Anda di halaman 1dari 15

BIAYA MODAL

1. DEFINISI
 Modal adalah dana yang di gunakan untuk membiayai
pengadaan aktiva dan operasi perusahaan.
 Perhitungan biaya pembiayaan modal sangatlah penting.
 Biaya modal yang tepat umtuk semua keputusan adalah rata-
rata tertimbang dari seluruh komponen modal (Weighted Cost
of Capital atau WACC)
 Tidak semua komponen modal diperhitungkan dalam
menentukan WACC.
 Hutang wesel (notes payable) atau hutang jangka pendek yang
berbunga (short-terminterest-bearing)
 Pada umumnya hutang jangka panjang dari modal sendiri
merupakan unsure untuk menghitung WACC.
 Biaya modal harus di hitung berdasarkan suatu basis setelah
pajak (after tex basis), karena arus kas setelah pajak adalah
yang paling relevan untuk keputusan investasi.

2. BIAYA HUTANG (COST OF DEBT)


 Jika perusahaan mengunakan obligasi sebagai sarana untuk
memperoleh dana dari hutang jangka panjang, maka biaya
hutang adalah sama dengan atau Yield To maturity (YTM) yaitu
tingkat keuntungan yang di nikmati oleh pemegang / pembeli
obligasi.

Contoh :

Perusahaan menerbitkan obligasi yang membayar bunga 100%,


nilai nominal 1.000,-, jatuh tempo dalam waktu 5 tahun.
Obligasi tersebut terjual dengan harga 1.000,-.

Biaya hutang dapat di cari dengan cara:


I M
Harga obligasi = +
(+kd ) (+kd )

= I (PVIFA, kd, n) + M (PVIF, kd, n)

1000 = 100 (PVIFA, kd, 5) + 1000 (PVIF, kd, 5)

Dengan menggunakan bantuan tabel PVIFA dan PVIF, kita


dapat menemukan sebesar 100%.

 Biaya hutang (kd) ini merupakan biaya hutang sebelum pajak


(pre-tax cost) dalam menghitung WACC, yang releven adalah
biaya hutang setelah pajak (After-tax cost of debt).

Biaya hutang sesudah pajak = biaya hutang sebelum pajak


x (1- tingkat pajak)
Contoh :

Kd = 10%

Pajak = 15%

Biaya hutang setelah pajak = 10% (1-5%) = 8,5%

Hal ini di dasari pada kenyataan Bahwa


hutangmenimbulkanbiayabunga yang
akanmenurunkanpenghasilan yang dikenaipajak.
Dengandemikianpenggunaanhutangdapatmengurangipajak yang
harusdibayar.
Iniadalahsalahsatukeuntunganmenggunakanhutang di banding
menggunakan modal sendiri. Penggunaanhutangdisebutbersifat
tax-deductible.

Contoh :

 Perusahaan menggunakan modal 100 juta, seluruhnya modal


sendiri
Penjualan 200 juta
Harga pokok penjualan 100 juta


Laba kotor 100 juta
Biaya administrasi, overhed, lain-lain 20 juta


Laba bersih sebelum bunga dan pajak 80 juta
Biaya bunga 0


Labaversihsebelumpajak 80 juta
Pajak 15% (15% x 80 juta) 12 juta


Lababersihsesudahpajak 68 juta

3. BIAYA SAHAM PREFEREN


 Biayasahampreferenadalahsamadengantingkatkeuntungan yang
dinikmatipembelisahampreferenatau K.

D
K=
P

Dimana :

K = Biayasahampreferen

D = Dividensahampreferentahunan

P = Harga saham preferen bersih yang diterima perusahaan


penerbit (setelah dikurangi biaya peluncuran saham atau
flotation cost).

Contoh :

Perusahaan menjual saham preferen yang memberikan dividen


10 per tahun. Harga saham adalah 100,-dengan flotation cost
2,5,- per lembar saham.

D
Kd =
P

10
= = 10,26%
97,5
4. BIAYA LABA DITAHAN
 Suatuperusahaandapatmemperoleh modal sendirimelalui 2 cara
1. Menahansebagianlaba
2. Menerbitkansahambiasabaru.
 Biayalabaditahanadalahsamadengan Ks atautingkatkeuntungan
yang disyaratkan investor padasahambiasaperusahaan yang
bersangkutan.
 Ada 3 carauntukmenaksir Ks, yaitu :
1. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Ks = bungabebasresiko + premiresiko

Ks = krf + (km–krf) . bi

Dimana :
Ks = tingkatkeuntungan yang
disyaratkanpadasahamperusahaani.
Krf =bungabebasresiko.
Km = tingkatkeuntungan yang disyaratkanpada portfolio pasar /
indekspasar.
bi = beta sahamperusahaani.
2. Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF) model.
Modal penilaiansahamdenganmenggunakan DCF model adalah:
Di D2 D
P= + + …. +
(1+ Ks) (1+ Ks) (1+ Ks)
JikaDividenbertumbuhsecarakonstan, kitagunakanGorden
Model:
D1
Ks−g
Maka

Di
Ks +g
Po
Dimana:
Di =Dividen akhir periode
Po =Harga Saham pada awal periode
G = tingkat pertumbuhan dividen
3. Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Preminium

Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahaan +


premi risiko

Membeli saham biasa pada umumnya lebih berisiko dari pada


membeli obligasi yang memberikanpenghasilan yang
tetapdanrelatifpasti. Olehkarenaitu investor yang
membelisahambiasamengharapkansuatupremirisikodiatastingka
tkeuntunganobligasi.
Premirisikoinibesranyatergantungpadakondisiperusahaandanko
ndisiperekonomian.

5. BIAYA SAHAM BIASA BARU


 Biayasahambiasabaru tau external equity capital (K)
lebihtinggidaribiayalabaditahan (K)
karenapenjualansahambarumemerlukanbiayapeluncuran /
emisisahamatau flotation cost. Flotation cost
akanmengurangipenerimaanperusahaandaripenjualansaham.
Biayainiterdiridari :biayamencetaksaham,
komisiuntukpihakpenjaminemisisaham, penawaransaham, dll.
 Gordon Model denganmemperhitungkan flotation cost:
D1
Po (1-F) =
Ke−g
Maka

D1
Ke = +g
Po (1−F)

Dimana:

Ke = Biayasahambiasabaru

Po = Hargajualsaham

F = Flotation cost
D1 = Dividensahampada t=1

G = Dividend growth

Contoh:

Sahambaruperusahaanterjualdenganharga 32. Flotation cost


adalah 15% darihargajual. Dividenmendatang (D)
diperkirakansebesar 2,4
danDividendiharapkanbertumbuhsecarakonstandengantingkatpe
rtenbuhan 6,5%.

D1
Ke = +g
Po (1−F)

2,4
= + 6,5%
32(1−0,15)

= 15,3%

Jikamenggunakanlabaditahan, biayalabaditahanadalah:

D1
Ke = +g
Po

2,4
= + 6,5%
32

= 14%

Dengandemikianjikakitatidakmenahanlabadanmembiayaikebutu
han modal sendiridenganmenjual sham baru, kitadikenaibiaya
modal yang 1,3% lebihtinggi 1,3% inidisebut flotation cost
adjustment.

Flotation cost adjustment = DCF Ke – DCF


Ks

PerludicatatbahwauntukmenaksirKe, kitahanyamenggunakan 1
metodeyakni Discounted cash flow, sedangkanuntukmenaksir
Ks kitagunakan 3 metode, namundemikian ,Kedapatditaksir
pula denganmetode CAPM dan Bond-Yield-plus-Risk premium
denganmenggunakanrumus:

Ke = Ks + Flotation cost
adjustment

Contoh:

Ks menurut CAPM adalah 14,7%. Denganmenggunakan model


DCF, kitadapatmenghitung Flotation cost adjustment,
yaitusebesar 1,3%. Maka:

Ke = 14,7% + 1,3%

= 16%

6. WEIGHTED AVERAGE COST OF CAPITAL


 Setelahmembahaskomponen modal secaraindividu,
kitatibapadapertanyaan: bagaimanamenghitungbiaya modal
secarakeseluruhan? Jawabnyaadalahmenghitung Weighted
Average Cost of Capital atau WACC denganrumus:

WACC = Ka = Wd.Kd (1-T) + Wp.Kp + Ws (Ks atau


Ke)

Dimana:

WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang

Wd = Persentasehutangdari modal

Wp = Persentasesahampreferendari modal

Ws = Persentasesahambiasaataulabaditahandari modal

Kd = Biayahutang

Kp = Biayasahampreferen

Ks = Biayalabaditahan

Ke = Biayasahambiasabaru

T = Pajak (dalampersentase)
Wd, Wp, Ws, didasarkanpadasasaraanstruktur modal (capital
structure) perusahaan yang dihitungdengannilaipasar (Market
value)-nya. Setiapperusahaanharusmemilikisuatustruktur modal
yang dapatmeminimumkanbiaya modal
sehinggadapatmemaksimumkanhargasaham.

Contoh:

Target struktur modal perusahaanadalah 30% hutang. 10%


sahampreferendan 60% modal sendiri (yang
seluruhnyaberasaldarilabaditahan). Biayahutangadalah 12%,
biayasahampreferen 12,6% pajakdiketahuisebesar 40%

WACC = Wd.Kd (1-T) + Wp.Kp + Wa.Ks

= 0,3 (12%) (1-40%) + 0,1 (12,6%) + 0,6 (16,5%)

= 13,32%

7. SKEDUL MARGINAL COST OF CAPITAL


 Marginal Cost of Capital (MOC) adalah biaya memperoleh
rupiah tambahan sebagai modal baru. Pada umumnya, biaya
marginal modal akan meningkat sejalan dengan meningkatnya
penggunaan modal.
Contoh:
Suatu perusahaan membutuhkan modal baru sebanyak 500 juta.
Struktur modal yang hendak di capai adalah 60% modal sendiri
dari saham biasa atau laba ditahan (Common equity), 30%
hutang, dan 10% saham preferen. Tarif pajak adalah 40%.
Biaya hutang sebelum pajak adalah 14% dan biaya saham
preferen 12,6%. Perusahaan berharap dapat menahan laba
sebesar 100 juta. Biaya laba di tahan 16%, biaya saham biasa
baru 16,8%. WACC jikamenggunakan laba ditahan adalah:
WACC = Wd.Kd (1-T) + Wp.Kp + Ws.Ks
= (0,3) (14%) (1-40%) + (0,1) (12,6%) + (0,6) (16%)
= 13,38%
WACC jika menggunakan saham biasa baru adalah:
WACC = Wd.Kd (1-T) + Wp.Kp + Ws.Ks
= (0,3) (14%) (1-40%) + (0,1) (12,6%) = (0,6) (16,8%)
= 13,86%
 Karena menggunakan saham biasa baru lebih mahal,
perusahaan pada umumnya berusaha menggunakan laba ditahan
sebanyak mugnkin. Jika kurang, baru digunakan saham biasa
baru. Pada soal diatas perusahaan menargetkan 60% modal
sendiri dari saham biasa atau laba ditahan 60% dari 500 juta
adalah 300 juta . Sedangkan laba ditahan hanya 100 juta.
Sehingga perusahaan harus menerbitkan saham biasa baru untuk
memperoleh 200 juta. Artinya sampai titik dimana modal
sendiri di peroleh dari laba ditahan, WACC perusahaan adalah
13,38%. Setelah melewati titik tersebut, kebutuhan modal
sendiri harus di penuhi dari penjualan saham baru sehingga
WACC berubah menjadi 13,86%.
 Titik dimana MCC naik tersebut disebut “Break Point”. Break
point dapat dicari dengan rumus:
Jumlahlaba ditahan
Break point =
Bagian modal sendiri dalam struktur modal
Break point pada soal sebelumnya adalah:
Jumlah laba ditahan =100 juta
Proporsi modal sendiri = 60%
100 juta
Break point = = 166.666.666,7
20,6
Artinya, pada saat dana baru yang di peroleh mencapai angka
166.666.666,7, perusahaan telah menggunakan 0,6
(166.666.666,7) = 100 juta laba ditahan. Setelah angka ini,
perusahaan harus menerbitkan saham biasa baru.
 Menggambar skedul MCC
Persoalan sebelumnya dapat digambar dalam suatu skedul
Marginal Cost of Capital
WACC
(%)
WACC = 13,86%
WACC = 13,38%

50.000.000 216.666.666,7
0 Break point Modal Baru
 Skedul MCC dengan depresiasi.
Selain saham biasa baru dan laba ditahan, perusahaan juga dapat
memanfaatkan depresiasi. Depresiasi adalah suatu “noncash expense”,
dianggap sebagai biaya tapi kita tidak kehilangan sepeser-pun uang kas
kita. Artinya, depresiasi dicatat sebagai biaya tetapi uang untuk
“membayar” biaya tersebut tidak dari kas kita, tetap ada dalam kas.
Depresiasi biasanya ditujukan untuk mengganti aktiva yang telah habis
usianya. Tapi bagi perusahaan, depresiasi ini merupakan arus kas yang
dapat digunakan untuk investasi pada aktiva tetap perusahaan
(reinvestment atau investasi kembali). Dengan demikian, depresiasi dapat
memperpanjang break point atau menunda kenaikan WACC srbrlum
perusahaan menggunakan dana yang berasal dari emisi saham baru.
Contoh :
Melanjutkan soal sebelumnya, misalnya diketahui bahwa perusahaan memiliki
dana daeri depresiasi sebesar 50 juta. Skedul MCC akan menjadi
WACC (%)
WACC = 13,86%
WACC = 13,38%

50.000.000 216.666.666.7
A B Modal baru

A adalah titik dimana seluruh dana dipresiasi telah di pakai habis.


B adalah titik dimana seluruh laba ditahan telah di pakai habis.

SOAL JAWAB
1. PT. “PACKERS” memiliki struktur modal sebagai berikut (yang di
pertimbangkan sudah optimal) :
Hutang 25%
Saham Preferen 15%
Saham biasa 60%
Total 100%
Perusahaan ini mengharapkan keuntungan bersih 17.142.860,- tahun ini.
Dividend payout ratio adalah 30%, pjak 40% dan investor mengharapkan
pendapatan dan dividen bertumbuh 9% dimasa mendatang. Tahun lalu,
perusahaan membayar dividen (DO) sebesar 3600,- per lembar saham dan
sahamnya saat itu terjual dengan harga 60.000,- per lembar. Suku bungan
bebas resiko adalah 11% dan suatu saham rata-rata memberikan rate of return
yang diharapkan sebesar 14% Beta saham PT. “PACKERS” adalah 1,51.
Persyaratan ini berlaku untuk penawaran sekuritas baru.
Saham biasa: saham baru memiliki biaya pelubcuran (flotation cost) sebesar
10%
Saham preferen: saham preferen dapat dijual ke publik dengan harga 100.000,-
per lembar, dengan dividen 11.000,-. Flotation cost adalah 5.000,- per lembar.
Hutang dapat dijual dengan membayar bungan 12%
a. Hitunglah komponen biaya hutang, biaya saham preferen, biaya laba
yang ditahan (retained earning) dan saham biasa baru.
b. Berapa modal baru yang dapat diperoleh sebelum PT. “PACKERS”
harus menjual modal sendiri (equity) baru? Atau dengan kata lain,
carilah retained earning break point.
c. Berapa WACC (Weighted Average Cost of Capital) ketika PT.
“PACKERS” memenuhi kebutuhan akan modal sendirinya dengan
laba yang ditahan? Dengan menerbitkan saham baru?
d. Gambarkan skedul MCC (Marginal Cost of Capital) perusahaan ini.
e. Asumsikan bahwa PT. “PACKERS” meramalkan bahwa biaya
depresiasi untuk periode yang direncanakan adalah 10.000.000,-.
Bagaimana ini mempengaruhi skedul MCC/
Jawab:
a) Biaya hutang (stelah pajak) :
Kd (1-T) = 12% (1-0,4) = 7,2%
Biaya saham preferen:
D 11.000
Kp = = ≈ 11,6 %
Pn 100.000−5000
Biaya saham biasa baru:
D1
Ke ¿ +…
P

Perhatikan bahwa g = dividend growth = 9%


F = flotation cost = 10%
Po= harga jual saham = 60.000
Biaya laba ditahan:
Menggunakan metode CAPM
Ks = KRf + (KM – KRf) . bi
= 11% + (14% - 11%) . 1,51
≈ 15,5%
Menggunakan metode DCF
KS = Ks =

b) Laba bersih perusahaan = 17.142.860,-

Dividend payout Ratio = 30%

Laba ditahan = Laba bersih x (1-DPR)

= 17.142.860 x (1 – 0,3)

= 12.000.000

Retained Earning Break point:

Laba ditahan
BPRE ¿
Bagian Modal Sendiri

12.000.000
= = 20.000.000
0,6
c) WACC menggunakan laba ditahan:

WACC1 = Ka =Wd . Kd (1-T) + Wp . Kp + Ws Ks

0,25 . 12% (1-0,4) + 0,15 (11,6%) + 0,6 (15,5%)

WACC menggunakan saham biasa baru

WACC2 = Ka = Wd (1-T) + Wp . Kp + Ws Ke

0,25 . 12% (1-0,4) + 0,15 (11,6%) + 0,6 (16,3%)

≈ 13,3%

d) WACC (%)

WACC (%)

WACC2 = 13,3%
WACC1 = 12,9% MCC

Modal baru
20 juta
e) Arus kas yang berasal dari dipresiasi akan menyebabkan Retained
Earning Break Point bergeser kekanan sebesar biaya depresiasi. Maka
Break Point baru adalah 20 juta + 10 juta = 30 juta
WACC (%)

WACC (%)

WACC2 = 13,3%
WACC1 = 12,9% MCC

Modal baru
30 juta
Artinya, setelah kebutuhan dana melewati 30 juta, barulah WACC
perusahaan naik (karena perusahaan telah menggunakan seluruh laba
ditahan dan harus menerbitkan saham biasa baru untuk memperoleh modal
sendiri baru).
2. Hitunglah biaya hutang setelah
pajak pada kondisi sebagai berikut :
a. Suku bunga 10%, pajak 0%
b. Suku bunga 10%, pajak 20%
c. Suku bunga 10%, pajak 40%
Jawab
a. Kd (1-T) = 10% (1-0) = 10%
b. Kd (1-T) = 10% (1-0,2) = 8%
c. Kd (1-T) = 10% (1-0,4) = 6%
3. PT. “THREE HAPPINESS”
menjual saham seharga 20,- per lembar. Dividen terakhir yang
dibagikan (D0) adalah 1,-. Dividen diharapkan bertumbuh secara
konstan dengan tingkat 5% per tahun. Hitunglah biaya laba ditahan
dengan menggunakan metoda Discounted Cash Flow (DCF).
Jawab;
K S = ks =

4. Pada 1 januari, nilai pasar total dari


dari PT. “ZHI WY” adalah 60 juta. Selama tahun tersebut, perusahaan
merencanakan untuk mencari dana dan menanamkannya pada suatu
proyek senilai 30 juta. Struktur modal perusahaan berdasarkan harga
pasar adalah:
Hutang 30 juta
Modal sendiri 30 juta
Total Modal 60 juta
Di asuransikan tidak ada hutang jangka pendek dari struktur modal
diatas sudah optimal.
Obligasi baru akan memberikaan bunga (coupon rate) sebesar 8% dan
dijual sebesar nilai nominal. Saham biasa saat ini dijual seharga 30,-
per lembar.
Jika perusahaan menjual saham biasa yang baru ke pasaran.
Perusahaan akan menerima bersih 27,- per lembar. Di duga investor
mensyaratkan tingkat keuntungan pada saham sebesar 12%, yang
terdiri dari penghasilan dividen 9dividen yield) 4% dan penghasilan
dari perubahan harga (capital gains yield) 8%. Laba ditahan untuk
tahun ini di perkirakan 3 juta. Tingkat pajak adalah 40%.
a. Untuk mempertahankan struktur modal yang ada sekarang,
berapa investasi baru yang harus dibiayai dengan modal
sendiri?
b. Berapa dana modal sendiri yang dibutuhkan harus diperoleh
secara internal? Berapa yang harus dicari secara eksternal?
c. Hitunglah biaya dari setiap komponen modal sendiri.
d. Pada tingkat pengeluaran modal berapa, WACC perusahaan
akan meningkat?
e. Hitunglah WACC perusahaan menggunakan 1) biaya laba
ditahan. 2) biaya saham biasa baru.
Jawab
a) Dana yang diperluka 30 juta
30 juta
Struktur modal saat ini : Modal sendiri = =50 %
60 juta
Untuk mempertahankan struktur modal, dari 30 juta yang di perlukan,
50 % x 30 juta = 15 juta harus berasal dari modal sendiri.
b) Laba yang ditahan diperkirakan sebesar 3 juta, padahal kita
membutuhkan 15 juta modal sendiri. Kekurangan 12 juta
modal sendiri dipenuhi dengan menjual saham biasa baru
(secara eksternal).
Kebutuhan modal sendiri baru = 15 juta
Modal sendiri sumber internal = 3 juta
Modal sendiri sumber eksternal = 12 juta

Anda mungkin juga menyukai