Anda di halaman 1dari 36

KERANGKA KONSEPTUAL

PELAPORAN KEUANGAN
SDMIndonesia.com
SDMIndonesia.com
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual membentuk konsep yang
mendasari pelaporan keuangan.

Kegunaan Kerangka Konseptual


 Peraturan dibuat harus membangun dan berhubungan dengan
membentuk tubuh dari konsep (body of concept).

 Memungkinkan IASB menerbitkan pernyataan lebih berguna dan


konsisten dari waktu ke waktu.

SDMIndonesia.com
Kerangka Konseptual
Pengembangan Kerangka Konseptual
Saat ini, Kerangka Konseptual terdiri dari berikut ini.
• Bab 1: Tujuan Umum Pelaporan Keuangan
• Bab 2: Entitas Pelapor (belum diterbitkan)
• Bab 3: Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan
• Bab 4: Kerangka Kerja, terdiri dari:
o Asumsi yang mendasari - asumsi kelangsungan hidup;
o Unsur laporan keuangan;
o Pengakuan unsur laporan keuangan;
o Pengukuran unsur laporan keuangan; dan
o Konsep modal dan pemeliharaan modal.

SDMIndonesia.com
Kerangka Konseptual
Gambaran Kerangka Konseptual
Terdapat 3 Level:
 Level Pertama = Tujuan Pelaporan Keuangan

 Level Kedua = Karakteristik Kualitatif dan Elemen


Laporan Keuangan

 Level Ketiga= Konsep Pengakuan, Pengukuran dan


Pengungkapan

SDMIndonesia.com
Kerangka Konseptual

SDMIndonesia.com
Level Pertama: Tujuan
Tujuan
“Memberikan informasi keuangan entitas pelapor yang berguna
untuk menyajikan dan menyediakan sumber daya entitas
kepada calon investor, kreditur, dan kreditor lainnya dalam
membuat keputusan.”

 Disediakan dengan menerbitkan laporan keuangan.


 Asumsi adalah bahwa pengguna perlu pengetahuan yang masuk
akal mengenai masalah akuntansi bisnis dan keuangan untuk
memahami

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

IASB mengidentifikasi Karakteristik Kualitatif informasi


akuntansi yang membedakan informasi yang lebih baik
(lebih berguna) dari informasi inferior (kurang berguna)
untuk tujuan pengambilan keputusan.

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental

ILLUSTRATION 2-2
Hierarchy of Accounting
Qualities

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental

Relevan

ILLUSTRATION 2-7
Conceptual Framework for
Financial Reporting

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental
Kualitas Fundamental - Relevan

Agar relevan, informasi akuntansi harus mampu membuat


sebuah keputusan berbeda

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental
Kualitas Fundamental - Relevan

Informasi keuangan memiliki nilai prediktif jika memiliki nilai sebagai


masukan terhadap proses prediksi yang digunakan oleh investor untuk
membentuk harapan mereka sendiri tentang masa depan.
SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental
Kualitas Fundamental - Relevan

Informasi yang relevan juga membantu pengguna


mengkonfirmasi atau mengoreksi harapan sebelumnya.

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental
Kualitas Fundamental - Relevan

Informasi bersifat material jika menghilangkan atau menyalahsajikan


informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat pengguna
atas informasi keuangan yang dilaporkan.
SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental

Penyajian yang Wajar

ILLUSTRATION 2-7
Conceptual Framework for
Financial Reporting

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental
Kualitas Fundamental – Penyajian yang Wajar

Penyajian yang wajar berarti bahwa jumlah dan deskripsi cocok


dengan apa yang sebenarnya ada atau pernah terjadi.

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental
Kualitas Fundamental – Penyajian yang Wajar

Kelengkapan berarti semua informasi yang diperlukan untuk


penyajian yang wajar tersedia.

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental
Kualitas Fundamental – Penyajian yang Wajar

Netralitas berarti bahwa perusahaan tidak dapat memilih informasi


hanya untuk mendukung salah satu pihak yang berkepentingan saja.

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental
Kualitas Fundamental – Penyajian yang Wajar

Informasi yang bebas dari kesalahan akan menjadi penyajian


informasi keuangan yang lebih akurat (wajar).

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental
Kualitas Pendukung (Enhancing Qulaities)

Informasi yang diukur dan dilaporkan dengan cara yang sama


untuk perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan.
SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental
Kualitas Pendukung (Enhancing Qulaities)

Informasi keuangan memiliki nilai verifikasi ketika diukur dengan


menggunakan metode yang sama akan memperoleh hasil yang serupa.

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental
Kualitas Pendukung (Enhancing Qulaities)

Ketepatan waktu berarti memiliki informasi yang tersedia bagi para


pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk
mempengaruhi keputusan.
SDMIndonesia.com
Level Kedua: Konsep Fundamental
Kualitas Pendukung (Enhancing Qulaities)

Understandability (dapat dipahami) adalah kualitas informasi yang


memungkinkan pengguna yang cukup mengetahui melihat signifikansinya

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Elemen Dasar

Elemen Dasar

ILLUSTRATION 2-7
Conceptual Framework for
Financial Reporting

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Elemen Dasar
Elemen Laporan Keuangan
Aset Sumber daya yang dikendalikan oleh
entitas sebagai akibat dari kejadian masa
lalu dan memiliki manfaat ekonomi masa
Liabilitas
depan yang diharapkan mengalir ke
entitas.
Ekuitas

Pendapatan

Beban

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Elemen Dasar
Elemen Laporan Keuangan
Aset
Kewajiban dari entitas yang timbul dari
Liabilitas kejadian masa lalu, penyelesaiannya
diperkirakan akan menghasilkan arus
keluar dari sumber daya yang
Ekuitas
mewujudkan manfaat ekonomi.

Pendapatan

Beban

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Elemen Dasar
Elemen Laporan Keuangan
Aset

Liabilitas

Kepentingan residu dalam aset sebuah


Ekuitas
entitas setelah dikurangi kewajibannya .

Pendapatan

Beban

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Elemen Dasar
Elemen Laporan Keuangan
Aset

Liabilitas
Kenaikan manfaat ekonomi selama
periode akuntansi berupa arus masuk
Ekuitas
atau penyempurnaan aset atau
penurunan kewajiban yang
Pendapatan
mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain
yang berkaitan dengan kontribusi
Beban investor.

SDMIndonesia.com
Level Kedua: Elemen Dasar
Elemen Laporan Keuangan
Aset

Liabilitas

Ekuitas Penurunan manfaat ekonomi selama


periode akuntansi berupa arus keluar atau
Pendapatan penipisan aset atau timbulnya kewajiban
yang mengakibatkan penurunan ekuitas,
selain yang berkaitan dengan distribusi ke
Beban
ekuitas pemegang saham.
SDMIndonesia.com
Level Ketiga
Pengakuan, Pengukuran & Pengungkapan
Konsep ini menjelaskan bagaimana perusahaan harus mengakui,
mengukur, dan melaporkan informasi dan kejadian akuntansi.
Konsep Pengakuan, Pengukuran, & Pengungkapan
ASSUMPTIONS PRINCIPLES CONSTRAINTS
1. Economic entity 1. Measurement 1. Cost
2. Going concern 2. Revenue recognition
3. Monetary unit 3. Expense recognition
4. Periodicity 4. Full disclosure
5. Accrual

ILLUSTRATION 2-7
Conceptual Framework for
Financial Reporting

SDMIndonesia.com
Level Ketiga: Asumsi
Asumsi Dasar
Economic Entity – perusahaan yang kegiatannya terpisah antara
pemilik dan unit bisnisnya sendiri.

Going Concern - perusahaan mampu bertahan cukup lama untuk


memenuhi tujuan dan komitmen.

Monetary Unit - uang adalah yang paling mendominasi.

Periodicity - perusahaan dapat membagi kegiatan ekonomi ke dalam


periode waktu.

Accrual Basis of Accounting – transaksi dicatat dalam periode


dimana peristiwa terjadi.
SDMIndonesia.com
Level Ketiga: Prinsip Dasar
Prinsip Pengukuran
 Historical Cost umumnya dianggap menjadi representasi dari jumlah
yang dibayar untuk item tertentu.

Fair value adalah "nilai dimana suatu aset


dapat dipertukarkan, kewajiban diselesaikan, atau instrumen
ekuitas yang diberikan dapat dipertukarkan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk bertransaksi dalam waktu yang
relatif lama."

 IASB telah mengambil langkah yang memberikan perusahaan pilihan


untuk menggunakan nilai wajar sebagai dasar untuk pengukuran aset
keuangan dan kewajiban keuangan.
SDMIndonesia.com
Level Ketiga: Prinsip Dasar

Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition)

Ketika perusahaan setuju untuk melakukan jasa atau menjual


produk ke pelanggan, perusahaan tersebut memiliki kewajiban.

Hal ini memerlukan agar perusahaan mengakui pendapatan


dalam periode akuntansi dimana kewajiban terpenuhi.

SDMIndonesia.com
Level Ketiga: Prinsip Dasar
Pengakuan Pengeluaran (Expense Recognition)
Arus keluar atau "pengurasan habis" aset
dapat menimbulkan kewajiban (atau kombinasi keduanya) selama
periode sebagai akibat dari memberikan atau menghasilkan barang dan/ atau
penyerahan jasa.

“beban selalu mengikuti pendapatan”

SDMIndonesia.com
Level Ketiga: Prinsip Dasar

Pengungkapan Penuh (Full Disclosure)

Memberikan informasi yang cukup penting untuk mempengaruhi


penilaian dan keputusan pengguna informasi.
Disediakan oleh:
Laporan Keuangan
Catatan Atas laporan Keuangan
Informasi Tambahan

SDMIndonesia.com
Level Ketiga: Prinsip Dasar
Kendala Biaya (Cost Constraint)
Perusahaan harus mempertimbangkan biaya untuk menyediakan
informasi terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari
penggunaannya.

 Badan pembuat peraturan dan badan pemerintah menggunakan


analisis biaya-manfaat sebelum membuat persyaratan informasinya
akhir.

 Untuk membenarkan membutuhkan pengukuran atau


pengungkapan tertentu, manfaat yang dirasakan harus melebihi
biaya yang dikeluarkan

SDMIndonesia.com
SDMIndonesia.com

Anda mungkin juga menyukai