Abstrak
Bisnis telpon seluler BlackBerry pada tahun 2004 ada dimana-mana mengalami kenaikan (rise).
Namun sejak 2010, industri telpon seluler ini mengalami penurunan (fall). Studi ini bertujuan
untuk mengetahui alasan penurunan (fall) dan kenaikan (rise) pada bisnis telpon seluler. Studi
ini menggunakan studi kasus tunggal pada bisnis BlackBerry yang bergerak di bidang telpon
seluler dengan analisis business model canvas, business pattern, business environment & value
proposition canvas. Bisnis telpon seluler pernah tren pertumbuhan dan sukses karena memiliki
value proposition user dapat dengan mudah bertukar pesan dan mengirim email. Namun, bisnis
telpon seluler mengalami penurunan karena key activities kerjasama dengan aplikasi handphone
terutama di media social yang masih terbatas dan tidak flexible. Studi merekomendasikan key
activities blackberry lebih mengembangkan kerja sama dalam software maupun aplikasi agar
dapat berkembang.
Kata Kunci: BlackBerry, busines model canvas, business model, telpon seluler, value proportion
canvas
Pendahuluan
BlackBerry adalah jenama telepon seluler yang memiliki kemampuan layanan push
e-mail, telepon, sms, menjelajah internet, BlackBerry Messenger (BBM), dan berbagai
kemampuan nirkabel lainnya. Penggunaan gawai canggih ini begitu fenomenal, hingga
dijadikan sebuah kebutuhan untuk fashion. BlackBerry pertama kali dikenalkan pada tahun
1999 oleh perusahaan Kanada, BlackBerry. Kemampuannya menyampaikan informasi
menempuh jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam hingga
mengejutkan dunia. Sejak itu, produk dan layanan BlackBerry terus mengubah cara jutaan
orang di seluruh dunia tetap terhubung. Produk ini menjadi populer karena fitur push e-mail
yang dapat menerima email masuk dan dapat diteruskan langsung ke ponsel. E-mail tersebut
sudah mengalami proses kompresi dan scan sehingga aman dari virus. Ponsel ini juga bisa
menampung e-mail hingga puluhan ribu tanpa ada risiko hang asal ada sisa memori.
BlackBerry yang awalnya hanya banyak digunakan kalangan eksekutif kantoran atau
pembisnis yang banyak bekerja dengan email dan pesan singkat, lambat laun juga dipakai
siapa saja dari semua kalangan teutama remaja. BlackBerry pertama kali hadir di Indonesia
pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat bersama mitranya saat itu, Starhub.
Pasar BlackBerry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni
XL dan Telkomsel. Dalam waktu kurun sembilan tahun sejak pertama kali diluncurkan,
Blackberry mempunyai jumlah pelanggan sebanyak 75 juta di seluruh dunia.
BlackBerry pernah berjaya dalam industri smartphone. Pada masa keemasannya di
tahun 2008, perusahaan ini bernilai USD 84 miliar. Produk-produknya pun digemari banyak
orang dan menjadi merek ponsel paling populer. Kepopulerannya saat itu menggeser
dominasi merek Nokia yang sudah berjaya bertahun-tahun. Setalah tahun 2010, kejayaan
BlackBerry mulai menunjukan tanda-tanda meredup, hal ini disebabkan kurangnya inovasi
dan aplikasi. Faktor penting yang menjadi penyebab runtuhnya kejayaan era BlackBerry
adalah revolusi teknologi ponsel. Banyak pihak menilai Blackberry gagal dalam mendorong
dan mengembangkan revolusi smartphone. Seperti BlackBerry yang gagal beradaptasi
dengan tren ataupun perkembangan teknologi seperti layar sentuh dan kamera. Tidak butuh
waktu lama, beberapa tahun kemudian, dominasi ponsel BlackBerry di pasar ponsel global,
benar-benar anjlok. Puncaknya, pada tanggal 4 Januari 2022, perusahaan asal Kanada itu
menghentikan seluruh dukungan sistem operasi BlackBerry OS. Rumusan masalah
penelitian ini adalah bagaimana alasan penurunan dan kenaikan pada bisnis telpon seluler?.
Studi ini bertujuan untuk mengetahui alasan penurunan (fall) dan atau kenaikan (rise) pada
bisnis telpon seluler.
Metode Penelitian
Studi ini menggunakan studi kasus tunggal pada bisnis BlackBerry yang bergerak di
bidang telpon seluler. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni tahun 2022 di
Universitas Bina Nusantara, kampus Malang. Peneliti mengumpulkan data sekunder dengan
metode studi literatur. Peneliti melaksanakan analisis dengan pendekatan business model
yakni business model canvas, business pattern, business environment & value proposition
canvas. Tahap pertama, peneliti menganalisis mengapa dan bagaimana bisnis mengalami
kejatuhan (fall) dan kesuksesan (rise). Tahap selanjutnya, peneliti memberikan rekomendasi
alternatif solusi bisnis agar bisnis dapat terus sukses berkelanjutan (rise again/ sustainable
rise).
2. Value proposition
Blackberry adalah ponsel pertama yang memungkinkan pengguna untuk mengirim
email melalui jaringan telekomunikasi. Profesional bisnis, yang terkadang diminta untuk
menanggapi email untuk menyegel kesepakatan, dapat melakukannya dari mana saja dengan
ponsel ini. Blackberry juga merupakan ponsel pertama yang hadir dengan keypad
QWERTY, yang membuat pengetikan lebih mudah pada saat pengguna ponsel lain harus
menekan tombol setidaknya tiga kali untuk mendapatkan beberapa huruf.
3. Channels
Blackberry memiliki di keyboard QWERTY, yang membuat mengetik pesan teks
lebih mudah dan akses ke email di mana saja (Dixon, 2014). Dengan mengingat informasi
ini, mereka memastikan bahwa mereka menjadikan kedua fitur tersebut sebagai nilai jual
utama mereka dalam iklan. Mereka juga memastikan bahwa gaya desain adalah salah satu
yang paling menarik perhatian profesional bisnis. Strategi ini menciptakan desas-desus di
sekitar produk yang membuat perusahaan terus menjual banyak ponsel bahkan dengan harga
yang lebih tinggi dibandingkan gadget lain di kelas yang sama. Sehingga akan dapat menarik
pelanggan untuk membeli blackberry melaui toko fisik maupun situs web
4. Customer Relationship
Blackberry berangkat untuk menyediakan produk dan layanan yang akan memenuhi
kebutuhan para profesional bisnis pemilih. Karena rencana ini, ponsel diambil melalui
pemeriksaan kualitas yang ketat sebelum dirilis ke pasar. Perusahaan menawarkan garansi
yang lebih lama karena kepercayaan yang mereka miliki pada ponsel mereka dan setiap kali
pelanggan mengeluh, masalah mereka ditangani dengan tepat. Blackberry adalah salah satu
perusahaan pembuat gadget pertama yang memulai sekolah pelatihan untuk perwakilan
dukungan pelanggan mereka, di mana individu diajari tentang cara menanggapi pertanyaan
dan keluhan dengan benar. Ini pada gilirannya memberi perusahaan reputasi yang baik
dengan sebagian besar pelanggan mempertahankan loyalitas karena layanan hebat yang
mereka terima.
5. Revenue Streams
Sebagian besar pendapatan Blackberry berasal dari penjualan telepon, dan layanan
service handphone. Serta sebagian kecil dari pendapatan perusahaan berasal dari penjualan
perangkat lunak yang digunakan bersama dengan perangkat genggam mereka.
6. Key Resource
Operasi utama Blackberry berbasis di Kanada, negara asalnya tetapi produksi gadget
terutama terjadi di Asia, khususnya Malaysia dan China (Jeb, 2014). Untuk penjualan dan
pemasaran produknya, Blackberry telah mendirikan outlet di sebagian besar negara di dunia,
selain menjual dari situs web mereka. Serta Memiliki staf atau karyawan yang telah
memiliki kemampuan atau skill baik dalam Memberikan pelayanan, menangani masalah
dalam produk dan lain-lainnya
7. Key Activities
Agar Blackberry tetap relevan di pasar, mereka harus mulai merangkul tren modern
dalam pengembangan perangkat seluler. Misalnya, teknologi layar sentuh telah menjadi
kesuksesan utama perusahaan saingan seperti Nokia dan sudah saatnya Blackberry mulai
mempertimbangkan untuk memasukkan fitur tersebut di sebagian besar rilis barunya.
8. Key Partnership
Blackberry telah lama bermitra dengan penyedia layanan seluler di seluruh dunia
untuk membantu mempromosikan produk dan layanan mereka. Dalam upaya untuk bersaing
dengan baik di pasar, perusahaan mencari aliansi dengan beberapa perusahaan yang belum
disebutkan namanya sebagai cara untuk mempertahankan dominasi di pasar perusahaan. Itu
blackberry juga bekerjasama dengan penyuplai bahan baku dalam pembuatan handphone
yaitu adalah plastic. BlackBerry juga bekerja sama dengan pemilik aplikasi media sosial
untuk dapat meningkatkan kinerja handphone seperti Twitter dan BlackBerry pun akan terus
melakukan kerjasama dengan aplikasi-aplikasi terutama di media sosial untuk dapat
meningkatkan kinerja handphone agar dapat memenangkan persaingan
9. Cost Structure
Biaya yang dikeluarkan blackberry meliputi biaya produksi, promosi, pemasaran
perangkat genggam Blackberry, Perangkat Lunak dan layanan servise. Jadi Perusahaan
harus membeli bahan mentah, membayar staf dan menutupi biaya lain yang dikeluarkan
untuk membawa produk ke pasar, setiap hari. Pemasaran yang dilakukan blackberry pun
pada masanya dilakukan melalui media televisi radio maupun koran. Bahan baku dan gaji
staf menghabiskan paling banyak uang dari anggaran tahunan Blackberry.
1. Customer Segment
Ponsel Blackberry telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan profesional bisnis
saja. Ponsel ini tidak dimaksudkan untuk pengguna ponsel rata-rata dan model lama terkenal
karena memungkinkan orang untuk menanggapi email. Ini selain membantu mereka
mengatur pekerjaan mereka dengan mudah menggunakan penjadwal bawaan (Sweeney,
2009). Namun Blackberry gagal dalam mendorong dan mengembangkan revolusi
smartphone. Hal tersebut akan sangat berdampak bagi customer remaja yang akan selalu
berkeinginan untuk mengikuti tren dan profesional bisnis Teknologi yang semakin maju
dapat membantu pekerjaan bisnisnya. Sehingga tersisa hanyalah beberapa orang saja yang
masih memiliki cara menggunakan BlackBerry hanya untuk sebagai nostalgia dan koleksi
2. Value Proposition
Blackberry adalah ponsel pertama yang memungkinkan pengguna untuk mengirim
email melalui jaringan telekomunikasi. Profesional bisnis, yang terkadang diminta untuk
menanggapi email untuk menyegel kesepakatan, dapat melakukannya dari mana saja dengan
ponsel ini. Blackberry juga merupakan ponsel pertama yang hadir dengan keypad
QWERTY, yang membuat pengetikan lebih mudah pada saat pengguna ponsel lain harus
menekan tombol setidaknya tiga kali untuk mendapatkan beberapa huruf.
3. Channels
Blackberry yang memiliki di keyboard QWERTY, yang membuat mengetik pesan
teks lebih mudah dan akses ke email di mana saja (Dixon, 2014). Yangdimana kedia
keunggulan blackberry tersebut mulai ditinggalkan oleh masyarakat karena telah tergantikan
oleh teknologi teknologi dan fitur-fitur baru yang lebih memudahkan dan dan modern
4. Customer Relationship
Blackberry berangkat untuk menyediakan produk dan layanan yang akan memenuhi
kebutuhan para profesional bisnis pemilih. Karena rencana ini, ponsel diambil melalui
pemeriksaan kualitas yang ketat sebelum dirilis ke pasar. Perusahaan menawarkan garansi
yang lebih lama karena kepercayaan yang mereka miliki pada ponsel mereka dan setiap kali
pelanggan mengeluh, masalah mereka ditangani dengan tepat. Blackberry adalah salah satu
perusahaan pembuat gadget pertama yang memulai sekolah pelatihan untuk perwakilan
dukungan pelanggan mereka, di mana individu diajari tentang cara menanggapi pertanyaan
dan keluhan dengan benar. Ini pada gilirannya memberi perusahaan reputasi yang baik
dengan sebagian besar pelanggan mempertahankan loyalitas karena layanan hebat yang
mereka terima.
5. Revenue Streams
Sebagian besar pendapatan Blackberry berasal dari penjualan telepon, dan layanan
service handphone. Tetapi penjualan dari perangkat lunak seperti aplikasi blackberry
premium dan penjualan dari biaya servis menurun drastis karena tidak banyaknya
masyarakat yang menggunakan blackberry pada saat ini yang dimana hal tersebut
menurunkan tingkat kebutuhan masyarakat dalam renovasi handphone BlackBerry
6. Key Resource
Operasi utama Blackberry berbasis di Kanada, negara asalnya tetapi produksi gadget
terutama terjadi di Asia, khususnya Malaysia dan China (Jeb, 2014). Untuk penjualan dan
pemasaran produknya, Blackberry telah mendirikan outlet di sebagian besar negara di dunia,
selain menjual dari situs web mereka. Tapi banyak outlet produk BlackBerry yang mulai
runtuh dan kehilangan keuntungannya karena produk BlackBerry yang mulai kurang
diminati oleh masyarakat
7. Key Activities
Agar Blackberry tetap relevan di pasar, mereka harus mulai merangkul tren modern
dalam pengembangan perangkat seluler. Misalnya, teknologi layar sentuh telah menjadi
kesuksesan utama perusahaan saingan seperti Nokia dan sudah saatnya Blackberry mulai
mempertimbangkan untuk memasukkan fitur tersebut di sebagian besar rilis barunya.
8. Key Partnership
Blackberry yang telah lama bermitra dengan penyedia layanan seluler di seluruh
dunia untuk membantu mempromosikan produk dan layanan mereka. Dalam upaya untuk
bersaing dengan baik di pasar, perusahaan mencari aliansi dengan beberapa perusahaan yang
belum disebutkan namanya sebagai cara untuk mempertahankan dominasi di pasar
perusahaan. Itu blackberry juga bekerjasama dengan penyuplai bahan baku dalam
pembuatan handphone yaitu adalah plastic. BlackBerry juga bekerja sama dengan pemilik
aplikasi media sosial untuk dapat meningkatkan kinerja handphone seperti Twitter dan
BlackBerry pun akan terus melakukan kerjasama dengan aplikasi-aplikasi terutama di media
sosial untuk dapat meningkatkan kinerja handphone agar dapat memenangkan persaingan
9. Cost Structure
Biaya yang dikeluarkan blackberry meliputi biaya produksi, promosi, pemasaran
perangkat genggam Blackberry, Perangkat Lunak dan layanan servise. Jadi Perusahaan
harus membeli bahan mentah, membayar staf dan menutupi biaya lain yang dikeluarkan
untuk membawa produk ke pasar, setiap hari. Pemasaran yang dilakukan blackberry pun
pada masanya dilakukan melalui media televisi radio maupun koran. Bahan baku dan gaji
staf menghabiskan paling banyak uang dari anggaran tahunan Blackberry.
B. Pattern
Unbundling Model Bisnis
Dari lima Pola bisnis pattern yang ada bisnis BlackBerry memiliki pota bisnis yaitu
Unbundling business model, hal ini karena BlackBerry terkenal dengan smartphone yang
berdesain keyboard QWERTY, tetapi seiring perkembangan zaman disaat Apple dan
Android mulai memperkenalkan smartphone layar sentuh, BlackBerry malah menolak untuk
mengaplikasikan teknologi atau fitur baru tersebut ke produk smartphone mereka yang
dimana blackberry tetap berpegang teguh dengan keyboard QWERTY. Hal ini dapat
menunjukkan bahwa BlackBerry memiliki konsep yang berbeda dengan merek smartphone
lainnya yang di mana BlackBerry masih menganggap bahwa keyboard QWERTY masih
lebih baik dan efektif dari pada layar touchscreen yang dianggapnya tidak praktis dan masih
memiliki banyak masalah dalam penggunaannya. Hal itu malah menyebabkan BlackBerry
menjadi tertinggal daripada produk smartphone lainnya yang telah menerapkan teknologi
terbaru sehingga pelanggan secara bertahap menjauh dari mereka.
2. Industry Forces
a. Competitor
Saingan dari BlackBerry Pada masa itu Sangatlah kuat yaitu seperti nokia dan sony
yang memiliki bisnis yang memiliki kengulannya masing-mansing. Merek-merek tersebut
merupakan saingan atau kompetitor utama bagi BlackBerry dalam pasar teknologi terutama
dalam pengembangan dan pembuatan Smartphone
b. New Entrants
Blackberry mendapatkan persaingan baru di pasar teknologi terutama pada smartphone
oleh brand atau merek baru yang memiliki kekuatan yang jauh lebih besar yaitu adalah apel
dan Samsung yang di mana kedua pesaing baru tersebut dapat menjadi salah satu penyebab
keruntuhan atau kemunduran BlackBerry.
merek tersebut menjadi populer karena menawarkan hal baru di era teknologi yakni Emails
on the go dan layanan BlackBerry Messenger (BBM). Sejak membuat ponsel Blackberry
inilah RIM mulai meroket hingga mencapai puncak popularitasnya pada 2010. Era
puncaknya, BB menguasai pasar ponsel global dengan menjual 50 juta smartphone per
tahun, Bahkan perusahaan besar seperti Apple dan Nokia pun tak bisa menjadi pesaing ketat
bagi BlackBerry. Padahal awalnya ponsel tersebut ditujukan untuk penggunaan internal
kantoran.
dilengkapi dengan fitur yang menjadi kelebihan BlackBerry yaitu dalam menjalankan bisnis
sehingga produk tersebut akan dapat digemari oleh para perusahaan ataupun para pembisnis
dan dengan layar yang lebar dari mobilitas lebih mudah maka tetap disukai oleh banyak
orang terutama remaja Dalam penggunaannya untuk media sosial maupun bermain game.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Rise and Fall of Business blackberry Adalah
BlackBerry yang pada awalnya mendominasi dan menguasai pasar elektronik terutama
karena memiliki kelebihan dalam Mobilitas atau efektifitas dan fiturfiturnya dalam
penggunaan handphone. Terutama bagi bisnis tetapi masih cocok untuk dikenakan oleh para
remaja untuk kegiatan sehari-hari. Tapi lambat laun BlackBerry menjadi lengah dan menjadi
meremehkan keberadaan merek lain seperti Android dan iPad yang menyebabkan
BlackBerry menjadi tidak mengganti produk mereka menjadi layer sentuh seperti yang
dilakukan Android dan ipad hal tersebut menyebabkan blackberry menjadi kalah bersaing
dengan merek merek lain sehingga menjatuhkan nama mereka di kalangan masyarakat.
Sehingga menyebabkan para customer segment dari BlackBerry menjadi berpindah kepada
produk produk lainnya yang memiliki inovasi teknologi yang lebih maju
References
Afia, N. et al. (2022) ‘Memahami Apa Makna Model Bisnis’, OSF Preprints. doi:
10.31219/osf.io/2c7bm.
Business Insider. (2022) The Rise and Fall of BlackBerry | Rise And Fall, Youtube. Available
at: https://www.youtube.com/watch?v=j5JLWITs0yg.
CNN Indonesia. (2019) Blackberry dari Masa ke Masa, CNN Indonesia.
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190531161921-185-400071/blackberry-dari-
masa-ke-masa.
Dewi, R. K. (2021) Sejarah BlackBerry dan Deretan Ponselnya yang Melegenda,
Kompas.com. https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/05/173000365/sejarah-
blackberry-dan-deretan-ponselnya-yang-melegenda?page=all.
Firdausi, N. et al. (2022) ‘Apa yang Dimaksud dengan Inovasi Model Bisnis?’, OSF
Preprints. doi: 10.31219/osf.io/xnyb7.
Franedya, R. (2019) Kisah di Balik Tumbangnya BlackBerry Messenger, CNBC Indonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190419164832-37-67737/kisah-di-balik-
tumbangnya-blackberry-messenger.
Napitupulu, D. et al. (2020) Menulis Artikel Ilmiah untuk Publikasi. Medan: Yayasan Kita
Menulis.
Nathaniela, T. C. et al. (2022) ‘Inovasi Model Bisnis Berkelanjutan: Teknologi, Gaya Hidup