Disusun Oleh:
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini khususnya kepada Ibu Gia
Kardina Prima Amrania,S.E., Ak., M.Acc selaku Dosen mata kuliah Sistem Pengendalian
Manajemen.
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas pada mata kuliah Sistem Pengendalian
Manajemen. Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
PEMBAHASAN 4
1.1 Profil Perusahaan PT. Gudang Garam Tbk. 4
1.1.1 Gambaran umum perusahaan 4
1.1.2 Produk PT.Gudang garam Tbk 5
1.1.3 Sejarah Perusahaan 5
1.1.4 Struktur Perusahaan 7
1.2 Environmental Scanning 8
1.2.1 Analisis Kondisi Sosial dengan STEEP Analysis 8
1.2.2 Analisis Kondisi Industri dengan Five Porters Analysis 10
1.2.3 Analisis Kondisi Perusahaan dengan SWOT Analysis, EFAS, IFAS, TOWS
Matriks 13
1.3 Analisis Strategi 18
1.3.1 Visi dan Misi 18
1.3.2 Corporate Strategy 19
1.3.3 Business Strategy 21
1.3.4 Functional Strategy 23
1.3.5 Kebijakan Perusahaan 27
DAFTAR PUSTAKA 28
2
PEMBAHASAN
3
● Sigaret Kretek Klobot Manis
● Sigaret Kretek Klobot Tawar
b. SKT ( Sigaret Kretek Tangan ) Kelas Menengah
● GG Tanda Mata
● GG Taman Sriwedari Lurik
● GG Taman Sriwedari Biru Lurik
● GG Djaja Hijau
● GG Merah King Size (Karton/Ekspor)
● GG Merah King Size
● GG Special Deluxe
c. SKM ( Sigaret Kretek Mesin ) Kelas Menengah ke Atas
● GG Filter International Merah
● GG Filter International Coklat
● GG Filter International Merah King Size
● GG Filter Surya
4
● Tahun 1960 : Gudang Garam Membuka Cabang di Gurah, 13 km arah
Firma
● Tahun 1971 : Gudang Garam Berubah dari Firma menjadi PT
● Tahun 1979 : Gudang Garam mengembangkan produk Sigaret Kretek
Mesin
● Tahun 1990 : Gudang Garam mencatat saham di BEJ dan BES
● Tahun 2002 : Gudang Garam memproduksi kretek mild
● Tahun 2013 : Gudang Garam memperluas daerah produksinya, yaitu
gedung baru di Jakarta
5
1.2 Environmental Scanning
6
Socio-cultural Technological Economic Ecological Political
7
menambah
tingkat produksi
dan juga
perusahaan terus
berusaha dalam
melakukan
pengembangan
teknologi untuk
meningkatkan
kapasitas
produksi.
Analisis ini dikembangkan oleh Michael Porter, yang mana bertujuan untuk
menggambarkan kerangka analisis suatu pengembangan bisnis. Setiap bagiannya
memiliki nilai analisis yang mewakili faktor - faktor pendukung sebuah bisnis.
Setiap sisi akan diukur dengan satuan Low, Medium, dan High.
8
periode yang sama tahun lalu. Dengan banyaknya pesaing perusahaan rokok,
PT Gudang Garam Tbk masih bisa menguasai pasar. Selain itu, dengan harga
yang ditawarkan PT Gudang Garam Tbk kepada masyarakat relatif murah dan
terjangkau yang menyebabkan masyarakat lebih memilih untuk membeli
produk Gudang Garam.
9
perusahaan tertentu. Ada berbagai macam faktor yang ada, bisa karena resiko
yang terlalu tinggi, perlunya tingkat keahlian tinggi, dan faktor - faktor lainnya
(hal ini menggambarkan Low Threat of New Entrants).
Pada PT Gudang Garam Tbk, terlihat kalau pada analisis ini memiliki
nilai relatif rendah dikarenakan dalam industri rokok di Indonesia tidak
terdapat pesaing baru yang dapat diperhitungkan sebagai kompetitor yang
menimbulkan ancaman bagi perusahaan. Perusahaan rokok yang muncul di
Indonesia merupakan perusahaan kecil dengan pemusatan pada segmen
relative kecil, misalnya saja perusahaan rokok Jaya Makmur, Gudang Baru,
Suburaman, dan perusahaan – perusahaan rokok lain yang memasuki industri
rokok di Indonesia. Sehingga ancaman masuknya pesaing baru dalam industri
rokok di Indonesia bagi PT. Gudang Garam, Tbk relatif rendah.
10
perusahaan yang menguasai sebuah industri.
Pada PT Gudang Garam Tbk, terlihat kalau pada analisis ini memiliki
nilai relatif rendah dikarenakan Indonesia yang merupakan negara dengan
jumlah perokok terbanyak di ASEAN hingga mencapai 60 juta orang serta
pesaing-pesaing Gudang Garam (Sampoerna, Djarum, dan Bentoel) yang
merupakan produsen terbesar di Indonesia. Meskipun Indonesia merupakan
negara dengan jumlah perokok terbanyak, tidak membuat PT Gudang Garam
menjadi leader dalam industrinya karena pesaing lain seperti Sampoerna
memiliki terobosan baru seperti rokok rendah tar. Sementara tetap PT Gudang
Garam memiliki posisi untuk rokok kreteknya.
1.2.3 Analisis Kondisi Perusahaan dengan SWOT Analysis, EFAS, IFAS, TOWS
Matriks
a. SWOT Analysis
Menurut Fredy Rangkuty (2015:20), penelitian menunjukan bahwa
kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan
eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.
SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses
serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threaths yang dihadapi. Analisis
SWOT selanjutnya akan membandingkan faktor lingkungan Internal terhadap
lingkungan eksternal. Analisis SWOT dilakukan melalui serangkaian
perhitungan yang dikenal dengan perhitungan IFAS (internal factor analysis
strategy) dan EFAS (eksternal faktor analysis strategy) dengan
memperhitungkan nilai bobot dan rating.
● Strengths
- Salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia, Gudang Garam
menguasai pangsa pasar nasional sebesar 23% pada tahun 2019.
- Memiliki pelayanan yang fokus, dimana Gudang Garam
memproduksi produknya sesuai dengan tingkat ekonomi
konsumennya. Produk SKM untuk melayani kelas menengah dan
atas, SKT untuk melayani kelas segmen menengah dan SKL
untuk melayani kelas menengah dan bawah.
11
- Sponsorship pada berbagai kegiatan, mulai olah raga sampai
dengan pagelaran musik.
- Melakukan ekspansi usaha pada beberapa sektor industri, yaitu
industri perhotelan, produksi kertas rokok, perdagangan kimia,
properti, dsb.
● Weaknesses
- Gudang Garam terlalu lama untuk memulai rokok mild dan rokok
rendah tar.
- Gudang Garam kurang inovatif dalam mengembangkan rokok
mild dan rokok rendah tar.
- Persaingan harga terus terjadi setiap tahun, ditambah lagi dengan
kenaikan cukai rokok yang sangat besar pengaruhnya terhadap
perubahan harga.
● Opportunities
- Adanya segmen market tertentu yang loyal dengan merk-merk
tertentu yang terjamin kualitasnya dan sudah pas dengan cita
rasa yang diberikan (loyalitas konsumen).
- Multi segmen, Gudang Garam mempunyai produk untuk
berbagai segmentasi pasar.
● Threats
- Ketidakpastian reaksi pasar atas kenaikan cukai rokok dan pajak
menjadi 78% bagian dari HPP, yaitu sebesar Rp 4.893 (SKT 12
batang) dan Rp 9.221 (SKM 12 batang).
- Pesaing rokok lokal (Sampoerna) maupun rokok luar negeri
sudah memproduksi atau memasarkan rokok mild dan rokok
rendah tar yang direspon positif oleh pasar sementara PT Gudang
Garam Tbk belum dan masih dengan ciri khas rokok kreteknya.
- Kemajuan teknologi memaksa PT Gudang Garam Tbk untuk
mengikuti setiap perkembangan seperti untuk mesin-mesinnya.
- Persaingan harga dengan meningkatnya harga jual eceran, yang
disebabkan oleh: naiknya harga bahan baku dan langkanya
persediaan cengkeh berkualitas dan kenaikan cukai rokok yang
menyebabkan daya beli konsumen menurun dikarenakan
harganya yang menyamai produk-produk premium.
12
- Pemerintah mengeluarkan peraturan yang terkait dengan
pembatasan periklanan produk rokok.
- Adanya peraturan pemerintah Republik Indonesia no 38 tahun
2000 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan, menyebabkan
terbatasnya ruang gerak produsen.
Opportunities
Threats
13
Adanya peraturan pemerintah 10% 2 0.2
Republik Indonesia no 38 tahun
2000 tentang pengamanan rokok
bagi kesehatan
Strength
Weakness
d. TOWS Matrix
Analisis TOWS adalah sebuah proses yang mengharuskan manajemen
untuk berpikir kritis operasinya. Analisis TOWS adalah analisis yang
mengutamakan mempelajari dan menginvestigasi peluang faktor eksternal,
14
karena dianggap bersifat lebih dinamis dan bersaing, setelah itu baru
menganalisis faktor internal. Dengan mengidentifikasi beberapa rencana aksi
yang dapat meningkatkan posisi perusahaan, analisis TOWS memungkinkan
manajemen untuk memilih beberapa strategi yang paling efektif dan
memanfaatkan peluang yang tersedia.
STRENGTH WEAKNESS
15
mengetahui kebutuhan atau
yang sedang tren dipasaran
agar tetap keep-up dengan
perkembangan inovasi dari
pesaing.
Visi
“ Menjadi Perusahaan terkemuka kebanggaan bangsa yang bertanggung
jawab dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, serta manfaat
bagi segenap pemangku kepentingan secara berkesinambungan. “
Visi perusahaan Gudang Garam telah sesuai dengan beberapa persyaratan
yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi yaitu :
● Berorientasi ke depan : Gudang garam telah mencapai visinya pada saat ini
karena PT Gudang Garam telah banyak dikenal masyarakat dan menjadi
produk unggulan dalam masyarakat.
● Mengekspresikan Kreativitas : PT. Gudang Garam telah banyak meluncurkan
produk produk baru yang lebih kreatif dan tetap terjamin mutunya.
● Berdasarkan pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi
masyarakat: PT. Gudang Garam telah memberikan banyak sumbangsi
dalam berbagai acara, serta memberikan beasiswa pada anak-anak yang
kurang mampu tapi berprestasi.
Misi
Catur Dharma yang merupakan misi Perseroan:
● Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas
merupakan suatu kebahagiaan.
● Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat kesuksesan.
● Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerja sama dengan orang
lain.
● Karyawan adalah mitra usaha yang utama.
16
1.3.2 Corporate Strategy
a. Directional Strategy
Directional strategy merupakan orientasi perusahaan secara
menyeluruh terhadap pertumbuhan (growth), stability, atau retrenchment.
Strategi ini terdiri dari tiga orientasi umum:
● Growth strategy: memperluas kegiatan perusahaan.
● Stability strategy: tidak mengubah aktivitas perusahaan saat ini.
● Retrenchment strategy: mengurangi tingkat kegiatan perusahaan.
b. Portfolio Analysis
Portfolio analysis merupakan analisis yang digunakan dengan
menggunakan metode BCG (Boston Consulting Group) matrix untuk
mengembangkan strategi pada perusahaan multi bisnis.
Berdasarkan analisis BCG (Boston Consulting Group) matrix, PT
Gudang Garam Tbk merupakan perusahaan yang termasuk ke dalam kelompok
17
“Cash Cows” untuk seluruh produk rokok (SKM, SKT, dan SKL) karena
tingkat pertumbuhan pasarnya rendah dan memiliki pangsa pasar yang tinggi.
Selain itu, karena adanya perubahan kebijakan harga dan cukai dari
pemerintah menyebabkan harga rokok semakin tinggi dan pertumbuhan
produksi mengalami penurunan. Kebijakan ini mulai berlaku tahun 2020, yaitu
kenaikan tarif cukai dengan rata-rata sekitar 23% dan menaikkan harga jual
eceran dengan rata-rata sekitar 35%.
Pertumbuhan penjualan pasar rendah dapat dilihat dari pertumbuhan
rokok kretek PT Gudang Garam Tbk dari tahun ke tahun yaitu terus
mengalami peningkatan namun stagnant/tidak adanya perubahan secara
significant. Pada tahun 2014, penjualan sebesar 65 Triliun. Tahun 2015,
penjualan sebesar 70 Triliun. Tahun 2016, penjualan sebesar 76 Triliun. Tahun
2017, penjualan sebesar 83 Triliun. Dan pada tahun 2018, penjualan sebesar
95 Triliun. Memiliki pangsa pasar yang tinggi, yaitu pada tahun 2014 sebesar
21,9%. Tahun 2015 sebesar 21.5%. Tahun 2016 sebesar 20,8%. Tahun 2017
sebesar 21.4%. Dan pada tahun 2018 sebesar 23.1%.
c. Parenting Strategy
Parenting strategy merupakan strategi yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengelola multi bisnis terutama dalam hal manajemen
dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dan alih sumber daya serta dalam
memperkuat kapabilitas di antara lini produk dan unit bisnis.
PT Gudang Garam Tbk menerapkan parenting strategy dimana
Gudang Garam memiliki anak-anak perusahaan, di antaranya PT Surya
Pamenang (Industri kertas), PT Surya Madistrindo (Perdagangan), PT Surya
Air (Jasa transportasi udara tidak terjadwal), PT Graha Surya Media (Jasa
hiburan) yang memiliki anak perusahaan PT Surya Wisata (Pengusahaan objek
wisata), PT Surya Inti Tembakau (Industri pengolahan tembakau), PT Surya
Abadi Semesta (Industri rokok elektrik), Galaxy Prime LTD (Jasa transportasi
udara tidak terjadwal), PT Surya Dhoho Investama (Investasi), Prime Galaxy
LTD (Jasa transportasi udara tidak terjadwal), dan PT Surya Kerta Agung
(Jasa Konstruksi).
18
Perusahaan Gudang Garam dalam hal ini berperan dalam
merencanakan, mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan, mengembangkan,
serta mengendalikan dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan
secara keseluruhan, termasuk anak perusahaan dan juga afiliasi-afiliasinya.
19
konsumen yang membeli produk Gudang Garam dengan alasan harga yang
terjangkau dan murah.
Selain itu PT. Gudang Garam juga menggunakan strategi
Differentiation, dimana PT.Gudang garam memiliki jenis produk yang sangat
banyak, yaitu terdiri dari SKL (Sigaret Klobot) Kelas Menengah Kebawah, SKT
(Sigaret Kretek Tangan) Kelas Menengah, dan SKM (Sigaret Kretek Mesin) Kelas
Menengah ke atas. Produk-produk ini dikelompokkan berdasarkan kemampuan
konsumennya, jumlah produk yang bermacam-macam ini juga menjadi strategi
bagi PT. Gudang Garam Tbk agar konsumen dapat memilih sesuai seleranya.
a. Marketing Strategy:
Marketing strategy berkaitan dengan penetapan harga, penjualan, dan
distribusi suatu produk. Strategy pemasaran atau pengembangan pasar dapat
membuat perusahaan atau unit bisnis (1) menangkap pangsa pasar yang lebih
besar untuk produk saat ini melalui kejenuhan pasar atau penetrasi pasar, atau
(2) mengembangkan produk baru untuk pasar baru.
20
Menurut Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul “Principles of
Marketing” adalah “Marketing mix is the set of marketing foola that the firm
use to pursue its marketing objectives in the target market”. Dari definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan pemasaran terdapat 4
variabel utama, yaitu product, price, promotion, dan place.
Dalam penerapan strategi pemasaran, product, PT Gudang Garam Tbk.
selalu memprioritaskan kualitas produk di mana dapat diketahui dari pemilihan
tembakau sebagai bahan utama rokok dan juga melakukan impor tembakau
untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu, berbagai macam
merk dan jenis rokok yang ditawarkan Gudang Garam juga menjadi strategi
agar konsumen dapat memilih rokok yang sesuai dengan seleranya. Jenis
tembakau, cengkeh, dan saus serta merk dan jenis rokok yang ditawarkan
dapat dilihat dari website resmi dari PT. Gudang Garam Tbk.
Strategi pemasaran yang selanjutnya pada price, yaitu perusahaan
dalam penetapan harga menyesuaikan dengan biaya produksi dan harga
pesaing mereka. Dengan banyaknya jenis yang ditawarkan oleh PT Gudang
Garam, di mana setiap jenis rokok menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan
konsumen dalam membeli, mengakibatkan harga yang ditawarkan dapat
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini juga dapat diketahui
bahwa banyaknya konsumen yang membeli produk Gudang Garam dengan
alasan harga yang terjangkau dan murah.
Strategi pemasaran, promotion, PT Gudang Garam Tbk. menggunakan
dua kegiatan promosi, yaitu (1) melalui media periklanan (advertising),
penyebaran brosur, pamflet, dan stiker. Salah satu contoh promosi pada media
periklanan yaitu iklan “Pria Punya Selera”. (2) melalui personal selling untuk
memperkenalkan produk secara langsung kepada konsumen, di mana dengan
menggunakan strategi personal selling, perusahaan dapat mengetahui lebih
dekat kebutuhan dan keinginan konsumen.
Strategi yang terakhir, place (saluran distribusi), yaitu PT Gudang
Garam Tbk menggunakan saluran distribusi pendek, yaitu tenaga sales dari
perusahaan dengan sistem dropping (menyalurkan ke agen-agen), dan sistem
kanvas (menyalurkan langsung ke outlet). Distribusi ini melalui tiga distribusi
utama yang dimilikinya yaitu PT Surya Jaya Bhakti, PT Surya Bhakti Utama,
dan Surya Kerta Bhakti.
21
b. Financial Strategy
Financial strategy memeriksa implikasi keuangan dari opsi strategis
tingkat perusahaan dan bisnis dan mengidentifikasi tindakan finansial terbaik.
Ini juga dapat memberikan keunggulan kompetitif melalui biaya dana yang
lebih rendah dan kemampuan fleksibel untuk mengumpulkan modal untuk
mendukung strategi bisnis. Strategi keuangan biasanya berusaha untuk
memaksimalkan nilai keuangan suatu perusahaan.
Dari Laporan Keuangan PT Gudang Garam Tbk. bagian Manajemen
risiko permodalan, perseroan mengelola struktur permodalan dan imbal hasil
bagi pemegang saham secara optimal dengan mempertimbangkan kebutuhan
modal masa depan dan efisiensi modal. Dalam rangka mempertahankan atau
menyesuaikan struktur permodalan, perseroan dapat menyesuaikan jumlah
dividen yang dibayar kepada pemegang saham atau menjual aset untuk
mengurangi utang. Perseroan juga memonitor modal dengan dasar rasio utang
terhadap modal. Rasio ini dihitung dengan membagi total liabilitas dengan
total ekuitas.
d. Operations Strategy
Operations strategy menentukan bagaimana dan di mana suatu produk
atau layanan akan diproduksi, tingkat integrasi vertikal dalam proses produksi,
penyebaran sumber daya fisik, dan hubungan dengan pemasok. Ini juga harus
22
berurusan dengan tingkat teknologi optimal yang harus digunakan perusahaan
dalam proses operasinya.
PT Gudang Garam Tbk dalam pembuatan rokok, baik SKL (Sigaret
Klobot), SKT (Sigaret Kretek Tangan), dan SKM (Sigaret Kretek Mesin),
terbagi menjadi beberapa tahapan proses produksi: (1) pra-proses, (2) proses
inti, dan (3) finishing.
Pra proses merupakan proses produksi pengolahan sebelum sampai ke
pabrik yang mencakup proses penanaman tembakau dan cengkeh serta saat
panen, pengirisan daun tembakau, dan proses pengeringan yang kemudian
dikirim ke pabrik untuk diolah. Pada tahapan ini, tembakau akan disimpan
terlebih dahulu di tempat khusus selama 60 hari sebelum disemai di ladang.
Setelah ditanam, tanah di sekitar benih dipadatkan untuk melindungi dan
menguatkan akar. Kemudian setelah dua hingga tiga bulan, maka tembakau
akan siap panen dan panen menggunakan tangan secara manual. Selanjutnya
Proses inti yaitu pengolahan bahan baku yang dilakukan dengan menggunakan
mesin khusus, dan yang terakhir finishing, yaitu rokok dikemas secara rapi dan
aman hingga rasa dan aromanya tetap terjamin. Dalam proses finishing, masih
menggunakan tenaga manusia.
e. Purchasing Strategy
Purchasing strategy berkaitan dengan memperoleh bahan baku, suku
cadang, dan persediaan yang diperlukan untuk melakukan fungsi operasi.
PT Gudang Garam Tbk, bahan baku yang digunakan sangat beragam
(gabus/filter, kertas pembungkus, saus gabus/filter, tembakau, cengkeh, saus,
dan cuka). Bagian pembungkus rokok, seperti gabus/filter, dan saus
gabus/filter didapatkan dengan cara melakukan import dari luar negeri,
sedangkan kertas pembungkus didapatkan dengan proses produksi dengan
merk “Surya Zig-Zag”.
Bahan utama rokok, yaitu tembakau dan cengkeh didapatkan dari
cabang pabrik Gudang Garam di Madura dan Pekalongan, di mana pabrik
tersebut mengumpulkan tembakau dan cengkeh yang berkualitas dari lahan PT
Gudang Garam dan para petani. Saus dan cuka yang merupakan bahan baku
yang diekstrak dari buah berasal dari perusahaan sendiri yang didapatkan dari
unit bisnis PT Gudang Garam.
23
f. Human Resource Management Strategy
Human resource management (HRM) strategy membahas mengenai
masalah yang berkisar dari apakah perusahaan atau unit bisnis harus
mempekerjakan sejumlah besar karyawan berketerampilan rendah yang
menerima upah rendah, melakukan pekerjaan berulang, dan kemungkinan
besar akan berhenti setelah waktu singkat, untuk apakah mereka harus
mempekerjakan karyawan terampil yang menerima gaji yang relatif tinggi dan
lintas-pelatihan untuk berpartisipasi dalam tim kerja yang mengelola diri
sendiri.
PT Gudang Garam memberikan kompensasi yang telah disediakan
kepada karyawan berupa gaji, tunjangan, fasilitas kesehatan, fasilitas olahraga.
Fasilitas kesehatan terhadap karyawan diwujudkan dengan adanya klinik dan
rumah sakit milik perusahaan yang dapat digunakan oleh karyawan secara
gratis. Setiap karyawan juga mendapatkan rokok yang sesuai dengan tingkat
jabatannya. Fasilitas berupa pelatihan kepada karyawan guna untuk
mempertahankan dan meningkatkan keterampilan tiap karyawan juga
dilakukan secara berkala.
24
Dewan Komisaris dan Direksi Gudang Garam mendukung penerapan praktik
tata kelola perusahaan yang baik dan bertanggung jawab dalam setiap aspek
perusahaan untuk senantiasa memperkuat daya saing Perseroan.
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Wheelen, Thomas L. et. all. 2018. Strategic Management and Business Policy:
Globalization, Innovation, and Sustainability (Fifteenth Edition). United Kingdom: Pearson
Education Limited.
Anthony & Govindrajan. 2005. Management Control System (11th Edition). New York:
McGraw-Hill.
Guwimang, Ringkang. 2019. Industri Rokok: Gudang Garam Melesat, Sampoerna Stagnan.
Sakti, Nufransa Wira. 2019. Pemerintah Tetapkan Rencana Kebijakan Cukai Hasil
Tembakau Tahun 2020.
Laporan Keuangan PT. Gudang Garam Tbk dan Entitas Anak Tahun 2018.
27