Bab 4
RENCANA KEGIATAN
Alamat : Gedung Ratu Plaza Lt. 14, Jl. Jend. Sudirman Kav. 9
Tujuan utama pembangunan Bandara Khusus PT. TBP yaitu untuk dapat melayani fasilitas
pendaratan dan lepas landas pesawat udara sampai tingkat pesawat narrow body (pesawat
berpenumpang 50 penumpang) sekelas jenis pesawat Foker 50, ATR 72, Foker 27. Pembangunan
bandara tersebut merupakan langkah antisipasi kegiatan medivac (medical evacuation) atau evakuasi
IV - 1
LAPORAN AKHIR AMDAL BANDARA KHUSUS PT. TRIMEGAH BANGUN PERSADA
medis bila terjadi kecelakaan kerja di lokasi tambang, maupun untuk mobilisasi karyawan dengan
kepentingan dinas yang mendesak.
Rencana pembangunan Bandara Khusus PT. TBP terletak di Pulau Obi bagian barat yang
termasuk dalam wilayah Kabupaten Halmahera Selatan atau lebih tepatnya berada pada koordinat 01°
35' 23.24648" LS dan 127° 24' 22.78685" BT. Lokasinya berada di Desa Kawasi Lama dan merupakan
bekas airstrip milik Jepang dengan batas-batas :
Ketinggian bandara terhadap permukaan air laut rata-rata (MSL) adalah 5 meter. Arah landasan pacu
adalah 02 – 20, direncanakan dengan 1 (satu) taxiway / landasan hubung dan apron.
Lokasi tersebut di tumbuhi oleh ilalang, pohon sagu dan pohon kelapa serta berada ± 175 dari tepi
pantai, dimana pasangnya air laut tidak pernah mencapai lokasi rencana Bandar Udara Khusus ini.
lokasi berada dipinggir jalan tembus dari Desa Kawasi menuju Desa Soligi, jalan tersebut dibangun
oleh perusahaan tambang untuk mobilisasi peralatan mereka dan membantu penduduk lokal agar
lebih mudah dan cepat dalam perjalanan
lokasi ini berada pada jangkauan ± 6 km dari Kantor PT. Trimegah Bangun Persada dengan waktu
tempuh ± 20 menit melalui areal produksi tambang, berada pada jalan tembus yang menghubungkan
Desa Kawasi dengan Desa Soligi dengan jalan berupa perkerasan dengan lebar ± 3 m sepanjang 2
km. adapun lokasi ini berjarak ± 3 km dari dermaga jetty terdekat.
IV - 2
LAPORAN AKHIR AMDAL BANDARA KHUSUS PT. TRIMEGAH BANGUN PERSADA
IV - 3
LAPORAN AKHIR AMDAL BANDARA KHUSUS PT. TRIMEGAH BANGUN PERSADA
2. Overrun/Stopway
Overrun (R/W 02 dan R/W 20) yang ada di Bandara Khusus PT. TBP berukuran 60 m x 30
m dengan luas 1.800 m2. Konstruksi permukaan adalah asphalt penetrasi.
3. Shoulder (Bahu Landasan)
Shoulder kedua sisi runway masing-masing mempunyai dimensi 1420 m x 25 m dengan
luas 35.500 m2. Konstruksi permukaan adalah rumput dengan tanah yang dipadatkan.
4. Taxiway
Taxiway merupakan fasilitas penghubung antara landas pacu dengan apron yang
digunakan untuk melayani pesawat yang akan menuju dan meninggalkan apron.
Direncanakan Bandara Khusus PT. TBP memiliki taxiway berukuran 40 m x 15 m dengan
luas 600 m2. Konstruksi permukaan adalah asphalt concrete.
5. Apron
Direncanakan Bandara Khusus PT. TBP memiliki apron dengan ukuran 122 m x 62 m
dengan luas 7.564 m2. Konstruksi permukaan adalah asphalt concrete.
6. Pematusan Terbuka
Pematusan terbuka direncanakan mempunyai ukuran dimensi 1.905 m x 1 m dengan luas
1.905 m2 . Konstruksi permukaan adalah pasangan batu kali.
IV - 4
LAPORAN AKHIR AMDAL BANDARA KHUSUS PT. TRIMEGAH BANGUN PERSADA
Fasilitas Sisi Darat Bandara Khusus PT. TBP antara lain terdiri dari bangunan terminal,
bangunan PKP-PK, bangunan sumber air, bangunan powerhouse, bangunan meteorologi,
bangunan penyimpanan BBM, bangunan mess, pos jaga, bangunan NDB, jalan dan parkir
kendaraan serta bangunan penunjang lainnya.
Fasilitas navigasi penerbangan yang akan dipasang di Bandara Khusus PT. TBP adalah : Non
- Directional Beacon (NDB).
Spesifikasinya dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sifat/Fungsi Pelayanan : Homing
Jumlah : 1 unit
Frekuensi : 370 KHz
Fasilitas Alat Bantu Pendaratan Visual yang direncanakan adalah berupa rambu-rambu marka
(marking) dan kerucut angin (Wind Sock).
Kondisi landas pacu bandara hingga tahap rencana nantinya dapat didarati sekelas pesawat
berpenumpang 50 penumpang dengan jenis pesawat sekelas ATR 42.
IV - 5
LAPORAN AKHIR AMDAL BANDARA KHUSUS PT. TRIMEGAH BANGUN PERSADA
Insert Gambar 4.3. peta rencana pengembangan Bandara Khusus PT. TBP
IV - 6
LAPORAN AKHIR AMDAL BANDARA KHUSUS PT. TRIMEGAH BANGUN PERSADA
Pembuatan direksi keet, base camp, pengadaan air bersih, pengadaan instalasi listrik,
sarana komunikasi dan pembuatan jalan proyek.
4. Pekerjaan Sipil Sisi Udara
Pekerjaan tanah yang meliputi: striping dan timbunan pada seluruh areal bandara guna
menaikkan elevasi bandara sehingga aman terhadap pasang surut air laut dengan volume
material timbunan sebanyak 292.500 m3.
Pembuatan pagar pengaman bandara dengan pagar BRC dikombinasikan dengan kawat
berduri, guna mengamankan areal bandar udara, guna pengamanan pembangunan bandar
udara saat konstruksi berlangsung.
Pembangunan konstruksi fasilitas sisi udara antara lain, runway (900 m x 23 m), taxiway
(63,5 m x 10,5 m) dan apron (75 m x 42 m).
Pada kedua ujung runwaystrip direncanakan dibuat Runway End Safety Area (RESA)
dengan dimensi lahan pada masing-masing area 90 m x 60 m dengan konstruksi tanah
dipadatkan dan ditanami rumput.
Pembuatan Runwaystrip seluas 1020 m x 80 m berikut pekerjaan sodding yang meliputi:
fertilisasi tanah dan penanaman rumput.
Pengecatan marka di runway, taxiway dan apron sebagai alat bantu pendaratan visual.
Pembangunan jalan GSE (Ground Service Equipment) road dan GSE park dengan lebar 6
m. Dan pembangunan jalan inspeksi sisi udara yang mengelilingi fasilitas sisi udara.
Pembuatan saluran drainase terbuka pada area sisi udara dengan pasangan batu kali,
meliputi pembuatan saluran drainase outlet ke laut sebanyak 4 (empat) saluran.
Relokasi jalan eksisting keluar areal bandara berikut pembangunan jalan akses baru.
5. Pekerjaan Sipil Sisi Darat
Pekerjaan striping, galian dan timbunan pada areal sisi darat, terutama pada daerah yang
eksistingnya adalah rawa, sehingga perlu pematangan lahan dan stabilisasi tanah sebelum
masuk konstruksi.
Pekerjaan halaman parkir kendaraan pada areal terminal penumpang yang baru termasuk
marka, rambu dan lansekap seluas 900 m2.
Pekerjaan halaman parkir untuk kendaraan roda dua seluas 10 m2.
Pembangunan jalan lingkungan pada areal publik, teknis dan penunjang bandara.
Pekerjaan drainase, meliputi : pembuatan saluran drainase terbuka pada jalan lingkungan
sisi darat.
IV - 8
LAPORAN AKHIR AMDAL BANDARA KHUSUS PT. TRIMEGAH BANGUN PERSADA
IV - 9
LAPORAN AKHIR AMDAL BANDARA KHUSUS PT. TRIMEGAH BANGUN PERSADA
Pembersihan lahan
2. Pekerjaan Sipil Sisi Udara,
Pembangunan fasilitas sisi udara antara lain, perpanjangan runway (400 m x 30 m) sehingga
total runway menjadi 1300 m x 30 m, pelebaran runway eksisting dari 23 m menjadi 30 m
sepanjang 900 m (2 x 3,5 m x 900 m) dan perluasan apron dari 75 m x 42 m menjadi 122 m
x 62 m.
Pekerjaan tanah yang meliputi: Striping dan timbunan pada areal runwaystrip selebar 50 m,
sepanjang 460 m.
Pada ujung runwaystrip perpanjangan direncanakan dibuat Runway End Safety Area dengan
dimensi lahan pada masing-masing area 90 m x 60 m.
Pembuatan marka untuk runway, taxiway dan apron sebagai alat bantu pendaratan visual.
Pekerjaan sodding yang meliputi: fertilisasi tanah dan penanaman rumput pada areal
runwaystrip.
Pembuatan saluran drainase terbuka pada area sisi udara dengan pasangan batu kali.
3. Pekerjaan Fasilitas Keselamatan Penerbangan
Pengadaan Kendaraan PK-PPK Kategori 4 yang terdiri dari : Kendaraan Foam Tender Type
II, RIVCA Tipe II, kendaraan ambulance, Skin Nozzel, Breathing Aparatus, Baju Tahan Api,
Baju Tahan Panas, Resucitator, Megaphone, Radio Komunikasi, Bak Air dan Mock Up.
Penyediaan Personil PKP-PK sebanyak 16 orang dengan komposisi : 2 orang kualifikasi
supervisor, 6 orang kualifikasi senior, 5 orang kualifikasi yunior dan 3 orang kualifikasi basic.
Kegiatan pasca konstruksi yang diperkirakan penting ditangani oleh PT. TBP adalah
penanganan tenaga kerja. Berhubung tenaga kerja yang akan direkrut cukup besar dalam
pembangunan konstruksi Bandara Khusus PT. TBP, maka pada tahap pasca konstruksi,
tenaga kerja harus dialihkan pada sektor yang terkait atau diberikan kompensasi yang
memadai berdasarkan aturan ketenagakerjaan.
IV - 10
LAPORAN AKHIR AMDAL BANDARA KHUSUS PT. TRIMEGAH BANGUN PERSADA
Kegiatan utama pada tahap operasi yaitu Pengoperasian Runway, Taxiway dan Apron,
pelayanan penumpang dan jasa penerbangan, pengelolaan prasarana dan utilitas bandara,
dan pengelolaan limbah padat dan cair.
Untuk menentukan jumlah luasan dampak yang akan terjadi, maka pengoperasian fasilitas
sisi udara perlu diperhatikan, antara lain :
- Landas pacu (runway) yang akan dioperasikan dengan panjang landasan pacu 1.300 m
dan lebar 30 m
- Apron yang akan dioperasikan seluas 122 m x 62 m yang bisa menampung 2 (dua)
pesawat sejenis ATR-42
- Overrun dipersiapkan sebanyak 2 (dua) buah yang terletak pada masing-masing ujung
landas pacu yang membutuhkan luas lahan dengan panjang 60 m dan lebar 30 m
- Runway strip merupakan luas baku untuk runway yang direncanakan dengan dimensi
1.420 m x 80 m
Pelayanan penumpang dan jasa penerbangan diharapkan aan memberikan rasa nyaman
dan aman kepada semua pengguna bandara agar tercipta kondisi pelayanan yang optimal.
Prakiraan jumlah penumpang yang merupakan karyawan dari PT. TBP pada tahun 2013
adalah 4.020 orang dan menjadi 7.034 orang pada tahun 2032. Prakiraan ini akan
meningkat seiring dengan peningkatan kegiatan produksi Nikel di masa mendatang.
Jaringan Drainase
Jaringan drainase dimaksudkan untuk mengalirkan air permukaan ( run off) baik dari air
hujan maupun mata air. Aliran harus dialirkan sehingga tidak membuat genangan pada
tapak Bandara Khusus PT. TBP, terutama di badan runway, taxiway, dan apron.
IV - 11
LAPORAN AKHIR AMDAL BANDARA KHUSUS PT. TRIMEGAH BANGUN PERSADA
Direncanakan jaringan drainase di Bandara Khusus PT. TBP dialirkan langsung ke laut
dengan membuat saluran outlet terbuka sebanyak 4 (empat) buah guna menghindari
terjadinya genangan.
Air limbah yang dihasilkan di Bandara Khusus PT. TBP, adalah limbah dari toilet, kamar
mandi, dan restoran. Air limbah tersebut akan diproses didalam ground tank dengan jenis
biofil tank.
Air bersih merupakan kebutuhan yang mutlak harus ada untuk suatu Bandara Khusus PT.
TBP. Setiap bangunan yang ada di Bandara Khusus PT. TBP akan memerlukan air bersih
(air minum), hanya saja standar kebutuhan untuk setiap bangunan berbeda. Bangunan
terminal biasanya memerlukan air lebih banyak dibandingkan bangunan lain. Jaringan air
bersih ini berupa instalasi penampungan air bersih dari tanah yang ditampung pada menara
air.
Jaringan Telepon
Pada Bandar Udara Khusus fasilitas telepon seluler dengan menggunakan Fasilitas BTS
sudah ada dan tersedia di Kawasan Areal Lokasi Bandara. Namun, untuk sambungan
langsung telkom berupa fixed line belum tresedia sampai saat ini. Direncanakan pada
Bandara Khusus ini harus tersambung minimal 1 (satu) Satuan Sambungan Telepon (SST)
guna kelancaran informasi.
Jaringan Listrik
Dalam menentukan kebutuhan daya listrik serta instalasi listriknya untuk Bandar Udara
Khusus disesuaikan dengan fasilitas bangunan yang ada sehingga dalam menghitung
kebutuhan daya listrik dan perencanan instalasi serta fasilitas-fasilitas dan peralatan yang
dioperasikan dapat beroperasi dengan baik yang disesuaikan dengan pengembangan pada
sisi darat maupun sisi udaranya selama jam operasi yang ditetapkan di bandara tersebut.
Dalam mengantisipasi perkembangan ke depan haruslah dipersiapkan pengembangan
fasilitas yang ada termasuk diantaranya fasilitas listriknya, baik kapasitas, kualitas serta
keandalannya sehingga kegiatan disisi darat dan sisi udara dapat saling mendukung dalam
IV - 12
LAPORAN AKHIR AMDAL BANDARA KHUSUS PT. TRIMEGAH BANGUN PERSADA
melayani arus lalu lintas penumpang dan barang yang mempergunakan jasa angkutan
udara.
Selain dari fasilitas listrik sebagai pendukung di Bandar Udara Khusus juga harus
memenuhi syarat-syarat umum antara lain :
Memiliki keandalan dan keterpaduan yang tinggi dan baik dalam memberikan
pelayanan secara kontinu.
Selain syarat syarat diatas fasilitas tenaga listrik dalam pelaksanaannya harus
memenuhi ketentuan dan standart sebagai berikut :
Dalam penyediaan tenaga listrik sebagai sumber daya utama dari Genset yang disediakan
oleh pengelola bandara, karena di kawasan Pulau Obi belum tersedia fasilitas listrik dari
PLN.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik dalam perencanaan pembagian beban beban
listrik terbagi dalam 2 bagian yaitu :
1) Beban Prioritas
Dimana beban ini mendapatkan aliran listrik secara terus menerus dari Genset ( Stand
by power ) dalam menunjang kegiatan menjadi 2 bagian :
IV - 13
LAPORAN AKHIR AMDAL BANDARA KHUSUS PT. TRIMEGAH BANGUN PERSADA
2) Beban Non Prioritas yaitu beban listrik tidak terganggu apabila aliran listrik yang
bersumber dari Genset mengalami gangguan atau pemadaman.
Penanganan pembuangan sampah dan limbah Bandara Khusus PT. TBP harus ditangani
dengan baik agar kebersihan Bandara Khusus PT. TBP dapat dijaga. Volume sampah yang
harus ditangani per hari dapat diperkirakan dari bangunan yang ada di bandara. Sampah
atau limbah yang dihasilkan di Bandara Khusus PT. TBP akan dikumpulkan dan diangkut
untuk dibuang ketempat-tempat yang sudah ditentukan sebelumnya atau akan diolah
dengan menggunakan instalasi pengolahan limbah. Sampah tersebut dapat dibuang
langsung ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) atau tempat pembuangan akhir (TPA)
guna diproses melalui sistem landfill (penimbunan) atau incinerator (pembakaran).
IV - 14