Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI PEMERINTAHAN

KOREKSI KESALAHAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

XII AKUNTANSI 2

 ANNIS PURNAMA SARI


 ASMAWATI
 DEVI ANGGRENI
 RISKA AMALIA
 RISKA OKTOVANI
 TIARA

SMK NEGERI 1 MAKASSAR


BAB II

PEMBAHASAN

AKUNTANSI KOREKSI KESALAHAN


1. PENGERTIAN

Koreksi merupakan tindakan pembetulan secara akuntansu agar akun/pos yang


tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Kesalahan
merupakan penyajian akun/pos yang secara signifikan tidak sesuai dengan yang seahrusnya
yang mempengaruhi laporan keuangan periode berjalan atau periode sebelumnya.
Sehingga, Koreksi Kesalahan merupakan tindakan untuk membetulkan kesalahan penyajian
dalam suatu akun/pos.

2. PIHAK YANG TERKAIT DALAM KOREKSI KESALAHAN

A. BENDAHARA PENERIMAAN

Bendahara penerimaan SKPD wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban


administratif beserta bukti-bukti pendukungnya kepada pengguna anggaran melalui
PPK-SKPD setiap bulan. Selanjutnya, PPK-SKPD membukukan seluruh transaksi yang
dilakukan bendahara penerimaan termasuk koreksi yang ada. Contohnya
pengembalian kelebihan pendapatan.

B. BENDAHARA PENGELUARAN

Bendahara pengeluaran menyampaikan LPJ-UP, LPJ-TU, dan SPJ-Administratif


kepada pengguna anggaran melalui PPK-SKPD agar PPK-SKPD melakukan verifikasi
terlebih dahulu dan setelahnya akan membukukan seluruh transaksi yang dilakukan
bendahara pengeluaran termasuk koreksi-koreksi yang ada (seperti pengembalian
kelebihan belanja).

C. KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH

Kuasa Bendahara Umum Daerah adalah menyampaikan SP2D untuk mengembalikan


kelebihan pendapatan SKPD ke PPK-SKPD.

D. PENGURUS BARANG

Pengurus barang bertugas menyampaikan LPBS dan LPBT ke PPK-SKPD.


3. KESALAHAN TIDAK BERULANG YANG TERJADI PADA PERIODE BERJALAN

Kesalahan tidak berulang adalah kesalahan yang diharapkan tidak akan terjadi
kembali. Menurut paragraf 11, koreksi kesalahan yang tidak berulang pada periode berjalan,
baik yang mempengaruhi kas maupu:n yang tidak, dilakukan dengan pembetulan pada akun
yang bersangkutan dalam periode yang berjalan.

a. KESALAHAN YANG MEMENGARUHI KAS DALAM PERIODE BERJALAN

Contoh Soal :

Pada tanggal 20 okt 2018, dibayar gaji pegawai dengan menerbitkan SP2D-Lsndengan nilai
Rp. 69.000.000,00. Pada hari yang sama, SP2D-LS tersebut dibukukan oleh bagian keuangan
sebesar Rp. 96.000.000,00. Pada waktu dilakukan cash opname tanggal 31 Okt 2018,
ditemukan perbedaan antara saldo kas menurut bank dan saldo menurut buku. Setelah
diteliti, perbedaannya adalah pada SP2D-LS yang diterbitkan tanggal 20 okt 2018.

Berdasarkan data tersebut, buatlah jurnal untuk mengoreksi kesalahan tersebut

Jawaban :

Jurnal saat transaksi yang dibuat oleh SKPD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit


2018 Belanja pegawai Rp. 96.000.000,00
20 Okt R/K PPKD Rp. 96.000.000,00

Jurnal saat transaksi yang dibuat oleh BUD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit


2018 R/K PPKD Rp. 96.000.000,00
20 Okt Kas di Kas Daerah Rp. 96.000.000,00

Jurnal koreksi yang dibuat oleh SKPD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit


2018 R/K PPKD Rp. 27.000.000,00
20 Okt Belanja Pegawai Rp. 27.000.000,00

Jurnal koreksi yang dibuat oleh BUD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit


2018 Kas di Kas Daerah Rp. 27.000.000,00
20 Okt R/K SKPD Rp. 27.000.000,00
b. TIDAK MEMENGARUHI KAS PADA PERIODE BERJALAN

Contoh Soal :

Pada tanggal 20 okt 2018, dibayar gaji pegawai dengan menerbitkan SP2D-LS dengan nilai
RP. 69.000.000,00. Pada hari dan tanggal sama, SP2D-LS tersebut dibukukan oleh bagian
keuangan sebesar RP. 69.000.000 sebagai belanja barang. Papa saat menyusun laporan
tanggal 31 Des 2018, diketahui ada kekeliruan pembukuan belanja atas SP2D pada tanggal
20 Okt 2018. Karena kesalahan pada akun belanja, dilakukan koreksi.

Jurnal saat transaksi yang dibuat oleh SKPD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit


2018 Belanja pegawai Rp. 69.000.000,00
20 Okt R/K PPKD Rp. 69.000.000,00

Jurnal saat transaksi yang dibuat oleh BUD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit


2018 R/K PPKD Rp. 69.000.000,00
20 Okt Kas di Kas Daerah Rp. 69.000.000,00

Jurnal koreksi yang dibuat oleh SKPD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit


2018 Belanja Pegawai Rp. 69.000.000,00
20 Okt Belanja Barang Rp. 69.000.000,00

Jurnal koreksi yang dibuat oleh BUD adalah sebagai berikut :

Uraian Ref Debit Kredit


Tidak Dijurnal

4. KESALAHAN TIDAK BERULANG YANG TERJADI PADA PERIODE SEBELUMNYA

a. Koreksi Kesalahan Belanja

Koreksi kesalahan dapat dibagi dua, yaitu :

1.) Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja yang tidak berulang terjadi pada
periode sebelumnya dan memengaruhi posisi kas serta tidak memengaruhi secara material
posisi aset selain kas. Apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, koreksi
dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain.

2.) Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang terjadi
pada periode sebelumnya dan memengaruhi kas. Apabila laporan keuangan pada periode
tersebut sudah diterbitkan, dilakukan pembetulan pada akun ekuitas dana lancar.

Contoh Soal :

Pada tanggal 26 Okt 2018, dibayar gaji pegawai dengan menerbitkan SP2D-LS dengan nilai
Rp. 69.000.000,00. Pada hari dan tanggal yang sama, SP2D-LS tersebut dibukukan oleh
bagian keuangan sebesar Rp. 96.000.000,00. Pada bulan Jan 2019 saat menyusun laporan,
ditemukan perbedaan antara saldo kas menurut bank dan saldo menurut buku sebesar Rp.
27.000.000 (Rp. 96.000.000- Rp. 69.000.000). Atas kesalahan tersebut, belanja pegawai
harus dikurangi sebesar Rp. 27.000.000 dan dikoreksi sebagai berikut :

Jurnal saat transaksi milik SKPD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit


2018 Belanja pegawai Rp. 96.000.000,00
26 Okt R/K PPKD Rp. 96.000.000,00

Jurnal saat transaksi milik BUD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit


2018 R/K PPKD Rp. 96.000.000,00
26 Okt Kas di Kas Daerah Rp. 96.000.000,00

Jurnal koreksi yang dibuat oleh SKPD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit


2019 R/K PPKD Rp. 27.000.000,00
5 Jan Belanja Pegawai Rp. 27.000.000,00

Jurnal koreksi yang dibuat oleh BUD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit


2019 Kas di Kas Daerah Rp. 27.000.000,00
5 Jan R/K SKPD Rp. 27.000.000,00
b. Koreksi Kesalahan Pendapatan

Terbagi dua, yaitu :

1). Koreksi Kesalahan pendapatan yang menambah saldo kas, yaitu terdapat
transaksi penyetoran bagian laba perusahaan negara yang belum dilaporkan. Koreksi yang
perlu dilakukan adalah menambah saldo kas dan ekuitas dana lancar.

2). Koreksi kesalahan pendapatan yang memengaruhi saldo kas, yaitu kesalahan
pengembalian pendapatan dana alokasi umum karena kelebihan transfer. Koreksi yang
perlu dilakukan adalah mengurangi saldo kas dan ekuitas dana lancar.

Contoh Soal :

Pada tanggal 26 Okt 2018, diterima setoran atas pendapatan retribusi parkir dengan STS No.
123 sebesar Rp. 15.000.000,00. Pada hari dan tanggal yang sama, STS tersebut dibukukan
oleh bagian keuangan sebesar Rp. 51.000.000. Pada 5 Jan 2019 saat menyusun laporan,
ditemukan perbedaan antara saldo kas menurut bank dan saldo menurut buku sebesar
Rp. 36.000.000,00. (Rp. 51.000.000,00-Rp. 15.000.000,00)

Dengan ditemukannya kesalahan pencatatn tersebut, pembetuannya dilakukan


dengan jurnal koreksi sebagai berikut.

Jurnal saat transaksi milik SKPD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Debit Kredit


Ref
2018 R/K PPKD Rp. 51.000.000,00
26 Okt Pendapatan Retribusi Rp. 51.000.000,00

Jurnal saat transaksi milik BUD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit


2018 Kas di Kas Daerah Rp. 96.000.000,00
26 Okt R/K SKPD Rp. 96.000.000,00

Jurnal koreksi yang dibuat oleh SKPD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit


2019 Pendapatan Retribusi Rp. 36.000.000,00
5 Jan R/K PPKD Rp. 36.000.000,00

Jurnal koreksi yang dibuat oleh BUD adalah sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit


2019 R/K SKPD Rp. 36.000.000,00
5 Jan Kas di Kas Daerah Rp. 36.000.000,00

c. Penerapan PSAP no. 10 Paragraf 12

Koreksi kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya dan
memengaruhi posisi kas apabila laporan keuangan periode tersebut belum diterbitkan
dilakukan dengan pembetulan pada akun Pendapatan atau akun Belanja dari periode yang
bersangkutan.

Contoh Soal :

Pada tanggal 1 Mei 2018, dibeli bahan habis pakai sebesar Rp. 15.000.000, tetapi dicatat
sebesar Rp. 1.500.000. Pada tanggal 1 Des 2018, kesalahan tersebut kemudian dikoreksi.

Jurnal Pembelian bahan habis pakai di SKPD adalah sebagai berikut :

Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Beban Bahan Habis Pakai Rp. 1.500.000,00
1 Mei Kas Bendahara Pengeluaran Rp. 1.500.000,00

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Beban Bahan Habis Pakai Rp. 1.500.000,00
1 Mei Estimasi Perubahan SAL Rp. 1.500.000,00

Jurnal Koreksi Pembelian bahan habis pakai di SKPD adalah sebagai berikut :

Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Beban Bahan Habis Pakai Rp. 13.500.000,00
1 Mei Kas Bendahara Pengeluaran Rp. 13.500.000,00

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Beban Bahan Habis Pakai Rp. 13.500.000,00
1 Mei Estimasi Perubahan SAL Rp. 13.500.000,00
d. Penerapan PSAP NO. 10 Paragraf 12

Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja yang (sehingga mengakibatkan


penerimaan kembali belanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode
sebelumnya dan memengaruhi posisi kas serta memengaruhi secara material posisi aset
selain kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan
pembetulan pada akun Pendapatan Lain-lain, Aset , serta Ekuitas Dana yang terkait.

e. Penerapan PSAP NO. 10 Paragraf 14

Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga mengakibatkan penerimaan


kembali belanja yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan
memengaruhi posisi kas dan tidak memengaruhi secara material posisi aset selain kas,
apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan
pembetulan pada akun Pendapatan Lain-lain oleh SKPD.

f. Penerapan PSAP NO. 10 Paragraf 15

Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang terjadi
pada periode-periode sebelumnya dan memengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan
tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun Ekuitas Dana Lancar.
Kesalahan atas penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang terjadi pada periode
sebelumnya dan mengakibatkan kas bertambah dimana laporan keuangan periode tersebut
sudah diterbitkan, koreksi kesalahan pendapatan tersebut dilakukan dengan menambah kas
dan enambah akun Ekuitas Dana Lancar. Sementara itu, apabila kesalahan mengakibatkan
saldo kas berkurang, koreksi dilakukan dengan mengurangi ekuitas dan lancar dan kas.

g. Penerapan PSAP NO. 10 Paragraf 16 dan 17

Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain kas tidak berulang yang terjadi pada
periode-periode sebelumnya, baik menambah maupun mengurangi posisi kas, apabila
laporan keuangan tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun Kas
dan akun Aset bersangkutan.

Koreksi kesalahan untuk perolehan aset selain kas transaksi yang menambah saldo
kas terkait perolehan aset selain kas, yaitu pengadaan aset tetap yang di-markup dan
setelah dilakukan pemeriksaan kelebihan nilai aset tersebut harus dikembalikan, lalu
dikoreksi dengan menambah saldo kas dan mengurangi akun terkait dalam pos aset
tetap.

h. Penerapan PSAP NO. 10 Paragraf 18

Koresi kesalahan atas beban yang tidak berulang sehingga mengakibatkan


pengurangan beban, yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan memengaruhi
posisi kas dan tidak memengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan
keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun
Pendapatan Lain-lain LO. Dalam hal mengakibatkan penambahan beban, dilakukan dengan
pembeulan pada akun Ekuitas.

i. Penerapan PSAP NO. 10 Paragraf 20

Koreksi kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan
tidak memengaruhi posisi kas, baik sebelum maupun setela laporan keuangan periode
tersebut diterbitkan , dilakukan dengan pembetulan pos-pos neraca terkait pada periode
ditemukannya kesalahan.

j. Penerapan PSAP NO. 10 Paragraf 21

Koreksi kesalahan atas penerimaan Pendapatan-LRA yang tidak berulang dan terjadi
pada periode-periode sebelumnya, baik menambah maupun mengurangi posisi kas, apabila
laporan keuangan periode sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun kas
dan akun saldo anggaran lebih (SAL).

k. Penerapan PSAP NO. 10 Paragraf 22

Kesalahan berulang dan sistematik seperti yang dimaksud pada paragraf 9 tidak
memerlukan koreksi, tetapi dicatat pada saat terjadi.

Paragraf 9 menjelaskan bahwa kesalahan yang berulang dan sistematik adalah


kesalahan yang disebabkan oleh sifat alamiah dari jenis-jenis transaksi tertentu yang
diperkirakan akan terjadi berulang. Contohnya, penerimaan pajak dari wajib pajak yang
memerlukan koreksi sehingga perlu dilakukan restitusi atau tambahan pembayaran dari
wajib pajak.

l. Penerapan PSAP NO. 10 Paragraf 27

Koreksi kesalahan yang tidak berulang atas pencatatn kewajiban yang terjadi pada
periode-periode sebelumnya, baik dari menambah maupun mengurangi posisi kas, apabila
laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada
akun Kas dan akun Kewajiban.

m. Penerapan PSAP NO. 10 Paragraf 32

Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan
tidak memengaruhi posisi kas, baik sebelum maupun setelah laporan keuangan tersebut
diterbitkan, pembetulan dilakukan pada akun-akun neraca terkait pada periode kesalahan
ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai