Name to
BlackBerry". BlackBerry (Research in Motion Ltd.). RIMM. Diakses February 2nd,
2013. "WATERLOO, ON - Research In Motion (RIM) (NASDAQ: RIMM; TSX:
RIM) has announced that it will now operate around the world under the iconic name
BlackBerry, effective immediately."

Miller, Hugo (January 30, 2013). "RIM Changes Company Name to BlackBerry". Bloomberg
News. Diakses February 2, 2013. "The company has discussed dropping the RIM
name for some time, said Boulben, who was hired as marketing chief last May." Text "
10:25 AM ET " ignored

https://www.academia.edu/4024823/sejarah_bb
http://daisyjacinto.wordpress.com/2013/03/10/bbry-
swot/http://id.blackberry.com/legal/blackberry-product-names/blackberry-smartphones-and-
tablets.html

Anda mungkin juga menyukai