SYARAT:
MENUNJUKKAN KET. TERTULIS DARI PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT
SERENDAH-RENDAHNYA KECAMATAN BAHWA SUAMI TIDAK MENERIMA/
MEMPEROLEH PENGHASILAN
Note :Bambang Eko membayar Premi Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji. Dan membayar
iuran pensiun sebesar Rp 100.000,00.dan telah bekerja sejak 5 tahun yang lalu
Note :Bambang Eko membayar Premi Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji. Dan
membayar iuran pensiun sebesar Rp 100.000,00.dan telah bekerja sejak 5 tahun yang lalu
PPh Pasal 21 atas penghasilan teratur dan tidak teratur - PPh Pasal 21 atas penghasilan teratur
Note :Bambang Eko membayar Premi Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji. Dan
membayar iuran pensiun sebesar Rp 100.000,00.dan telah bekerja sejak 5 tahun yang lalu
Note :Suwondo membayar Premi Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji. Dan membayar
iuran pensiun sebesar Rp 100.000 dan baru masuk bekerja bulan Juli 2016
Note :Suwondo membayar Premi Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji. Dan membayar
iuran pensiun sebesar Rp 100.000 dan baru masuk bekerja bulan Juli 2016
Note :Suwondo membayar Premi Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji. Dan membayar
iuran pensiun sebesar Rp 100.000 dan baru masuk bekerja bulan Juli 2016 (terikat kontrak
kerja selama 2 tahun)
Note :Suwondo membayar Premi Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji. Dan membayar iuran
pensiun sebesar Rp 100.000 dan baru masuk bekerja bulan Juli 2016 (terikat kontrak kerja selama
2 tahun)
Pada hari ke-11 jumlah kumulatif upah yang diterima melebihi Rp4.500.000,00, maka PPh Pasal 21 terutang dihitung berdasarkan upah
setelah dikurangi PTKP yang sebenarnya.
Upah s.d. hari ke-11
11 X Rp 450.000,00 Rp 4.950.000,00
PTKP sebenarnya
11 X (Rp 54.000.000,00/360) Rp 1.650.000,00
Penghasilan Kena Pajak s.d. hari ke-11 Rp 3.300.000,00
Jasa Produksi,
Tantiem, Penarikan
Gratifikasi, dana pada
Honorarium Dan Bonus Dana Pensiun
Diterapkan (update)
Tarif PPh Pasal 17 UU
(Kumulatif per 1 Tahun kalender)
X P. Bruto
Contoh PPh 21 atas pembayaran honorarium kepada komisaris
yang tidak merangkap sebagai pegaawai tetap
Aulia Rais adalah seorang komisaris di PT. Candra Kirana, yang bukan sebagai pegawai tetap. Dalam tahun
2018, yaitu bulan November 2018 menerima honorarium sebesar Rp 60.000.000,00.
PPh Pasal 21 yang terutang adalah:
5% X Rp50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15% X Rp 10.000.000,00 Rp 1.500.000,00
PPh Pasal 21 yang harus dipotong Rp 4.000.000,00
Apabila bulan Desember 2018, menerima Honorarium sebesar Rp 5.000.000, maka PPh 21 nya :
Nashrun Berlianto melakukan jasa perbaikan komputer kepada PT Candra Kirana di bulan
Desember 2018 dengan fee sebesar Rp60.000,000,00.
Dalam hal Nashrun Berlianto tidak memiliki NPWP maka besarnya PPh Pasal 21 yang terutang
menjadi sebesar:
20% x 5% x (50% Rp60.000.000,00) = Rp1.800.000,00
PT Candra Kirana melakukan pembayaran jasa konsultan pajak setiap bulan sbb :
UANG PESANGON, UANG MANFAAT PENSIUN, THT, DAN JHT
YANG DIBAYARKAN SEKALIGUS
(PP No. 68 Tahun 2009 tgl 16 Nopember ‘09)
UANG PESANGON
> 0 s/d 50.000.000,- Tidak Kena Pajak
50 juta s/d 100 juta 5%
100 juta s/d 500 juta 15%
> 500 juta 25%
Bersifat FINAL
(dlm hal dibayar sekaligus)
Bersifat
FINAL