Anda di halaman 1dari 57

Prepared by Translated by Kuwat Slamet, PKN STAN, 2021

Coby Harmon Beberapa istilah telah disesuaikan dengan SAK Kerangka Konseptual Pelaporan
University of California, Santa Barbara Keuangan, berlaku 1 Januari 2020.
2-1 Westmont College
Kerangka Konseptual dalam BAB 2
Pelaporan Keuangan

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk:
1. Menjelaskan kegunaan 3. Melakukan reviu mengenai
kerangka konseptual dan tujuan asumsi-asumsi dalam
pelaporan keuangan. akuntansi.
2. Mengetahui karakteristik 4. Menjelaskan penerapan
kualitatif informasi akuntansi prinsip dasar akuntansi.
dan elemen dasar laporan
keuangan.

2-2
PREVIEW OF CHAPTER 2

Intermediate Accounting
IFRS 3rd Edition
2-3
Kieso ● Weygandt ● Warfield
Tujuan Pembelajaran 1
Kerangka Konseptual Menjelaskan kegunaan
kerangla konseptual dan
tujuan pelaporan keuangan.

Kerangka konseptual menetapkan konsep yang


mendasari pelaporan keuangan.

Kebutuhan akan Kerangka Konseptual


► Pembuatan aturan harus dibangun di atas dan
berhubungan dengan sekumpulan konsep yang telah
mapan.

► Memungkinkan IASB untuk mengeluarkan pernyataan


yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke
waktu.

2-4 LO 1
Kerangka Konseptual

Pengembangan Kerangka Konseptual


Saat ini, Kerangka Konseptual terdiri dari berikut ini.
• Bab 1: Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum.
• Bab 2: Entitas Pelapor (belum diterbitkan)
• Bab 3: Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang Berguna
• Bab 4: Kerangka, terdiri dari berikut: :
1. Asumsi yang mendasari—asumsi kelangsungan usaha (going
concern);
2. Elemen laporan keuangan;
3. Pengakuan (Recognition) elemen laporan keuangan;
4. Pengukuran (Measurement) Elemen laporan keuangan; dan
5. Konsep modal dan pemeliharaan modal (capital and capital
2-5 maintenance). LO 1
Kerangka Konseptual

Ikhtisar Kerangka Konseptual

Tiga Level:
 Level Satu = Tujuan Pelaporan Keuangan

 Level Dua = Karakteristik Kualitatif dan Elemen


Laporan Keuangan

 Level Tiga = Konsep Pengakuan, Pengukuran, dan


Pengungkapan.

2-6 LO 1
ASUMSI PRINSIP PEMBATASAN
1. Entitas ekonomi 1. Pengukuran 1. Biaya
2. Kelangsungan 2. Pengakuan
usaha pendapatan
3. Unit moneter
3. Pengakuan beban Level Tiga
4. Periodesitas “bagaimana"—
4. Pengungkapan penuh implementasi
5. Akrual

KARAKTERISTIK
KUALITATIF ELEMEN
1. Kualitas 1. Aset
fundamental 2. Liabilitas
3. Ekuiti Level Dua
2. Kualitas
peningkat 4. Penghasilan Jembatan (bridge)
5. Beban antara level satu
dan tiga

TUJUAN
Memberikan informasi
mengenai pelaporan
entitas yang berguna
bagi investor saat ini
ILLUSTRATION 2.7 dan investor potensial, Level Satu
pemberi pinjaman,
Kerangka Konseptual untuk dan kreditur lainnya “mengapa"—
Pelaporan Keuangan dalam kapasitas
sebagai penyedia
tujuan akuntansi
modal.

2-7
ASSUMPTIONS PRINCIPLES CONSTRAINTS
1. Economic entity 1. Measurement 1. Cost
2. Going concern 2. Revenue recognition
3. Monetary unit 3. Expense recognition
Third level
4. Periodicity 4. Full disclosure The "how"—
5. Accrual implementation

QUALITATIVE
CHARACTERISTICS ELEMENTS
1. Fundamental 1. Assets
qualities 2. Liabilities
3. Equity Second level
2. Enhancing
qualities 4. Income Bridge between
5. Expenses levels 1 and 3

OBJECTIVE
Provide information about the
reporting
entity that is useful
to present and potential
ILLUSTRATION 2.7 equity investors, First level
lenders, and other
Conceptual Framework for The "why"—
creditors in their
Financial Reporting capacity as capital purpose
providers.
of accounting
2-8
Tujuan Dasar

“Untuk menyediakan informasi keuangan tentang entitas


pelaporan yang berguna untuk investor saat ini dan
investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditur
lainnya untuk membuat keputusan mengenai penyediaan
sumber daya kepada entitas.
 Disediakan dengan menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum.

 Asumsinya adalah bahwa pengguna laporan keuangan


memerlukan pengetahuan yang wajar tentang bisnis dan
akuntansi keuangan untuk memahami informasi.

2-9 LO 1
TUJUAN PEMBELAJARAN 2
Konsep Dasar Mengetahui karakteristik
kualitatif dari informasi
akuntansi dan elemen laporan
Karakteristik Kualitatif dari keuangan.

Informasi Akuntansi

IASB mengidentifikasi Karakteristik Kualitatif informasi


akuntansi yang dapat membedakan informasi yang lebih
baik (lebih berguna) dari informasi yang lebih rendah
(kurang berguna) untuk tujuan pengambilan keputusan.

2-10 LO 2
Karakteristik Kualitatif

ILLUSTRATION 2.2
Hierarchy of Accounting
Qualities

2-11 LO 2
Relevance

ILLUSTRATION 2.7
Conceptual Framework for
Financial Reporting

2-12 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Fundamental—Relevan

Agar relevan, informasi akuntansi harus mampu membuat


perbedaan dalam suatu keputusan.

2-13 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Fundamental—Relevan

Informasi keuangan memiliki nilai prediktif jika informasi tersebut


memiliki nilai sebagai input dalam proses prediksi yang digunakan
oleh investor dalam membuat ekspektasi mereka sendiri tentang masa
2-14
depan.
LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Fundamental—Relevan

Informasi yang relevan juga membantu pengguna dalam


mengkonfirmasi atau mengubah ekspektasi sebelumnya.

2-15 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Fundamental—Relevan

Informasi adalah material jika penghilangan, salah saji atau


pengaburan informasi tersebut diperkirakan cukup dapat memengaruhi
keputusan yang dibuat oleh pengguna utama laporan keuangan atas
2-16
dasar laporan tersebut.
LO 2
Faithful Representation

ILLUSTRATION 2.7
Conceptual Framework for
Financial Reporting

2-17 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Fundamental—Representasi Tepat

Representasi tepat berarti bahwa angka dan deskripsi sesuai dengan


apa yang benar-benar ada atau terjadi.

2-18 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Fundamental—Representasi Tepat

Kelengkapan berarti bahwa semua informasi yang diperlukan untuk


representasi yang tepat tersedia.

2-19 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Fundamental—Representasi Tepat

Netralitas berarti bahwa perusahaan tidak dapat memilih informasi


untuk mendukung suatu pihak yang berkepentingan di atas pihak yang
lain.
2-20 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Fundamental—Representasi Tepat

Item informasi yang bebas dari kesalahan akan menjadi representasi


yang tepat dari item keuangan.

2-21 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Peningkat

Informasi yang diukur dan dilaporkan dengan cara yang sama untuk
perusahaan yang berbeda dianggap memiliki keterbandingan.

2-22 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Peningkat

Keterverifikasian terjadi ketika berbagai pengobservasi independen


dengan menggunakan metode yang sama akan memperoleh hasil
yang serupa.
2-23 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Peningkat

Ketepatwaktuan berarti tersedianya informasi bagi pengambil


keputusan pada waktu yang tepat atau sebelum pengambil keputusan
kehilangan kapasitasnya untuk memengaruhi keputusan.
2-24 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Peningkat

Keterpahaman adalah kualitas informasi yang memungkinkan


pengguna untuk memiliki informasi yang masuk akal dan dapat melihat
signifikansinya.
2-25 LO 2
Basic Elements

ILLUSTRATION 2.7
Conceptual Framework for
Financial Reporting

2-26 LO 2
Unsur-Unsur Dasar
Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Sumber daya yang dikendalikan oleh


Aset
entitas sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi
Liabilitas masa depan diharapkan mengalir ke
entitas.
Ekuitas

Penghasilan

Beban
2-27 LO 2
Unsur-Unsur Dasar
Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Aset
Kewajiban kini entitas yang timbul dari
peristiwa masa lalu, yang
Liabilitas
penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar sumber daya
Ekuitas entitas yang mengandung manfaat
ekonomi.
Penghasilan

Beban
2-28 LO 2
Unsur-Unsur Dasar
Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Aset

Liabilitas

Kepentingan residual dalam aset entitas


Ekuitas
setelah dikurangi semua kewajibannya.

Penghasilan

Beban
2-29 LO 2
Unsur-Unsur Dasar
Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Aset

Liabilitas

Ekuitas Peningkatan manfaat ekonomi selama


periode akuntansi dalam bentuk arus
masuk atau peningkatan aset atau
Penghasilan
penurunan kewajiban yang
mengakibatkan peningkatan ekuitas,
Beban selain yang berkaitan dengan kontribusi
2-30
dari pemilik ekuitas.
LO 2
Unsur-Unsur Dasar
Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Aset

Liabilitas

Ekuitas Penurunan manfaat ekonomi selama


periode akuntansi dalam bentuk arus
Penghasilan keluar atau deplesi aset atau timbulnya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas, selain yang berkaitan dengan
Beban
distribusi kepada pemilik ekuitas.
2-31 LO 2
Unsur-Unsur Dasar
Latihan 2.4: Identifikasi karakteristik kualitatif yang akan
digunakan berdasarkan informasi yang diberikan.
Karakteristik
(a) Karakteristik kualitatif yang Relevan
ditampilkan ketika perusahaan dalam Representasi Tepat
industri yang sama menggunakan Nilai Prediktif
prinsip akuntansi yang sama.
Nilai Konfirmatori
(b) Kualitas informasi yang menegaskan Netralitas
harapan pengguna sebelumnya.
Materialitas
(c) Imperatif untuk memberikan Ketepatwaktuan
perbandingan perusahaan dari
Keterverifikasian
periode ke periode.
Keterpahaman
(d) Mengabaikan konsekuensi ekonomi Keterbandingan
2-32
dari standar atau aturan. LO 2
Unsur-Unsur Dasar
Latihan 2.4: Identifikasi karakteristik kualitatif yang akan
digunakan berdasarkan informasi yang diberikan.
Karakteristik
(e) Membutuhkan tingkat konsensus yang Relevan
tinggi di antara individu-individu pada Representasi Tepat
pengukuran tertentu. Nilai Prediktif
(f) Nilai prediktif adalah bahan dari Nilai Konfirmatori
kualitas dasar informasi ini. Netralitas
(g) Empat karakteristik kualitatif yang Materialitas
meningkatkan relevansi dan Ketepatwaktuan
representasi yang setia.
Keterverifikasian
(h) Suatu item tidak dilaporkan karena Keterpahaman
pengaruhnya terhadap pendapatan Keterbandingan
2-33 tidak akan mengubah keputusan. LO 2
Unsur-Unsur Dasar
Latihan 2.4: Identifikasi karakteristik kualitatif yang akan
digunakan berdasarkan informasi yang diberikan.
Karakteristik
(i) Netralitas adalah unsur utama dari Relevan
kualitas dasar informasi akuntansi ini. Representasi Tepat

(j) Dua kualitas fundamental yang Nilai Prediktif


membuat informasi akuntansi berguna Nilai Konfirmatori
untuk tujuan pengambilan keputusan. Netralitas
(k) Penerbitan laporan interim adalah Materialitas
contoh unsur peningkatan apa? Ketepatwaktuan
Keterverifikasian
Keterpahaman

2-34
Keterbandingan
LO 2
Konsep Pengakuan, Tujuan Pembelajaran 3
Meninjau ulang asumsi
Pengukuran, dan dasar akuntansi.

Pengungkapan

Konsep-konsep ini menjelaskan bagaimana perusahaan harus


mengakui, mengukur, dan melaporkan unsur dan peristiwa keuangan.

Recognition, Measurement, and Disclosure Concepts


ASSUMPTIONS PRINCIPLES CONSTRAINTS
1. Economic entity 1. Measurement 1. Cost
2. Going concern 2. Revenue recognition
3. Monetary unit 3. Expense recognition
4. Periodicity 4. Full disclosure
5. Accrual

ILLUSTRATION 2.7
Conceptual Framework for Financial Reporting
2-35 LO 3
Asumsi

Entitas Ekonomi – perusahaan memisahkan aktivitasnya dari


pemilik dan unit bisnis lainnya.

Kelangsungan Usaha - perusahaan bertahan cukup lama


untuk memenuhi tujuan dan komitmen.

Unit Moneter – uang adalah denominator yang berlaku


umum.

Periodesitas - perusahaan dapat membagi kegiatan


ekonominya ke dalam periode waktu.

Akuntansi Berbasis Akrual – transaksi dicatat pada


periode terjadinya peristiwa tersebut.
2-36 LO 3
Asumsi
BE2.8: Identifikasi asumsi dasar akuntansi mana yang paling
baik dijelaskan dari setiap item di bawah ini!.
(a) Kegiatan ekonomi FedEx Corporation (AS)
dibagi menjadi periode 12 bulan dengan tujuan Periodicity
untuk menerbitkan laporan tahunan.
(b) Total S.A. (FRA) tidak menyesuaikan jumlah Monetary
dalam laporan keuangannya untuk dampak Unit
inflasi.
(c) Barclays (GBR) melaporkan klasifikasi lancar Going Concern
dan tidak lancar dalam laporan posisi
keuangannya.
(d) Kegiatan ekonomi Tokai Rubber Industries Economic
(JPN) dan anak perusahaannya digabungkan Entity
untuk tujuan akuntansi dan pelaporan.
2-37 LO 3
Prinsip Dasar Tujuan Pembelajaran 4
Jelaskan penerapan prinsip
Akuntansi dasar akuntansi.

Prinsip Pengukuran
 Biaya Historis umumnya dianggap sebagai representasi
tepat dari jumlah yang dibayarkan untuk item tertentu.

 Nilai Wajar didefinisikan sebagai “harga yang akan diterima


untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi antara
pelaku pasar pada tanggal pengukuran.”

IASB telah memberikan pilihan kepada perusahaan untuk


menggunakan nilai wajar sebagai dasar pengukuran aset
keuangan dan liabilitas keuangan.
2-38 LO 4
Prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip Pengukuran
IASB menetapkan hierarki nilai wajar yang memberikan gambaran mengenai
prioritas teknik penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai wajar.

ILLUSTRATION 2.4

2-39 LO 4
Prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip Pengakuan Pendapatan


 Ketika sebuah perusahaan setuju untuk melakukan
layanan atau menjual produk kepada pelanggan, ia
memiliki pelaksanaan kewajiban (performance
obligation).
 Mengharuskan perusahaan mengakui pendapatan pada
periode akuntansi di mana pelaksanaan kewajiban
dipenuhi.

2-40 LO 4
Prinsip Dasar
Akuntansi
Ilustrasi: Asumsikan
Airbus (DEU)
menandatangani
kontrak untuk menjual
pesawat ke British
Airways (GRB) seharga
€100 juta. Untuk
menentukan kapan
harus mengakui
pendapatan, Airbus
menggunakan lima
langkah untuk
pengakuan pendapatan
sebagaiman tersaji di
sebelah kanan.

ILLUSTRATION 2.5
2-41 The Five Steps of
Revenue Recognition
Prinsip Dasar Akuntansi

Pengakuan Beban - Arus keluar atau “penggunaan” aset


atau timbulnya kewajiban selama suatu periode sebagai akibat
dari penyerahan atau produksi barang dan/atau pemberian jasa.

ILLUSTRATION 2.6
Expense Recognition Procedures for Product and Period Costs

2-42 LO 4
Prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip Pengungkapan Penuh


Menyediakan informasi yang cukup penting untuk
memengaruhi penilaian dan keputusan pengguna yang
mendapat informasi.

Tersaji melalui:
 Laporan Keuangan

 Catatan atas Laporan Keuangan

 Informasi tambahan

2-43 LO 4
Prinsip Dasar Akuntansi
BE2-9: Identifikasi prinsip dasar akuntansi mana yang
paling baik dijelaskan dalam setiap item di bawah ini!.
(a) Parmalat (ITA) melaporkan pendapatan dalam Revenue
laporan laba ruginya saat mengirimkan barang, Recognition
bukan saat uang tunai diterima.
(b) Google (USA) mengakui beban penyusutan untuk Expense
mesin selama periode 2 tahun di mana mesin itu Recognition
membantu perusahaan memperoleh pendapatan.
(c) KC Corp. (USA) melaporkan informasi tentang Full
tuntutan hukum yang tertunda dalam catatan atas Disclosure
laporan keuangannya.
(d) Fuji Film (JPN) melaporkan tanah pada laporan
posisi keuangannya sebesar jumlah yang Measurement
dibayarkan untuk memperolehnya, meskipun
2-44 estimasi nilai pasar wajarnya lebih besar. LO 4
Hambatan Biaya

Perusahaan harus mempertimbangkan biaya penyediaan


informasi terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari
penggunaannya.

 Badan pembuat aturan dan lembaga pemerintah


menggunakan analisis biaya-manfaat sebelum
memutuskan persyaratan dari informasi mereka.

 Untuk men-justifikasi diperlukan pengukuran atau


pengungkapan tertentu, yaitu manfaat yang dirasakan
harus melebihi biaya yang dikeluarkan.

2-45 LO 4
Hambatan Biaya

BE2-11: Tentukan apakah Anda akan mengklasifikasikan


transaksi ini sebagai hal yang material.
(a) Blair Co. telah melaporkan tren positif dalam pendapatan
selama 3 tahun terakhir. Pada tahun berjalan, ia Material
mengurangi beban piutang tak tertagih untuk
memastikan agar tahun ini pendapatan positif juga.
Dampak dari penyesuaian ini sebesar 3% laba bersih.
(b) Hindi SE memiliki keuntungan sebesar €3,1 juta dari
penjualan aset pabrik dan kerugian €3,3 juta dari
penjualan investasi. Ia memutuskan untuk me-neto-kan
keuntungan dan kerugian tersebut karena efeknya Material
dianggap tidak material. Pendapatan Hindi SE tahun ini
sebesar €10 juta.

2-46 LO 4
Hambatan Biaya

BE2-11: entukan apakah Anda akan mengklasifikasikan


transaksi ini sebagai hal yang material.
(c) Damon SpA membebankan semua peralatan
Likely not
modal di bawah €2.500 atas dasar bahwa hal
material
tersebut tidak material. Perusahaan telah
melakukan praktik ini selama beberapa tahun.

2-47 LO 4
Summary of
the Structure

ILLUSTRATION 2.7
Conceptual Framework for
Financial Reporting

2-48 LO 2
COPYRIGHT

Copyright © 2018 John Wiley & Sons, Inc. All rights reserved.
Reproduction or translation of this work beyond that permitted in
Section 117 of the 1976 United States Copyright Act without the
express written permission of the copyright owner is unlawful.
Request for further information should be addressed to the
Permissions Department, John Wiley & Sons, Inc. The purchaser
may make back-up copies for his/her own use only and not for
distribution or resale. The Publisher assumes no responsibility for
errors, omissions, or damages, caused by the use of these
programs or from the use of the information contained herein.

2-49
GLOBAL ACCOUNTING INSIGHTS

LEARNING OBJECTIVE 5
Compare the conceptual frameworks underlying IFRS and U.S. GAAP.

The IASB and the FASB originally planned to develop a common conceptual
framework. The Boards converged on two subjects: Objectives of Financial
Reporting and Qualitative Characteristics of Accounting Information. However,
the IASB decided it was important to move forward and complete other parts
of the conceptual framework. The FASB did not join in on this eff ort although it
now appears likely it will start soon on adding to and modifying its existing
conceptual framework as well.

2-50 LO 5
GLOBAL ACCOUNTING INSIGHTS

Relevant Facts
Following are the key similarities and differences between U.S. GAAP and
IFRS related to the Conceptual Framework for Financial Reporting.
Similarities
• In 2010, the IASB and FASB completed the first phase of a jointly created
conceptual framework. In this first phase, they agreed on the objective of
financial reporting and a common set of desired qualitative characteristics.
These were presented in the Chapter 2 discussion. Note that prior to this
converged phase, the Conceptual Framework gave more emphasis to the
objective of providing information on management’s performance
(stewardship).

2-51 LO 5
GLOBAL ACCOUNTING INSIGHTS

Relevant Facts
Similarities
• The existing conceptual frameworks underlying U.S. GAAP and IFRS are
very similar. That is, they are organized in a similar manner (objective,
elements, qualitative characteristics, etc.). There is no real need to change
many aspects of the existing frameworks other than to converge different
ways of discussing essentially the same concepts.
• Both the IASB and FASB have similar measurement principles, based on
historical cost and fair value. In 2011, the Boards issued a converged
standard on fair value measurement so that the definition of fair value,
measurement techniques, and disclosures are the same between U.S.
GAAP and IFRS when fair value is used in financial statements.

2-52 LO 5
GLOBAL ACCOUNTING INSIGHTS

Relevant Facts
Differences
• Although both U.S. GAAP and IFRS are increasing the use of fair value to
report assets, at this point IFRS has adopted it more broadly. As examples,
under IFRS, companies can apply fair value to property, plant, and
equipment; natural resources; and, in some cases, intangible assets.
• U.S. GAAP has a concept statement to guide estimation of fair values when
market-related data is not available (Statement of Financial Accounting
Concepts No. 7, “Using Cash Flow Information and Present Value in
Accounting”). The IASB has not issued a similar concept statement; it has
issued a fair value standard (IFRS 13) that is converged with U.S. GAAP.

2-53 LO 5
GLOBAL ACCOUNTING INSIGHTS

Relevant Facts
Differences
• The monetary unit assumption is part of each framework. However, the unit
of measure will vary depending on the currency used in the country in which
the company is incorporated (e.g., Chinese yuan, Japanese yen, and British
pound).
• The economic entity assumption is also part of each framework although
some cultural differences result in differences in its application. For
example, in Japan many companies have formed alliances that are so
strong that they act similar to related corporate divisions although they are
not actually part of the same company.

2-54 LO 5
GLOBAL ACCOUNTING INSIGHTS

About The Numbers


While the conceptual framework that underlies U.S. GAAP is very similar to that
used to develop IFRS, the elements identified and their definitions under U.S.
GAAP are different.

2-55 LO 5
GLOBAL ACCOUNTING INSIGHTS

On the Horizon
The IASB and the FASB face a difficult task in attempting to update, modify,
and complete a converged conceptual framework. There are many challenging
issues to overcome. For example, how do we trade off characteristics such as
highly relevant information that is difficult to verify? How do we define control
when we are developing a definition of an asset? Is a liability the future
sacrifice itself or the obligation to make the sacrifice? Should a single
measurement method, such as historical cost or fair value, be used, or does it
depend on whether it is an asset or liability that is being measured? We are
optimistic that the new converged conceptual framework will be a significant
improvement over its predecessors and will lead to standards that will help
financial statement users to make better decisions.

2-56 LO 5
COPYRIGHT

Copyright © 2018 John Wiley & Sons, Inc. All rights reserved.
Reproduction or translation of this work beyond that permitted in
Section 117 of the 1976 United States Copyright Act without the
express written permission of the copyright owner is unlawful.
Request for further information should be addressed to the
Permissions Department, John Wiley & Sons, Inc. The purchaser
may make back-up copies for his/her own use only and not for
distribution or resale. The Publisher assumes no responsibility for
errors, omissions, or damages, caused by the use of these
programs or from the use of the information contained herein.

2-57

Anda mungkin juga menyukai