JUDIKA
MAKALAH
diselesaikan untuk memenuhi
penilaian yang terdapat pada blok Community Dentistry 3
KELOMPOK 10
1. Viorina Arman (160110160010)
2. Asima Trisnawati Nababan (160110160022)
3. Fitri Nurzanah (160110160034)
4. Endah Ayu Lestari (160110160046)
5. Fitria Judaputri (160110160058)
6. Sarah Shafira (160110160070)
7. Kartikaning Harnung (160110160082)
8. W. Rifqa Nurfaidah (160110160095)
9. Maria Efrinta Ginting (160110160108)
10.Inesh Zuria Artika (160110160120)
11.Anugerah Fikri Wicaksono (160110160132)
12.Fania Syakira Susilo (160110160144)
13.Rizaldi Alfathan Hidayatullah (160110160156)
14.Minar Cinta Dame Sitorus (160110160168)
Dosen Pembimbing: drg. Felisha Febriane Balafif, M.Kes
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah,
rahmat dan karunia yang diberikan-Nya, sehinga makalah yang berjudul “Kasus 1:
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu penilaian yang terdapat di blok
Community Dentistry 3.
tidak langsung dalam makalah ini, kami ingin mengungkapkan rasa terima kasih
1. Yth. drg. Felisha Febriane Balafif, M.Kes selaku dosen pembimbing tutorial
2. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun
Tugas ini telah kami kerjakan sebaik mungkin yang kami mampu. Kami
memohon maaf sebesar-besarnya jika ternyata masih ada terdapat kekurangan, dan
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
2.2.1 Keuntungan MID ........................................................................... 10
2.3.4 Keuntungan.................................................................................... 17
iii
2.8 Oral Health Related Quality Of Life ....................................................... 38
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Rencana perawatan pada MID (Gujjar dan Sumra, 2013) ........ 13
v
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Tabel frekuensi sistem skoring. (Wilson dan Opie, 2009) ....... 29
vi
BAB I
PENDAHULUAN
giginya belum baik. Terbukti dengan prevalensi karies tinggi pada anak dan dewasa.
Minimal Invansive Dentistry. Selain upaya kuratif, drg. Judika juga melaksanakan
berencana mengetahui kualitas hidup penduduk dari segi kesehatan gigi melalui
di wilayah Puskesmas A, indeks DMF dan def nya tremasuk pada kategori baik dan
penilaian Oral Impacts on Daily Performance (OIDP) dan Oral Health Impact
mencegah terjadinya karies pada anak dan dewasa dan mengetahui serta dapat
meningkatkan kualitas hidup anak dan dewasa dapat terus terjaga dengan baik.
1.2 Identitas
1
1.3 Seven Jumps
1.3.1 Terminologi
Terminologi yang kami dapatkan pada kasus ini adalah sebagai berikut.
1.3.3 Hipotesis
kualitas hidup penduduk dari segi kesehatan gigi melalui pemberian kuisioner.
2
1.3.4 Mekanisme
MID OIDP
ART OHIP
OHRQOL
Tidak ada informasi penunjang yang kami butuhkan pada kasus ini.
Tidak ada poin I don’t know yang kami temukan pada kasus ini.
3
3. Apa itu upaya preventif?
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
atau Five Level of Prevention. Leavell dan Clark (1965) dalam bukunya Preventive
yang terdiri dari promosi kesehatan dan perlindungan spesifik, dilanjutkan dengan
periode patogenesis yang terdiri dari diagnosa dini dan penanganan cepat dan tepat,
(Leavell,1965).
atau metode yang digunakan adalah primary prevention atau pencegahan primer.
Pencegahan primer melibatkan sasaran dari mulai individu, keluarga, dan kelompok
5
6
2.1.1 Promotif
dari asal mula digunakannya istilah promotif itu sendiri. Promotif atau promosi
and Clark, 1965). Promotion of health yang artinya adalah promosi kesehatan,
ningkatan", hal tersebut tidak terlepas dari asal mula digunakannya istilah
promotif itu sendiri. Promotif atau promosi kesehatan merupakan terjemahan dari
bahasa Inggris promotion of health. (Leavell and Clark, 1965). Promotion of health
contohnya dengan melaui asupan gizi seimbang, olah raga teratur, dan lain
sebagainya agar seseorang tetap sehat, tidak terserang penyakit. Selain melalui
adalah suatu kegiatan untuk membantu indivudu, kelompok atau masyarakat dalam
2.1.2 Preventif
penyakit lebih baik daripada mengobati suatu penyakit. Hal ini dikarenakan usaha
pencegahan suatu penyakit akan memunculkan hasil yang lebih baik dan biaya yang
lebih murah. Menurut H.R. Leavell dan E.G. Clark (1965) usaha preventif atau
prevention), yaitu :
protection)
mengadakan pengobatan yang tepat dan segera (early diagnosis and prompt
treatment)
limitation)
7. Rehabilitasi (rehabilitation)
diberikan kepada orang-orang atau kelompok yang beresiko terkena suatu penyakit
5. Dental profilaksis seperti rutin kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali
6. Memberikan perawatan pada gigi yang rawan terkena karies (belum terkena
maksimal stgruktur gigi yang sehat. Ini berfokus pada pencegahan, remineralisasi
sedini mungkin penyakit pada tingkat mikro, diikuti oleh perawatan minimal
Manfaat MID terletak pada kesehatan mulut yang lebih baik melalui
penyembuhan penyakit dan tidak sepenuhnya pada pengurangan gejala. Hal ini juga
untuk pendekatan yang lebih konservatif untuk perawatan karies dan juga
MID meliputi prosedur klinis seperti penilaian risiko karies, deteksi dini
penyakit diikuti oleh restorasi karies pada fisur dengan retensi maksimum.
11
1. Early diagnosis
Tes aktifitas karies merupakan hal penting untuk deteksi dini karies. Banyak
metode yang dapat digunakan untuk diagnosis dini karies termasuk pemeriksaan
klinis, radiograf, tes elektrik, laser fluorescence, dan lain-lain. (Murdoch-Kinch dan
McLean, 2003)
bergantian kehilangan dan mendapatkan ion kalsium dan fosfat sesuai dengan
kondisi pH intra oral. Fluoride dapat membantu pengikatan ion-ion tersebut pada
gigi dan dapat membentuk fluoroapatite yang lebih resisten terhadap pH hingga 4.5.
rongga mulut harus dijaga dari bakteri keriogenik dengan cara seperti mengurangi
karbohidrat, kontral palk yang baik, memastikan aliran saliva normal, dan edukasi
pengendalian plak akan sulit sehingga metode bedah perlu digunakan untuk
tabal lama dan juga karies residu yang tertinggal maupun karies sekunder. Namun
memperbaiki tambalan lebih menghemat struktur gigi yang tersisa dan tambalan
yang sudah baik akan mencegah karies sekunder. (Murdoch-Kinch dan McLean,
1. Preventive Restoration
i. Air abrasion
ii. Laser
v. Aplikasi Ozon
menggunakan instrumen tangan saja, diikuti oleh pemulihan gigi dengan bahan
restorasi adhesif, umumnya glass ionomer”. Ini telah didukung oleh Organisasi
Kesehatan Dunia dan Asosiasi Internasional untuk Penelitian Gigi sebagai cara
untuk memulihkan dan mencegah karies dengan tujuan menjaga struktur gigi,
ART dapat digunakan untuk memulihkan dan mencegah karies pada pasien
muda, pasien tidak kooperatif, atau pasien dengan kebutuhan perawatan kesehatan
khusus atau ketika preparasi kavitas tradisional dan / atau penempatan restorasi gigi
pada bahan yang digunakan, pelatihan operator, dan tingkat karies. Glass ionomer
cement adalah bahan pilihan untuk ART karena ikatannya dengan enamel dan
2.3.1 Prinsip
tangan dan restorasi kavitas dengan bahan restoratif yang menempel pada gigi.
(Hiremath,2007)
minimal yang melindungi jaringan gigi yang sehat dan mengurangi trauma
pada gigi.
berikut.
dan gingiva, dan memiliki co-efisien ekspansi termal mirip dengan struktur
gigi.
Untuk alasan ini, ART menyediakan pengobatan preventif dan kuratif dalam
satu prosedur. Secara umum, ART dapat diterapkan ketika ada kavitasyang
melibatkan dentin dan kavitas yang dapat diakses oleh instrumen tangan. (Hiremath,
2011)
16
2.3.2 Indikasi
ART dapat digunakan untuk memulihkan dan mencegah karies pada pasien
anak-anak yang sedang diperkenalkan dengan perawatan gigi dan mulut, pasien
yang mengalami ketakutan atau kecemasan ekstrem tentang perawatan gigi, kavitas
yang dapat diakses oleh instrumen tangan,p asien cacat mental dan / atau fisik,
lansia dan penghuni panti jompo yang terikat di rumah, dan hanya dapat dilakukan
2.3.3 Kontraindikasi
3. Gigi terasa sakit untuk waktu yang lama dan mungkin ada peradangan pulpa
kronis.
4. Ada kavitas karies yang jelas, tetapi pembukaan tidak dapat diakses oleh
instrumen tangan.
tetapi kavitas tidak dapat dimasukkan dari proksimal atau arah oklusal.
(Hiremath, 2007).
17
2.3.4 Keuntungan
9. Biaya rendah.
10.
Salah satu manfaat terbesar ART adalah memungkinkan untuk menjangkau
2.3.5 Batasan
Tingkat kelangsungan hidup jangka panjang untuk restorasi dan sealant glass
ionomer belum tersedia; sejauh ini,studi terpanjang yang dilaporkan adalah durasi
tiga tahun.
18
relatif tidak standar, bervariasi di antara operator dan situasi geografis / iklim yang
berbeda.
Kesalahpahaman bahwa ART dapat dilakukan dengan mudah, ini tidak terjadi
Kurangnya kecanggihan teknik, yang jelas membuat ART sulit diterima oleh
dokter gigi.
Postur kerja dan posisi operator harus memberikan pandangan terbaik dari
bagian dalam mulut pasien. Selain itu, baik pasien dan operator harus merasa
nyaman.
Operator duduk di atas bangku dengan punggung lurus, paha sejajar dengan
lantai, dan kedua kaki rata di lantai. Kepala dan leher harus tetap, tinggi dari bangku
harus memungkinkan operator dapat melihat gigi pasien dengan jelas. Jarak antara
tergantung pada mulut pasien yang akan dirawat. Posisi jam 12 dan jam 10
posisi yang nyaman dan stabil untuk jangka waktu yang lama. Pasien harus
ditempatkan pada permukaan yang rata, misalnya tempat tidur bambu atau kayu,
tempat tidur gigi portabel yang sesuai, atau meja. Pasien diposisikan sedemikian
rupa sehingga saliva mengumpul di bagian belakang rongga mulut. (Garg et al.,
2015)
2.3.8 Alat
1. Kaca mulut
2. Explorer
3. Sepasang tweezer
4. Dental hatchet
6. Applier/carver
8. Spatula plastik
2.3.9 Bahan
3. Clean water
6. Dentine conditioner
7. Petroleum jelly
8. Wedge
9. Plastic strip
2.3.10 Tahapan
5. Hilangkan enamel tipis yang tidak didukung dentin dengan hatchet. Pastikan
Untuk meningkatkan ikatan kimia glass ionomer dengan sruktur gigi, dinding
kavitas harus sangat bersih. Pada tahap ini, digunakan chemical solvent karena
pembersihan dengan cotton pellet basah saja tidak cukup. Terdapat dua cara yaitu
24
dengan menggunakan kondisioner dentin atau pembersih gigi atau airan disuplai
hingga 15 detik.
4. Keringkan kavitas cotton pellet. Ulangi prosedur 3 hingga 5 kali jika kavitas
excavator ukuran sedang untuk mendorong GIC ke bagian yang lebih dalam
dari kavitas.
6. Tempatkan jari telunjuk pada bahan restoratif, tekan ,dan lepaskan jari ke
7. Buang kelebihan glass ionomer dengan excavator ukuran sedang atau besar.
tersebar luas di sekitar slab. Ketika bubuk bagian pertama tersebut telah tercampur,
dalam 20-30 detik, tergantung pada merk dari glass ionomer yang digunakan.
kecacatan.
kerugian pada individu yang diakibatkan oleh abnormalitas struktur atau disabilitas
orang yang mengalami disease seperti karies namun tidak dilakukan perawatan,
27
Dalam kasus karies, disability limitation yang dapat dilakukan, antara lain:
restorasi yang kompleks, pulpotomi, perawatan saluran akar, dan ekstraksi. Untuk
kasus penyakit periodontal, yaitu: kuretase dalam, root planing, splinting, bedah
oleh beberapa orang bahkan oleh para ahli. Kondisi kesehatan gigi dan mulut
Menurut WHO, Kesehatan rongga mulut adalah keadaan yang bebas dari rasa
sakit pada mulut dan wajah, kanker mulut dan tenggorokan, infeksi di dalam mulut,
penyakit periodontal dan gusi, karies, kehilangan gigi dan segala sesuatu penyakit
senyum, berinteraksi sosial. Hubungan antara kualitas hidup dan kesehatan gigi dan
mulut dijadikan sebagai bahan evaluasi dari pandangan pribadi dan medis. Sepeti
sehari-hari terhadap fungsi fisik, psikis, sosial. Dalam bidang kesehatan masyarakat,
OIDP salah satu alat untuk melakukan pengukuran kualitas hidup tersebut.
OIDP adalah suatu sosio-dental indikator untuk mengukur kualitas hidup seseorang
OIDP yang terdiri atas 8 item untuk anak usia 11- 12 tahun yang bertujuan
(Opie, 2009)
29
Menurut Wilson dan Opie (2009) , langkah yang harus dilakukan dalam
aktivitas di ukur dari nilai keparahan dan frekuensi. Hasil nilai untuk satu dampak
Nilai Keparahan:
Nilai Frekuensi:
0 = tidak pernah
Untuk setiap kegiatan, ada nilai untuk Frekuensi (Tabel II.1) dan Severity
(Tabel II.2).
Nilai Prestasi adalah sama dengan nilai frekuensi dikalikan dengan nilai
keparahan.
Nilai frekuensi dinyatakan pada skala 0-5 dan nilai keparahan pada skala 0-3,
Nilai OIDP keseluruhan untuk setiap orang dihitung sebagai jumlah dari nilai
prestasi dibagi dengan total nilai maksimum dikali 100. Semakin tinggi nilai
menggunakan indeks yang telah diberi bobot, untuk mengukur dampak sosial dari
kualitas hidup dalam kaitannya dengan kesehatan mulut telah dirancang. Salah satu
instrumen yang sering digunakan untuk mengukur kualitas hidup terkait rongga
mulut adalah Oral Health Impact Profile (OHIP). (Santos CM, 2013)
OHIP dikembangkan oleh Slade GD dan Spencer AJ pada tahun 1994, terdiri
Locker’s model of oral health, yang di adaptasi dari World Health Organization’s
tujuh dimensi tersebut merupakan dampak akibat kelainan gigi dan mulut yang
1. Keterbatasan fungsi.
3. Ketidaknyamanan psikis,
4. Ketidakmampuan fisik,
5. Ketidakmampuan psikis,
6. Ketidakmampuan sosial
7. Handikap.
34
0 = tidak pernah,
1 = sangat jarang ,
2 = kadang – kadang,
3 = sering, dan
4 = sangat sering.
Dimana semakin tinggi dari nilai skor menggambarkan bahwa semakin buruk
OHIP terbagi menjadi tiga jenis indikator yang dikenal dengan OHIP-49,
2.7.1 Tujuan
Tujuan dari Oral Helath Impact Profile (OHIP), adalah untuk memberikan
Tujuan lain dari OHIP adalah untuk menilai tujuh dimensi dampak kondisi
mulut pada kualitas hidup seseorang termasuk keterbatasan fungsional, nyeri fisik,
2.7.2 OHIP-49
OHIP-49 merupakan alat ukur kualitas hidup yang terdiri dari tujuh dimensi
dan tiap dimensi terdiri dari 4-9 butir pertanyaan sehingga keseluruhan pertanyan
0 = tidak pernah,
1 = sangat jarang ,
2 = kadang – kadang,
3 = sering, dan
4 = sangat sering.
2.7.3 OHIP-14
(Slade, 1997)
sebagai indikator kualitas hidup (QoL) secara internasional, dimana OHIP terdapat
Spanyol dan Somalia) serta telah terbukti dan valid. (Santos et al., 2013)
pada dampak yang berhubungan dengan fungsi dan psikologi yang meliputi
permasalahan pada gigi, mulutm dan gigi tiruan. Untuk pengukuran indeks dari
didefinisikan oleh WHO sebagai persepsi individual terhadap keadaan dalam hidup
yang berada dalam konteks budaya dan norma yang berhubungan dengan target
yang bertujuan untuk menentukan status kesehatan mulut mana yang paling
“ Bagaimana anda menilai kesehatan kesehatan gigi, gusi dan mulut anda?”
Jawaban dari pertanyaan ini diberikan dalam 5 point ordinal scale dari tingkat
sangat baik hingga tidak memuaskan. Jawaban dari pertanyaan ini bersifat subjektif
mana dari kesehatan mulutnya yang paling mempengaruhi kualitas hidupnya, hal
39
ini dikarenakan setiap individu bisa saja memberikan jawaban score yang sama
namun persepsi dan pertimbangan akan jawaban tersebut tentu saja dapat berbeda.
Jawaban dari evaluasi ini diharapkan spesifik, dengan pertanyaan bersifat multiple
3. Sociodental Scale
“ Adakah makanan yang sulit untuk Anda kunyah?” Jawaban pertanyaan ini berupa
iya/tidak
bercakap-cakap. Contoh “ Seberapa sakit yang dirasakan dari gusi dan gigi Anda?”
Jawaban terdiri dari 4 kategori dari tidak sama sekali hingga sangat.
“ Seberapa sering Anda membatasi jenis makanan Anda karena masalah pada gigi
40
maupun gigi palsu Anda?” jawaban terdiri dari 6 kategori dari “selalu” hingga
“ tidak pernah”
gigi maupun gigi palsu Anda memberikan efek negatif atau tidak ada efek sama
sekali dalam kenyamanan Anda?” Jawaban terdiri dari 3 kategori “ efek positif”
Yang mengemukakan kuisioner ini adalah Locker & Miller pada tahun 1994.
Kuesioner ini terdiri dari 42 pertanyaan dari domain seperti mengunyah, berbicara,
Yang mengemukakan kuisioner ini adalah Cornell et al., 1997. Kuesioner ini
terdiri dari 56 pertanyaan dari domain seperti kesehatan mulut, nutrisi, kesehatan
jelas?";
1) Empat kategori mulai dari "sama sekali tidak penting" hingga "sangat
penting"
Yang mengemukakan kuisioner ini adalah Kressin et al. 1996. Kuesioner ini
terdiri dari 3 pertanyaan dari kegiatan sehari-hari, kegiatan sosial dan percakapan.
Contoh pertanyaan: "Apakah masalah dengan gigi atau gusi Anda memengaruhi
aktivitas sehari-hari Anda seperti pekerjaan atau hobi?" Enam kategori jawaban
Kuisioner ini dikemukakan oleh Leao & Sheiham 1996. Kuesioner ini terdiri
Kuisioner ini dikemukakan oleh Aleksandra Jokovic & David Locker, 2002
Ada tiga jenis, tergantung pada usia anak-anak yang akan diterapkan, yaitu
6-7 tahun, 8-10 tahun dan 11-14 tahun. Ini digunakan untuk menilai dampak
gangguan mulut pada kualitas hidup anak-anak dan diisi langsung oleh anak-anak.
hidup mereka dari sudut pandang orang tua. Kuisioner ini diisi oleh orang tua dan
memiliki 31 pertanyaan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
(OIDP) dan Oral Health Impact Profile (OHIP), dan Oral Health Related Quality
Of Life (OHRQOL).
43
DAFTAR PUSTAKA
44
45