Sesi interview dalam sebuah proses melamar pekerjaan kerap menjadi tahap yang
menakutkan bagi para pencari kerja. Terutama bagi mereka yang masih
berstatus fresh graduate. Gugup, tangan berkeringat, dan otak mendadak mampet
kerap dirasakan oleh mereka yang akan melakukan sesi interview.
Namun sebenarnya, pihak HRD punya daftar pertanyaan mendasar yang selalu
ditanyakan saat melakukan interview. Hal ini berlaku di semua bidang pekerjaan.
Pertanyaan yang sering ditanyakan tak jauh dari itu-itu saja.
Dengan demikian, Anda bisa menyiapkan jawaban dengan baik sehingga memberi
kesan positif bagi perusahaan. Untuk membantu Anda mempersiapkan diri, berikut ini
10 pertanyaan yang sering ditanyakan saat interview dan contoh jawabannya.
Bisa juga diubah sedikit menjadi “Jelaskan diri Anda dalam tiga kata”. Inti dari
pertanyaan ini adalah apakah Anda akan cocok dengan perusahaan ini atau tidak.
“Saya seorang desainer grafis dengan lima tahun pengalaman di industri fashion.
Sebagai seorang team leader, saya mengkoordinasikan pekerjaan untuk sebuah grup
kecil desainer grafis dan copywriter, sekitar 3-5 orang. Saya rajin memperbarui diri
dengan tren dan teknologi terbaru. Itulah kenapa pimpinan memilih saya untuk
memelopori program rebranding secara global.
Saat saya menikmati pekerjaan ini, saya menyimpan mimpi untuk bekerja di
perusahaan Anda. Saya menyukai pekerjaan yang Anda lakukan, terutama untuk
proyek XYZ dan proyek ABC. Saya sangat senang jika diberi kesempatan menjadi
bagian dari proyek-proyek seperti itu.”
Ini ditanyakan karena mereka ingin memastikan bahwa Anda memang sosok yang
tepat bagi perusahaan.
Saya juga pernah mengkoordinasi berbagai proyek besar dengan staf lain. Sepanjang
tahun kedua dalam mengajar, kami telah mempertahankan sebuah acara penggalangan
dana. Acara ini memberi cukup dana setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan di
laboratorium sekolah.”
“Dalam tugas dan peran saya sebagai seorang teknisi sistem IT, saya bekerja dalam
sebuah tim yang tugasnya saling melengkapi. Saya memberikan dukungan dan bantun
bagi para teknisi sistem dan programer.
Selain itu, saya juga menyesuaikan perangkat lunak agar sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, hingga mampu mengurangi biaya. Saya bekerja setiap hari dengan
menggunakan Microsoft Active Directory.”
4. Kenapa Anda Meninggalkan Pekerjaan Lama Anda?
Untuk pertanyaan ini bisa memunculkan jawaban mudah, bisa juga menjadi sangat
sulit dijawab. Kalau kebetulan perusahaan Anda bangkrut atau gulung tikar, maka
Anda bisa mudah menjawabnya.
Lain lagi jika ternyata Anda dipecat atau mengalami konflik di tempat kerja
sebelumnya. Pasti akan sulit mencari jawab yang tepat.
Contoh jawaban yang baik jika pekerjaan Anda sekarang adalah perawat:
“Saya telah bekerja di sebuah Rumah Sakit Umum selama hampir tiga tahun. Saya
menyukai tim perawat dan dokter yang menjadi rekan kerja setiap hari. Di saat yang
sama, saya selalu ingin bekerja sebagai seorang perawat terdaftar di Miracle
Memorial Hospital.
Saya sangat menyukai cara mereka dalam merawat yang inovatif. Saya ingin
memperluas pengetahuan dan kemampuan sebagai seorang perawat dan saya dapat
melakukannya di Miracle Memorial.”
Pertanyaan yang sering ditanyakan berikutnya oleh HRD adalah yang terkait dengan
kelebihan Anda. Karena itu, carilah kelebihan diri Anda yang memang terkait dengan
pekerjaan sebelum memulai sesi wawancara.
Berikan jawaban di area antara rendah hati dan sombong. Berikan jawaban dengan
keyakinan dan kepercayaan diri yang mampu meyakinkan pihak perusahaan.
Saya lakukan pendekatan kreatif dan merombak ulang panduan gaya. Hasilnya
mampu meningkatkan readership dari sebelumnya kurang dari 100 pekerja sehari
menjadi lebih dari 500 hanya dalam tempo satu bulan.”
Tapi jangan khawatir, Anda tetap bisa mengatasi pertanyaan sulit ini. Menurut Austin
Belcak, Anda cukup mendeskripsikan kekurangan yang berpengaruh terhadap diri
Anda. Lalu ceritakan bagaimana Anda menemukan kelemahan tersebut dan bisa
mengatasinya dengan baik.
a) Pilihlah sebuah kelemahan yang bukan sebuah kemampuan yang dibutuhkan dalam
pekerjaan ini.
Tapi saya kesulitan jika harus bekerja dalam sebuah tim. Saya sulit untuk
menyerahkan kendali jika saya bukanlah pimpinan dari tim tersebut.
“Saat melakukan review pekerjaan, saya katakan kepada penyelia bahwa saya
mengalami masalah dengan kerja tim. Saya bertanya apakah ada cara bagi saya untuk
memperbaiki ini. Tak hanya itu, saya pun mengikuti sejumlah pelatihan internal dan
team building.
Anda juga sangat paham soal melatih dan membangun kemampuan dari karyawan
Anda. Itulah kenapa saya sangat ingin menjadi bagian dari perusahaan ini.”
Anda harus hati-hati menjawab pertanyaan ini. Pastikan Anda memiliki visi brilian
yang terkait langsung dengan pekerjaan ini dalam beberapa tahun ke depan.
“Menjadi seorang Chef adalah passion saya. Tapi dalam lima tahun saya senang
ketika bisa menambahkan sejumlah aspek dari restoran ke dalam kemampuan saya.
Karena itulah saya melamar untuk sebuah posisi yang serbabisa.
Saya senang bisa menghabiskan waktu beberapa tahun ke depan dengan belajar
mengoperasikan restoran. Saya akan mendapat pengalaman berharga dan latihan dari
sebuah restoran berkelas seperti perusahaan ini.”
Anda cukup fokus kepada kemampuan yang Anda tahu sangat bernilai dalam
pekerjaan tersebut.
Saya merasa sebagai seorang manajer, sudah menjadi tugas saya untuk memberikan
dukungan terhadap yang dibutuhkan tim.
Sebagai contoh, saya mendapat masalah soal deadline yang kerap terlewati dari tim
saya. Saya tidak bisa menggunakan satu gaya manajerial dalam situasi seperti ini.
Jadi, saya memulai dengan melakukan survei secara acak untuk mengidentifikasi
masalah.
Saya melanjutkannya dengan sebuah sesi diskusi di mana kami merancang tujuan
bersama-sama. Kemudian saya mundur dan membiarkan tim bekerja sama dan saling
memotivasi. Namun saya tetap memberi peluang bagi mereka yang masih
membutuhkan bantuan secara langsung.“
Jawaban yang baik: “Ya, saya punya pertanyaan untuk Anda.” Adapun jawaban yang
jelek: “Tidak, saya rasa sudah cukup. Terima kasih.”
Jadi, pastikan saat Anda diberi kesempatan untuk bertanya, berikan pertanyaan
kepada mereka. Jangan biarkan kesempatan ini lewat begitu saja.
Usahakan Anda berada dalam kondisi tenang dan rileks. Anggap saja Anda akan bertemu teman
lama. Sehingga proses interview akan terasa lebih ringan dan menyenangkan.
10 Pertanyaan Interview yang Bagus untuk
Merekrut Manajer Proyek
oleh Agus Dwi
Termasuk juga dalam merekrut manajer proyek. Sosok yang pas untuk
dijadikan pengendali utama di lapangan dari proyek yang Anda miliki haruslah
dilakukan secara teliti dan mendetail.
Dengan pandangan positif terhadap karier sebagai manajer proyek, maka dia
kemungkinan besar akan menjalani pekerjaannya dengan sepenuh hati dan
selalu berorientasi kepada hasil.
mengembangkan diri
menyelesaikan persoalan
mengikuti perkembangan bisnis walaupun proyek tersebut tidak ia
sukai
Jawaban paling buruk dari pertanyaan ini adalah ketika calon karyawan
mengisi waktu dengan “Facebook”. Anda boleh tidak mencoretnya.
Pertanyaan interview ini juga untuk mengetahui apakah calon pekerja cocok
dengan budaya kerja perusahaan Ada.
Terlebih jika dia berpikir bahwa pekerjaan sebagai manajer proyek tak lebih
dari sebuah pekerjaan sebagai staf administrasi.
Jika jawaban dari pertanyaan ini adalah “tidak pernah berbagi tugas – semua
dikerjakan sendiri” Anda perlu mempertimbangkan kembali menerima mereka
dalam tim kerja Anda.
6. Bagaimana kerjasama Anda dengan pihak luar
perusahaan? Bagaimana Anda bekerjasama
dengan pimpinan?
Pertanyaan interview berikutnya adalah soal hubungan kerja dengan
pimpinan. Karena pimpinan memegang peranan penting dalam pengambilan
keputusan, terutama masalah dana dan regulasi.
Anda tidak dapat menerima calon pekerja yang sulit bekerjasama atau selalu
menentang pimpinan yang lebih senior. Terutama pimpinan yang memegang
peranan kunci mendanai kelangsungan proyek Anda.
Pendek kata, apakah benar-benar pencari kerja yang serius dan loyal, atau
sekadar kutu loncat.
Loyalitas adalah satu hal yang harus Anda dapatkan dari para calon manajer
proyek ini.
Kalaupun mereka tidak terlalu memahami aturan tersebut, gali lebih dalam
soal pendekatan yang mereka lakukan terkait dengan pekerjaan atau proyek
ini.
Anda bisa membuka sebuah diskusi dengan mereka soal etika ini. Sehingga
Anda pun bisa punya gambaran untuk menentukan apakah mereka akan
cocok dengan budaya perusahaan Anda atau tidak.
Jawaban yang buruk dari mereka adalah tidak menghargai kontrak yang
disepakati. Dan hanya mengejar nilai kontrak yang besar, tapi kemudian
banyak mengeluh dan melalaikan tugas.
Tapi, setiap orang punya kesempatan untuk menawarkan sejumlah ide yang
berguna untuk mengembangkan perusahaan.
Kalaupun kandidat yang diwawancarai belum pernah menduduki jabatan
strategis, coba gali dengan meminta mereka memberikan solusi dari sebuah
contoh masalah.
Baca juga:
Penutup
Untuk mendapatkan seorang manajer proyek yang tepat, memang dibutuhkan
serentetan pertanyaan interview yang pas dan tepat. Dengan demikian, Anda
akan mendapatkan jawaban yang bisa memberikan gambaran soal kandidat
tersebut.
Selalu gali lebih dalam, dari contoh pertanyaan yang ada di atas. Karena bisa
saja mereka agak malu untuk mengungkapnya, sehingga menutup
kemampuan sebenarnya dan Anda pun kehilangan kesempatan mendapat
manajer proyek terbaik.
17 Soft Skill Penting untuk Menjadi
Manajer Sukses
oleh Fitria Fajar
Seorang manajer yang sukses tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang
terkait dengan bidang kerjanya.
Nah, untuk membantu Anda menjadi manajer sukses, berikut ini 17 soft skill
penting yang perlu Anda miliki dan kembangkan.
1. Kemampuan berkomunikasi
Bagi seorang manajer, kemampuan berkomunikasi dengan baik menjadi
sangat penting. Kemampuan ini dapat membentuk sekaligus memelihara
hubungan antarindividu.
Manajer yang menguasai kemampuan berkomunikasi akan lebih mudah
dalam bertukar ide dan pendapat.
2. Sopan santun
Orang yang memiliki sopan santun biasanya sangat disukai oleh orang lain.
Manajer yang menjaga sikap sopan santun dapat berwibawa dan
memperkuat hubungan positif dengan karyawan.
Ia juga bisa menjadi teladan dan contoh untuk diikuti oleh seluruh orang di
perusahaan.
3. Kemampuan mendengarkan
Bukan hanya memberi perintah dan mengatur orang lain, seorang manajer
harus menjadi komunikator yang baik.
Pemimpin yang sukses memahami bahwa mereka tidak hanya perlu bersuara
lantang. Hal yang tak kalah penting adalah kemampuan untuk mendengarkan
pemikiran dan gagasan orang lain.
Jika Anda ingin menjadi komunikator yang baik, Anda perlu terbuka dengan
pendapat orang lain.
Berikan perhatian secara penuh kepada lawan bicara sebelum memberi
tanggapan.
Anda tidak perlu selalu memberi pujian pada orang lain, namun jika karyawan
Anda melakukan tugasnya dengan baik berikan pengakuan atas prestasinya
tersebut.
Tepukan kecil di punggung bisa menjadi salah satu ekspresi sederhana atas
dukungan bagi karyawan.
Pertama, Anda perlu mengenali karyawan Anda serta prestasi yang mereka
capai.
Hubungan yang baik antara manajer dengan karyawan sangat penting untuk
menciptakan lingkungan kerja yang kohesif dan produktif.
Selalu sebutkan nama orang yang Anda ajak bicara. Hal ini akan
menunjukkan ketertarikan pada kehidupan karyawan Anda.
Anda perlu menyadari batasan antara kehidupan pribadi dan kehidupan kerja.
Ini akan membantu Anda untuk menyeimbangkan keduanya.
Ketika Anda bekerja dengan teman, Anda perlu menetapkan batasan yang
jelas. Anda juga harus bersikap adil kepada semua bawahan Anda terlepas
dari hubungan yang Anda miliki.
Berkomunikasi nonverbal menjadi salah satu soft skill penting yang perlu
dimiliki untuk menjadi manajer sukses.
Anda bisa menunjukkan rasa hormat serta ketulusan dengan menjaga kontak
mata saat berbicara dengan orang lain.
Postur tubuh yang baik juga akan memproyeksikan kepercayaan diri yang
harus dimiliki manajer.
Anda juga harus memastikan bahwa ekspresi wajah Anda sesuai dengan
pesan yang Anda sampaikan.
Tentu tidak ada orang yang mengharapkan berita buruk. Begitu juga Anda
pasti tidak ingin menjadi pembawa berita tersebut.
Meski begitu, sebagai seorang pemimpin, Anda harus menyadari bahwa hal
tersebut adalah bagian dari pekerjaan.
Salah satu langkah dalam menjaga kualitas yang baik adalah dengan
memberikan kritik bila kinerja karyawan tampil kurang optimal.
Ada beberapa tips dalam memberi kritik pada karyawan. Pertama, Anda
harus memberikan kritik secara pribadi. Hindari menunjuk jari kepada orang
yang Anda kritik.
Kedua, ungkapkan secara spesifik hal yang ingin Anda ubah. Terakhir,
mintalah masukan dari orang tersebut sehingga ia merasa menjadi bagian
dari perubahan yang akan terjadi.
Seorang negosiator yang baik akan tetap adil dengan lawan bicara dan
mempertimbangkan keinginan orang lain. Di saat yang sama, negosiator juga
menyampaikan yang diinginkan.
Pastikan bahwa Anda memahami situasi dari lawan bicara dan jelaskan
alasan Anda untuk mengatakan tidak.
Pada akhir percakapan, sampaikan nada positif dan tawarkan cara lain untuk
membantu.
Seorang manajer yang sukses tentu dituntut untuk mampu mengelola seluruh
karyawannya, tidak peduli bagaimanapun karakter mereka.
Satu hal yang pasti, jangan menunggu. Tanganilah masalah yang muncul
sesegera mungkin.
Terapkan pula rencana untuk memperbaiki perilaku dan lakukan tidak lanjut
setiap hari untuk memastikan perubahan bersifat permanen.
Seorang pemimpin tidak dapat lepas dari keluhan, baik dari rekan kerja atau
karyawannya.
Manajer yang sukses mampu menangani keluhan dengan bijaksana dan adil.
Anda bisa menerapkan beberapa cara dalam menghadapi keluhan, seperti
berikan contoh dengan tidak mengeluh.
Langkah awal yang Anda perlukan adalah dengan membuat tujuan yang jelas
dan spesifik. Selanjutnya awasi tantangan dan diskusikan hambatan yang
dihadapi karyawan.
Anda juga dapat menawarkan sumber daya yang tersedia untuk membantu
karyawan.
Soft skill ini juga menjadi tanggung jawab terpenting dari manajer di tempat
kerja.
Karyawan sangat mungkin mengalami stres di tempat kerja. Mereka juga
mungkin berkecil hati mengenai suatu hal.
Langkah di atas juga akan memberi peluang bagi karyawan untuk tumbuh
sekaligus menjelaskan dampak dari misi perusahaan terhadap karyawan.
Akui kesalahan jika Anda berkontribusi pada suatu masalah. Anda juga dapat
meminta bantuan pihak ketiga untuk mencapai kesepakatan.
Penutup
Banyak soft skill penting yang diperlukan untuk menjadi seorang manajer
sukses. Jadi, mulai sekarang lakukan upaya untuk memiliki soft skill tersebut
jika Anda ingin menjadi manajer sukses.
Memang Anda perlu waktu dan biaya. Namun, anggaplah itu sebagai
investasi demi menuju karier yang semakin cemerlang.
12 Tips Sukses Wawancara Kerja Lewat
Telepon
oleh Fitria Fajar
Selain itu, persiapan juga akan membuat Anda tidak hanya berkata-kata
namun juga bisa meyakinkan pewawancara.
Wawancara kerja melalui telepon justru bisa menjadi tahap seleksi yang
berat. Karena Anda harus bisa tampil melebihi kandidat lain sementara Anda
tidak bertemu dengan pewawacara.
Nah, untuk membantu Anda sukses di wawancara kerja lewat telepon, berikut
12 tips yang layak Anda praktikkan.
1. Lakukan riset
Sebelum waktu wawancara, ketahui sebanyak mungkin informasi tentang
calon perusahaan dan pekerjaan Anda. Anda bisa membaca kembali iklan
lowongan kerja dan apa yang membuat Anda sesuai dengan posisi yang
Anda lamar.
Anda juga bisa mencari profil perusahaan dari berbagai media seperti
LinkedIn dan Facebook.
Carilah tempat yang tenang dimana Anda bisa merasa nyaman dan tidak
terganggu. Jika Anda sedang di luar rumah, carilah tempat yang tidak bising.
Jika Anda sedang bekerja, jangan angkat telepon ini di tempat kerja Anda.
Atasan atau rekan kerja Anda bisa menganggu bahkan mengetahui bahwa
Anda mencari pekerjaan baru.
Jika Anda berada di tempat kerja, pastikan Anda keluar ruangan sebelum
telepon berbunyi. Carilah sudut yang tenang, tempat yang privat atau tempat
yang baik untuk menerima telepon.
Mungkin saja Anda melewatkan telepon tersebut. Jika demikian, Anda bisa
menjelaskan alasan Anda dan mengajukan kesempatan lain untuk
wawancara kerja lewat telepon.
3. Siapkan dokumen
Pastikan Anda mengingat tentang informasi pekerjaan atau perusahaan yang
Anda lamar. Jika Anda tidak yakin bisa mengingat dengan baik, buatlah
dokumen atau catatan kecil yang mudah untuk Anda akses.
Anda juga perlu mencatat berkas atau tugas yang perlu Anda siapkan selama
seleksi pekerjaan. Catat segala informasi penting.
Anda juga perlu mencatat pertanyaan yang tidak bisa Anda jawab selama
wawancara, hal-hal yang membuat pewawancara kecewa atau pertanyaan
yang diajukan pewawancara.
Anda tetap harus fokus untuk memberikan jawaban yang baik daripada
menulis catatan. Jika Anda kesulitan, Anda bisa menulis catatan dengan
segera setelah telepon berakhir.
6. Tersenyum
Senyuman tidak hanya bisa Anda munculkan selama wawancara tatap muka.
Selama wawancara kerja lewat telepon Anda juga perlu tersenyum.
Senyuman akan mengubah nada suara Anda secara otomatis dan secara
tidak langsung memperlihatkan antusiasme Anda kepada pendengar.
Sesekali Anda juga bisa melihat ke cermin untuk membantu Anda tersenyum
selama wawancara.
Pastikan Anda tidak melihat ke cermin terlalu sering apalagi melihat ke cermin
terus-menerus. Ketika Anda melihat ke cermin, Anda akan terlalu fokus pada
bayangan Anda sendiri dan bukannya pada wawancara.
Melakukan hal tersebut juga bisa membuat Anda tersenyum berlebihan dan
bahkan tidak wajar saat Anda berbicara.
Kata-kata yang Anda pilih, antusiasme, dan nada suara Anda akan
membantu Anda melalui wawancara dengan baik.
Anda bisa menyiapkan segelas air untuk mencegah mulut Anda kering.
Tersenyumlah untuk membuat suara Anda berenergi.
Anda bisa melatih suara sebelum wawancara dilakukan. Pastikan suara Anda
menunjukkan kepercayaan diri dan terlihat jelas.
Satu jam sebelum Anda ditelepon, Anda bisa berbicara dengan teman atau
saudara untuk pemanasan. Anda juga bisa bernyanyi dengan suara yang
cukup keras.
Coba juga untuk melatih berbagai nada yang berbeda sebelum wawancara.
Tahukah Anda bahwa para profesional melatih suara mereka sebelum
berbicara?
Bernyanyi bisa menjadi cara yang tepat untuk berlatih dan pemanasan.
Bernyanyi akan mengendorkan otot suara Anda serta memberi Anda energi
selama wawancara.
Anda juga bisa meminum madu untuk menjernihkan suara dan melegakan
tenggorokan Anda sebelum wawancara.
Tunggulah sekitar tiga detik seblum mulai menjawab pertanyaan. Cara ini
akan memberi waktu bagi Anda untuk berpikir dan menghilangkan kata-kata
yang tidak perlu dalam percakapan.
Tahapan seleksi adalah waktu bagi Anda untuk meyakinkan atasan bahwa
Anda harus menjadi kandidat yang dipertimbangan. Anda akan memiliki
waktu sendiri untuk menanyakan tunjangan, gaji, atau fasilitas lain.
Sebelum saat penawaran tiba, Anda tidak memiliki kekuatan apa pun untuk
menanyakan pertanyaan terkait hal-hal yang akan Anda dapatkan dari
perusahaan.
Jika Anda menanyakan gaji atau tunjangan pada tahap awal seleksi, ini
menunjukkan bahwa Anda hanya menginginkan keuntungan pribadi.
Jika memungkinkan, Anda bisa meminta kontak orang yang bisa Anda
hubungi terkait seleksi tersebut.
Anda juga bisa mengirim ucapan terima kasih setelah wawancara kerja lewat
telepon berakhir. Hal ini memang tidak begitu umum, tapi lakukan jika
memungkinkan.
Penutup
Ke dua belas tips di atas akan memandu Anda melalui wawancara telepon.
Lakukan persiapan mulai saat ini agar Anda bisa melalui wawancara kerja
lewat telepon dengan sukses.
Anda memang tidak harus berpakaian formal atau pergi ke perusahaan yang
mewawancarai Anda, namun ini justru lebih menantang dari wawancara tatap
muka.
Wawancara kerja (job interview) merupakan tahapan yang harus dilalui oleh
mereka yang sedang mencari pekerjaan atau mendapatkan pekerjaan baru.
Tak heran, tahapan ini sering membuat deg-degan atau stres bagi mereka
yang akan menghadapinya.
Salah satu strategi menghadapi interview kerja di perusahaan apa pun adalah
dengan mempelajari contoh-contoh pertanyaan wawancara kerja. Tujuannya
agar Anda mendapat gambaran seperti apa pertanyaan saat wawancara
kerja. Lalu membuat jawaban yang sesuai dengan pengalaman dan
pendidikan Anda.
Kandidat: “Nama saya Faisal Setiawan. Saya alumni Ilmu Komputer dari
Universitas Indonesia. Sekarang ini saya bekerja di PT Maju Mundur sebagai
teknisi jaringan. Saya bekerja di perusahaan tersebut sejak Januari 2013.”
Brainberries
Kandidat: “Sebagian besar kuliah saya dibiayai orang tua saya. Namun, saya
juga berusaha meringankan beban orang tua dengan bekerja sebagai paruh
waktu di sebuah percetakan kaos dekat tempat tinggal saya.”
Kandidat: “Ya, rencananya 3 tahun mendatang. Hal ini karena saya kuliah D3
sehingga saya ingin meneruskan ke jenjang S1.
Kandidat: “Ya. Saat kuliah saya mengikuti kursus bahasa Inggris dan bahasa
Jepang. Selain itu, saya pernah juga mengikuti pelatihan kepemimpinan
selama seminggu yang dilaksanakan himpunan mahasiswa universitas saya.
Dari jawaban yang Anda berikan, pewawancara kerja dapat menilai apakah
Anda kandidat terbaik atau bukan untuk posisi yang Anda lamar.
Kandidat: “Kelebihan saya adalah jujur, cepat belajar, dan pekerja keras.
Sementara itu, kelemahan saya adalah suka lupa. Namun, saya berusaha
mengatasi kelemahan ini dengan mencatat hal-hal penting terkait pekerjaan
di buku saku saya.”
Kandidat: “Ya. Saya pikir hubungan saya dengan semua rekan kerja saya
berjalan dengan baik.
Memang pernah saya memiliki masalah dengan seorang rekan kerja terkait
pembagian tanggung jawab, namun kami menyelesaikannya dengan cara
berdiskusi bersama sehingga kami memiliki tanggung jawab masing-masing
yang jelas.”
9. Apakah Anda lebih senang bekerja sorang diri atau dalam tim?
10. Jika Anda diharuskan bekerja di dalam tim, posisi apa yang akan
Anda pilih?
Kandidat: “Saya lebih suka menjadi seorang konseptor. Dengan begitu, saya
bisa merencanakan langkah-langkah yang harus diambil, membuat daftar
sumber daya yang diperlukan, mengindentifikasi hambatan, dan membuat
ukuran kesuksesan suatu projek.”
12. Bagaimana sikap Anda terhadap kritik yang ditujukan kepada Anda?
Jika kritik itu baik dan membangun, saya akan dengan senang hati
melaksanakannya demi memperbaiki diri sendiri. Jika sebaliknya, saya akan
mengabaikannya.”
13. Menurut Anda, orang seperti apakah yang sulit diajak kerja sama?
Kandidat: “ Menurut saya, orang yang sulit diajak bekerja sama adalah orang
yang tidak suka bekerja keras, suka melanggar aturan, banyak mengeluh,
tidak memperhatikan kualitas pekerjaan, dan suka menjelek-jelekkan orang
lain.”
Kandidat: “Tidak ada orang yang sempurna. Saya akan memeriksa apa yang
sebenarnya terjadi, mencari kerusakan akibat kesalahan tersebut, dan
mencari penyebabnya.
15. Apa yang akan Anda lakukan bila bawahan Anda mengeluhkan
masalah pribadi mereka?
Kandidat: “Saya ingin pekerjaan yang lebih menantang, dan saya kira
perusahaan ini dapat memenuhi keinginan saya tersebut.”
Kandidat: “Halangan tersulit saya di pekerjaan tersebut adalah jam kerja yang
tidak teratur. Terkadang saya bekerja di pagi hari dan di malam hari.”
Kandidat: “Sepanjang yang saya ingat, saya tidak pernah melakukannya. Jika
ada keadaan darurat yang membuat saya tidak bisa masuk kerja, saya
langsung memberitahukan hal tersebut kepada atasan saya.”
Kandidat: “Saya cukup mengenal perusahaan ini karena banyak teman yang
membicarakan dan menggunakan produknya. Selain itu, saya juga melihat
iklan perusahaan ini di media massa ternama.”
23. Menurut Anda, apa yang membuat perusahaan kami berbeda dengan
perusahaan sejenis lainnya?
Kandidat: “ Jika saya diterima bekerja di sini, dalam lima tahun ke depan saya
ingin menjadi supervisor. Oleh karena itu, saya akan mempelajari dan
memahami ruang lingkup kerja dan tanggung jawab posisi tersebut.
Setelah itu, saya akan berusaha keras memenuhi apa yang disyaratkan untuk
menjadi seorang supervisor di perusahaan ini.”
25. Apakah Anda siap menerima tanggung jawab yang lebih besar?
Kandidat: “Ya, saya siap. Dalam pandangan saya, saya harus siap menerima
tanggung jawab yang besar dan posisi yang lebih tinggi guna mencapai karier
yang diinginkan.
Dengan cara tersebut, saya dapat memacu diri sendiri sehingga menjadi lebih
baik.”
Kandidat: “Saya suka bekerja dalam lingkungan yang adil atau segala
sesuatunya transparan. Prosedur opersional standar (SOP) jelas, begitu juga
dengan perkembangan karier.
Kandidat: “Ya, saya bersedia. Bekerja di perusahaan ini berarti saya harus
siap menerima keputusan dan kebijakan yang berlaku.”
30. Kami tidak dapat memenuhi permintaan gaji Anda. Seberapa banyak
Anda bisa menurunkan permintaan gaji tersebut?
Penutup
Dengan mengetahui 30 contoh pertanyaan wawancara kerja dan jawabannya
di atas, Anda dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapai
wawancara kerja.
Wawancara kerja menjadi salah satu tahap yang mesti Anda hadapi sebelum
mendapatkan pekerjaan. Tahapan ini tidak mudah dilalui.
Terlepas dari itu, banyak orang melakukan kesalahan fatal dalam wawancara
kerja. Bahkan kesalahan tersebut terjadi tanpa disadari oleh mereka.
Anda perlu menunjukkan bahwa Anda berminat dan tertarik untuk bekerja
pada perusahaan tersebut. Ketertarikan bisa Anda perlihatkan dengan
melakukan beberapa tindakan seperti:
Hal ini mungkin terlihat sepele, namun tidak sedikit yang melakukan ini dan
menjadi kesalahan saat wawancara kerja.
3. Marah
Tidak ada bos yang ingin mempekerjakan orang yang mudah marah. Orang
yang mudah marah tentu bukan sosok yang ideal untuk diajak kerja sama.
Sikap ini bisa membuat rekan kerja atau klien takut.
Anda tidak perlu berubah menjadi ekstrovert jika memang itu bukan Anda.
Jika Anda secara alami sangat introvert, lakukan beberapa hal untuk tampil
menarik di depan calon atasan.
Anda juga bisa mengingat keberhasilan Anda atau kejadian yang membuat
Anda senang untuk menciptakan ketenangan dan pikiran positif.
Wawancara kerja bukan komunikasi secara satu arah. Anda juga bisa
mengajukan pertanyaan kepada pewawancara untuk menghidupkan
suasana.
Anda bisa tampil menghibur jika Anda melamar untuk posisi komedian.
Hindari bermain mata dengan siapa pun di lokasi Anda wawancara. Anda
juga perlu memerhatikan penampilan Anda.
Ketahui juga siapa orang yang tepat Anda hubungi untuk mengetahui hasil
wawancara. Informasi ini penting Anda miliki untuk bisa mempersiapkan
tahap seleksi berikutnya.
Beberapa perusahaan tidak memberi informasi apakah Anda lolos atau tidak.
Artinya, jika Anda tidak dihubungi dalam jangka waktu tertentu, Anda tidak
lolos.
Orang seringkali hanya berfokus pada diri mereka dan merasa hanya mereka
yang perlu melakukan promosi saat menghadiri wawancara kerja.
Padahal, Anda perlu mengenal tipikal orang di organisasi tersebut yang akan
menjadi rekan kerja Anda. Anda juga harus memutuskan apakah Anda akan
senang bekerja di sana selama satu tahun.
Ketahui juga apakah tempat kerja tersebut bisa menjadi tempat yang
menyenangkan untuk menghabiskan sebagian besar hari Anda.
Mereka keluar begitu saja dari ruangan wawancara untuk menunggu tawaran
pekerjaan.
Ini bisa menjadi salah satu kesalahan saat wawancara kerja. Anda perlu
melakukan tindak lanjut setelah wawancara. Ucapan terimakasih pada
pewawancara kerja bisa memberi kesan yang baik pada mereka.
Penutup
Setiap orang bisa melakukan kesalahan. Bahkan jika Anda telah melakukan
persiapan semaksimal mungkin, Anda masih memiliki peluang melakukan
kesalahan.
Bedanya, jika Anda memiliki persiapan yang baik, Anda bisa menghindari
kesalahan saat wawancara kerja dan menampilkan diri dengan lebih baik dan
menarik.