Anda di halaman 1dari 18

AKUNTANSI LINDUNG NILAI

(HEDGE ACCOUNTING)

Disusun oleh:

Kelompok IV

Akuntansi Keuangan Lanjutan

1. Ganang Restu Bariadi (133060019115)


2. Kavita Sari A. (133060018779)
3. M. Reza Zulkarnain (133060018003)
4. Upik Prihatin (133060018160)
5. Yossita Ayu H. (133060018810)

Kelas : 6 L

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

2016
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2

C. Tujuan Pembahasan ....................................................................................................... 2

BAB II ISI .................................................................................................................... 4

A. Landasan Teori............................................................................................................... 4

B. Akuntansi untuk Derivatif.............................................................................................. 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 14

A. Simpulan ...................................................................................................................... 14

B. Saran ............................................................................ Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lindung nilai atau yang lebih dikenal masyarakat dengan istilah

hedging. Samsul (2006) mengatakan, “hedging adalah tindakan melindungi aset

yang dimiliki dengan cara menutup kontrak jual ataupun kontrak beli di pasar

berjangka untuk mengurangi kemungkinan kerugian yang akan diderita” (h.

24). Karnadjaja, Ong, WIjaya, Tanujaya, dan Effendi (2008) mendefinisikan,

“hedge adalah sebuah strategi yang konservatif untuk membatasi kerugian

investasi dengan melakukan transaksi lain yang mengurangi resiko transaksi

yang pertama” (h. 296). Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

lindung nilai merupakan sarana untuk mengurangi atau meminimalisasikan

resiko dalam berinvestasi akibat perubahan harga jika perubahan harga

tersebut tidak sesuai dengan perkiraan. Berkaitan denagn resiko investasi yang

dapat terjadi di pasar modal, sebagian investor memandang perlu untuk

melakukan lindung nilai.

Misalnya, ketika seorang investor saham berkeyakinan bahwa harga

saham akan turun dalam tiga bulan mendatang maka ia dapat melakukan dua

alternatif dalam melindungi investasinya. Alternatif yang pertama adalah ia

dapat menjual saham tersebut pada saat ini untuk menghindari kerugian.

Alternatif yang kedua adalah ia dapat menahan saham tetapi melakukan

1
hedging dengan cara mengambil kontrak jual pada pasar berjangka senilai

investasi saham tersebut. Apabila dalam tiga bulan kemudian ternyata

dugaannya benar maka nilai buku saham akan turun dan mengalami kerugian,

dengan tindakan hedging, investor akan menghasilkan keuntungan karena

harga jual saat ini melalui kontrak jual pada pasar berjangka lebih tinggi

daripada harga pasar tiga bulan mendatang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu hedging?

2. Apa saja jenis-jenis hedging?

3. Bagaimana akuntansi dari jenis-jenis hedging?

C. Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini, yaitu:


1. Mengetahui lebih dalam apa itu hedging.

2. Mempelajari lebih dalam mengenai jenis-jenis hedging.

3. Menerapkan akuntansi untuk masing-masing jenis hedging.

2
3
BAB II

ISI

A. Landasan Teori

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

B. Akuntansi untuk Lindung Nilai (Hedge Acounting)

1. Fair Value Hedging

a. Lindung Nilai Inventori

X Co. mempunyai persediaan 10,000 ons emas per 1 November 2010


dengan harga perolehan $3,000,000 ($300/ons). Harga emas per ons pada 1
November 2010 $352. Pada 1 November perusahaan mengikat forward
contract untuk menjual emas tersebut dengan harga $350. Kontrak akan
jatuh tempo 31 Maret 2011. Kontrak akan diselesaikan secara net. Per 31
Desember 2010 harga untuk forward contract 31 Maret 2011 $340/ons,
sedangkan harga spotnya $342/ons.

Jurnal yang akan dibuat X Co. adalah sbb:


Tanggal Akun Debit Credit
1 Nov 2010 Tidak ada jurnal karena nilai wajar kontrak belum ada

31 Des 2010 Forward Contract 100,000


Gain on Forward Contract 100,000
untuk mencatat kenaikan nilai dan laba atas kontrak forward
(350-340) x 10,000

4
Loss on Inventory 100,000
Inventory 1000,000
(untuk mencatat penurunan inventory)

31 Maret 2011 Forward Contract 100,000


Gain on Forward Contract 100,000
(untuk mencatat kenaikan nilai dan laba atas kontrak forward)

Loss on Inventory 120,000


Inventory 120,000
(untuk mencatat penurunan nilai inventory)

Cash 3,300,000
Sales 3,300,000
(untuk mencatat penjualan inventory)
COGS 2,780,000
Inventory 2,780,000
(untuk mencatat HPP inventory)

Cash 200,000
Forward Contract 200,000
(untuk menutup kontrak forward)

b. Lindung Nilai Investasi dalam AFS

31 Oktober 2010 Y Co. membeli 1000 lembar saham PT ABC dengan


harga $5/lembar. Pada saat yang sama, untuk melindungi penurunan nilai
investasi tersebut, Y Co. membeli put option dengan exercise price $5. Opsi
jatuh tempo tanggal 31 Juli 2011. Pergerakan harga Saham PT ABC dan
harga put option adalah sbb:

5
Tanggal Harga saham PT ABC Harga Opsi Jual
31 Okt 2010 $5 $ 500
31 Des 2010 $ 4.75 700
31 Juli 2011 $ 4.50 900

Jurnal yang akan dibuat Y Co. adalah sbb:

Tanggal Akun Debit Credit


31 Okt 2010 Investment in AFS 5,000
Cash 5,000
(untuk mencatat pembelian investasi 1,000 x 5)

Put Option 500


Cash 500
(untuk mencatat pembelian put option)

31 Des 2010 Loss on AFS 250


Investment in AFS 250
(untuk mencatat penurunan nilai investasi)

Put Option 200


Gain on Put Option 200
(untuk mencatat kenaikan nilai opsi)

31 Juli 2011 Loss on AFS 250


Investment in AFS 250
(untuk mencatat penurunan nilai investasi)

Put Option 200


Gain on Put Option 200

6
(untuk mencatat kenaikan nilai opsi)

Cash 4,500
Investment in AFS 4,500
(untuk mencatat penerimaan kas dari penjualan investasi)

Cash 500
Loss on Put Option 400
Put Option 900
(untuk mencatat penerimaan kas dari penulis/penjual opsi)

Berapapun pergerakan harga saham dan nilai jual opsi, kalau perusahaan
menderita kerugian, dengan adanya opsi tersebut, maka kerugian dibatasi
sampai dengan Rp 500 yaitu sebesar harga opsi yang pertama kali dibeli.

c. Lindung Nilai Komitmen Penjualan

31 Maret 2010 X Co. mengikat kontrak untuk menjual 10,000 ton


minyak sawit seharga $298/ton dengan seorang pelanggan. Barang akan
diserahkan dan dibayar 30 Juni 2010. Harga pasar per 31 Maret 2010
$298/ton. Karena perusahaan khawatir harga minyak sawit akan naik, maka
ia melindunginya dengan membeli 10 buah kontrak future yang jatuh tempo
30 Juni 2010 (satu kontrak untuk 1,000 ton) dengan harga $300/ton. X harus
membayar margin $10,000 untuk setiap kontrak. Harga minyak sawit untuk
kontrak future dan harga untuk spot adalah sbb:

31 Maret 2010 30 April 2010 31 Mei 2010 30 Juni 2010


Harga spot/ton $298 $305 $309 $315
Harga future 30 $300 $307 $310 $315
Juni 2010/ton

Jurnal yang akan dibuat X Co. sehubungan dengan transaksi tersebut adalah
sbb:

31 Maret 2010 Margin deposit 100,000


Kas 100,000

7
untuk mencatat pembayaran margin 10 x $10,000
Tidak ada jurnal untuk komitmen penjualan

30 April 2010 Rugi atas komitmen penjualan 70,000


Komitmen penjualan 70,000
untuk mencatat rugi karena harga sawit naik {(298 –
305 ) x 10,000 ton}

Kontrak Future 70,000


Laba atas Kontrak Future 70,000

untuk mencatat laba atas derivatif karena harga sawit


naik {(307 – 300 ) x 10,000 ton}

31 Mei 2010 Rugi atas komitmen penjualan 40,000


Komitmen penjualan 40,000
untuk mencatat rugi atas karena harga sawit naik {(305
– 309 ) x 10,000 ton}

Kontrak Future 30,000


Laba atas Kontrak Future 30,000
untuk mencatat laba atas derivatif karena harga sawit
naik {(307 – 310 ) x 10,000 ton}

30 Juni 2010 Rugi atas komitmen penjualan 60,000


Komitmen penjualan 60,000
untuk mencatat rugi karena harga sawit naik {(309 – 315
) x 10,000 ton)

Kontrak Future 50,000


Laba atas Kontrak Future 50,000
untuk mencatat laba atas derivatif karena harga sawit
naik {(315 – 310 ) x 10,000 ton}

Kas 2,980,000
Penjualan 2,980,000

8
Untuk mencatat penjualan minyak sawit sesuai kontrak
$298 x 10,000 ton)

Komitmen penjualan 170,000


Penjualan 170,000
untuk mencatat penjualan dan menutup komitmen
penjualan {(315 – 298) x 10,000}

Kas 250,000
Margin deposit 100,000
Kontrak Future 150,000
(untuk mencatat penerimaan kas dari bursa)*

*Dari kontrak future, perusahaan mendapat laba sebesar (315 – 310) x


10,000 = $150,000. Jadi perusahaan seharusnya mendapat uang kas
150,000. Akan tetapi karena perusahaan sudah menyetor $100,000, maka
yang diterimanya adalah $250,000.

Dalam praktek, kontrak future dinilai marked-to-market tiap hari dengan


penyesuaian terhadap margin deposit.

d. Lindung Nilai Utang/Piutang dalam Mata Uang Asing

X Co. perusahaan minyak Indonesia menjual minyak senilai $15.000


pada 1 Desember 2010, pembayaran akan dilakukan dalam US$ tanggal 30
Januari 2011 dan mata uang fungsional X adalah Rp. Karena X khawatir
nilai rupiah akan menguat, maka X mengikat forward contract dengan
broker untuk menukar US$ nya dengan Rp. Transaksi tidak akan
diselesaikan secara net. Kurs US$ terhadap Rp. untuk 1 Desember 2010 –
30 Januari 2011 adalah sbb:

1 Desember 2010 31 Desember 2010 30 Januari 2011


Spot Rate Rp 9.500 Rp 9.400 Rp 9.300
30-day futures rate Rp 9.100 Rp 9.050 Rp 8.900
60-day futures rate Rp 9.100 Rp 8.900 Rp 8.800

Jurnal yang akan dibuat X, berkaitan dengan transaksi di atas adalah:

1 Desember 2010 Piutang (fc) Rp.142.500.000,-


Penjualan Rp.142.500.000,-

9
untuk mencatat penjualan 9.500 x 15.000

Contract receivable Rp.136.500.000,-


Contract payable (fc) Rp.136.500.000,-
untuk mencatat nilai wajar derivatif

31 Desember 2010 Rugi selisih kurs Rp. 1.500.000,-


Piutang (fc) Rp.1.500.000,-
untuk mencatat kerugian selisih kurs 9.400 -9.500 x
15.000

Contract payable (fc) Rp.750.000,-


Laba selisih kurs Rp. 750.000,-
untuk mencatat keuntungan selisih kurs 9.100 -9.050 x
15.000

30 Januari 2011 Kas (fc) Rp.139.500.000,-


Rugi selisih kurs Rp 1.500.000,-
Piutang (fc) Rp. 141.000.000,-
untuk mencatat penerimaan kas dalam bentuk US$
sebagai pelunasan piutang dengan spot rate 9.300

Contract payable (fc) Rp.135.750.000,-


Rugi selisih kurs Rp.3.750.000,-
Kas (fc) Rp.139.500.000,-
untuk mencatat penyerahan $15,000 kas dengan dengan
spot rate 9.300

Kas Rp.136.500.000
Contract receivable Rp.136.500.000,-
Untuk mencatat penyelesaian kontrak forward

10
2. Cash Flow Hedging

Lindung nilai arus kas, yaitu lindung nilai terhadap risiko fluktuasi arus kas

dari aktiva atau kewajiban yang diakui, atau terhadap transaksi yang

diperkirakan akan terjadi, yang berkaitan dengan risiko tertentu.

Lindung nilai arus kas dapat dilakukan untuk:

a. Arus kas yang berkaitan dengan aktiva atau kewajiban yang sudah

diakui (recognized assets or liabilities). Misalnya seluruh atau sebagian

pembayaran bunga pada masa yang akan datang atas pinjaman dengan

tingkat bunga variabel;

b. Arus kas yang berkaitan dengan transaksi yang diproyeksikan akan terjadi

di masa yang akan datang (forecasted transaction) (misalnya pembelian

atau penjualan yang diperkirakan akan terjadi).

Secara spesifik, lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat dapat di

pertanggungjawabkan sebagai berikut:

a. Jika strategi manajemen yang ditentukan oleh entitas untuk suatu hubungan

maka komponen laba atau rugi yang dikecualikan akan diakui dalam laporan

laba atau rugi periode berjalan.

b. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi atas sisal aba atau rugi

dari lindung nilai transaksi derivative.

Akumulasi pendapatan komprehensif lain yang diakui sebagai bagian ekuitas

secara terpisah yang berhubungan dengan transaksi yang dilindungi harus

disesuaikan ke saldo yang paling rendah dari hal berikut ini:

11
a. Laba atau rugi kumulatif dari transaksi derivatif

b. Bagian dari laba atau rugi kumulatif diakui sebagai bagian ekuitas terpisah

ke laporan laba rugi

3. Soal dan Pembahasan

1 oktober 2011, x memperkirakan bahwa dalam jangka waktu setahun

ke depan ia akan memproduksi dan menjual tembaga sebanyak 100.000 pound

dengan biaya $28,900,000. karena khawatir harga tembaga turun, maka ia

mengikat forward exchange contract dengan y dengan harga $300. tingkat

bunga 1%/bulan. harga tembaga yang relevan dengan transaksi di atas adalah

sebagai berikut:

Tanggal Harga tembaga/pound

1 Oktober 2011 $300

31 Desember 2011 310

1 Oktober 2012 295

Jurnal yang dibuat x berkaitan dengan transaksi tersebut adalah:

a. 1 oktober 2011

tidak ada jurnal

b. 31 Desember 2011

12
other comprehensive income 914,340

forward contract 914,340

*karena harga tembaga naik $10, maka ia akan mempunyai kewajiban

kepada y (derivatif-liability) sebesar $10 x 100,000 = $1,000,000. karena

baruakan dibayarkan 9 bulan lagi,makahutang ini dipresent value kan

dengan bunga 1%/tahun.

1,000,000/(1,01)9 = 914,340

c. 1 oktober 2012

Cas $29,500,000

Sale $29,500,000

COGS $28,900,000

Inventory $28,900,000

Cash $500,000

Sales $500,000

forward contract $28,900,000

other comprehensive income $28,900,000

13
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, yang dimaksudkan hedging adalah

tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari atau

mengurangi resiko kerugian sebagai akibat terjadinya transaksi bisnis.

Hedging sebagai strategi keuangan akan menjamin bahwa nilai valuta asing

yang digunakan untuk membayar (outflow) atau sejumlah uang asing yang

akan diterima (inflow) dimasa datang tidak terpengaruh oleh perubahan

dalam fluktuasi kurs valuta asing. Namun, teknik hedging ini dibilang cukup

berat karena langkah-langkahnya yang terhitung rumit, efektivitasnya juga

dapat terhambat oleh kendala logistik , serta suku bunga aktual yang sangat

berbeda dari tingkat kelembagaan . Untuk alasan ini, hedging sebaiknya

diterapkan untuk transaksi yang tidak terlalu sering.

B. Saran

Berinvestasi adalah merupakan suatu strategi yang paling baik untuk

mendapatkan keuntungan yang lebih menjanjikan dengan bagi seseorang

maupun pada suatu organisasi. Namun dalam berinvestasi kita akan

diperhadapkan dengan resiko yang dapat menimbulkan kerugian. Untuk

menghindari resiko tersebut teknik yang paling aman dapat dilakukan

adalah dengan hedging, dimana tujuan headging adalah untuk mengimbangi

14
kerugian diposisi pertama oleh keuntungan yang diterima dari posisi

lainnya. Hedging juga dapat diartikan sebagai lindung nilai uang penjual

dalam rangka untuk menurunkan resiko penurunan harga. Hedging ini

dimaksudkan untuk membuka pembelian dan penjualan secara bersamaan

atau tanpa meng-close salah satu posisi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Beams Floyd A., Joseph H. Anthony, Bruce Bettinghaus dan Kenneth A. Smith.

2012. Advanced Accounting. Eleventh edition. New Jersey: Prentice Hall.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat.

Indrawati, Iin. 2011. Bahan Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I. Jakarta:

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

16

Anda mungkin juga menyukai