Oktober 2016
BAB 4
Oleh:
Billy Ivan Tansuria, SE, MBA
Dosen Fakultas Ekonomi UNKLAB
1
Bahan Bacaan untuk Bab Ini
1. PER-16/PJ/2016 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan,
Penyetoran Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Dan/Atau Pajak
Penghasilan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, Dan
Kegiatan Orang Pribadi.
2. PMK No.101/PMK.010/2016 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan
Tidak Kena Pajak
2
Ringkasan Penghitungan
PPh Pasal 21 Pegawai Tetap
Bulanan
Perhitungan Penghasilan Mingguan (x 4)
Masa/Bulanan teratur Harian (x 26)
Rapelan
SPT Masa PPh 21 Penghasilan Penghasilan
Setiap masa pajak teratur tidak teratur
Perhitungan
PPh Pasal 21 Perhitungan Bekerja Penghasilan
Pegawai Kembali 12 BULAN TIDAK
Tetap (masa pajak terakhir) disetahunkan
Bekerja Baru bekerja,
Form 1721 A1 / A2
< 12 berhenti bekerja
Masa Desember atau
bulan pegawai BULAN Penghasilan
berhenti bekerja Disetahunkan
Keterangan: Pendatang dari LN,
meninggal, meninggalkan
Pemotongan PPh Pasal 21 Indonesia selamanya,
menggunakan basis tahun kalender mutasi cabang
3
Menghitung PPh Pasal 21
1 bagi Pegawai Tetap
6
c. Penghasilan Neto Setahun/Disetahunkan
(Pasal 14 ayat (4) & (6) PER-16/PJ/2016)
9
Tarif Pajak
(Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh)
11
PPh 21 atas Uang Rapel
(PER-16/PJ/2016)
14
PPh 21 Masa Pajak Terakhir
(Pasal 14 ayat (5) PER-16/PJ/2016)
15
Penerima Penghasilan Tidak ber-NPWP
(Pasal 20 PER-16/PJ/2016)
Contoh:
Rivo, menerima penghasilan kena pajak sebesar Rp10 juta.
Apabila ia tidak ber NPWP, PPh Pasal 21 yang dipotong dari
penghasilannya adalah:
5% x 120% x Rp10 juta = Rp600.000
Sebelum Setelah
pemotongan PPh pemotongan PPh
Pasal 21 bulan Pasal 21 bulan
Desember Ber-NPWP Desember
Beginilah
penghitungan B. PENGHITUNGAN PPh 21 BULAN DESEMBER:
yang benar…
Gaji Pokok (Rp6.250.800 x 12) Rp75.009.600
thanks sir Billy
so tolong hitung Pengurangan:
PPh saya yang Biaya Jabatan (5% x Rp75.009.600) Rp 3.750.480 (-)
terutang… Penghasilan neto setahun Rp71.259.120
GBU
PTKP setahun (TK/0): untuk diri WP Rp54.000.000 (-)
Penghasilan kena pajak (setahun) Rp17.259.120
Penghasilan kena pajak dibulatkan Rp17.259.000
PPh Pasal 21 terutang (setahun):
5% x Rp17.259.000 Rp862.950
PPh Pasal 21 telah dipotong Jan – Nov:
(Rp71.913 x 11) Rp791.043 (-)
PPh Pasal 21 bulan Desember Rp71.907,-
19
Ilustrasi-2: Kewajiban Pajak Subjektif dimulai
Awal Tahun, KP Objektif dimulai Tahun Berjalan
Nama: Pablo (TK/0)
Saya mulai bekerja sebagai pegawai tetap di PT MILNA sejak
Maret 2015 setamat dari FEKON UNKLAB (GPA saya 2.5
lho…hehehe). Saya menerima gaji sebulan sebesar
Rp6.000.000,- Berapa PPh Pasal 21 saya yang terutang? Ada
yang bisa bantu??
A. PENGHITUNGAN PPh 21 BULAN MARET-NOV:
Gaji Pokok Rp6.000.000
Pengurangan:
Biaya Jabatan (5% x Rp6.000.000) Rp 300.000 (-)
Penghasilan neto sebulan Rp5.700.000
Penghasilan neto setahun:
(Rp5.700.000 x 10) Rp57.000.000
PTKP setahun (TK/0): untuk diri WP Rp54.000.000 (-)
Penghasilan kena pajak (setahun) Rp3.000.000
PPh Pasal 21 terutang (setahun):
5% x Rp3.000.000 Rp150.000
PPh Pasal 21 sebulan
(Rp150.000 / 10) Rp15.000,-
20
Ilustrasi-2: Kewajiban Pajak Subjektif dimulai Awal
Tahun, KP Objektif dimulai Tahun Berjalan…
23
Ilustrasi-4: Kewajiban Pajak Subjektif &
Objektif dimulai Tahun Berjalan
Nama: Einstein (TK/0) (expatriate)
Saya mulai bekerja di PT PLUTO berdasarkan kontrak sejak Juli 2016
s.d. Juni 2018. Saya menerima gaji sebulan sebesar Rp7.000.000,-
Berapa PPh Pasal 21 saya yang terutang?
PENGHITUNGAN PPh 21 BULAN JULI-NOV:
Gaji Pokok Rp7.000.000
Pengurangan:
Biaya Jabatan (5% x Rp7.000.000) Rp 350.000 (-)
Penghasilan neto sebulan Rp6.650.000
Penghasilan neto 6 bulan Rp39.900.000
Penghasilan neto disetahunkan:
(12/6 x Rp39.900.000 ) Rp79.800.000
PTKP setahun (TK/0): untuk diri WP Rp54.000.000 (-)
Penghasilan kena pajak (setahun) Rp25.800.000
PPh Pasal 21 terutang (setahun):
(5% x Rp25.800.000) Rp1.290.000
PPh Pasal 21 sebulan:
(Rp1.290.000 / 12) Rp107.500,-
24
Ilustrasi-5: Kewajiban Pajak Subjektif &
Objektif berakhir pada Tahun Berjalan
R.I.P
Bombom (TK/0), manajer PT RiaRio meninggal dunia pada Juni 2017 karena
serangan jantung. Gaji sebulan yang ia terima dari PT RiaRio sebesar Rp10 juta.
26
Lanjutan Ilustrasi-1
• Perusahaan menanggung
Net Method PPh Pasal 21 pegawainya
30
Ilustrasi: Gross-up Method
Carli menerima gaji dan tunjangan PPh 21
A. PENGHASILAN BRUTO: Gross-Up Method
dari PT Kawanua setiap bulan sebesar Rp6
1. Gaji Pokok 6,000,000
juta dan Rp62.992.
2. Tunjangan PPh 21 62,992 6,062,992
B. PENGURANG PENGHASILAN BRUTO: PPh Pasal 21 terutang adalah Rp62.992.
1. Biaya Jabatan (5% x Ph Broto) 303,150
C. PENGHASILAN NETO SEBULAN 5,759,842 Meskipun PPh Pasal 21 terutang tersebut
D. PENGHASILAN NETO SETAHUN 69,118,105 akan dipotong dari penghasilan Carli setiap
E. PTKP (TK/0): bulannya, akan tetapi tidak mengurangi
1. Diri WP sendiri 54,000,000 take-home pay oleh karena ia mendapat
F. PENGHASILAN KENA PAJAK 15,118,105 tunjangan PPh Pasal 21 sebesar PPh Pasal
Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan) 15,118,000 21 yang dipotong dari penghasilannya.
G. PPh PASAL 21:
1. 5% 755,900
H. PPH PASAL 21 SEBULAN 62,992
Rp6.000.000 +
Take-home-pay pegawai: 6,000,000
Rp62.992 –
PPh 21 bagi Perusahaan: Deductible expense
Rp62.992
Yang dilakukan perusahaan: Diberikan Tunjangan PPh
21 sebesar PPh 21 yang
dipotong.
31
Menghitung PPh 21 Gross-up
dengan MS Excel
32
Soal Latihan
1. Jawablah dengan singkat pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
a. Apa dasar pengenaan PPh Pasal 21 untuk seorang
pegawai tetap?
b. Terdiri dari apa saja pengurang penghasilan bruto untuk
seorang pegawai tetap?
c. Sebutkan dua jenis asuransi yang preminya dihitung
sebagai penghasilan pegawai tetap apabila dibayar oleh
pemberi kerja kepada perusahaan asuransi lainnya (selain
Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan).
d. Sebutkan satu jenis asuransi yang preminya dihitung
sebagai penghasilan pegawai tetap apabila dibayar oleh
pemberi kerja kepada Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan.
33
Soal Latihan…
36
Soal Latihan…
8. Fernel (Status PTKP lihat di tabel) merupakan pegawai tetap PT MHN sejak tahun
2010. Memasuki tahun 2016, setiap bulan ia menerima Gaji Pokok dan Tunjangan
Keluarga sebesar Rp12.000.000 dan Rp3.000.000. PT MHN mengikuti program
Jamsostek (BPJS Ketenagakerjaan). Setiap bulan PT MHN membayar premi Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) dan premi Jaminan Kematian (JKM) sebesar 0,24% dan 0,30%
dari gaji pokok, demikian pula iuran Jaminan Hari Tua (JHT) setiap bulan sebesar
3,70% dari gaji pokok. PT MHN juga mengikuti program asuransi pada perusahaan
asuransi PT Jiwasraya dengan membayar premi Asuransi Kesehatan untuk pegawainya
sebesar 2% dari gaji pokok.
Fernel membayar setiap bulan Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 2% dari gaji
pokok. Disamping itu Fernel juga setiap bulannya membayar iuran pensiun ke dana
pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar 5% dari
gaji pokoknya.
Nama Status Lahir Keterangan
Piput Istri 10-10-1985 Ibu Rumah Tangga
Pipit Anak angkat 5-5-2011 Murid TK
Bento Anak kandung 8-1-2016 Bayi
Tania Ibu mertua 17-8-1945 ---
Inem Pembantu RT 8-8-1990 ---
37
Soal Latihan…
Lanjutan No. 8:
a. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada bulan Januari 2016!
b. Bulan September 2016 Fernel menerima kenaikan gaji dan tunjangan menjadi
Rp15.000.000 dan Rp5.000.000 sebulan. Besaran persentase premi asuransi
dan iuran pensiun baik yang dibayar oleh pemberi kerja dan Fernel sendiri tetap
sama dengan sebelumnya. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong bulan
September 2016!
c. Bulan November 2016 Fernel menerima uang THR sebesar Rp20.000.000.
Hitunglah PPh Pasal 21 atas uang THR!
d. Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada bulan Desember 2016!
e. Misalkan kenaikan gaji sebagaimana pada #b berlaku surut dan disertai dengan
pembayaran uang rapel sebesar Rp40.000.000. Hitunglah PPh Pasal 21 yang
harus dipotong atas uang rapel tersebut!
f. Isilah formulir bukti potong PPh 21 Pegawai Tetap (Form 1721 A1).
-ooOoo-
38