Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3

EKMA4213 – MANAJEMEN KEUANGAN

1. Suatu proyek akan didanai dengan komposisi dari laba yang ditahan sebesar 70% dan utang
sebesar 30%. Biaya modal sendiri ditaksir sebesar 20% dan biaya utang ditaksir sebesar 14%
sebelum pajak dengan tarif pajak sebesar 20%. Hitunglah biaya modal rata-rata tertimbang
nya......

2. Suatu proyek memerlukan investasi sebesar Rp100 juta. Arus kas masuk bersih selama 1 tahun
sebesar Rp800 juta dan tingkat keuntungan bebas risiko sebesar 10%. Hitunglah NVP yang
diharapkan ..........

3. Jelaskan asumsi-asumsi pada pasar modal sempurna……….

Nama : PRABU AGUNG NOTONEGORO


NIM : 041589565

JAWAB

1. Suatu proyek akan didanai dengan komposisi dari laba yang ditahan sebesar 70% dan utang
sebesar 30%. Biaya modal sendiri ditaksir sebesar 20% dan biaya utang ditaksir sebesar
14% sebelum pajak dengan tarif pajak sebesar 20%. Hitunglah biaya modal rata-rata
tertimbang nya......
Jawaban:
Diketahui:
Laba ditahan (E) = 70% Biaya Modal Sendiri (ke) = 20%
Utang (B) = 30% Biaya Utang (kd) =
14%
Tarif (t) = 20%
Pajak

Ditanyakan:
Biaya modal rata-rata tertimbang (ko) ?

Penyelesaian:
Untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang perlu dihitung biaya modal dari
masing- masing sumber pendanaan.

Biaya Utang setelah pajak kd* = kd (1-t)


= 14% (1-0,20)
= 11.2%
ko = B(kd*) + E (ke)
= 0,30 (11,2%) + 0,70 (20%)
= 3,36% + 14%
= 17,36%

Jadi biaya modal rata-rata tertimbang proyek yang akan didanai adalah 17,36%. Angka tersebut
menunjukkan bahwa apabila proyek tersebut diharapkan akan bisa memberikan IRR >
17,36% maka proyek tersebut dinilai menguntungkan. Atau, kalau NPV proyek tersebut
dihitung dengan discount rate sebesar 17,36% dan diharapkan memberikan angka yang
positif maka proyek tersebut dinilai menguntungkan. Pada struktur modal yang optimal,
biaya modal rata- rata tertimbang akan minimal dan karenanya perusahaan akan berupaya
menuju struktur modal tersebut dan mempertahankan struktur modal tersebut.

2. Suatu proyek memerlukan investasi sebesar Rp100 juta. Arus kas masuk bersih selama 1
tahun sebesar Rp800 juta dan tingkat keuntungan bebas risiko sebesar 10%. Hitunglah
NPV yang diharapkan ..........
Jawaban:
Diketahui:
Ct = Rp 800 juta Inv = Rp 100
juta Rf = 10% t = 1 tahun

Ditanyakan:
NPV yang diharapkan E(NPV) ?

Jika dilihat dari hasil nya NPV>0 yaitu +Rp627.27 tetapi apakah proyek tersebut
menguntungkan? Sulit untuk menjawabnya karena kita menghitung NPV yang
diharapkan dengan menggunakan Rf. Untuk melengkapi informasi, kita perlu
menghitung deviasi standar NPV proyek tersebut. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
proyek tersebut diharapkan memberikan NPV sebesar + Rp627.27 (tetapi dihitung
dengan Rf) dengan mempunyai kemungkinan untuk menyimpang dari expected NPV
tersebut. Apabila distribusi arus kas diperkirakan normal, dan kita berani
mengasumsikan bahwa distribusi tersebut merupakan distribusi yang kontinu maka kita
bisa menggunakan bantuan Tabel Luas Area di bawah kurva normal.

3. Jelaskan asumsi-asumsi pada pasar modal sempurna……….


Jawaban:
Pasar modal yang sempurna adalah pasar modal yang sangat kompetitif. Dalam pasar
tersebut, antara lain tidak dikenal biaya kebangkrutan, tidak ada biaya transaksi, bunga
simpanan dan pinjaman sama yang berlaku untuk semua pihak. Sebagai tambahan,
diasumsikan tidak ada pajak penghasilan (income tax).
Dengan menggunakan asumsi-asumsi bahwa:
a. Laba operasi yang diperoleh setiap tahunnya konstan (ini berarti bahwa
perusahaan tidak merubah keputusan investasinya).
b. Semua laba dibagikan sebagai dividen (asumsi ini dipergunakan untuk
menghindari dampak pengaruh kebijakan dividen).
c. Utang yang dipergunakan bersifat permanen (asumsi ini dipergunakan untuk membuat
sumber dana dalam bentuk utang dan modal sendiri lebih komparabel).
d. Pergantian struktur utang dilakukan secara langsung. Artinya, bila perusahaan
menambah hutang, maka modal sendiri dikurangi, dan sebaliknya.

Asumsi ini berarti bahwa apabila utang ditambah maka dana yang diperoleh dari
tambahan utang tersebut dipergunakan untuk memperkecil modal sendiri, dan
sebaliknya. Dua orang ekonom Modigliani dan Miller (selanjutnya disingkat MM)
menunjukkan bahwa dalam keadaan pasar modal sempurna dan tidak ada pajak
penghasilan, struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Mereka
menunjukkan kemungkinan munculnya proses arbitrase yang akan membuat harga
saham (atau nilai perusahaan) yang tidak menggunakan utang maupun yang
menggunakan utang, akhimya sama. Proses arbitrase muncul karena investor selalu lebih
menyukai investasi yang memerlukan dana yang lebih sedikit, tetapi memberikan
penghasilan bersih yang sama dengan risiko yang sama pula.

Referensi:
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan

1. Suatu proyek akan didanai dengan komposisi dari laba yang ditahan sebesar 70% dan utang
sebesar 30%. Biaya modal sendiri ditaksir sebesar 20% dan biaya utang ditaksir sebesar 14%
sebelum pajak dengan tarif pajak sebesar 20%. Hitunglah biaya modal rata-rata tertimbang
nya

JAWAB
Diketahui:
= 70% Biaya Modal = 20%
Labaditahan Sendiri(ke)
(E)
Utang (B) = 30% BiayaUtang (kd) = 14%
TarifPajak (t) = 20%

Ditanyakan:
Biaya modal rata-rata tertimbang (ko) ?

Penyelesaian:
Untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang perlu dihitung biaya
modal dari masing- masing sumber pendanaan.

Biaya Utang setelah pajak kd* =kd(1-t)


= 14% (1-0,20)
= 11.2%

ko = B(kd*) + E (ke)
= 0,30 (11,2%) + 0,70 (20%)
= 3,36% + 14%
= 17,36%

Jadi biaya modal rata-rata tertimbang proyek yang akan didanai adalah
17,36%. Angka tersebut menunjukkan bahwa apabila proyek tersebut
diharapkan akan bisa memberikan IRR
>17,36% maka proyek tersebut dinilai menguntungkan. Atau, kalau NPV
proyek tersebut dihitung dengan discount rate sebesar 17,36% dan
diharapkan memberikan angka yang positif maka proyek tersebut dinilai
menguntungkan. Pada struktur modal yang optimal,
biaya modal rata-rata tertimbangakan minimal dan karenanya perusahaan
akan berupaya menuju struktur modal tersebut dan mempertahankan
struktur modal tersebut.

2. Suatu proyek memerlukan investasi sebesar Rp100 juta. Arus kas masuk bersih selama 1
tahun sebesar Rp800 juta dan tingkat keuntungan bebas risiko sebesar 10%. Hitunglah NVP
yang diharapkan

JAWAB
Diketahui:
Inv = Rp 100
Ct = Rp 800 juta
juta
Rf = 10% t = 1 tahun

Ditanyakan:
NPV yang diharapkan E(NPV) ?

Penyelesaian:
n
Ct
E ( NPV )=∑ −Inv
t
( 1 +800
Rf ) t
= - 100 +
(1+0,1) 1
= – 100 + 727.27
= 627. 27

Jika dilihat dari hasilnya NPV>0 yaitu +Rp627.27 tetapi apakah proyek
tersebut menguntungkan? Sulit untuk menjawabnya karena kita
menghitung NPV yang diharapkan dengan menggunakan Rf. Untuk
melengkapi informasi, kita perlu menghitung deviasi standar NPV proyek
tersebut. Hasil tersebut menunjukkan bahwa proyek tersebut diharapkan
memberikan NPV sebesar + Rp627.27 (tetapi dihitung dengan Rf) dengan
mempunyai kemungkinan untuk menyimpang dari expected NPV tersebut.
Apabila distribusi arus kas diperkirakan normal, dan kita berani
mengasumsikan bahwa distribusi tersebut merupakan distribusi yang
kontinu maka kita bisa menggunakan bantuan Tabel Luas Area di bawah
kurva normal.

3. Jelaskan asumsi-asumsi pada pasar modal sempurna

JAWAB
Pasar modal yang sempurna adalah pasar modal yang sangat kompetitif.
Dalam pasar tersebut, antara lain tidak dikenal biaya kebangkrutan,
tidakadabiayatransaksi, bunga simpanan dan pinjaman sama yang berlaku
untuk semua pihak. Sebagai tambahan, diasumsikan tidak ada pajak
penghasilan (income tax).
Dengan menggunakan asumsi-asumsi bahwa:

a. Laba operasi yang diperoleh setiap tahunnya konstan (ini berarti bahwa perusahaan
tidak merubah keputusan investasinya).
b. Semua laba dibagikan sebagai dividen (asumsi ini dipergunakan untuk menghindari
dampak pengaruh kebijakan dividen).
c. Utang yang dipergunakan bersifat permanen (asumsi ini dipergunakan untuk
membuat sumber dana dalam bentuk utang dan modal sendiri lebih komparabel).
d. Pergantian struktur utang dilakukan secara langsung. Artinya, bila perusahaan
menambah hutang, maka modal sendiri dikurangi, dan sebaliknya.

Asumsi ini berarti bahwa apabila utang ditambah maka dana yang
diperoleh dari tambahan utang tersebut dipergunakan untuk memperkecil
modal sendiri, dan sebaliknya. Dua orang ekonom Modigliani dan Miller
(selanjutnya di singkat MM) menunjukkan bahwa dalam keadaan pasar
modal sempurna dan tidak ada pajak penghasilan, struktur modal tidak
mempengaruhi nilai perusahaan. Mereka menunjukkan kemungkinan
munculnya proses arbitrase yang akan membuat harga saham atau nilai
perusahaan yang tidak menggunakan utang maupun yang menggunakan
utang, akhirnya sama. Proses arbitrase muncul karena investor selalu lebih
menyukai investasi yang memerlukan dana yang lebih sedikit, tetapi
memberikan penghasilan bersih yang sama dengan risiko yang sama pula.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai