Anda di halaman 1dari 30

KERANGKA KONSEPTUAL

PELAPORAN KEUANGAN

Sumber:
Intermediate Accounting. IFRS edition. Volume 1. Kieso, Weygant, Warfield. John Willey & Sons, 2011.
Akuntansi Keuangan Menengah. Vol.1. Edisi IFRS. Donald E. Kieso, Jerry J. Weygant, dan Terry D.
Warfield. Salemba Empat. 2018.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. IkatanA kuntan Indonesia, 2020.
Akuntansi Keuangan. Edisi kedua. Buku 1.Hans Kartikahadi, Rosita U. Sinaga,dkk..Ikatan Akuntan
Indonesia.Januari 2019.
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan

Tingkat Ketiga:
Pengakuan,
Kerangka Tingkat Pertama: Tingkat Kedua:
Pengukuran, dan
Konseptual Tujuan Dasar Konsep Dasar
Konsep
Pengungkapan

Tujuan dan peran Karakteristik Asumsi dasar


kualitatif
Pengembangan Prinsip dasar
Gambaran Umum Unsur dasar Kendala
Ringkasan struktur
PENGERTIAN KERANGKA DASAR KOSEPTUAL

• FASB mendenfinisikan “ suatu sistem pemahaman tentang


beberapa tujuan dan landasan terpadu yang mampu
merintis standar yang konsisten, dan menjelaskan sifat,
fungsi, dan batasan akuntansi keuagan dan laporan
keuangan.”
• Framework for Preparation anda Presentation of Financial
Statements, yang telah diadopsi penuh oleh Komite
PAI/DSAK-IAI, IASB tidak memberikan perumusan khusus,
kecuali sebagai kalimat pembuka disebutkan “Kerangka
dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan
dan penyajian laporan keuangan bagi pengguna eksternal”
TUJUAN DAN PERAN KERANGKA DASAR
Sebagai acuan yang digunakan bagi:
a. Badan penyusun standar akuntansi, misalnya: Dewan Standar
Akuntansi Keuangan- Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), Financial
Accounting Standars Board (FASB) Amerika Serikat, Accounting
Standards Committee Inggris, dan badan otoritatif sejenis di masing-
masing negara.
b. Penyusunan laporan keuangan, dalam menghadapi kasus yang belum
atau tidak jelas diatur dalam suatu standar akuntansi yang berlaku.
c. Auditor dalam menentukan audit opini atas laporan keuangan.
d. Para pemakai laporan keuangan, dalam mentafsirkan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
Kerangka Konseptual

Pengembangan Kerangka Konseptual


IASB dan FASB bekerja pada sebuah proyek
bersama untuk mengembangkan kerangka
konseptual umum.

Kerangka baru akan membangun kerangka dasar


IASB dan FASB yang telah ada.

Proyek tersebut telah mengidentifikasi tujuan


pelaporan keuangan dan karakteristik kualitatif dari
informasi pelaporan keuangan yang berguna untuk
pengambilan keputusan.
Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan LK
Kerangka Konseptual
Merupakan konsep yang menjadi dasar penyusunan
dan penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum.
Kerangka Konseptual menurut PSAK
1. Pengguna laporan keuangan
2. Tujuan laporan keuangan
3. Asumsi dasar
4. Karakteristik kualitatif
5. Konsep pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan
6. Konsep pemeliharaan modal
Kerangka Konseptual

Gambaran Umum Kerangka Konseptual

Tiga tingkat:
Tingkat Pertama = Tujuan dasar

Tingkat Kedua = Karakteristik kualitatif dan unsur-unsur laporan


keuangan

Tingkat Ketiga = Pengakuan, pengukuran, dan konsep


pengungkapan
ASUMSI PRINSIP KENDALA
1. Entitas ekonomi 1. Pengukuran 1. Biaya
2. Kelangsungan 2. Pengakuan 2. Materialitas
usaha pendapatan
Tingkat
3. Unit moneter 3. Pengakuan beban ketiga
4. Periodisitas 4. Pengungkapan penuh
5. Akrual

KARAKTERISTIK
KUALITATIF UNSUR
1. Kualitas dasar 1. Aset
2. Peningkatan 2. Liabilitas
Tingkat kedua
kualitas 3. Ekuitas
4. Penghasilan
5. Beban
Ilustrasi 2-1
Kerangka Pelaporan
Keuangan TUJUAN
Memberikan informasi
tentang pelaporan entitas
yang berguna untuk
investor ekuitas sekarang Tingkat pertama
dan potensial,
pemberi pinjaman, dan
kreditor lainnya dengan
kapasitas mereka sebagai
Penyedia modal.
Tingkat Pertama: Tujuan Dasar

TUJUAN
“Memberikan informasi keuangan tentang pelaporan entitas
yang berguna untuk investor sekarang dan potensial, pemberi
pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan
dengan kapasitas mereka sebagai penyedia modal.”

 Diberikan dengan menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum.


 Asumsi adalah bahwa pengguna membutuhkan pengetahuan yang
wajar tentang bisnis dan akuntansi keuangan untuk memahami
informasi.
Tingkat Kedua: Konsep Dasar

Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

IASB mengidentifikasi Karakateristik Kualitatif informasi akuntansi yang


dibedakan menjadi informasi yang lebih baik (lebih berguna) dari informasi
yang kurang bermutu (kurang berguna) untuk tujuan pengambilan
keputusan.
Tingkat Kedua: Konsep Dasar

Ilustrasi 2-2 Hierarki


Kualitas Akuntansi
Tingkat Kedua: Konsep Dasar

Kualitas Dasar - Relevansi


Relevansi adalah salah satu dari dua kualitas dasar yang
membuat informasi akuntansi berguna untuk pengambilan
keputusan.
Tingkat Kedua: Konsep Dasar

Kualitas Dasar – Penyajian Jujur


Penyajian jujur berarti bahwa angka-angka dan penjelasan
sesuai dengan apa yang benar-benar ada atau terjadi.
Tingkat Kedua: Konsep Dasar

Peningkatan Kualitas
Membedakan informasi yang lebih berguna dari informasi
yang kurang berguna.
ASUMSI PRINSIP KENDALA
1. Entitas ekonomi 1. Pengukuran 1. Biaya
2. Kelangsungan 2. Pengakuan 2. Materialitas
usaha pendapatan
Tingkat
3. Unit moneter 3. Pengakuan beban ketiga
4. Periodisitas Unsur
Unsur Dasar
Dasar
4. Pengungkapan penuh
5. Akrual

KARAKTERISTIK
KUALITATIF UNSUR
1. Kualitas dasar 1. Aset
2. Peningkatan 2. Liabilitas Tingkat kedua
kualitas 3. Ekuitas
4. Penghasilan
5. Beban
Ilustrasi 2-2
Kerangka Pelaporan
Keuangan TUJUAN
Memberikan informasi
tentang pelaporan
entitas yang berguna
untuk investor ekuitas Tingkat pertama
sekarang dan potensial,
pemberi pinjaman, dan
kreditor lainnya dengan
kapasitas mereka
sebagai Penyedia
modal.
Tingkat Kedua: Konsep Dasar
Tingkat Kedua: Konsep Dasar
Latihan 2-4: Identifikasikan karakteristik kualitatif yang sesuai
dengan informasi yang tersedia di bawah ini. Karakteristik

(a) Karakteristik kualitatif digunakan jika Relevansi


perusahaan dalam industri yang sama Penyajian jujur
menggunakan prinsip akuntansi yang Nilai prediktif
sama.
Nilai konfirmasi
(b) Kualitas informasi yang menegaskan Netralitas
harapan pengguna sebelumnya.
Kelengkapan
(c) Imperatif untuk memberikan Tepat waktu
perbandingan dari perusahaan
Dapat diverifikasi
antarperiode.
Dapat dipahami
(d) Mengabaikan konsekuensi ekonomi
Dapat dibandingkan
dari standar atau aturan.
Tingkat Kedua: Konsep Dasar
Latihan 2-4: Identifikasikan karakteristik kualitatif yang sesuai
dengan informasi yang tersedia di bawah ini. Karakteristik

(e) Memerlukan tingkat konsensus yang Relevansi


tinggi di antara individu pada Penyajian jujur
pengukuran tertentu. Nilai prediktif
(f) Nilai prediktif merupakan komponen Nilai konfirmasi
kualitas dasar informasi. Netralitas
(g) Karakteristik kualitatif yang Kelengkapan
menekankan relevansi dan penyajian Tepat waktu
jujur.
Dapat diverifikasi
Dapat dipahami
Dapat dibandingkan
Tingkat Kedua: Konsep Dasar
Latihan 2-4: Identifikasikan karakteristik kualitatif yang sesuai
dengan informasi yang tersedia di bawah ini. Karakteristik

(h) Netralitas dan kelengkapan adalah Relevansi


komponen kualitas dasar dari Penyajian jujur
informasi akuntansi. Nilai prediktif
(i) Ada dua kualitas dasar yang membuat Nilai konfirmasi
informasi akuntansi berguna untuk Netralitas
tujuan pengambilan keputusan.
Kelengkapan
(j) Apa yang meningkatkan komponen Tepat waktu
untuk penerbitan laporan interim?
Dapat diverifikasi
Dapat dipahami
Dapat dibandingkan
Tingkat Ketiga: Pengakuan, Pengukuran, dan
Konsep Pengungkapan
Konsep-konsep ini menjelaskan bagaimana perusahaan harus
mengakui, mengukur, serta melaporkan unsur dan peristiwa
keuangan.
Pengakuan, Pengukuran, dan Konsep Pengungkapan
ASUMSI PRINSIP KENDALA
1. Entitas ekonomi 1. Pengukuran 1. Biaya
2. Kelangsungan 2. Pengakuan 2. Materialitas
usaha pendapatan
3. Unit moneter 3. Pengakuan beban
4. Periodisitas 4. Pengungkapan penuh
5. Akrual

Ilustrasi 2-3
Kerangka Pelaporan
Keuangan
Tingkat Ketiga: Asumsi

Asumsi Dasar
Entitas Ekonomi – perusahaan menjaga aktivitasnya terpisah
dan berbeda dari pemiliknya dan dari unit bisnis lainnya.
Kelangsungan Usaha – perusahaan bertahan cukup lama
untuk memenuhi tujuan dan komitmen mereka.
Unit Moneter – uang adalah denominator yang umum.
Periodisitas – perusahaan dapat membagi kegiatan
ekonominya ke dalam beberapa periode waktu.
Akuntansi Berbasis Akrual – transaksi dicatat pada periode di
mana peristiwa itu terjadi.
Tingkat Ketiga: Asumsi
L2-8: Identifikasikan asumsi dasar akuntansi yang dijelaskan
pada setiap pernyataan berikut.
(a) Kegiatan ekonomi FedEx Corporation (AS)
dibagi ke dalam periode 12 bulan untuk tujuan Periodisitas
menerbitkan laporan tahunan.
(b) Total S.A. (FRA) tidak menyesuaikan total
dalam laporan keuangan untuk dampak inflasi. Unit Moneter

(c) Barclays (GBR) melaporkan klasifikasi lancar


dan tidak lancar dalam laporan posisi Kelangsungan
keuangannya. Usaha

(d) Kegiatan ekonomi Tokai Rubber Industries


(JPN) dan anak perusahaannya digabung untuk
Entitas Ekonomi
tujuan akuntansi dan pelaporan.
Tingkat Ketiga: Prinsip

Prinsip
Pengukuran
Biaya perolehan umumnya dianggap sebagai penyajian jujur dari
jumlah yang dibayarkan untuk item tertentu.
Nilai wajar adalah “jumlah di mana aset dapat dipertukarkan,
liabilitas dapat diselesaikan, atau instrumen ekuitas yang diberikan
dapat dipertukarkan, antara pihak yang memiliki cukup
pengetahuan dalam transaksi wajar.”
IASB juga telah mengambil langkah tambahan yang memberikan
perusahaan pilihan untuk menggunakan nilai wajar sebagai dasar
pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Tingkat Ketiga: Prinsip

Pengakuan Pendapatan – pendapatan diakui jika terdapat besar


kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan diperoleh
perusahaan dan dapat dilakukan pengukuran yang dapat diandalkan
dari jumlah pendapatan yang dimungkinkan.
Ilustrasi 2-4
Waktu Pengakuan Pendapatan
Tingkat Ketiga: Prinsip

Pengakuan Beban – arus keluar atau “penggunaan” lain


dari aset atau munculnya liabilitas (atau gabungan keduanya)
selama periode sebagai akibat dari pengiriman atau produksi
barang dan/atau penyediaan jasa. Ilustrasi 2-5
Pengakuan Beban

“Biakan beban mengikuti pendapatan.”


Tingkat Ketiga: Prinsip

Pengungkapan Penuh – memberikan informasi yang cukup


penting untuk memengaruhi penilaian dan keputusan pengguna
yang diinformasikan.
Diberikan melalui:

Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan
Informasi tambahan
Tingkat Ketiga: Prinsip
LS2-9: Identifikasikan prinsip dasar akuntansi yang
dijelaskan pada setiap pernyataan berikut.
(a) Parmalat (ITA) melaporkan pendapatan pada laporan Pengakuan
laba ruginya pada saat diperoleh, bukan pada saat Pendapatan
pendapatan tersebut dikumpulkan.
(b) Google (AS) mengakui beban penyusutan untuk
Pengakuan
mesin selama periode 2 tahun selama mesin yang
Beban
membantu perusahaan memperoleh pendapatan.
(c) KC Corp. (AS) melaporkan informasi tentang tuntutan
hukum yang tertunda dalam catatan atas laporan Pengungkapan
keuangannya. Penuh

(d) Fuji Film (JPN) melaporkan tanah pada neracanya


dalam jumlah yang dibayarkan untuk memperolehnya,
Pengukuran
meskipun estimasi nilai wajar lebih besar.
Tingkat Ketiga: Kendala

Kendala
Biaya – biaya penyediaan informasi harus dipertimbangkan
terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari
penggunaannya.

Materialitas – informasi dianggap jika mengabaikan atau salah


menyatakan yang bisa memengaruhi atau mengubah
penilaian pengguna.
Tingkat Ketiga: Kendala

L2-11: Apa kendala akuntansi yang diilustrasikan oleh


pernyataan di bawah ini?

(a) Willis Company tidak mengungkapkan


informasi apa pun dalam catatan atas laporan Biaya
keuangan kecuali nilai informasi kepada
pengguna laporan keuangan yang melebihi
biaya pengumpulan informasi tersebut.
(b) Beckham Corporation membebankan biaya
Materialitas
keranjang sampah pada tahun perolehannya.
Ringkasan
Struktur

Anda mungkin juga menyukai