Anda di halaman 1dari 9

Ditinjau dari sifat kejadiannya, kesalahan dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu kesalahan

yang berulang dan sistemik serta kesalahan yang tidak berulang.


1. Koreksi Kesalahan yang Berulang dan Sistemik
Kesalahan ini disebabkan sifat alamiah (normal) dari jenis-jenis transaksi tertentu yang
diperkirakan akan terjadi secara berulang. Koreksi ini biasanya terjadi pada penerimaan pajak
dari Wajib Pajak (WP) berupa kelebihan atau kekurangan bayar pajak. Berdasarkan SAP, jurnal
koreksi tidak perlu dibuat untuk kesalahan seperti ini, tetapi dicatat pada saat terjadi
pengeluaran/penerimaan kas untuk mengembalikan kelebihan/kekurangan pendapatan dengan
mengurangi/menambah Pendapatan-LRA maupun Pendapatan-LO yang bersangkutan.
Jurnal standar untuk koreksi ini sebagai berikut:
a. Transaksi Wajib Pajak Lebih Bayar:
Uraian Debit Kredit
Pendapatan Pajak – LO Rp. XXX
Kas di Kas Daerah Rp. XXX

Uraian Debit Kredit


Pendapatan Pajak – LRA Rp. XXX
Perubahan SAL Rp. XXX

b. Transaksi Wajib Pajak Kurang Bayar


Uraian Debit Kredit
Kas di Kas Daerah Rp. XXX
Pendapatan Pajak Rp. XXX

Uraian Debit Kredit


Perubahan SAL Rp. XXX
Pendapatan Pajak Rp. XXX

2. Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang

Koreksi ini merupakan koreksi atas kesalahan yang diharapkan tidak akan terjadi kembali pada
masa-masa yang akan datang. Koreksi ini dapat terjadi pada periode berjalan maupun pada
periode-periode sebelumnya.
a. Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang pada Periode Berjalan
Baik mempengaruhi posisi Kas maupun tidak, koreksi atas kesalahan ini dilakukan
dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode berjalan, baik pada akun
Pendapatan-LRA atau akun Belanja, maupun akun Pendapatan-LO atau akun Beban.
Apabila tidak mempengaruhi posisi Kas, pembetulan hanya dilakukan pada akun-akun
neraca terkait pada periode kesalahan ditemukan.
b. Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang pada Periode-Periode Sebelumnya
1) Apabila laporan keuangan belum diterbitkan:
 Jika mempengaruhi posisi Kas, koreksi dilakukan dengan pembetulan pada akun
yang bersangkutan, baik pada akun Pendapatan-LRA atau akun Belanja, maupun
akun Pendapatan-LO atau akun Beban.
 Jika tidak mempengaruhi posisi kas, pembetulan dilakukan pada akun-akun neraca
terkait, pada periode kesalahan ditemukan.
2) Apabila laporan keuangan telah diterbitkan
 Koreksi kesalahan yang tidak mempengaruhi posisi Kas, pembetulan dilakukan pada
akun-akun neraca terkait, pada periode kesalahan ditemukan.

CONTOH KOREKSI KESALAHAN BELANJA

1. yang menambah saldo kas yaitu pengembalian belanja pegawai tahun lalu karena
salah penghitungan jumlah gaji, dikoreksi dengan menambah saldo kas dan
pendapatan lain-lain-LRA.
2. yang menambah saldo kas terkait belanja modal yang menghasilkan aset, yaitu
belanja modal yang di-mark-up dan setelah dilakukan pemeriksaan kelebihan belanja
tersebut harus dikembalikan, dikoreksi dengan menambah saldo kas dan menambah
akun pendapatan lain-lain-LRA.
3. yang mengurangi saldo kas yaitu terdapat transaksi belanja pegawai tahun lalu yang
belum dilaporkan, dikoreksi dengan mengurangi akun Saldo Anggaran Lebih dan
mengurangi saldo kas.
4. yang mengurangi saldo kas terkait belanja modal yang menghasilkan aset, yaitu
belanja modal tahun lalu yang belum dicatat, dikoreksi dengan mengurangi akun
Saldo Anggaran Lebih dan mengurangi saldo kas.

CONTOH KOREKSI KESALAHAN BEBAN

1. yang menambah saldo kas yaitu pengembalian beban pegawai tahun lalu karena
salah penghitungan jumlah gaji, dikoreksi dengan menambah saldo kas dan
menambah pendapatan lain-lain-LO.
2. yang mengurangi saldo kas yaitu terdapat transaksi beban pegawai tahun lalu yang
belum dilaporkan, dikoreksi dengan mengurangi akun beban lain-lain-LO dan
mengurangi saldo kas.

JURNAL KESALAHAN KOREKSI BELANJA DAN BEBAN

 Kesalahan atas kelebihan pengeluaran belanja/beban sehingga mengakibatkan


penerimaan kembali belanja/beban dan menambah posisi Kas, maka pembetulan
dilakukan pada akun Kas, Pendapatan Lain-lain-LRA, dan Pendapatan Lain-lain-LO.
Uraian Debit Kredit
Kas di Kas Daerah Rp. XXX
Pendapatan Lainnya-LO Rp. XXX

Uraian Debit Kredit


Perubahan SAL Rp. XXX
Pendapatan Lainnya-LRA Rp. XXX

 Kesalahan atas kekurangan pengeluaran belanja/beban sehingga mengakibatkan


penambahan belanja/beban dan mengurangi posisi Kas, maka pembetulan dilakukan
pada akun Kas, Ekuitas, dan SiLPA/SiKPA

Kesalahan atas kekurangan pengeluaran beban akan dijurnal:

Uraian Debit Kredit


Ekuitas Rp. XXX
Kas di Kas Daerah/Bendahara Rp. XXX
Pengeluaran

Uraian Debit Kredit


SiLPA/SiKPA Rp. XXX
Perubaahan SAL Rp. XXX

CONTOH KOREKSI KESALAHAN UNTUK PEROLEHAN ASET SELAIN KAS

1. yang menambah saldo kas terkait perolehan aset selain kas yaitu pengadaan aset tetap
yang di-mark-up dan setelah dilakukan pemeriksaan kelebihan nilai aset tersebut
harus dikembalikan, dikoreksi dengan menambah saldo kas dan mengurangi akun
terkait dalam pos aset tetap.
2. yang mengurangi saldo kas terkait perolehan aset selain kas yaitu pengadaan aset
tetap tahun lalu belum dilaporkan, dikoreksi dengan menambah akun terkait dalam
pos aset tetap dan mengurangi saldo kas.

JURNAL KOREKSI KESALAHAN UNTUK PEROLEHAN ASET SELAIN KAS

 Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain Kas dan menambah atau mengurangi
posisi Kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun Kas, SiLPA/SiKPA, dan akun
Aset bersangkutan.
1) Jika menambah Kas dan mengurangi nilai Aset Tetap. Misalnya, pemda kelebihan
membayar harga tanah yang dibeli, akan dikoreksi sebagai berikut:
Uraian Debit Kredit
Kas di Kas Daerah/Bendahara Rp. XXX
Pengeluaran
Tanah Kantor Rp. XXX

Uraian Debit Kredit


Perubahan SAL Rp. XXX
SiLPA/SiKPA Rp. XXX

2) Jika mengurangi Kas dan menambah nilai Aset Tetap. Misalnya, pemda kurang
membayar harga peralatan kantor yang dibeli.

b. Uraian Debit Kredit


Peralatan Kantor Rp. XXX
Kas di Kas Daerah/Bendahara Rp. XXX
Pengeluaran

Uraian Debit Kredit


SiLPA/SiKPA Rp. XXX
Perubahan SAL Rp. XXX

CONTOH KOREKSI KESALAHAN PENDAPATAN-LO

1. yang menambah saldo kas yaitu penyetoran bagian laba perusahaan negara yang
belum masuk ke kas negara dikoreksi dengan menambah akun kas dan menambah
akun ekuitas.
2. yang mengurangi saldo kas yaitu pengembalian pendapatan dana alokasi umum
karena kelebihan transfer oleh Pemerintah Pusat dikoreksi oleh:
1. pemerintah yang menerima transfer dengan mengurangi akun Ekuitas dan
mengurangi saldo kas.
2. pemerintah pusat dengan menambah akun saldo kas dan menambah Ekuitas.

CONTOH KOREKSI KESALAHAN PENDAPATAN-LRA

1. yang menambah saldo kas yaitu penyetoran bagian laba perusahaan negara yang
belum masuk ke kas Negara dikoreksi dengan menambah akun kas dan menambah
akun Saldo Anggaran Lebih.
2. yang mengurangi saldo kas yaitu pengembalian pendapatan dana alokasi umum
karena kelebihan transfer oleh Pemerintah Pusat, dikoreksi oleh:
1. pemerintah yang menerima transfer dengan mengurangi akun Saldo Anggaran
Lebih dan mengurangi saldo kas.
2. pemerintah pusat dengan menambah akun saldo kas dan menambah Saldo
Anggaran Lebih.
JURNAL KOREKSI KESALAHAN PENDAPATAN-LO DAN PENDAPATAN-
LRA
 Koreksi kesalahan atas kekurangan Pendapatan sehingga mengakibatkan
penambahan Pendapatan-LO/Pendapatan-LRA dan menambah posisi Kas, dilakukan
dengan pembetulan pada akun Kas, Ekuitas, dan SiLPA/SiKPA.

Uraian Debit Kredit


Kas di Kas Daerah/Bendahara Rp. XXX
Pengeluaran
Ekuitas Rp. XXX

Uraian Debit Kredit


Perubahan SAL Rp. XXX
SiLPA/SiKPA Rp. XXX

 Koreksi kesalahan atas kelebihan Pendapatan sehingga mengakibatkan


pengembalian Pendapatan-LO/Pendapatan-LRA dan mengurangi posisi Kas,
dilakukan dengan pembetulan pada akun Kas, Ekuitas, dan SiLPA/SiKPA.
Uraian Debit Kredit
Ekuitas Rp. XXX
Kas di Kas Daerah/Bendahara Rp. XXX
Pengeluaran

Uraian Debit Kredit


SiLPA/SiKPA Rp. XXX
Perubahan SAL Rp. XXX

CONTOH KOREKSI KESALAHAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN


PEMBIAYAAN
Penerimaan :

1. yang menambah saldo kas yaitu Pemerintah Pusat menerima setoran kekurangan
pembayaran cicilan pokok pinjaman tahun lalu dari Pemda A, dikoreksi oleh
Pemerintah pusat dengan menambah saldo kas dan menambah akun Saldo Anggaran
Lebih.
2. yang mengurangi saldo kas terkait penerimaan pembiayaan, yaitu pemerintah pusat
mengembalikan kelebihan setoran cicilan pokok pinjaman tahun lalu dari Pemda A
dikoreksi dengan mengurangi akun Saldo Anggaran Lebih dan mengurangi saldo
kas.

Pengeluaran :

1. yang menambah saldo kas yaitu kelebihan pembayaran suatu angsuran utang jangka
panjang sehingga terdapat pengembalian pengeluaran angsuran, dikoreksi dengan
menambah saldo kas dan menambah akun Saldo Anggaran Lebih.
2. yang mengurangi saldo kas yaitu terdapat pembayaran suatu angsuran utang tahun
lalu yang belum dicatat, dikoreksi dengan mengurangi saldo kas dan mengurangi
akun Saldo Anggaran Lebih.

JURNAL KOREKSI KESALAHAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN


PEMBIAYAAN

 Koreksi kesalahan atas penerimaan atau pengeluaran pembiayaan sehingga


mengakibatkan penambahan maupun pengurangan posisi Kas, pembetulan dilakukan
pada akun Kas, SiLPA/SiKPA, dan akun neraca yang terkait.
1) Penerimaan Pembiayaan - mengakibatkan penambahan posisi Kas. Kesalahan atas
kekurangan Penerimaan Pembiayaan sehingga mengakibatkan penambahan posisi
Kas. Contoh: Pemda menerima setoran atas kekurangan pembayaran angsuran pokok
pinjaman tahun lalu dari BUMD, akan dijurnal sebagai berikut:

Uraian Debit Kredit


Kas di Kas Daerah Rp. XXX
Pink. JK panjang kepada Rp. XXX
BUMD

Uraian Debit Kredit


Perubahan SAL Rp. XXX
SiLPA/SiKPA Rp. XXX

2) Penerimaan Pembiayaan - mengakibatkan pengurangan posisi Kas.


Kesalahan atas kelebihan Penerimaan Pembiayaan sehingga mengakibatkan
pengurangan posisi Kas Contoh: Pemda mengembalikan kelebihan setoran angsuran
pokok pinjaman tahun lalu kepada BUMD, akan dijurnal sebagai berikut:

Uraian Debit Kredit


Pinj. JK panjang Rp. XXX
Kas di Kas Daerah Rp. XXX
Uraian Debit Kredit
SiLPA/SiKPA Rp. XXX
Perubahan SAL Rp. XXX

3) Pengeluaran Pembiayaan - mengakibatkan penambahan posisi Kas.


Kesalahan atas kelebihan Pengeluaran Pembiayaan sehingga mengakibatkan
penambahan posisi Kas Contoh : Pemda menerima kelebihan pembayaran angsuran
utang jangka panjang tahun lalu kepada pemerintah pusat, akan dijurnal sebagai
berikut:

Uraian Debit Kredit


Perubahan SAL Rp. XXX
SiLPA/SiKPA Rp. XXX

Uraian Debit Kredit


Kas di Kas Daerah Rp. XXX
Utang Pemerintah Pusat Rp. XXX

4) Pengeluaran Pembiayaan - mengakibatkan pengurangan posisi Kas.


Kesalahan atas kekurangan Pengeluaran Pembiayaan sehingga mengakibatkan
pengurangan posisi Kas. Contoh : Terdapat pembayaran angsuran utang jangka
panjang tahun lalu kepada pemerintah pusat yang belum dicatat, akan dikoreksi
sebagai berikut:

Uraian Debit Kredit


Utang Pemerintah Pusat Rp. XXX
Kas di Kas Daerah Rp. XXX

Uraian Debit Kredit


SiLPA/SiKPA Rp. XXX
Perubahan SAL Rp. XXX

CONTOH KOREKSI KESALAHAN PENCATATAN KEWAJIBAN

1. yang menambah saldo kas yaitu adanya penerimaan kas karena dikembalikannya
kelebihan pembayaran angsuran suatu kewajiban dikoreksi dengan menambah saldo
kas dan menambah akun kewajiban terkait.
2. yang mengurangi saldo kas yaitu terdapat pembayaran suatu angsuran kewajiban
yang seharusnya dibayarkan tahun lalu dikoreksi dengan menambah akun kewajiban
terkait dan mengurangi saldo kas.

JURNAL KOREKSI KESALAHAN PENCATATAN KEWAJIBAN

 Koreksi kesalahan atas pencatatan kewajiban yang menambah maupun mengurangi


posisi Kas, dilakukan dengan pembetulan pada akun Kas, SiLPA/SiKPA, dan akun
Kewajiban bersangkutan.
1. Jika menambah Kas. Misalnya, pemda kelebihan membayar angsuran utang jangka
panjang.

Uraian Debit Kredit


Kas di Kas Daerah Rp. XXX
Utang Rp. XXX

Uraian Debit Kredit


Perubahan SAL Rp. XXX
SiLPA/SiKPA Rp. XXX

2. Jika mengurangi Kas. Misalnya, Pemda kurang membayar angsuran utang jangka
panjang.
Uraian Debit Kredit
Utang Rp. XXX
Kas di Kas Daerah Rp. XXX

Uraian Debit Kredit


SiLPA/SiKPA Rp. XXX
Perubahan SAL Rp. XXX

CONTOH KESALAHAN YANG TIDAK MEMENGARUHI POSISI KAS


SEBAGAIMANA PARAGRAF 32 UNTUK PEMBELIAN ASET TETAP

Contoh kesalahan yang tidak mempengaruhi posisi kas sebagaimana disebutkan pada
paragraf 32 adalah pengeluaran untuk pembelian peralatan dan mesin (kelompok aset
tetap) dilaporkan sebagai jalan, irigasi, dan jaringan. Koreksi yang dilakukan hanyalah
pada Neraca dengan mengurangi akun jalan, irigasi, dan jaringan dan menambah akun
peralatan dan mesin. Pada Laporan Realisasi Anggaran tidak perlu dilakukan koreksi.

JURNAL KESALAHAN YANG TIDAK MEMENGARUHI POSISI KAS


SEBAGAIMANA PARAGRAF 32 UNTUK PEMBELIAN ASET TETAP
Pada tanggal 15 Mei 2013 , dicatat belanja modal atas pembelian peralatan dengan
menerbitkan SP2D-LS dengan nilai Rp250.000.000
Pada tanggal 5 Oktober 2014 pada saat LK sudah terbit, diketahui bahwwa belanja modal
tersebut adalah pembangunan gedung dengan nilai yang sama.
Atas kesalahan tersebut dikoreksi dengan jurnal sebagai berikut:
Uraian Debit Kredit
Aset Tetap - Gedung Rp. 250.000.000
Aset Tetap - Peralatan Rp. 250.000.000

Anda mungkin juga menyukai