Anda di halaman 1dari 1

Masalah kontemporer di masyarakat industrial yang kaya teknologi adalah melanjutkan penyediaan

motivasi tingkat tinggi untuk perusahaan privat sembari memastikan dampak agregatnya kepada
masyarakat tetap konsisten dengan tujuan dan aspirasi sosial. Ini adalah masalah yang sangat kompleks
karena beberapa alasan. Kriteria performance tradisional untuk perusahaan pribadi telah meng-
emphasize hasil yang barangkali bentrok dengan prioritas social. Ada beberapa pandangan berbeda
mengenai tujuan dan aspirasi social yang paling diinginkan. Dimensi kualitatif dari formulasi dan evaluasi
tujuan social semakin menambah kompleksitas yang sudah ada. Namun demikian, masalahnya sangat
signifikan sampai ada kebutuhan yang sangat untuk mengeksplor berbagai dimensi dari (masalah)nya
dan mencari cara untuk menentukan solusi.

Sifat dari masalah ini bisa dihubungkan lebih jauh dengan performance karena ia biasanya dipandang
dari sudut pandang manajemen. Perhatian, keputusan, dan tindakan manajemen perusahaan lebih
difokuskan kepada komponen dari performance perusahaan yang merupakan bagian dari measurement
system resmi perusahaan. Sampai pada tingkat di mana dampak social dari perusahaan tidak
dimasukkan ke dalam proses measurement resmi, aspek-aspek ini agaknya tidak mungkin dimasukkan
ke keputusan perencanaan perusahaan atau evaluasi performance.

Pandangan tradisional terhadap performance perusahaan diidealisasikan untuk memaksimalkan profit.


Juga diakui secara luas bahwa satu-satunya tanggung jawab social perusahaan di system pasar bebas
adalah memaksimalkan profitnya, yang dianggap memaksimalkan kontribusinya kepada masyarakat. Di
bawah gagasan inilah profit dari perusahaan yang beroperas di dalam kerangka hokum masyarakat akan
menyediakan criteria yang inklusif dan khusus untuk proses evaluasi performance sosialnya. Tapi,
fenomena depresi ekonomi dengan full-equiblirium dan pengangguran yang substansial; kesenjangan
yang sangat jauh antara kelompok social yang berbeda dalam pendapatan dan kesempatan kerja; dan
erosi yang memperihatinkan dari kualitas lingkungan yang diakibatkan aktivitas produksi berujung kepad
kritik pedas kepada system penggunaan profit sebagai criteria khusus dan inklusif bagi performance
social dari perusahaan.

Analisis komprehensif terhadap dampak social perusahaan pribadi yang, sekarang, menderita ketiadaan
data yang bisa diandalkan mengenai biaya social agregat, benefit dari bisnis, dan bagaimana keduanya
dibagi kepada berbagai kelompok social. Akan tetapi, beberapa kemajuan dalam pengumpulan dan
pelaporan data dari performance social perusahaan telah dicapai pada beberapa tahun ini, sebagai hasil
dari inisiatif internal dari perusahaan progresif dan sebagai respons terhadap pengaruh eksternal.
Dengan demikian, survey tahunan Beresford pada 1973 melaporkan bahwa 298 dari 500 perusahaan
industri Fortune mengungkap sebagian dari tipe data performance social mereka di alaporan tahunan
tahun 1973. Sebagian besar pengungkapan ini ada di kategori control lingkungan. Kategori luas lainnya
yang digunakan di survey Beresford adalah pengangguran minoritas, responsibilitas kepada pekerja,
aktivitas komunitas dan peningkatan produk. Praktik pengungkapan ini bervariasi, untuk
menjangkau,membentuk, dan memanfaatkan pendekatan financial dan kuantitatif serta signifikansi dari
item-item yang diungkap.

Anda mungkin juga menyukai