PPh Pasal 21
Pengertian PPh Pasal 21/26
Sehubungan dengan
⚫ Pegawai
⚫ Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, THT, JHT, termasuk ahli warisnya
⚫ Bukan pegawai :
⚫ Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas yaitu pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan,
notaris, penilai dan aktuaris
⚫ Seniman/pekerja seni, pembawa acara
⚫ Olahragawan
⚫ Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh dan moderator
⚫ Pengarang, peneliti, penerjemah
⚫ Pemberi jasa dalam segala bidang
⚫ Agen iklan
⚫ Pengawas dan pengelola proyek
⚫ Pembawa pesanan/yang menemukan langganan/perantara
⚫ Petugas penjaja barang dagangan
⚫ Petugas dinas luar asuransi
⚫ Distributor MLM, Direct Selling
⚫ Peserta kegiatan
⚫ Peserta perlombaan
⚫ Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, kunjungan kerja
⚫ Peserta/anggota kepanitiaan
⚫ Peserta pendidikan, pelatihan dan magang
⚫ Peserta kegiatan lainnya
BESARNYA
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
(PTKP) Tahun 2009
Pasal 11 ayat (1)
SSETAHUN SSEBULAN
STATUS KAWIN
SUAMI
STATUS TDK
STATUS KAWIN TDK MENERIMA/
KAWIN
MEMPEROLEH
PENGHASILAN
SYARAT:
MENUNJUKKAN KET. TERTULIS DARI PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT
SERENDAH-RENDAHNYA KECAMATAN BAHWA SUAMI TIDAK MENERIMA/
MEMPEROLEH PENGHASILAN
LAPISAN PENGHASILAN
TARIF
KENA PAJAK
SAMPAI DENGAN
5%
Rp 50 JUTA
DI ATAS Rp 50 JUTA
SAMPAI DENGAN 15%
Rp 250 JUTA
DIATAS Rp 250 JUTA
SAMPAI DENGAN 25%
Rp 500 JUTA
Joko Qurnain (tidak kawin) bekerja pada PT Qolbu Jaya dengan memperoleh gaji sebesar Rp 2.000.000,00 sebulan. Dalam
tahun yang bersangkutan Joko menerima bonus sebesar Rp 5.000.000,00. Setiap bulannya Joko membayar iuran pensiun
ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 60.000,00
Cara menghitung PPh Pasal 21 atas bonus adalah :
Joko Qurnain (tidak kawin) bekerja pada PT Qolbu Jaya dengan memperoleh gaji sebesar Rp 5.000.000,00 sesahaan
mengikuti program bulan. peruSetiap bulannya Joko membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 60.000,00