Anda di halaman 1dari 42

PSAP 10

Oleh :
Laudhita Iftitania (120110170042)
Yolanda Fitrionita (120110170079)
01 TUJUAN

Mengatur perlakuan akuntansi atas:

 Koreksi Kesalahan Akuntansi dan Pelaporan


Laporan Keuangan
 Perubahan Kebijakan Akuntansi
 Perubahan Estimasi Akuntansi
 Operasi yang Tidak Dilanjutkan
02 RUANG LINGKUP

Dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan suatu entitas harus


menerapkan Pernyataan Standar ini untuk melaporkan pengaruh kesalahan,
perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan operasi yang tidak
dilanjutkan dalam Laporan Realisasi Anggaran, laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas,
dan Catatan atas laporan Keuangan.

Pernyataan standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam menyusun


laporan keuangan yang mencakup laporan keuangan semua entitas akuntansi,
termasuk Badan Layanan Umum, yang berada di bawah pemerintah pusat/daerah.
03 DEFINISI PENTING

Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-


konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipakai
oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan.

Kesalahan adalah penyajian akun/pos yang secara signifikan tidak


sesuai dengan yang seharusnya yang mempengaruhi laporan
keuangan periode berjalan atau periode sebelumnya.

Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agar akun/


pos yang tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai
dengan yang seharusnya.
03 DEFINISI PENTING

Operasi tidak dilanjutkan adalah penghentian suatu misi atau


tupoksi tertentu yang berakibat pelepasan atau penghentian suatu
fungsi, program,atau kegiatan, sehingga aset, kewajiban, dan
operasi dapat dihentikan tanpa mengganggu fungsi, program, atau
kegiatan yang lain.

Perubahan estimasi adalah revisi estimasi karena perubahan


kondisi yang mendasari estimasi tersebut, atau karena terdapat
informasi baru, pertambahan pengalaman dalam mengestimasi,
atau perkembangan lain.

Pos adalah kumpulan akun sejenis yang ditampilkan pada lembar


muka laporan keuangan.
KOREKSI KESALAHAN

 Jumlah koreksi yang berhubungan dengan periode sebelumnya


harus dilaporkan dengan menyesuaikan baik Saldo Anggaran
Lebih maupun saldo ekuitas
 Koreksi yang berpengaruh material pada periode
berikutnya harus diungkapkan pada catatan atas laporan
keuangan
KOREKSI KESALAHAN

 Kesalahan yang tidak berulang


 Terjadi pada periode berjalan
 Terjadi pada periode sebelumnya

 Kesalahan yang berulang dan sistemik


 Kesalahan yang disebabkan sifat alamiah (normal) dari jenis-
jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara
berulang.
KOREKSI KESALAHAN (PAR 12)

 Tidak berulang
 Terjadi pada periode berjalan
 Mempengaruhi maupun tidak mempengaruhi
posisi kas

Pembetulan pada akun yang bersangkutan


dalam periode berjalan
baik akun pendapatan-LRA atau akun belanja
maupun akun pendapatan-LO atau akun beban
Contoh

Pengembalian pendapatan hibah yang diterima pada tahun yang bersangkutan kepada
pemerintah pusat karena terjadi kesalahan pengiriman oleh pemerintah pusat.
Jurnal Awal :
Tanggal LO dan Neraca LRA

XXX Kas di Kas Daerah Rp XXX Perubahan SAL Rp XXX

Pendapatan Hibah dari Pendapatan Hibah dari


Rp XXX Rp XXX
Pemerintah - LO Pemerintah- LRA

Jurnal Setelah Koreksi :


Tanggal LO dan Neraca LRA
Pendapatan Hibah dari Pendapatan Hibah dari
XXX Rp XXX Rp XXX
Pemerintah - LO Pemerintah- LRA

Kas di Kas Daerah Rp XXX Perubahan SAL Rp XXX


Contoh

Pada tanggal 20 Mei 2015, ditemukan kesalahan pencatatan belanja cetak sebesar Rp 5.400.000,00
(transaksi 19 April 2015),- yang seharusnya belanja ATK sebesar Rp 4.500.000,00 dengan
menggunakan UP/GU.
Jurnal awal :
Tanggal LO dan Neraca LRA
19 April 2015 Beban Cetak - LO Rp 5.400.000 Belanja Cetak - LO Rp 5.400.000
Kas di Bendahara Pen Rp 5.400.000 Perubahan SAL Rp 5.400.000
geluaran

Jurnal setelah koreksi :


Tanggal LO dan Neraca LRA
20 Mei 2015 Kas di Bendahara Rp 900.000 Belanja ATK - LRA Rp 900.000
Pengeluaran
Beban Persediaan - LO Rp 4.500.000 Perubahan SAL Rp 4.500.000
Beban Cetak - LO Rp 5.400.000 Belanja ATK - LO Rp 5.400.000
KOREKSI KESALAHAN (PAR 13)

– Tidak berulang
– Terjadi pada periode-periode sebelumnya
– Mempengaruhi posisi kas
– Laporan keuangan periode tersebut belum terbit

Pembetulan pada akun pendapatan-LRA atau akun


belanja maupun akun pendapatan-LO atau akun
beban periode yang bersangkutan
Contoh

Terjadi pengembalian belanja pegawai tahun lalu karena salah penghitungan


jumlah gaji. Dan laporan keuangan tersebut belum diterbitkan.

Jurnal awal :
Tanggal LO dan Neraca LRA
XXX Beban Pegawai - LO Rp XXX Belanja Pegawai - LRA Rp XXX

RK-PPKD Rp XXX Perubahan SAL Rp XXX

Jurnal setelah koreksi :


Tanggal LO dan Neraca LRA
XXX Kas di Kas Daerah Rp XXX Perubahan SAL Rp XXX

Pendapatan Lainnya- Rp XXX Pendapatan Lainnya- Rp XXX


LO LRA
KOREKSI KESALAHAN ATAS BELANJA (PAR 14)

 Tidak berulang
 Terjadi pada periode sebelumnya
 Mempengaruhi posisi kas (menambah/mengurang saldo kas)
 Laporan keuangan sudah terbit

Menambah Mengurangi
kas Kas

Pembetulan pada akun : Pembetulan pada akun :


Pendapatan lain-lain-LRA Saldo Anggaran Lebih (SAL)
CONTOH TRANSAKSI

Menambah Kas Mengurangi Kas


Pengembalian belanja pegawai
tahun lalu karena salah Transaksi belanja pegawai tahun
penghitungan jumlah gaji,. lalu yang belum dilaporkan

Belanja modal yang di-mark-up dan


Belanja modal tahun lalu yang
setelah dilakukan pemeriksaan
belum dicatat
kelebihan belanja tersebut harus
dikembalikan

mengurangi akun kas dan


menambah akun kas dan mengurangi akun SAL
menambah akun Pendapatan Lain-
Lain - LRA
Contoh

Terjadi pengembalian belanja pegawai tahun lalu karena salah penghitungan


jumlah gaji. Dan laporan keuangan tersebut sudah diterbitkan
Jurnal awal :
Tanggal LO dan Neraca LRA
XXX Beban Gaji Pokok PNS Rp XXX Belanja Gaji Pokok PNS Rp XXX
-LO -LRA
Kas di Bendahara Rp XXX Perubahan SAL Rp XXX
Pengeluaran
Jurnal setelah koreksi :
Tanggal LO dan Neraca LRA
XXX Kas di Kas Daerah Rp XXX Perubahan SAL Rp XXX

Ekuitas Rp XXX Surplus/Defisit-LRA Rp XXX


KOREKSI KESALAHAN ATAS PEROLEHAN ASET SELAIN KAS (PAR 16)

 Tidak berulang
 Terjadi pada periode sebelumnya
 Mempengaruhi posisi kas (menambah/mengurang posisi kas)
 Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit.

Pembetulan pada akun kas dan akun aset


yang bersangkutan
CONTOH TRANSAKSI

Menambah Kas Mengurangi Kas

Pengadaan aset tetap yang dimark-up


dan setelah dilakukan pemeriksaan Pengadaan aset tetap tahun
kelebihan nilai aset tersebut harus lalu belum dilaporkan
dikembalikan

menambah akun kas dan mengurangi akun kas dan


mengurangi akun aset tetap Menambah akun aset tetap
KOREKSI KESALAHAN ATAS BEBAN (PAR 18)

 Tidak berulang
 Terjadi pada periode sebelumnya
 Mempengaruhi posisi kas dan tidak mempengaruhi posisi aset
selain kas
 Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit

Pengurangan Penambahan
Beban Beban

Pembetulan pada akun Pembetulan pada akun


Pendapatan lain-lain-LO Ekuitas
CONTOH TRANSAKSI

Menambah Kas Mengurangi Kas

Pengembalian beban pegawai tahun lalu Transaksi beban pegawai tahun


karena salah penghitungan jumlah gaji lalu yang belum dilaporkan

menambah akun kas dan mengurangi akun kas dan


menambah akun Pendapatan Lain- mengurangi akun Beban
Lain - LO Lain-Lain - LO
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENDAPATAN-LRA (PAR 20)

 Tidak berulang
 Terjadi pada periode sebelumnya
 Mempengaruhi posisi kas (menambah/mengurang saldo kas)
 Laporan keuangan sudah terbit.

Pembetulan pada akun Kas dan akun


Saldo Anggaran Lebih (SAL)
CONTOH TRANSAKSI

Menambah Kas Mengurangi Kas

Penyetoran bagian laba perusahaan negara Pengembalian pendapatan dan


yang belum masuk ke kas Negara alokasi umum karena kelebihan
transfer oleh Pemerintah

menambah akun kas dan


menambah akun SAL mengurangi akun kas dan
mengurangi akun SAL
Contoh

Pengembalian pendapatan dana alokasi umum karena kelebihan transfer oleh


Pemerintah Pusat dan loran keuangan tersebut telah diterbitkan.
Jurnal awal :
Tanggal LO dan Neraca LRA
XXX Kas di Kas Daerah Rp XXX Perubahan SAL Rp XXX

Dana Alokasi Umum- Rp XXX Dana Alokasi Umum- Rp XXX


LO LRA

Jurnal setelah koreksi :


Tanggal LO dan Neraca LRA
XXX Ekuitas Rp XXX Surplus/Defisit-LRA Rp XXX

Kas di Kas Daerah Rp XXX Perubahan SAL Rp XXX


KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN PENDAPATAN-LO (PAR 22)

 Tidak berulang
 Terjadi pada periode sebelumnya
 Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang saldo kas)
 Laporan keuangan sudah terbit.

Pembetulan pada akun


Kas dan akun Ekuitas
CONTOH

Menambah Kas
Penyetoran bagian laba
menambah akun kas dan
perusahaan negara yang
menambah akun ekuitas
belum masuk ke kas negara

Mengurangi Kas

Pengembalian pendapatan
DAU karena kelebihan mengurangi akun kas dan
transfer oleh Pemerintah mengurangi akun ekuitas
Pusat
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN & PENGELUARAN
PEMBIAYAAN (PAR 24)

 Tidak berulang
 Terjadi pada periode sebelumnya
 Mempengaruhi posisi kas (menambah/mengurang
saldo kas)
 Laporan keuangan sudah terbit.

Pembetulan pada akun kas dan akun


Saldo Anggaran Lebih (SAL)
PENERIMAAN PEMBIAYAAN

Menambah Kas
Pemerintah pusat menerima
setoran kekurangan pembayaran
menambah akun kas dan
cicilan pokok pinjaman tahun
menambah akun SAL
lalu dari Pemda A
Mengurangi Kas
Pemerintah pusat
mengembalikan kelebihan mengurangi akun kas dan
setoran cicilan pokok pinjaman mengurangi akun SAL
tahun lalu dari Pemda A
PENGELUARAN PEMBIAYAAN

Menambah Kas
Kelebihan pembayaran suatu
angsuran jangka panjang menambah akun kas dan
sehingga terdapat pengeluaran menambah akun SAL
pengembalian angsuran

Mengurangi Kas
Terdapat pembayaran suatu
mengurangi akun kas dan
angsuran utang tahun lalu yang
mengurangi akun SAL
belum dicatat
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENCATATAN KEWAJIBAN (PAR 27)

 Tidak berulang
 Terjadi pada periode sebelumnya
 Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang saldo kas)
 Laporan keuangan sudah terbit.

Pembetulan pada akun kas dan


kewajiban yang bersangkutan
CONTOH

Menambah Kas
Penerimaan kas karena
menambah akun kas dan
dikembalikannya kelebihan
pembayaran angsuran suatu
menambah akun kewajiban
kewajiban

Mengurangi Kas
Pembayaran suatu angsuran
kewajiban yg seharusnya mengurangi akun kas dan
dibayarkan tahun lalu menambah akun kewajiban
KOREKSI KESALAHAN (PAR 32)

 Tidak berulang
 Terjadi pada periode-periode sebelumnya
 Tidak mempengaruhi posisi kas
 Sebelum maupun setelah laporan keuangan terbit

Pembetulan pada akun-akun neraca


terkait pada periode kesalahan
ditemukan
 Kesalahan berulang dan sistemik tidak perlu
koreksi

 Hanya dicatat pada saat terjadi pengeluaran kas


untuk mengembalikan kelebihan pendapatan
dengan mengurangi pendapatan- LRA maupun
Koreksi pendapatan-LO yang bersangkutan.

Kesalahan  Koreksi kesalahan periode-periode yang lalu


yang mempengaruhi posisi kas dilaporkan dalam
(PAR 34) Laporan Arus Kas tahun berjalan pada aktivitas
yang bersangkutan

 Koreksi kesalahan diungkapkan pada CALK


Contoh

Pada tanggal 15 April 2015, DPPKAD menerima pendapatan pajak hotel bulan
maret dari Hotel Maleo sebesar Rp.25.000.000,-

Tanggal LO dan Neraca LRA


15 April 2015 Kas di Kas Daerah Rp 25.000.000 Perubahan SAL Rp 25.000.000

Pajak Hotel - LO Rp 25.000.000 Pajak Hotel - LRA Rp 25.000.000


Contoh

Pada tanggal 25 April 2015, atas pajak hotel yang diterima dari Hotel Maleo dan
terjadi kelebihan pembayaran sebesar Rp7.000.000,00.

Tanggal LO dan Neraca LRA


25 April 2015 Pajak Hotel-LO Rp 7.000.000 Pajak Hotel-LRA Rp 7.000.000

Kas di Kas Daerah Rp 7.000.000 Perubahan SAL Rp 7.000.000


PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

 Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar,


konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik
spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan (PAR 4)

 Perubahan kebijakan akuntansi harus disajikan pada


Laporan Perubahan Ekuitas dan diungkapkan dalam
CALK (PAR 42)

 Kebijakan Akuntansi harus diterapkan secara konsisten


pada setiap periode untuk keandalan Laporan Keuangan.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

 Suatu perubahan kebijakan akuntansi harus dilakukan


hanya :
1. Apabila penerapan suatu kebijakan akuntansi yang berbeda
diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan atau Standar
Akuntansi Pemerintahan yang berlaku
2. Atau apabila diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan
menghasilkan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, atau arus kas yang lebih relevan dan lebih andal
dalam penyajian laporan keuangan entitas.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

 Contoh Perubahan Kebijakan Akuntansi :

1. Perubahan Basis Akuntansi (Ex : Cash Basis menjadi Accrual


Basis)
2. Perubahan Kriteria Kapitalisasi
3. Perubahan metode dan estimasi

Yang mengakibatkan pada perbedaan perlakuan, pengakuan,


atau pengukuran akuntansi.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

 Perubahan kebijakan akuntansi tidak mencakup hal-


hal sebagai berikut :

1. Adopsi suatu kebijakan akuntansi pada peristiwa atau kejadian


yang secara substansi berbeda dari peristiwa atau kejadian
sebelumnya.
2. Adopsi suatu kebijakan akuntansi baru untuk kejadian atau
transaksi yang sebelumnya tidak ada atau yang tidak material.
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI

 Perubahan Estimasi adalah revisi estimasi karena perubahan


kondisi yang mendasari estimasi tersebut, atau karena terdapat
informasi baru, pertambahan pengalaman dalam mengestimasi,
atau perkembangan lain (PAR 4)
 Pengaruh atau dampak perubahan estimasi akuntansi disajikan
pada Laporan Operasional pada periode perubahan dan
periode selanjutnya sesuai sifat perubahan. Sebagai contoh,
perubahan estimasi masa manfaat aset tetap berpengaruh
pada LO tahun perubahan dan tahun-tahun selanjutnya selama
masa manfaat aset tetap tersebut. (PAR 44)
 Pengaruh perubahan terhadap LO periode berjalan dan yang
akan datang diungkapkan dalam CALK. Apabila tidak
memungkinkan, harus diungkapkan alasan tidak
mengungkapkan pengaruh perubahan itu. (PAR 45)
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

 Adalah penghentian suatu misi atau tupoksi tertentu yang


berakibat pelepasan atau penghentian suatu fungsi, program,
atau kegiatan, sehingga aset, kewajiban, dan operasi dapat
dihentikan tanpa mengganggu fungsi, program, atau kegiatan
yang lain (PAR 4)
 Informasi penting dalam operasi yang tidak dilanjutkan
misalnya hakikat operasi, kegiatan, program, proyek yang
dihentikan, tanggal efektif penghentian, cara penghentian,
pendapatan dan beban tahun berjalan sampai tanggal
penghentian apabila dimungkinkan, dampak sosial atau
dampak pelayanan, pengeluaran aset atau kewajiban terkait
pada penghentian apabila ada harus diungkapkan pada
CALK (PAR 47)
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

 Agar laporan Keuangan disajikan secara komperatif, suatu


segmen yang dihentikan itu harus dilaporkan dalam
Laporan Keuangan walaupun berjumlah nol untuk tahun
berjalan. Dengan demikian, operasi yang dihentikan tampak
pada Laporan Keuangan. (PAR 48)
 Pendapatan dan beban operasi yang dihentikan pada suatu
tahun berjalan, diakuntansikan dan dilaporkan seperti biasa,
seolah-olah operasi itu berjalan sampai akhir tahun Laporan
Keuangan. Pada umumnya entitas membuat rencana
penghentian, meliputi jadwal penghentian bertahap atau sekali
gus, resolusi masalah legal, lelang, penjualan, hibah dan lain-
lain. (PAR 49)
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

Bukan Penghentian Operasi bila : (PAR 50)

 Penghentian suatu program, kegiatan, proyek, segmen secara


evolusioner/alamiah. Hal ini dapat diakibatkan oleh demand
(permintaan publik yang dilayani) yang terus merosot,
pergantian kebutuhan lain.
 Fungsi tersebut tetap ada
 Beberapa jenis subkegiatan dalam suatu fungsi pokok dihapus,
selebihnya berjalan seperti biasa. Relokasi suatu program,
proyek, kegiatan ke wilayah lain
 Menutup suatu fasilitas yang ber-utilisasi amat rendah,
menghemat biaya, menjual sarana operasi tanpa mengganggu
operasi tersebut.
QUOTE OF THE DAY!

“Tidak ada benar tanpa ada salah, begitupun


sebaliknya. Maka, jangan jadikan kesalahan
menjadi hina, sebab kau tak akan temukan
kebenaran sejati tanpa ada kesalahan yang
mengoreksinya”

Thank you
FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai