Anda di halaman 1dari 18

“PENERAPAN GREEN

ACCOUNTING PADA KAWASAN


INDUSTRI”
OLEH KELOMPOK 4:
ALIKA FIQRIA NABILA (1910020022)
ASRIYANI O. RADJA TUKA (1910020014)
KLEMENTINO R. DANGGUR (1910020021)
MARIA ANGGREINI SEPTIANTI WAGO (1910020039)
TOPIK PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN GREEN ACCOUNTING
2. KAWASAN INDUSTRI
A. PENGERTIAN KAWASAN INDUSTRI
B. TUJUAN KAWASAN INDUSTRI MENURUT KEPPERS NO.41 TAHUN 1996
3. ALASAN GREEN ACCOUNTING PERLU DITERAPKAN PADA KAWASAN INDUSTRI
A. VIDEO KOMPILASI BERITA TERKAIT DAMPAK NEGATIF KAWASAN INDUSTRI (DURASI 50 DETIK)
B. DATA SCIENCEMAG DAN JURNAL PENELITIAN
4. PENERAPAN GREEN ACCOUNTING PADA KAWASAN INDUSTRI
A. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
B. TRIPLE BOTTOM LINE (TBL)
C. DASAR PENGELOLAAN LIMBAH PERUSAHAAN (JURNAL PENELITIAN)

5. DAMPAK PENERAPAN GREEN ACCOUNTING PADA KAWASAN INDUSTRI


A. MANFAAT PENERAPAN GREEN ACCOUNTING BERDASARKAN PENELITIAN
B. PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING PADA BEBERAPA PERUSAHAAN DI INDONESIA (JURNAL
PENELITIAN)
GREEN ACCOUNTING
Akuntansi lingkungan atau Green Accounting menurut para ahli didefinisikan sbb:

United States Environment Protection Lemanthe (2001) dalam Rossje (2006)


Agency (US EPA) “Akuntansi lingkungan memberikan pendekatan akuntansi biaya
adalah biaya-biaya lingkungan yang perlu lingkungan secara sistematis dan tidak hanya
diperhatikan oleh para stakeholders berfokus pada akuntansi untuk biaya proteksi
perusahaan yang mampu mendorong dalam lingkungan, tetapi juga mempertimbangkan
pengidentifikasian cara-cara yang dapat biaya lingkungan terhadap material dan
mengurangi atau menghindari biaya-biaya energi.
ketika pada waktu yang bersamaan sedang
memperbaiki kualitas lingkungan.”
KAWASAN INDUSTRI
Menteri Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-
Bangsa (UNIDO) (1978:6) :

“Kawasan Industri atau Industrial Estates merupakan sebidang lahan yang


diberi petakan sedemikian rupa sesuai dengan rancangan menyeluruh,
dilengkapi dengan jalan, kemudahan-kemudahan umum (public utilities)
dengan atau tanpa bangunan pabrik, yang diperuntukkan bagi pengarahan
industri dan dikelola secara khusus (full timer).”

Di Indonesia pengertian kawasan industri mengacu kepada keputusan


Presiden (Keppres) Nomor 41 Tahun 1996.
KAWASAN INDUSTRI
Keppers Nomor 41 Tahun 1996 tentang kawasan industri Pasal 2-
Pembangunan kawasan industri bertujuan untuk:
A. Mempercepat pertumbuhan industri di daerah
B. Memberikan kemudahan bagi kegiatan industri
C. Mendorong kegiatan industri untuk berlokasi di kawasan industri
D. Meningkatkan upaya pembangunan industri yang berwawasan lingkungan
MENGAPA GREEN ACCOUNTING PERLU DITERAPKAN
PADA KAWASAN INDUSTRI?

Plastic Waste Generation by Industrial Sector, 2015


MENGAPA GREEN ACCOUNTING PERLU DITERAPKAN
PADA KAWASAN INDUSTRI?

Berdasarkan jurnal penelitian oleh Dra. Ita Rustiati Ridwan, seorang Dosen PGSD UPI ditahun 2007
dalam jurnal dengan judul “DAMPAK INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN DAN SOSIAL”
bagaimana dampak kawasan industri terhadap lingkungan membawa kerusakan terhadap
lingkungan hidup sbb:

POLUSI UDARA POLUSI AIR POLUSI TANAH PERMASALAHAN


LIMBAH
PENERAPAN GREEN ACCOUNTING PADA KAWASAN
INDUSTRI
● Mulai tahun 1970-an di Eropa mulai berkembang Konsep Green Accounting. Sistem
akuntansi yang di dalamnya terdapat akun-akun terkait dengan biaya lingkungan ini disebut
sebagai green accounting atau environmental accounting (Aniela, 2012).

● Beberapa institusi telah mengeluarkan rekomendasi pengungkapan lingkungan, antara lain


Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (ECOSOC-PBB), Ernst and Ernst,
Institute of Chartered Accountant in England and Wales (ICAEW) dan Global Reporting
Initiative (GRI).
PENERAPAN GREEN ACCOUNTING PADA KAWASAN
INDUSTRI
A. Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah program


yang mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan
kepada masyarakat luas yaitu pihak stakeholders, dimana
tanggung jawab sosial perusahaan ini hendaknya dilingkungan
dengan sukarela (Valunteer) oleh perusahaan bukan sebagai
kewajiban.

Contoh penerapan CSR terdapat di dalam penelitian Putra et al.


(2016) dengan judul “PERANAN AKUNTANSI SOSIAL
TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PT.
MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) DI SURABAYA”
PENERAPAN GREEN ACCOUNTING PADA KAWASAN
INDUSTRI
B. Implementasi Triple Bottom Line (TBL)
TBL pertama kali diperkenalkan oleh Elkington pada tahun 1994. Dalam bukunya
yang berjudul Cannibals with Forks, Elkington menjelaskan TBL sebagai economic
prosperity, environmental quality, dan social justice. (Elkington,1998 p.ix).

PROFIT

PLANET

PEOPLE
PENERAPAN GREEN ACCOUNTING PADA KAWASAN
INDUSTRI
C. Sebagai Dasar Pengelolaan Limbah Perusahaan

Bentuk penerapan green accounting pada kawasan


industrial di Indonesia pada beberapa jurnal penelitian
misalkan Sebagai Dasar Pengelolaan Limbah
Perusahaan.

Hal ini didukung oleh beberapa jurnal penelitian, dua


diantaranya penelitian oleh Henny Zurika Lubis, Aftika
Diani (2018) dalam judul “Analisis Penerapan Green
Accounting Dalam Pengelolaan Limbah Perusahaan”
pada PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir
PENERAPAN GREEN ACCOUNTING PADA KAWASAN
INDUSTRI
C. Sebagai Dasar Pengelolaan Limbah Perusahaan

Penerapan lainnya ditemukan pada jurnal penelitian Yuliana, Sulistyawati


(2021) dalam judul “GREEN ACCOUNTING: PEMAHAMAN DAN
KEPEDULIAN DALAM PENERAPAN (Studi Kasus Pada Pabrik
Kecap Lele di Kabupaten Pati)”

Pengungkapan akuntansi lingkungan di negara-negara berkembang


memang masih sangat kurang. Banyak penelitian yang berkembang di
area social accounting disclosure memperlihatkan bahwa pihak
perusahaan melaporkan kinerja lingkungannya masih sangat terbatas.
PENERAPAN GREEN ACCOUNTING PADA KAWASAN
INDUSTRI

Praktik akuntansi lingkungan di Indonesia sampai saat


ini belumlah efektif.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Santi


Rahma Dewi (2016) terkait “PEMAHAMAN DAN
KEPEDULIAN PENERAPAN GREEN ACCOUNTING:
STUDI KASUS UKM TAHU DI SIDOARJO” dimana
menunjukkan bahwa pelaku UKM peduli terhadap
lingkungan akan tetapi tidak tahu apa saja komponen-
komponen dan bagaimana memasukkan dalam biaya
produksi.
DAMPAK PENERAPAN GREEN ACCOUNTING PADA
KAWASAN INDUSTRI
Sari (2017) mengungkapkan manfaat dari penerapan green accounting beberapa antara lain:
1. Perkiraan yang lebih baik dari biaya sebenarnya pada perusahaan untuk memproduksi produk
atau jasa sehingga hal ini bermuara memperbaiki harga dan profitabilitas;
2. Membantu manajer untuk menargetkan area operasi bagi pengurangan biaya dan perbaikan
dalam ukuran lingkungan dan kualitas;
3. Membantu dengan penanganan keefektifan biaya lingkungan atau ukuran perbaikan kualitas;
DAMPAK PENERAPAN GREEN ACCOUNTING PADA
KAWASAN INDUSTRI
Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Zulhaimi (2015) terkait pengaruh penerapan green
accounting pada kinerja perusahaan pada beberapa perusahaan di Indonesia
DAMPAK PENERAPAN GREEN ACCOUNTING PADA
KAWASAN INDUSTRI
Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Zulhaimi (2015) terkait pengaruh penerapan green
accounting pada kinerja perusahaan pada beberapa perusahaan di Indonesia
Thanks!
Untuk materi yang lebih lengkap mohon mengakses dan
membaca makalah yang telah diberikan, terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Santi Rahma. 2016. Understanding and Application of Green Saputra, Komang Adi Kurniawan, Ni Putu Riski Martini, dan Putu Dian
Accounting Awareness: A Tofu SME Case Study in Sidoarjo. Pradnyanitasari. 2019 . AKUNTANSI SOSIAL DAN
Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis & Call For LINGKUNGAN. Sidoarjo:Indomedia Pustaka
Paper FEB UMSIDA 2016 Hal.497-511 Wijaya, Arif Ilham. 2018. Analisis Penerapan Green Accounting Untuk
Lubis, Henny Zurika., & Aftika Dhani. 2018. Analisis Penerapan Mengetahui Enviromental Cost Efficiency (Studi pada PT. Coca
Akuntansi Lingkungan (Green Accounting) Dalam Pengelolaan Cola Bottling Indonesia Tanjung Bintang Lampung Selatan).
Limbah Perusahaan. Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
TINGGI Muhammadiyah Aisyiah (APPTMA). ISBN: 978-623- Diakses melalui link
90018-0-3 https://docplayer.info/storage/96/127075460/1637045634/GGCqd
Musyarofah, Siti. 2013. Analisis Penerapan Green Accounting di Kota VZ3Xm0DQjPU-bxmtA/127075460.pdf
Semarang. Skripsi: Universitas Negeri Semarang. Yuliana, Yunu Kurnelia., & Ardiani Ika Sulistyawati. 2021. Green
Ourworldindata. 2015. Plastic Waste Generation by Industrial Sector. Accounting : Pemahaman dan Kepedulian Dalam Penerapan
Diakses melalui link (Studi Kasus Pada Pabrik Kecap Lele di Kabupaten Pati). Journal
https://ourworldindata.org/grapher/plastic-waste-by-sector Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi, 19(1), 45-49. DOI :
Ridwan, Ita Rustianti. Dampak Industri Terhadap Lingkungan dan http://dx.doi.org/10.26623/slsi.v19i1.2999
Sosial. Jurnal Geografi GEA. Vol 7, No 2 DOI: Zulhaimi, Hanifa. 2015. Pengaruh Penerapan Green Accounting
https://doi.org/10.17509/gea.v7i2.1716.g1166 Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi dan
Keuangan Vol.3 No.1 Hal.603-616

Anda mungkin juga menyukai