Anda di halaman 1dari 4

NOTULEN KELOMPOK 6 MENGENAI

“MIX METHOD”
MATA KULIAH METODE PENELITIAN
DOSEN PENGAMPU : BAPAK YOHANES DEMU, SE., MSA
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN
KELAS/JURUSAN : 6A / AKUNTANSI
KELOMPOK 6 :
Debby Clarisa Lango 1910020003
Carolina Claritani Bada 1910020040
Veronika Trinitasari Mete 1910020043
Archyelo Ricordate Soinbala 1910020045
PENANYA : 1. Nurfadilah Oktaviana 1910020006
2. Elfira Parera 1910020007
3. Sri Sulastri Hamsah 1910020023
4. Wanda Leo Tallo 1910020018
HARI/TANGGAL : SELASA , 10 MEI 2022

PERTANYAAN DAN JAWABAN :


1. Penanya : Nurfadilah Oktaviana (1910020006)
Apa kelebihan dan kekurangan dari metode penelitian mixed method ?
Penjawab : Debby Clarisa Lango (1910020003)
Kelebihan Penelitian Mixed method adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Mixed method menghasilkan fakta yang lebih komprehensif dalam meneliti
masalah penelitian, karena peneliti memiliki kebebasan untuk menggunakan semua alat
pengumpul data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Sedangkan kuantitatif atau
kualitatif hanya terbatas pada jenis alat pengumpul data tertentu saja.
2. Penelitian Mixed method dapat menjawab pertanyaan penelitian yang tidak dapat dijawab
oleh penelitian kuantitatif atau kualitatif.
Contoh :
 Apakah pendapat partisipan yang diperoleh dari wawancara dan hasil pengukuran
dengan instrument tertentu harus dipisah ? (pertanyaan inilah yang akan dijawab oleh
mixed method research, bahwa alat pengumpul data tidak hanya terbatas pada satu
alat saja.
 Apa yang dapat menerangkan atau memperjelas hasil penelitian kuantitatif ? (mixed
method research menjawab, data kualitatif menerangkan/memperjelas hasil
penelitian kuantitatif).
3. Penelitian Mixed method mendorong peneliti untuk melakukan kolaborasi, yang tidak
banyak dilakukan oleh penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Kolaborasi dimaksud
adalah kolaborasi social, behavioral, dan kolaborasi humanistic.
4. Penelitian Mixed method mendorong untuk menggunakan berbagai pandangan atau
paradigma.
5. Penelitian Mixed method itu “praktis” karena peneliti memiliki keleluasaaan
menggunakan metoda untuk meneliti masalah.
Kelemahan dari Penelitian Mixed Mthod adalah sebagai berikut :
1. Dibutuhkan pengetahuan prasayarat yang baik dan mendalam terkait dengan metode
kuantitatif serta kualitatif karena keduanya digunakan dalam satu penelitian
2. diperlukan pengambilan banyak data dalam penelitiannya
3. Menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalam proses

2. Penanya : Elfira Parera (1910020007)


Dalam masalah seperti apa penelitian mixed metod dapat digunakan? Berikan contohnya ?
Penjawab : Carolina Claritani Bada (1910020040)
Mixed Method Research adalah : “Bahwa kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan
kualitatif akan menghasilkan pemahaman yang lebih baik terhadap masalah penelitian
dibandingkan bila hanya menggunakan salah satu pendekatan saja”.
Ada 3 hal utama yang menjadi alasan mengapa seorang peneliti harus menggunakan Mixes
Method Research dalam desain penelitiannya, yaitu:
1. Ketika penggunaan pendekatan kuantitatif ataupun kualitatif secara parsial tidak cukup
membantu peneliti untuk memahami permasalahan hasil dari investigasinya.
2. Ketika hasil yang didapatkan dari data kuantitatif tidak cukup memadai untuk menjelaskan
outcomes, sehingga dibutuhkan data tambahan yang berguna untuk membantu
menginterpretasikan temuan.
3. Sejak awal, data kualitatif yang ada memang membutuhkan teknik kuantitatif untuk
menyelesaikan masalah penelitiannya.
Contohnya adalah pada tahap pertama dilakukan studi kualitatif untuk membangun kuesioner
yang akan digunakan pada tahap kuantitatif berikutnya. Setelah kuesioner digunakan dan
didapatkan data dan hasil analisis kuantitatif, peneliti kemudian melakukan tahap berikutnya
misalnya studi kualitatif berupa FGD untuk membahas temuan penelitian kuantitatif dan
merancang intervensi yang akan dilakukan.

3. Penanya : Sri Sulastri Hamsah (1910020023)


Bagaimana mix method digunakan dalam sebuah penelitian dan berikan contohnya ?
Penjawab : Veronika Trinitasari Mete (1910020043)
Metode penelitian mix method digunakan atau diaplikasikan bila peneliti memiliki
pertanyaan yang perlu diuji dari segi outcomes dan prosesnya, serta menyangkut kombinasi
antara metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian. Karena berfokus pada outcomes
dan proses, maka desain MMR biasa digunakan dalam penelitian evaluasi program. Namun
sekarang, MMR sudah sering digunakan untuk ilmu-ilmu sosial, seperti: konseling, psikologi
sosial, manajemen,dan pengorganisasian perilaku.
Ada 3 hal utama yang dapat dijadikan alasan mengapa seorang peneliti harus menggunakan
MMR dalam desain penelitiannya yaitu:
1. Ketika penggunaan pendekatan kuantitatif ataupun kualitatif secara parsial tidak cukup
membantu peneliti untuk memahami permasalahan hasil dari investigasinya.
2. Ketika hasil yang didapatkan dari data kuantitatif tidak cukup memadai untuk menjelaskan
outcomes, sehingga dibutuhkan data tambahan yang berguna untuk membantu
menginterpretasikan temuan.
3. Sejak awal, data kualitatif yang ada memang membutuhkan teknik kuantitatif untuk
menyelesaikan masalah penelitiannya
4. Penanya : Wanda Leo Tallo (1910020018)
Jelaskan 2 contoh kajian kuantitatif yang memungkinkan dikaji dengan mixed method!
Penjawab : Archyelo Ricordate Soinbala (1910020045)
Adapun 2 contoh kajian kuantitatif yang memungkinkan dikaji dengan mixed method ialah:
1. “Tingkat Kultivasi Video Porno Terhadap Penurunan Prestasi Belajar Mahasiswa FISIP
USU Angkatan 2015”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kultivasi video porno terhadap
penurunan prestasi belajar mahasiswa FISIP USU angkatan 2015. Penelitian dalam tesis
ini bisa menggunakan pendekatan mixed methods reserch. Apabila menggunakan teknik
pengumpulan data campuran seperti observasi, dokumentasi dan wawancara (kualitatif);
angket dan pengolahan data secara SPSS (kuantitatif). Apalagi, masalah yang diangkat
bersifat privasi, sehingga pendekatan kuantitatif saja tidak cukup dan tidak
menggambarkan realitas yang sesungguhnya. Sedangkan, data kuantitatif berguna untuk
semakin menguatkan hasil temuan yang ada.
2. “Efek Infotainment “Kawin-Cerai Selebritis” Terhadap Kualitas Perkawinan Generasi
Milenial di Lingkungan III, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Medan.
(Case Study Perceraian David ‘Noah’ dan Gracia Indri)”.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis efek Infotainment ‘kawin-cerai
selebritis’ terhadap kualitas perkawinan generasi milenial. Penelitian dalam tesis ini bisa
menggunakan pendekatan mixed methods reserch. Apabila menggunakan teknik
pengumpulan data campuran seperti observasi, dokumentasi dan wawancara (kualitatif);
angket dan pengolahan data secara SPSS (kuantitatif) di lingkungan terkait. Apalagi,
masalah penelitian yang diangkat bersifat privasi, sehingga pendekatan kuantitatif saja
tidak cukup dan tidak menggambarkan realitas sebenarnya. Butuh adanya kedekatan antara
peneliti dan responden, sehingga memunculkan open disclosure (keterbukaan diri).
Sedangkan data kuantitatif berguna untuk mengarahkan peneliti agar lebih objektif dalam
memilih respondennya, dan semakin menguatkan hasil temuan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai