Anda di halaman 1dari 7

NOTULEN

KELOMPOK 9 MENGENAI

MATA KULIAH METODE PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU : YOHANES DEMU, SE., MSA

MATA KULIAH : METODE PENELITIAN

KELAS/ JURUSAN : 6A/ AKUNTANSI

KELOMPOK 9 :

1. JUNALIA YOHANA RINI (1910020037)


2. JUWINDA MAFEFA (1910020041)
3. AHMAD RIZAL (1910020010)
4. MARIA ODELIA NUNU (1910020042)

PENANYA :

1. ANGGITA PRATAMI (1910020025)


2. MARIA NATALIA DHIGO (1910020016)
3. SRI SULASTRI HAMSA (19100200)
4. YOSMI D. BEEH (1910020038)
5. DEBBY CLARISA LANGO (1910020003)
PERTANYAAN 1 : ANGGITA PRATAMI (1910020025)

Mengapa adanya metode kombinasi dan hal-hal apa saja yang harus dipertimbangkan
oleh peneliti jika menggunakan metode tersebut?

Jawaban :

Baik, Saya Maria Odelia Nunu(1910020042) mecoba menjawab pertanyaan dri teman Anggita
Pratami.

Mixed Methods Research adalah suatu desain penelitian yang didasari asumsi filosofis
sebagaimana metoda inkuiri. Mived Methods Research juga disebut sebagai sebuah metodologi
yang memberikan asumsi filosofis dalam menunjukkan arah atau memberi petunjuk cara
pengumpulan data dan menganalisis data serta perpaduan pendekatan kuantitatif dan kualitatif
melalui beberapa fase proses penelitian. mengapa lahir Mixed Method Research adalah :
“Bahwa kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif akan menghasilkan pemahaman
yang lebih baik terhadap masalah penelitian dibandingkan bila hanya menggunakan salah satu
pendekatan saja”.

Ada beberapa aspek penting yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu dalam
merancang prosedur-prosedur mixed methods research, yaitu sebagai berikut:

1. Timing (waktu)

Peneliti harus mempertimbangkan waktu dalam pengumpulan data kualitatif dan kuantitatifnya.

2. Weighting (bobot)

Bobot yang dimaksud dalam merancang prosedur mixed methods adalah prioritas yang diberikan
antara metode kuantitatif atau kualitatif.

3. Mixing (pencampuran)

Mencampur (mixing) berarti bahwa data kualitatif dan kuantitatif benar-benar dileburkan dalam
satu end of continuum, dijaga keterpisahannya dalam end of continuum yang lain atau
dikombinasikan dengan beberapa cara.
4. Teorizing (teorisasi)

Faktor terakhir yang perlu diperhatikan dalam merancang mixed method adalah perspektif teori
apa yang akan menjadi landasan bagi keseluruhan prosesw/tahap penelitian perspektif ini bisa
berupa teori ilmu-ilmu sosial atau perspektif-perspektif teori lain yang lebih luas.

PERTANYAAN 2 : Maria Natalia Dhigo (1910020016)

Dengan pertanyaan mengenai kekurangan atau kelemahan dari desain explanatory. Apa
yang harus di lakukan peneliti untuk meminimalisir kelemahan- kelemahan tersebut.

Jawaban :

Saya Junalia Rini (1910020037), Izin menjawab pertanyaan dari Maria Natalia Dhigo
(1910020016) dari kelompok 3.

Dengan melihat kembali langkah-langkah dalam penelitian mix method untuk desain
explanatiry, yang dipaparkan sebagai berikut :

Langkah-Langkah Penelitian Mix Method Desain Explanatiry :

1. Langkah Penelitian Campuran Model Sequential Explanatori Metode kombinasi


sequential explanatory memiliki karakteristik dimana tahap pertama penelitian
menggunakan metode kuantitatif dan tahap kadua menggunakan metode kualitatif
(Taylor, Bogdan, & DeVault, 2015). Sedemikian itu, penelitian kombinasi dilakukan
untuk menjawab rumusan masalah yang berbeda, tetapi saling melengkapi.

a) Metode Kuantitatif. Menurut (Tashakkori & Teddlie, 2003) langkah-langkah dalam


metode kuantitatif adalah
i. Menentukan Masalah dan Potensi Penelitian kuantitatif berangkat dari masalah
atau potensi yang sudah jelas. Adapun pengertian masalah ialah penyimpangan
dari apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Misalnya, penyimpangan
antara kebijakan dengan pelaksanaan atau penyimpangan antara perencanaan dan
pelaksanaan di lapangan.
ii. Landasan Teori dan Hipotesis Setelah menentukan masalah, selanjutnya
peneliti mencari dan memilih teori yang relevan sehingga dapat digunakan
untuk memperjelas masalah, memberi definisi operasional, merumuskan
hipotesis dan mengembangkan instrumen (Hammarberg, Kirkman, & De Lacey,
2016). Jumlah teori yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang
diteliti. Hipotesis yang dikemukakan dapat berbentuk hipotesis deskriptif,
komparatif, dan asosiatif.
iii. Pengumpulan dan Analisis Data Kuantitatif Setelah hipotesis dirumuskan, maka
hipotesis tersebut selanjutnya dibuktikan kebenarannya berdasarkan data
(Obeng, 2016). Maka sebelum dikumpulkan, perlu ditetapkan populasi dan
sampelnya beserta instrumen penelitiannya. Jumlah instrumen tergantung
pada variabel yang diteliti. Sebelum digunakan, instrumen juga perlu diuji
validitas dan reabilitasnya. Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisis
untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang sudah
dirumuskan.
iv. Hasil Pengujian Hipotesis Tahap ini merupakan langkah akhir dari metode
kuantitatif. Data kuantitatif yang telah dianalisis dan hipotesis yang telah
diuji selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar, dan narasi singkat.
Penyajian data meliputi deskripsi data kuantitatif nilai setiap variabel, setiap
indikator, bahkan setiap butir instrumen. Dengan demikian nilai setiap
variabel, setiap indikator dan setiap butir instrumen dapat diketahui.

b) Metode Kualitatif. Jika dalam penelitian kuantitatif, penelitian berakhir setelah hipotesis
terbukti atau tidak terbukti (R. K. Yin, 2017). Pada penelitian campuran model
sequential explanatory, penelitian masih berlanjut dengan metode kualitatif dengan
tujuan untuk membuktikan, memperkuat, memperdalam, memperluas, memperlemah,
dan mengugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh pada tahap awal.
i. Penentuan Sumber Data Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian
kuantitatif pada tahap awal, selanjutnya peneliti menentukan sumber data yang
diharapkan agar dapat memberi informasi untuk melengkapi data kuantitatif
yang telah diperoleh pada penelitian tahap I. Sesuai dengan metodenya,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara kualitatif, misalnya melaui
purposive (narasumber yang paling tahu tentang informasi yang dibutuhkan)
dan bersifat snowball (jumlahnya berkembang semakin banyak).
ii. Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif Setelah sumber data ditetapkan,
selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data dengan metode kualitatif
seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dan pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data dan
selesai pengumpulan data. Berdasarkan hasil analisis kualitatif diharapkan akan
diperoleh data kualitatif yang kredibel untuk melengkapi data kuantitatif.
iii. Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif Setelah kedua data (kuantitatif dan
kualitatif) diperoleh, langkah selanjutnya adalah menganalisis kembali kedua
kelompok data tersebut. Analisis data dapat dilakukan dengan menggabungkan
kedua data yang sejenis sehingga data kuantitatif diperluas dan diperdalam
dengan data kualitatif. Analisis juga dapat dilakukan dengan membandingkan
kedua kelompok data, sehingga dapat ditemukan perbedaan dan persamaan
diantara dua kelompok data tersebut.
iv. Kesimpulan Hasil Penelitian Langkah terakhir penelitian adalah membuat
laporan penelitian yang didalamnya terdapat kesimpulan dan memberikan
saran. Kesimpulan yang diberikan, harus menjawab rumusan masalah
penelitian secara singkat berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan.
Jumlah butir kesimpulan harus sama dengan jumlah rumusan masalah.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, selanjutnya dibuat saran untuk memperbaiki
keadaan. Saran yang diberikan tentunya berdasarkan pada hasil penelitian (Toha
Anggoro dkk, 2017).
PERTANYAAN 3 : Sri Sulastri Hamsa (1910020023)

Sesuai yang tertera di makalah jika laporan propasal mic method mempunya beberapa
sistematik.lalu bagaimana jika Laporan Proposal Penelitian Mix Methods Desain
Squantial Explanatory tidak melalui sistematik yang disediakan,dan apa upaya mengatasi
hal tersebut?

Jawaban :

saya AHMAD RIZAL (1910020010) ingin menjawab pertanyaan dari Sri Sulastri Hamsa.

Menurut kelompok kami proposal penelitian mixed Explanatory harus melalui langkah-
langkah sistematik karena sudah ketentuan yang harus di ikuti oleh para peneliti.

Seandainya proposal penelitian mixed Explanatory tidak memakai kaidah sudah di


tentukan maka akan hancur laporan penelitian tersebut karena peneliti tidak mau mulai dari mana
karena dia pakai langkah-langkah sistematik yang maka laporan tersebut belum gagal di Katakan
sebagai suatu laporan penelitian explanatory.

Upaya mengatasi masalah tersebut Agar para peneliti tetap memakai langkah-langkah
sistematik yang telah di tentukan sebelumnya

PERTANYAAN 4 : Yosmi D. Beeh (1910020038).

Coba teman-teman jelaskan mengapa metode tersebut dikatakan metode sequential?

Jawaban:

Selamat pagi pak dan teman-teman saya, Juwinda Mafefa (1910020041) mencoba menjawab
pertanyaan dari Yosmi D. Beeh (1910020038).

Metode ini dikatakan sequential, karena penggunaan metode dikombinasikan secara


berurutan. Bila urutan pertama menggunakan metode kuantitatif, dan urutan kedua menggunakan
kualitatif, maka metode tersebut dinamakan kombinasi model sequential explanatory dan bila
urutan pertama menggunakan metode kualitatif dan urutan kedua menggunakan metode
kuantitatif, maka metode tersebut dinamakan metode penelitian kombinasi model sequential
exploratory.

PERTANYAAN 5 : Debby Clarisa Lango(1910020003)

Didalam penelitian Mix Methods terdapat dua desain yaitu desain sequential explanatory
dengan sequential exploratory. Menurut teman-teman kelompok desain manakah yang
lebih baik digunakan dalam penelitian sertakan dengan alasannya! [

Jawaban :

Saya , Juwinda Mafefa (1910020041) mencoba menjawab pertanyaan dari teman Debby Clarisa
Lango(1910020003)

Desain Sequential Explanatory merupakan desain penelitian Mixed Methods yang


dimana dalam melakukan penelitian dilakukan dalam waktu yang berbeda dan secara berurutan
yang diawali dengan penelitian kuantitatif terlebih dahulu, kemudian kualitatif. Lebih jelasnya
seperti ini, penelitian kuantitatif → penelitian kualitatif. Dimana tujuan dari desain sequential
explanatory ini adalah bertujuan untuk menguji hipotesis dengan fakta di lapangan.

Sedangkan, Desain Sequential Exploratory merupakan desain penelitian Mixed Methods


dalam waktu yang berbeda dan secara berurutan yang diawali oleh penelitian kualitatif terlebih
dahulu, kemudian dilanjutkan dengan penelitian kuantitatif. Secara jelasnya adalah seperti ini,
penelitian kualitatif → penelitian kuantitatif. Tujuan dari desain penelitian ini adalah untuk
menghasilkan hipotesis atau teori.

Menurut kami kedua penelitian tersebut memiliki bobot prioritas yang sama
pentingnya.sehingga keduanya dapat digunakan dalam suatu penelitian yang hendak diteliti.

Anda mungkin juga menyukai