1. DEFINISI
Modal adalah dana yang di gunakan untuk membiayai
pengadaan aktiva dan operasi perusahaan.
Perhitungan biaya pembiayaan modal sangatlah penting.
Biaya modal yang tepat umtuk semua keputusan adalah rata-
rata tertimbang dari seluruh komponen modal (Weighted Cost
of Capital atau WACC)
Tidak semua komponen modal diperhitungkan dalam
menentukan WACC.
Hutang wesel (notes payable) atau hutang jangka pendek yang
berbunga (short-terminterest-bearing)
Pada umumnya hutang jangka panjang dari modal sendiri
merupakan unsure untuk menghitung WACC.
Biaya modal harus di hitung berdasarkan suatu basis setelah
pajak (after tex basis), karena arus kas setelah pajak adalah
yang paling relevan untuk keputusan investasi.
Contoh :
Kd = 10%
Pajak = 15%
Contoh :
D
K=
P
Dimana :
K = Biayasahampreferen
D = Dividensahampreferentahunan
Contoh :
D
Kd =
P
10
= = 10,26%
97,5
4. BIAYA LABA DITAHAN
Suatuperusahaandapatmemperoleh modal sendirimelalui 2 cara
1. Menahansebagianlaba
2. Menerbitkansahambiasabaru.
Biayalabaditahanadalahsamadengan Ks atautingkatkeuntungan
yang disyaratkan investor padasahambiasaperusahaan yang
bersangkutan.
Ada 3 carauntukmenaksir Ks, yaitu :
1. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Ks = bungabebasresiko + premiresiko
Ks = krf + (km–krf) . bi
Dimana :
Ks = tingkatkeuntungan yang
disyaratkanpadasahamperusahaani.
Krf =bungabebasresiko.
Km = tingkatkeuntungan yang disyaratkanpada portfolio pasar /
indekspasar.
bi = beta sahamperusahaani.
2. Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF) model.
Modal penilaiansahamdenganmenggunakan DCF model adalah:
Di D2 D
P= + + …. +
(1+ Ks) (1+ Ks) (1+ Ks)
JikaDividenbertumbuhsecarakonstan, kitagunakanGorden
Model:
D1
Ks−g
Maka
Di
Ks +g
Po
Dimana:
Di =Dividen akhir periode
Po =Harga Saham pada awal periode
G = tingkat pertumbuhan dividen
3. Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Preminium
D1
Ke = +g
Po (1−F)
Dimana:
Ke = Biayasahambiasabaru
Po = Hargajualsaham
F = Flotation cost
D1 = Dividensahampada t=1
G = Dividend growth
Contoh:
D1
Ke = +g
Po (1−F)
2,4
= + 6,5%
32(1−0,15)
= 15,3%
Jikamenggunakanlabaditahan, biayalabaditahanadalah:
D1
Ke = +g
Po
2,4
= + 6,5%
32
= 14%
Dengandemikianjikakitatidakmenahanlabadanmembiayaikebutu
han modal sendiridenganmenjual sham baru, kitadikenaibiaya
modal yang 1,3% lebihtinggi 1,3% inidisebut flotation cost
adjustment.
PerludicatatbahwauntukmenaksirKe, kitahanyamenggunakan 1
metodeyakni Discounted cash flow, sedangkanuntukmenaksir
Ks kitagunakan 3 metode, namundemikian ,Kedapatditaksir
pula denganmetode CAPM dan Bond-Yield-plus-Risk premium
denganmenggunakanrumus:
Ke = Ks + Flotation cost
adjustment
Contoh:
Ke = 14,7% + 1,3%
= 16%
Dimana:
Wd = Persentasehutangdari modal
Wp = Persentasesahampreferendari modal
Ws = Persentasesahambiasaataulabaditahandari modal
Kd = Biayahutang
Kp = Biayasahampreferen
Ks = Biayalabaditahan
Ke = Biayasahambiasabaru
T = Pajak (dalampersentase)
Wd, Wp, Ws, didasarkanpadasasaraanstruktur modal (capital
structure) perusahaan yang dihitungdengannilaipasar (Market
value)-nya. Setiapperusahaanharusmemilikisuatustruktur modal
yang dapatmeminimumkanbiaya modal
sehinggadapatmemaksimumkanhargasaham.
Contoh:
= 13,32%
50.000.000 216.666.666,7
0 Break point Modal Baru
Skedul MCC dengan depresiasi.
Selain saham biasa baru dan laba ditahan, perusahaan juga dapat
memanfaatkan depresiasi. Depresiasi adalah suatu “noncash expense”,
dianggap sebagai biaya tapi kita tidak kehilangan sepeser-pun uang kas
kita. Artinya, depresiasi dicatat sebagai biaya tetapi uang untuk
“membayar” biaya tersebut tidak dari kas kita, tetap ada dalam kas.
Depresiasi biasanya ditujukan untuk mengganti aktiva yang telah habis
usianya. Tapi bagi perusahaan, depresiasi ini merupakan arus kas yang
dapat digunakan untuk investasi pada aktiva tetap perusahaan
(reinvestment atau investasi kembali). Dengan demikian, depresiasi dapat
memperpanjang break point atau menunda kenaikan WACC srbrlum
perusahaan menggunakan dana yang berasal dari emisi saham baru.
Contoh :
Melanjutkan soal sebelumnya, misalnya diketahui bahwa perusahaan memiliki
dana daeri depresiasi sebesar 50 juta. Skedul MCC akan menjadi
WACC (%)
WACC = 13,86%
WACC = 13,38%
50.000.000 216.666.666.7
A B Modal baru
SOAL JAWAB
1. PT. “PACKERS” memiliki struktur modal sebagai berikut (yang di
pertimbangkan sudah optimal) :
Hutang 25%
Saham Preferen 15%
Saham biasa 60%
Total 100%
Perusahaan ini mengharapkan keuntungan bersih 17.142.860,- tahun ini.
Dividend payout ratio adalah 30%, pjak 40% dan investor mengharapkan
pendapatan dan dividen bertumbuh 9% dimasa mendatang. Tahun lalu,
perusahaan membayar dividen (DO) sebesar 3600,- per lembar saham dan
sahamnya saat itu terjual dengan harga 60.000,- per lembar. Suku bungan
bebas resiko adalah 11% dan suatu saham rata-rata memberikan rate of return
yang diharapkan sebesar 14% Beta saham PT. “PACKERS” adalah 1,51.
Persyaratan ini berlaku untuk penawaran sekuritas baru.
Saham biasa: saham baru memiliki biaya pelubcuran (flotation cost) sebesar
10%
Saham preferen: saham preferen dapat dijual ke publik dengan harga 100.000,-
per lembar, dengan dividen 11.000,-. Flotation cost adalah 5.000,- per lembar.
Hutang dapat dijual dengan membayar bungan 12%
a. Hitunglah komponen biaya hutang, biaya saham preferen, biaya laba
yang ditahan (retained earning) dan saham biasa baru.
b. Berapa modal baru yang dapat diperoleh sebelum PT. “PACKERS”
harus menjual modal sendiri (equity) baru? Atau dengan kata lain,
carilah retained earning break point.
c. Berapa WACC (Weighted Average Cost of Capital) ketika PT.
“PACKERS” memenuhi kebutuhan akan modal sendirinya dengan
laba yang ditahan? Dengan menerbitkan saham baru?
d. Gambarkan skedul MCC (Marginal Cost of Capital) perusahaan ini.
e. Asumsikan bahwa PT. “PACKERS” meramalkan bahwa biaya
depresiasi untuk periode yang direncanakan adalah 10.000.000,-.
Bagaimana ini mempengaruhi skedul MCC/
Jawab:
a) Biaya hutang (stelah pajak) :
Kd (1-T) = 12% (1-0,4) = 7,2%
Biaya saham preferen:
D 11.000
Kp = = ≈ 11,6 %
Pn 100.000−5000
Biaya saham biasa baru:
D1
Ke ¿ +…
P
= 17.142.860 x (1 – 0,3)
= 12.000.000
Laba ditahan
BPRE ¿
Bagian Modal Sendiri
12.000.000
= = 20.000.000
0,6
c) WACC menggunakan laba ditahan:
WACC2 = Ka = Wd (1-T) + Wp . Kp + Ws Ke
≈ 13,3%
d) WACC (%)
WACC (%)
WACC2 = 13,3%
WACC1 = 12,9% MCC
Modal baru
20 juta
e) Arus kas yang berasal dari dipresiasi akan menyebabkan Retained
Earning Break Point bergeser kekanan sebesar biaya depresiasi. Maka
Break Point baru adalah 20 juta + 10 juta = 30 juta
WACC (%)
WACC (%)
WACC2 = 13,3%
WACC1 = 12,9% MCC
Modal baru
30 juta
Artinya, setelah kebutuhan dana melewati 30 juta, barulah WACC
perusahaan naik (karena perusahaan telah menggunakan seluruh laba
ditahan dan harus menerbitkan saham biasa baru untuk memperoleh modal
sendiri baru).
2. Hitunglah biaya hutang setelah
pajak pada kondisi sebagai berikut :
a. Suku bunga 10%, pajak 0%
b. Suku bunga 10%, pajak 20%
c. Suku bunga 10%, pajak 40%
Jawab
a. Kd (1-T) = 10% (1-0) = 10%
b. Kd (1-T) = 10% (1-0,2) = 8%
c. Kd (1-T) = 10% (1-0,4) = 6%
3. PT. “THREE HAPPINESS”
menjual saham seharga 20,- per lembar. Dividen terakhir yang
dibagikan (D0) adalah 1,-. Dividen diharapkan bertumbuh secara
konstan dengan tingkat 5% per tahun. Hitunglah biaya laba ditahan
dengan menggunakan metoda Discounted Cash Flow (DCF).
Jawab;
K S = ks =