Anda di halaman 1dari 37

Workshop Akuntansi Sektor Publik

(Akuntansi Lembaga dan Pemerintahan)

Oleh :Didiek Susilo Tamtomo, SE, M.Si, Akt, CA, CAAT

5 Januari 2019

1
LAPORAN KEUANGAN
KOMERSIAL SEKTOR PUBLIK
Laporan Laba -Rugi Laporan Operasi (LO)
Laporan Realiasi Anggaran (LRA)
Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan
Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas

Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan

2
AKUN YANG DIGUNAKAN DLM AKUNTANSI KOMERSIAL
KOMERSIAL AKUN YANG DIGUNAKAN

Laporan Laba -Rugi Penghasilan


Beban/Biaya
Laporan Posisi Keuangan Aktiva
Utang
Ekuitas

3
AKUN YANG DIGUNAKAN DLM SEKTOR PUBLIK

KOMERSIAL AKUN YANG DIGUNAKAN

Laporan Operasi (LO) Pendapatan LO


Beban/Biaya

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pendapatan LRA


Belanja

Laporan Posisi Keuangan Aktiva


Utang
4
Ekuitas
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
KOMERSIAL

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Aset = Kewajiban + Ekuitas + (Pendapatan – Beban)

Aset + Beban = Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan

5
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN

Aset + Beban = Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan

Pendapatan Pendapatan LO + Pendapatan LRA +


Penerimaan Pembiayaan

Beban Beban + Belanja + Pengeluaran Pembiayaan

6
AKUN DAN SALDO NORMALNYA

Akun merupakan tempat untuk mencatat


transaksi, baik di sebelah debit maupun di
sebelah kredit. Selisih antara debit dan kredit
disebut Saldo.
JENIS JENIS AKUN

No Kelompok Akun Tersaji dalam Laporan


.
1 Aset Neraca
2 Kewajiban Neraca
3 Ekuitas Neraca
4 Pendapatan LRA Laporan Realisasi Anggaran
5 Belanja Laporan Realisasi Anggaran
6 Penerimaan Pembiayaan Laporan Realisasi Anggaran
7 Pengeluaran Pembiayaan Laporan Realisasi Anggaran
8 Pendapatan LO Laporan Operasional
9 Beban Laporan Operasional
SALDO NORMAL AKUN
SALDO NORMAL DEBIT SALDO NORMAL KREDIT
Aset Kewajiban
Ekuitas
Beban Pendapatan LO
Belanja Pendapatan LRA
Pengeluaran Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan
SALDO NORMAL-PENAMBAHAN-PENGURANGAN

Kelompok Akun Saldo Normal Penambahan Pengurangan

Aset Debit di Debit di Kredit


Kewajiban Kredit di Kredit di Debit
Ekuitas Kredit di Kredit di Debit
Pendapatan LO Kredit di Kredit di Debit
Beban Debit di Debit di Kredit
Pendapatan LRA Kredit di Kredit di Debit
Belanja Debit di Debit di Kredit

Penerimaan Pembiayaan Kredit di Kredit di Debit

Pengeluaran Pembiayaan Debit di Debit di Kredit

Perubahan SAL Menyesuaikan


PENANGGUNGJAWAB UANG DI SEKTOR PUBLIK

1. Kas Bendahara Penerimaan


2. Kas Bendaharan Pengeluaran

11
KAS BENDAHARA PENERIMAAN
• Bertanggung jawab atas semua penerimaan kas yang
terjadi di SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
• Berkewajiban untuk menyetorkan uang yang diterima
ke Kas Daerah di PPKD (Pejabat Pengelola keuangan
Daerah)
• Mekanisme kegiatnnya dimulai dari pengakuan
piutang, kepada masyarakat, penerimaan uang dari
masyarakat sampai dengan penyetoran uang ke Kas
Daerah

12
KAS BENDAHARA PENGELUARAN
• Bertanggung jawab atas semua pengeluaran kas yang terjadi
di SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) mulai dari
pembentukan Uang Persediaan (UP), penggunaan sampai
dengan pengajuan Ganti Uang (GU)
• Berkewajiban untuk melakukan pengsisian kembali kas saat
saldonya semakin menipis
• Mekanisme kegiatannya dimulai dari penerimaan uang dari
Kas Daerah, penggunaan uang sampai dengan pengisian
kembali kas di bendahara pengeluaran

13
TRANSAKSI KAS BENDAHARA PENERIMAAN

1. Transkasi Pengakuan Piutang


2. Transaksi Penerimaaan Piutang
3. Transaksi Timbal Balik (Reciprocal) berupa
Penyetoran uang ke kas Daerah)
4. Transaksi Penerimaan Uang Muka
Pendapatan

14
TRANSAKSI KAS BENDAHARA PENGELUARAN

• Transaksi Timbal Balik (Reciprocal) berupa


Penerimaan Uang Persediaan (UP) dari Kasda
• Transaksi Penggunaan/Pemakaian Uang
• Transaksi Timbal Balik (Reciprocal) berupa
Pengajuan Ganti Uang Persediaan (GU) ke
Kasda
• Transaksi Timbal Balik (Reciprocal) berupa
pembayaran langsung (LS) oleh Kasda

15
JURNAL / ANALISIS TRANSAKSI

adalah

 Proses rekonsiliasi debit dan kredit dari suatu transaksi


 Dilakukan sesuai dengan format persamaan akuntansi
 Akun dan jumlah rupiah yang didebit atau di kredit sesuai
dengan logika saldo normal, penambahan dan pengurangan
setiap akun

16
JURNAL YANG DIPERLUKAN SEKTOR PUBLIK

1. Jurnal Finansial, yaitu pencatatan berdasarkan basis


akrual pada Laporan Operasional dan Neraca

2. Jurnal Pelaksanaan Anggaran, yaitu pencatatan


berdasarkan basis kas pada Laporan Realisasi
Anggaran, sehingga selama transaksi tersebut tidak
melibatkan kas tidak perlu dilakukan pencatatan.

17
18
Transaksi 1 : Pencatatan Piutang Pendapatan
Surat Ketetapan Pajak Daerah berupa Pajak Hotel yang diterbitkan sebesar Rp
10.000.000 yang merupakan Pendapatan SKPD

JURNAL FINANSIAL JURNAL PELAKSANAAN ANGGARAN

Piutang Pajak Daerah 10.000.000 Tidak ada pencatatan karena transaski tsb
Pendapatan Pajak Hotel LO 10.000.000 tidak menyebabkan kas pemerintah
berubah

19
Transaksi 2 : Penerimaan Piutang Pendapatan
Bendahara Penerimaan SKPD menerima piutang pendapatan Pajak Hotel
sebesar Rp 10.000.000

JURNAL FINANSIAL JURNAL PELAKSANAAN ANGGARAN

Kas Bendahara Penerimaan 10.000.000 Perubahan SAL 10.000.000


Piutang Pajak Hotel LO 10.000.000 Pendapatan Pajak Hotel LRA 10.000.000

20
Transaksi 3 : Transaksi Reciprokal (Timbal Balik)
Bendahara Penerimaan SKPD menyetor pendapatan Pajak Hotel sebesar Rp
10.000.000 ke rekeniing Kas Daerah.

JURNAL FINANSIAL JURNAL PELAKSANAAN ANGGARAN

RK PPKD 10.000.000
Tidak ada pencatatan karena transaski tsb tidak
Kas Bendahara Penerimaan 10.000.000
menyebabkan kas pemerintah berubah

21
Transaksi 4 : Penerimaan Uang Muka Pendapatan
Bendahara Penerimaan SKPD menerima kas untuk pembayaran Uang Muka
Pajak Reklame untuk satu tahun ke depan sebesar Rp 5.000.000

JURNAL FINANSIAL JURNAL PELAKSANAAN ANGGARAN

Perubahan SAL 5.000.000


Kas Bendahara Penerimaan 5.000.000
Pendapatan Pajak Reklame LRA 5.000.000
Pendapatan Diterima dimuka 5.000.000

22
Transaksi 6 : Transaksi Reciprokal (Timbal Balik)
Bendahara Penerimaan SKPD menyetor Pajak Reklame Diterima Dimuka
sebesar Rp 5.000.000 ke rekeniing Kas Daerah.

JURNAL FINANSIAL JURNAL PELAKSANAAN ANGGARAN

RK PPKD 5.000.000
Tidak ada pencatatan karena transaski tsb tidak
Kas Bendahara Penerimaan 5.000.000
menyebabkan kas pemerintah berubah

23
24
Transaksi 1 : Transaksi Reciprokal (Timbal Balik)
Bendahara Pengeluaran SKPD menerima SP2D untuk uang persediaan
sebesar Rp 1.000.000 sesuai respon atas SPP UP yang diajukan kepada PA
melalui PPK SKPD dan SPM UP yan diajukan oleh PPK SKPD kepada BUD.
.

JURNAL FINANSIAL JURNAL PELAKSANAAN ANGGARAN

Kas Bendahara Pengeluaran 1.000.000


Tidak ada pencatatan karena transaski tsb tidak
R/K PPKD 1.000.000
menyebabkan kas pemerintah berubah

25
Transaksi 2 : Transaksi Pengeluaran Kas
Bendahara Pengeluaran SKPD membayar kosumsi makan dan minum rapat
dengan menggunakan uang persediaan sebesar Rp 300.000

JURNAL FINANSIAL JURNAL PELAKSANAAN ANGGARAN

Belanja Makanan dan Minumam 300.000


Beban Makanan dan Minumam 300.000
Perubahan SAL 300.000
Kas Bendahara Pengeluaran 300.000

26
Transaksi 3 : Transaksi Pengeluaran Kas
Bendahara Pengeluaran SKPD membeli alat tulis kantor (ATK) sebesar Rp
200.000 dengan menggunakan uang persediaan

JURNAL FINANSIAL JURNAL PELAKSANAAN ANGGARAN

Belanja Bahan Pakai Habis 200.000


Beban Pakai Habis 200.000
Perubahan SAL 200.000
Kas Bendahara Pengeluaran 200.000

27
Transaksi 4 : Transaksi Pengeluaran Kas
Bendahara Pengeluaran SKPD mengeluarkan uang persediaan untuk
membayar perjalanan dinas luar daerah sebesar R 400.000

JURNAL FINANSIAL JURNAL PELAKSANAAN ANGGARAN

Belanja Perjalanan Dinas 400.000


Beban Perjalanan Dinas 400.000
Perubahan SAL 400.000
Kas Bendahara Pengeluaran 400.000

28
Transaksi 5 : Transaksi Reciprokal (Pengeluaran Kas Langsung oleh PPKD)
SP2D LS diterbitkan untuk membeli peralatan berupa komputer untuk
kepentingan SKPD sebesar R 1.500.000

JURNAL FINANSIAL JURNAL PELAKSANAAN ANGGARAN

Belanja Modal Pengadaan Kom. 1.500.000


Komputer 1.500.000
Perubahan SAL 1.500.000
RK PPKD 1.500.000

29
Transaksi 6 : Transaksi Reciprokal (Timbal Balik)
SP2D LS diterbitkan untuk pembayaran gaji pokok sebesar Rp 4.000.000

JURNAL FINANSIAL JURNAL PELAKSANAAN ANGGARAN

Belanja Gaji dan Tunjangan 4.000.000


Beban Gaji dan Tunjangan 4.000.000
Perubahan SAL 4.000.000
R/K PPKD 4.000.000

30
31
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
• Merupakan laporan keuangan yang utuh dari Pemerintah Daerah
sebagai entitas pelaporan
• Merupakan gabungan dari laporan keuangan yang disusun oleh
SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang ada di lingkungan
Pemerintah Daerah
• Untuk transaksi-transaksi yang sifatnya timbal balik (reciprocal)
harus dilakukan eliminasi
• Laporan Keuangan yang disusun meliputi:
- Laporan Realisasi Anggaran
- Laporan Operasi
- Laporan Perubahan Ekuitas
- Neraca
- Laporan Arus Kas
- Catatan atas Laporan Keuangan

32
KETERKAITAN ANTAR LAPORAN KEUANGAN
• Pemda mempunyai 3 entitas, yaitu : SKPD A, SKPD B dan PPKD
• SKPD A dan SKPD B serta PPKD sebagai entitas akuntansi masing-masing
menyusun:
- Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
- Laporan Operasional (LO)
- Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
- Neraca
• PPKD sebagai konsolidator pada tingkat entitas pelaporan melakukan konsolidasi
laporan keuangan meliputi:
- Kertas Kerja Gabungan LRA sebagai dasar penyusunan LRA
Pemda dan Laporan Perubahan SAL
- Kertas Kerja Gabungan LO sebagai dasar penyusunan LO
Pemda dan LPE Pemda
- Kertas Kerja Gabungan Neraca sebagai dasar penyusunan
Neraca Pemda
- Laporan Arus Kas (LAK) Pemda 33
KETERKAITAN ANTAR LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan SKPD A

LRA SKPD LO SKPD LPE SKPD Neraca SKPD


Pendapatan LRA 67.000 Pendapatan LO 65.000 Ekuitas Awal 362.500 Aset 402.250

Belanja 86.950 Beban 56.300 Perubahan 8.700 Kewajiban (31.050)

Surplus (Defisit ) (18.950 ) Surplus (Defisit ) 8.700 Ekuitas Akhir 371.200 Ekuitas (371.200)

Laporan Keuangan SKPD B

LRA SKPD LO SKPD LPE SKPD Neraca SKPD


Pendapatan LRA 22.250 Pendapatan LO 21.250 Ekuitas Awal 274.000 Aset 353.050

Belanja 116.200 Beban 46.450 Perubahan (25.200) Kewajiban ( 104.250)

Surplus (Defisit ) (93.950 ) Surplus (Defisit ) (25.200 ) Ekuitas Akhir 248.800 Ekuitas (248.800)

34
KETERKAITAN ANTAR LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan PPKD

LRA PPKD LO PPKD LPE PPKD Neraca PPKD


Pendapatan LRA 289.000 Pendapatan LO 299.400 Ekuitas Awal 575.000 Aset 943.763

Belanja 17.550 Beban 36.300 Perubahan 263.100 Kewajiban (105.663)

Surplus (Defisit ) 271.450 Surplus (Defisit) 263.100 Ekuitas Akhir 838.100 Ekuitas (838.100)

Pen. Pembiayaan 175.000

Peng. Pembiayaan 150.000

Pembiayaan Neto 25.000

35
KETERKAITAN ANTAR LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Pemda (Kabupaten/Kota)

LRA PEMDA LO PEMDA LPE PEMDA Neraca PEMDA


Pendapatan LRA 378.250 Pendapatan LO 385.650 Ekuitas Awal 1.211.500 Aset 1.699.063

Belanja 220.700 Beban 139.050 Perubahan 246.600 Kewajiban (240.963)

Surplus (Defisit ) 157.550 Surplus (Defisit) 246.600 Ekuitas Akhir 1.458.100 Ekuitas (1.458.100)

Pen. Pembiayaan 175.000

Peng. Pembiayaan 150.000

Pembiayaan Neto 25.000

SILPA 182.550

36
KETERKAITAN ANTAR LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Kabupaten/Kota
Laporan Arus Kas
Arus Kas Aktivitas Operasi 303.550
Arus Kas Aktivitas Investasi (171.000)
Arus Kas Aktivitas Pendanaan 25.000
Arus Kas Aktivitas Transitoris 8.786
Penambahan Arus Kas 166.336
Arus Kas awal periode 350.000
Arus Kas akhir periode 516.336

37

Anda mungkin juga menyukai