PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengertian Pajak Penghasilan PPh pasal 21 yang
ada pada suatu perusahaan
2. Menjelaskan kebijakan Pajak Penghasilan PPh pasal 21 yang
berlaku pada suatu perusahaan
3. Menjelaskan Cara perhitungan Pajak Penghasilan PPh pasal 21
atas penghasilan pada karyawan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Kebijakan Pajak Penghasilan pasal 21
Dasar hukum Pajak Penghasilan PPh pasal 21 yaitu :
1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-undang No. 28 Tahun 2007.
2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 36 Tahun 2008.
3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
541/KMK.04/2000 sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 184/PMK.03/2007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh
Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat
Pembayaran Pajak, dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan
Pelaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan
Pembayaran Pajak.
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-254/PMK.03/2008
tentang Penetapan Bagian Penghasilan Sehubungan Dengan
Pekerjaan dari Pegawai Harian dan Mingguan serta Pegawai
Tidak Tetap Lainnya yang Tidak Dikenakan Pemotongan Pajak
Penghasilan.
5. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2009
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER-57/PJ/2009 tentang Pedoman Teknis Tata
Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan
Pasal 21/26.
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
162/PMK.011/2012 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan
Kena Pajak.
7. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-31/PJ/2012
tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran
dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak
Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan
Kegiatan Orang Pribadi.
4
individu berdasarkan level kompetensi dan peringkat (grade) yang
diperoleh setiap bulannya.
2. Pay for position (P2) adalah penghasilan yang diberikan
sebagai kompensasi atas jabatan yang dibebankan kepada
pegawai
3. Pay for performance (P3) adalah penghasilan yang diberikan
atas prestasi kerja berdasarkan kinerja yang dicapai, baik individu
maupun tim yang diberikan pada satu semester (enam bulan
sekali) setiap tahunnya.
5
Gaji Dasar Sebagai PhDP Rp 7.000.000
Pembayaran:
a. Tarif Grade Rp 523.000
b. P2-1 Rp 400.000
c. P2-2 Rp 500.000
Total pembayaran Rp 1.423.000
Pembayaran Lain Rp 150.000
Total pembayaran lain (Rp 150.000)
Total Penghasilan Bruto Rp 8.273.000
Pengurang:
a. Biaya Jabatan Rp 413.560
b. Iuran DP PLN Rp 50.000
Total potongan (Rp 463.560)
Jumlah Netto Perbulan Rp 7.809.440
Jumlah Netto Pertahun Rp 93.713.280
PTKP
a. Untuk WP Sendiri Rp 24.300.000
b. Tambahan WP Kawin Rp 2.025.000
c. Tambahan tanggungan Rp 4.050.000 (Rp 30.375.000)
PKP Setahun Rp 63.338.280
PPhPasal 21 pertahun
(5%*50.000.000) Rp 2.500.000
(15%*13.338.280) Rp 2.000.742 Rp 4.500.742
PPhPasal 21 Perbulan Rp 375.062
Gaji Diterima Pak “X” Rp 7.434.378
6
Gaji Dasar Sebagai PhDP Rp 7.000.000
Pembayaran:
a. TarifGrade Rp 523.000
b. P2-1 Rp 400.000
c. P2-2 Rp 500.000
Total Pembayaran Rp 1.423.000
Pembayaran Lain Rp 150.000
Total pembayaran lain (Rp 150.000)
Total Penghasilan Bruto Rp 8.273.000
Pengurang:
a. Biaya Jabatan Rp 413.560
b. Iuran DP PLN Rp 50.000
Total potongan (Rp 463.560)
Jumlah Netto Perbulan Rp 7.809.440
Jumlah Netto Pertahun Rp 93.713.280
PTKP
a. Untuk WP Sendiri Rp54.000.000
b. Tambahan WP Kawin Rp 4.500.000
c. Tambahan tanggungan Rp 9.000.000 (Rp 67.500.000)
PKP Setahun Rp 26.213.280
PPhPasal 21 pertahun
(5%*26.213.280) Rp 1.310.664
PPhPasal 21 Perbulan Rp 109.222
7
BAB III
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA