Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas kuasaNya yang selalu memberikan kesehatan, kemudahan, dan kesabaran kepada kami
sehinnga proposal ini dapat kami selesaikan dengan baik. Shalawat dan salam
kami persembahkan ke pangkuan Nabi Muhammad SAW, yang telah mebawa
umat manusia ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penulisan makalah yang berjudul Akuntansi Keuangan dan Standar
Akuntansi ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliahSeminar
Akuntansi Keuangan.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyampaikan penulisan ini. Namun,
tidak mustahil dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan komentar yang dapat
dijadikan masukan dalam penyempurnaan makalah ini. Kami juga mengharapkan
semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Darussalam, 06 Oktober 2015


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................
1. Lingkungan Akuntansi Keuangan....................................................
1.1....................................................................................................
Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan...........................
1.2....................................................................................................
Akuntansi dan Alokasi Modal...................................................
1.3....................................................................................................
Tantangan..................................................................................
1.4....................................................................................................
Tujuan........................................................................................
1.5....................................................................................................
Kebutuhan untuk Membentuk Standar......................................
2. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Penetapan Standar.......................
2.1 Securities and Exchange Commision ........................................
2.2 American Institute of Certified Public Accountants..................
2.3 Financial Accounting Standards Board....................................
2.4 Government Accounting Standards Board................................
2.5 Perubahan Peranan AICPA........................................................
3. Prinsip-prinsip Akuntansi yang Diterima Umum.............................
4. Isu-isu dalam Pelaporan Keuangan..................................................
4.1. Penerapan Standar dalam Lingkungan Politik..........................
4.2. Kesenjangan Ekspektasi (Harapan)...........................................
4.3. Badan-Badan Pembentuk Standar yang Saling Bersaing..........
4.4. Standar Akuntansi Internasional................................................
4.5. Etika dalam Lingkungan Akuntansi Keuangan.........................
BAB III KESIMPULAN.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

Pengungkapan informasi-informasi keunagan secara penuh merupakan


sutau keharusan. Tanpa pengungkapan penuh, para investor akan tersesat, hal ini
bisa menimbulkan kerugian yang substansial dan menghancurkan pasar modal.
Sebgai contoh, krisis keuangan yang pernah terjadi di Asia, ketika harga
saham di Negara-negara Asia jatuh. Banyak pihak percaya bahwa krisis ini
muncul karena mayoritas bank dan perushaan besar di sana tidak mengungkapkan
kredit serta hutang bermasalah kepada pihak yang terkait. Di A.S, informasi ini
wajib diungkapkan menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
Serupa dengan krisis keuangan Asia, banyak perusahaan Eropa tidak
mengungkapkan informasi menyangkut kredit yang mereka kucurkan di Asia.
Sebagai akibatnya, banyak investor yang membeli saha di perusahaan Eropa
mengalami kerugian yang signifikan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan sepernagkat standar
berkualitas tinggi yang dapat digunakan di seluruh dunia dan memiliki keandalan
yang memadai. Jika tujuan ini dapat tercapai, maka akan terjadi alokasi sumber
daya yang lebih efisien ke semua pihak.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Lingkungan Akuntansi Keuangan


Akuntansi dapat didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga
karakteristik penting dari akuntansi:
1.

Mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan atau mengkomunikasikan


informasi keuangan.

2.

Entitas ekonomi.

3.

Pihak yang berkepentingan.

1.1.

Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan


Akuntansi keuangan adalah proses yang memuncak dalam penyusunan

laporan keuangan pada perusahaan untuk digunakan oleh kedua pihak internal dan
eksternal. Hal ini berbeda dengan akuntansi manajemen yang merupakan proses
akuntansi untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen untuk perencanaan, pengendalian dan pengevaluasian operasi
perusahaan. Hal terpenting dalam akuntansi keuangan adalah adanya standar
akuntansi keuangan yang merupakan aturan yang harus digunakan dalam
pengukuran dan penyajian laporan keuangan.
Laporan Keuangan ialah sarana pengkomunikasian informasi keuangan
utama kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Laporan keuangan yang sering
disajikan, diantaranya: neraca, laporan laba/rugi, laporan ekuitas pemilik, laporan
arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Ada beberapa informasi keuangan
yang hanya dapat atau lebih baik disajikan dalam Pelaporan Keuangan (Financial
Reporting). Contoh-contohnya meliputi surat presiden direktur atau skedul
tambahan dalam laporan tahunan korporasi, prospektus, laporan yang dikeluarkan

kepada badan-badan pemerintah, siaran berita, prakiraan manajemen, dan


pernyataan mengenai dampak sosial atau lingkungan perusahaan. Informasi
semacam itu mungkin wajib dikeluarkan karena adanya keputusan pemerintah,
peraturan, atau hukum tak tertulis; atau karena manajemen ingin mengungkapkan
secara sukarela.
1.2.

Akuntansi dan Alokasi Modal


Karena sumber daya terbatas, maka manusia berusaha mengalolasikan

sumber daya yang terbatas tersebut seefektif mungkin. Laporan keuangan


memberikan informasi agar pengguna dapat mengalokasikan sumber daya secara
efisien dan efektif.
Proses alokasi sumber daya atau modal ini bekerja sebagai berikut

Proses alokasi modal ynga efektif sangat penting bagi kesehatan


perekonomian, yang merangsang produktivitas, mendorong inovasi, dan
menyediakan pasar sekuritas serta pasar kredit yang efektif dan liquid.
1.3.

Tantangan yang Dihadapi Akuntansi Keuanagan

Pelaporan keuangan di A.S. sangat dipercaya karena memiliki pasar modal


public yang paling liquid, dalam, aman, dan efesien dibanding negara manapun.
Salah satu penyebabnya adalah karena laporan keuangan dan pengungkapan yang
berhubungan mampu melaporkan serta mengorganisir informasi keuangan dalam
bentuk yang bermanfaat dan handal.
Berikut contoh tantangan akuntansi keuangan:
a. Pengukuran keuangan. Laporan keuangan tidak menyajikan sejumlah ukuran
kinerja penting yang biasanya dipakai oleh manajemen, seperti indeks
kepuasan pelanggan, informasi tentang pesanan yang belum diproses, dan
tingkat penolakan atas barang yang dibeli.
b. Informasi yang berorientasi kedepan. Laporan keuangan tidak menyajikan
informasi yang berorientasi kedepan yang dibutuhkan oleh para investor dan
kreditor saat ini maupun potensial.
c. Aktiva lunak. Laporan keuangan berfokus pada aktiva-aktiva keras
(persediaan, pabrik) tetapi tidak menyajikan banyak informasi tentang aktivaaktiva lunak (tak berwujud) perusahaan.
d. Ketepatan waktu. Laporan keuangan hanya disajikan secara kuartalan, dan
laporan keuangan yang diaudit hanya disediakan sekali setahun. Tidak banyak
laporan keuangan real-time yang tersedia.
1.4 Tujuan Pelaporan Keuangan
Profesi akuntansi telah mengidentifikasi sekelompok tujuan dari pelaopran
keuangan oleh perusahaan bisnis, Singkatatnya, tujuan pelaporan keuangan
adalah:

a.

Untuk menyediakan informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan

b.

kredit.
Untuk menyediakan informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa

c.

depan.
Untuk menyediakan informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim
terhadap sumber daya tersebut, dan perubahannya.

1.5. Kebutuhan untuk Membuat Standar


Seperangkat standard an prosedur umum pelaporan keuangan biasa dinamakan
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP). Diterima umum disini
berarti bahwa sebuah badan pembuat aturan akuntansi yang berwenang telah
menetapkan prinsip pelaporan dibidang tertentu, atau bahwa dari waktu kewaktu
suatu praktek tertentu telah dipandang tepat karena dapat diterapkan secara
universal.
2. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Penetapan Standar
Terdapat empat organisasi yang berperan besar dalam pengembangan
standar akuntansi keuangan (GAAP) di A.S. adalah sebagai berikut:
2.1.

Securities and Exchange Commision (SEC)


Dibentuknya Securities and Exchange Commision (SEC) untuk membantu

mengembangkan dan menstandardisasi informasi keuangan yang disajikan kepada


pemegang saham. SEC menjalankan Securities Exchange Act tahun 1934 dan
beberapa undang-undang lainnya. SEC memiliki kekuasaan yang luas unutuk
menentukan, dengan tingkat rincian yang diinginkannya, praktek dan standar
akuntansi yang harus dipakai oleh perusahaan yang berada dibawah yuridiksinya.

SEC mewajibkan perusahaan yang menyampaikan laporan registrasi untuk


mematuhi GAAP.
2.2.

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)


American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) yaitu

organisasi profesi nasional dari Certified Public Accountant (CPA), memiliki


peran penting dalam pengembangan GAAP. Berbagai komite dan dewan yang
dibentuk sejak berdirinya AICPA telah memberi kontribusi terhadap upaya ini
antara lain: Committee on Accounting Procedure, Accounting Principles Board
dengan tujuan utamanya yaitu:
1. Mengajukan rekomendasi prinsip akuntansi secara tertulis,
2. Menentukan praktek akuntansi yang tepat,
3. Mempersempit area perbedaan serta ketidakkonsistenan dalam praktek.
2.3.

Financial Accounting Standards Board (FASB)


Misi organisasi ini adalah membentuk dan memperbaiki standar-standar

akuntansi serta pelaporan keuangan dalam rangka membimbing dan mendidik


publik, yang meliputi emiten, auditor, serta pemakai informasi keuangan.
Beberapa perbedaan signifikan antara FASB sendiri dengan pendahulunya, APB:
1. Ukuran yang lebih kecil
2. Keanggotaan Penuh-Waktu, Bergaji
3. Otonomi yang lebih besar,
4. Independensi yang Lebih Tinggi,
5. Representasi yang Lebih Luas.

FASB menggunakan standar akuntansi keuangan (finansial accounting


standards) dalam ketetapannya. Jenis-jenis ketetapan utama yang dikeluarkan
FASB adalah:
1. Standar, Interpretasi.
Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh FASB dipandang
sebagai

prinsip-prinsip

akuntansi

yang

diterima

umum.

Interprestasi

(interpretation) yang dikeluarkan oleh FASB merupakan modifikasi atau


perluasan dari standar-standar yang ada. Terakhir FASB menerbitkan posisi staf,
yang memberikan pedoman interpretif dan juga perubahan kecil terhadap standar
dan interpretasi.
2. Konsep Akuntansi Keuangan
Sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk menyingkir dari
pendekatan masalah permasalah, FASB pada bulan November 1978 menerbitkan
serangkaian Statement of Financial Accounting Concepts sebagai bagian dari
proyek kerangka kerja konseptualnya. SFAC menetapkan tujuan dan konsep
fundamental yang akan digunakan FASB dalam mengembangkan standar
akuntansi dan pelaporan keuangan di masa depan.
3. Pernyataan EITF (Emerging Issues Task Force Statements)
Adapun tujuan dari gugus tugas ini adalah untuk menciptakan konsensus
tentang bagaimana memperlakukan transaksi keuangan baru dan tidak biasa yang
berpotensi menimbulkan praktek-praktek pelaporan keuangan yang berbeda.
2.4.

Government Accounting Standards Board (GASB)

Laporan keuangan yang dibuat oleh pemerintah lokal dan negara bagian
tidak dapat diperbandingkan dengan laporan keuanganyang dibuat oleh organisasi
bisnis biasa. Kurangnya komparabilitas ini mencuat pada tahun 1979-an ketika
sejumlah kota besar Amerika seperti New York dan Cleveland hampir bangkrut.
Akibatnya Government Accounting Standards Board (GASB) didirikan.
Pendirian Government Accounting Standards Board (GASB) diwarnai
kontroversi. Banyak pihak percaya bahwa hanya boleh ada satu badan pembuat
standar; FASB. Diharapkan pemisahan pembuatan standar antara GASB, yang
berurusan dengan pelaporan pemerintah lokal dan negara bagian, dan FASB, yang
menangani pelaporan dari semua entitas lain, tidak akan memunculkan konflik.
Struktur organisasi formal dari proses pengembangan standar pelaporan keuangan
dewasa ini disajikan dalam ilustrasi ini.

2.5.

Perubahan Peranan AICPA


AICPA membentuk Accounting Standards Executive Committee (AcSEC)

sebagai komite yang berwenang berbicara atas nama AICPA dibidang akuntansi
serta pelaporan keuangan. AcSEC melakukan hal ini melalui sejumlah metode
komunikasi tertulis:

Audit and Accounting Guidelines mengikhtisarkan praktek-praktek


akuntansi dari industri tertentu dan menyediakan tuntutan khusus menyangkut
masalah-masalah yang tidak ditangani FASB. Contohnya adalah akuntansi
untuk kasino, maskapai penerbangan, sekolah dan universitas, bank,
perusahaan, asuransi, dan banyak lainnya.

Statements of Position (SOP) menyediakan tuntutan atas topik-topik


pelaporan keuangan sampai FASB menetapkan standar untuk topik-topik
tersebut. SOP bisa memperbaharui, merevisi, atau mengklarifikasi pedomanpedoman audit dan akuntansi atau menyediakan pedoman independen.

Practice Bulletins mengindikasikan pandangan AcSEC menyangkut


masalah pelaporan keuangan yang lebih sempit, yang tidak ditangani oleh
FASB.

3. Prinsip-prinsip Akuntansi yang Diterima Umum


FASB sedang menyusun sebuah standar, Hierarki Prinsip-prinsip
Akuntansi yang Diterima Umum, yang mendefinisikan arti dari prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima umum. Standar ini menentukan sumber prinsip-prinsip
akuntansi dan kerangka kerja pemilihan prinsip yang akan digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan. Standar ini mengelompokkan sumber utama dari
GAAP sebagai berikut: Standar, Interpretasi, dan Posisi Staf FASB, APB
Opinions, dan Accounting Research Bulletins AICPA.
4. Isu-isu dalam Pelaporan Keuangan

Karena banyak kepentingan bisa dipengaruhi oleh implementasi standar


akuntansi, maka tidaklah mengejutkan jka terdapat debat mengenai siapa yang
pantas membuat standar akuntansi dan kepada siapa harus diterapkan. Beberapa
isu penting antara lain:
4.1.

Penerapan Standar dalam Lingkungan Politik


Standar akuntansi selain merupakan penemuan dari proses yang teliti dan

empiris, juga merupakan produk yang empiris. Apakah proses politik diperlukan
dalam penetapan standar akuntansi dan pelaporan keuangan? Mengapa tidak? Kita
berpolitik di rumah; di sekolah; di perkumpulan mahasiswa pria, wanita, dan
asrama; dikantor;dan tempat lainnya. Politik ada di mana-mana. Penetapan standar
adalah bagian dari dunia nyata, dan kita tidak bisa menghindari politik serta
tekanan politik. Jka kita mempertimbangkan konsekuuensi-konsekuensi ekonomi
dari banyak standar akuntansi, maka tidaklah mengejutkan apabila kelompok
tertentu menjadi sangat kritis dan vokal ketika stanndar dirancang. Hal yanng
tidak boleh dilakukan oleh FASB adalah menerbitkan ketetapan yang semata
bermotif politik.
4.2.

Kesenjangan Ekspektasi (Harapan)


Pengendalian internal adalah sistem pengecekan dan pencocokan yang

dirancang untuk mencegah serta mendeteksi kecurangan dan kesalahan.


Perusahaan memerlukan suatu pengendalian internal guna menunjukkan apakah
ada masalah yang melekat pada cara perusahaan beroperasi. Namun, masih ada
perusahaan yang dilaporkan memiliki kelemahan pengendalian internal.
Kebanyakan masalah muncul pada saat proses tutup buku, defisiensi pengakuan

pendapatan, rekonsiliasi akun, atau yang menyangkut persediaan. Apakah itu


cukup? Kesenjangan Ekspektasi (expectations gap) merupakan apa yang menurut
publik harus dilakukan akuntan, dan apa yang menurut akuntan bisa mereka
lakukan,

sulit

dihilangkan.

Kasus-kasus

pelaporan

yang

curang

selalu

menimbulkan tanda tanya apakah profesi akuntansi telah berbuat secara


semestinya. Walaupun bisa berkilah bahwa mereka tidak bisa bertanggung jawab
atas setiap kekacauan keuangan, namun profesi akuntansi harus terus berjuang
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pengembangan sistem yang benar-benar
transparan, jelas, dan terpercaya memerlukan sumber daya yang mahal.
4.3.

Persaingan Badan-Badan Penetapan Standar


Seperti telah dikemukakan oleh seorang akuntan terkenal, FASB secara

harfiah adalah unik: FASB adlah institusi sector swasta yang melakukan fungsi
public yang ditentukian dalam peraturan-peraturan federal. Karena itu, tidaklah
mengejutkan jika hak FASB untuk membentuk standar akuntansi terus mendapat
tantangan. Sejumlah tantangan penting tidak dating dari luar, tetapi dari dalam
profesi akuntansi.
4.4.

Standar Akuntansi Internasional


Saat ini ada dua standar yang diterima untuk digunakan secara

internasional, GAAP A.S. dan Internasional Financial Report Standards (IFRS)


yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Boards (IASB) yang
bermarkas di London. Perusahaan yang terdaftar di pasar saham negara lain masih
diperbolehkan menggunakan IFRS. Sebaliknya, perusahaan asing yang terdaftar

di pasar modal A.S. diwajibkan untuk merekonsiliasi informasi keuangannya


dengan GAAP A.S. Alasannya adalah bahwa GAAP A.S. lebih ekstensif dan rinci
daripada standar IASB.
4.5.

Etika dalam Lingkungan Akuntansi Keuangan


Dalam akuntansi, seperti dalam bidang bisnis lainnya, sering ditemukan

dilema etika. Sebagian dari dilema ini adalah sederhana dan mudah diipecahkan.
Namun banyak diantaranya kompleks dan tidak mudah. Sensitivitas etika dan
proses pemiliihan alternatif ini bisa diperumit oleh tekanan-tekanan yang mungkin
berbentuk tekanan waktu, tekanan kerja, tekanan klien, tekanan pribadi, dan
tekanan rekan kerja.

BAB III
KESIMPULAN

Akuntansi keuangan merupakan sebuah proses yang berakhir pada proses


pembuatan laporan keuangan menyangkut suatu perusahaan, yang dapat
digunakan untuk pihak eksternal maupun pihak internal. Akuntansi keuangan
ialah proses yang menghasilkan laporan keuangan. Laporan keuangan memiliki
fungsi yang sangat vital untuk segala macam bentuk perusahaan maupun instansti
lainnya. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh pihak eksternal dan pihak internal. Dalam
membuat laporan keuangan memerlukan yang namanya standarisasi. Saat ini ada
dua standar yang diterima untuk digunakan secara internasional, GAAP A.S. dan
Internasional Financial Report Standards (IFRS) yang diterbitkan oleh
International Accounting Standards Boards (IASB) Indonesia menerapkan laporan
keuangan yang mengacu pada sistem IFRS ( International Financial Reporting
Standard). IFRS ini dibentuk atas kesepakatan global anatara negara-negara besar
di dunia serta badan-badan internasional. Tujuan dari IFRS adalah untuk
memastikan bahwa laporan keuangan intern perusahaan untuk periode-periode
yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi
berkualitas tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

http://handikadwipratama.blogspot.co.id/2013/06/akuntansi-keuangan-danstandar-akuntansi.html
https://anggih91.wordpress.com/2012/01/05/akuntansi-keuangan-dan-standarakuntansi/

Anda mungkin juga menyukai