Anda di halaman 1dari 45

PENYELENGGARAAN PROGRAM TASPEN

PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA &


PEJABAT NEGARA
Sekilas tentang PT TASPEN (PERSERO)

• PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri,


Perusahaan Perseroan, disebut PT TASPEN (PERSERO)
didirikan Pemerintah pada 17 April 1963 berdasarkan PP
Nomor 15/ 1963 yang berkali-kali disesuaikan terakhir
berdasarkan PP No. 26/1981.

• MAKSUD DAN TUJUAN PENDIRIAN PERUSAHAAN


“ Menyelenggarakan Asuransi Sosial termasuk Asuransi
Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua bagi Pegawai Negeri
Sipil ”
PROGRAM YANG DIKELOLA PT TASPEN
(PERSERO)
TABUNGAN HARI TUA (THT)
Program Asuransi DWIGUNA yang dikaitkan
dengan Usia Pensiun ditambah dengan Asuransi
Kematian.

PENSIUN
Penghargaan atas jasa-jasa Pegawai Negeri
selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas
pemerintahan .
TMT 1 JULI 2015 (PP. 70-2015)

JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)


Perlindungan atas risiko Kecelakaan Kerja atau
sakit akibat kerja berupa Perawatan, Santunan
dan Tunjangan Cacat.

JAMINAN KEMATIAN (JKM)


Perlindungan atas risiko Kematian bukan akibat
Kecelakaan Kerja berupa Santunan Kematian.
LAYANAN TASPEN
LAYANAN
KLIM
1 Jam

TASPEN
PRIORITAS LAYANAN
KLIM
OTOMATIS

MOBIL
SERVICE LAYANAN
POINT TASPEN
MITRA
LAYANAN
TASPEN
5
MOTTO LAYANAN 5 TEPAT
TEPAT ORANG
Pembayaran manfaat kepada Peserta yang
berhak atau Ahli waris yang sah

TEPAT WAKTU
Manfaat dibayarkan pada tepat waktu
TEPAT TEPAT
ADMINISTRASI ORANG
TEPAT JUMLAH
Manfaat dibayarkan kepada yang berhak
sesuai dengan Jumlah (tidak ada potongan
TEPAT TEPAT dalam bentuk apapun)
TEMPAT WAKTU
TEPAT TEMPAT
Manfaat dibayarkan sesuai dengan tempat
TEPAT
yang diinginkan
JUMLAH
TEPAT ADMINISTRASI
Proses pembayaran manfaat, menurut
prinsip-prinsip kearsipan dan dokumentasi
1. Kewajiban Peserta
Membayar Premi (Iuran) yang secara otomatis
dipotong dari gaji bulanan sebesar 10 %, dengan
perincian :

• 3,25 % sebagai Premi THT


• 4,75 % sebagai premi Dana Pensiun
•2 % sebagai premi Asuransi Kesehatan/ BPJS
Kesehatan
2. Melakukan perbaikan data keluarga,
apabila terjadi :

Perkawinan

Kelahiran
Perceraian

Meninggal
Dunia
HAK PESERTA
1. Santunan Tabungan Hari Tua (THT)
a. Dibayarkan saat memasuki Pensiun atau

b. Dibayarkan pada saat PNS meninggal dunia (meninggal


pada masa aktif/ sebelum Pensiun)

c. Berhenti bukan karena pensiun atau meninggal dunia.


PEMBAYARAN THT

Tertinggi
PENSIUN 69.875.000

Meninggal sebelum
Usia Pensiun

Berhenti bukan karena


Pensiun / Meninggal Terendah
22.673.000

10
2. Santunan Asuransi Kematian (ASKEM)
a. Bagi PNS/ Pensiunan sendiri
b. Bagi Isteri/ Suami/ Pensiunan Janda/ Duda
c. Bagi anak {tertunjang dan maksimal 3 (tiga) kali
kejadian}
Pembayaran Asuransi Kematian
(ASKEM)

PESERTA 2xP

Sebelum
1,5 x P Pada Atau
saat Sesudah
Pensiun
ANAK O,75 x P
YANG BELUM DEWASA

12
PESERTA PENSIUN
Tertinggi
NORMAL 4.215.300
USIA 50 MK 20 Sendiri
Max 75% GP
UZUR JASMANI
MK 4 TAHUN
Janda/duda
RESTRUKTUR 36% GP
ORGANISASI
USIA 50 MK 10
Terendah
1.486.500

13
KOMPONEN PENSIUN

Pokok Tunjangan Tunjangan


Tunjangan
Pensiun Anak 2% x Beras
Isteri/Suami
(Sesuai SK Penpok
10% x Rp. 72.420,-/
Pensiun,
Pangkat /Gol) Penpok (Max 2 anak) jiwa
Prosedur Pengajuan Klim
Peserta Pensiun
1.Formulir Permintaan Pembayaran
2.SK Pensiun
3.SKPP (Surat Keterangan Penghentian Pembayaran gaji)
4.Pasphoto (Istri dan Suami)
5.Copy Identitas Diri pemohon
6.SP3R (Surat Permintaan Pembayaran Pensiun melalui
Rekening)
7.Copy Buku Tabungan Pemohon
8.Copy NPWP
9.SKS (Surat Keterangan Sekolah/Kuliah)
10.Karip, Daftar Gaji (bagi yang mempunyai istri/suami
PNS/Pensiunan)
15
Peserta Aktif Meninggal Dunia
1.Formulir Permintaan Pembayaran
2.Surat Keterangan ahli waris (Model AKT. 3)
3.Surat Kematian/Akta Kematian (dilegalisir oleh Lurah/Kepala Desa)
4.Copy Surat Nikah/Akta Nikah (dilegalisir KUA/Lurah/Kepala Desa), bagi
yang pemohonnya istri/suami.
5.KPPG (Kutipan Perincian Penerimaan Gaji)
6.Copy Identitas Diri pemohon
7.Surat Penunjukan Wali, bagi pemohonnya anak yang belum berusia 18
tahun.
8.Copy Buku Tabungan Pemohon

Jaminan Kematian akan dibayarkan bersamaan dengan


pembayaran klim C110 diatas
16
Istri/Suami Peserta Aktif Meninggal Dunia

1.Formulir Permintaan Pembayaran


2.Surat Kematian/Akta Kematian (dilegalisir oleh
Lurah/Kepala Desa)
3.Copy Surat Nikah/ Akta Nikah (dilegalisir
KUA/Lurah/Kepala Desa)
4.KPPG (Kutipan Perincian Penerimaan Gaji)
5.Copy Identitas Diri pemohon

17
Anak Peserta Aktif Meninggal Dunia
1.Formulir Permintaan Pembayaran
2.Surat Kematian/Akta Kematian (dilegalisir Lurah/
Kepala Desa)
3.KPPG (Kutipan Perincian Penerimaan Gaji)
4.Copy Identitas Diri pemohon
5.SKS (apabila yang mengalami kejadian anak yang
berusia diatas 21 s/d. 25 tahun), belum menikah dan
belum bekerja

18
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 70 TAHUN 2015
JAMINAN KECELAKAAN KERJA ( JKK ) DAN
JAMINAN KEMATIAN ( JKM )
BAGI
PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
Dasar Hukum

• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


Aparatur Sipil Negara Pasal 92 ayat (4) dan Pasal 107
mengamanatkan Pemerintah untuk memberikan
perlindungan berupa Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian bagi Pegawai Aparatur Sipil
Negara
• Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang
Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian

20
JENIS PROGRAM
• JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)

Perlindungan atas risiko kecelakaan kerja atau sakit


akibat kerja berupa perawatan, santunan, dan
tunjangan cacat.

• JAMINAN KEMATIAN
Perlindungan atas risiko kematian bukan akibat
kecelakaan kerja, berupa santunan kematian.

21
PESERTA JKK DAN JKM

CPNS Penyelenggara
negara non ASN
PNS yang gajinya
bersumber dari
APBN/APBD,
PPPK kepesertaannya
akan diatur
PEJABAT NEGARA dalam PP
(UU 12 TAHUN 1980) tersendiri.

Pasal 8
Kepada Pimpinan dan Anggota Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara yang mengalami
kecelakaan dan atau menderita sakit karena dinas diberikan pengobatan, perawatan,
dan atau rehabilitasi menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi
Pegawai Negeri Sipil.

22
DEFINISI
• Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi:
– dalam dan karena menjalankan tugas kewajiban;
– dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas, sehingga
kecelakaan itu disamakan dengan kecelakaan yang terjadi dalam dan
karena menjalankan tugas kewajibannya;
– karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab ataupun sebagai
akibat tindakan terhadap anasir itu dalam melaksanakan tugas;
– dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya;
dan/atau
– mengalami penyakit akibat kerja.

• Penyakit akibat kerja adalah sakit yang diderita sebagai akibat langsung
dari pelaksanaan tugas.
• Cacat adalah kelainan fisik dan/atau mental sebagai akibat Kecelakaan
Kerja yang dapat mengganggu atau menjadi rintangan bagi Peserta dalam
melakukan pekerjaan.
23
DEFINISI (lanjutan)
• Tewas adalah :
– Meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya;
atau
– Meninggal dunia dalam keadaan yang ada hubungannya dengan dinas,
sehingga kematiannya itu disamakan dengan meninggal dunia dalam dan
karena menjalankan tugas kewajibannya; atau
– Meninggal dunia yang langsung diakibatkan oleh luka atau cacat rohani
atau jasmani yang didapat dalam dan karena menjalankan tugas
kewajibannya; atau
– Meninggal dunia karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab
ataupun sebagai akibat tindakan terhadap anasir itu.

• Wafat adalah meninggal dunia yang bukan diakibatkan oleh hal-hal


sebagaimana dimaksud diatas.

24
JAMINAN KECELAKAAN KERJA

Perawatan

Santunan

Tunjangan Cacat
25
JAMINAN KEMATIAN (JKM)

• Uang Duka Wafat 3 kali Gaji


• Santunan Sekaligus Rp. 15.000.000,-
• Biaya Pemakaman Rp. 7.500.000,-
• Bantuan Beasiswa Rp. 15.000.000,-
Bantuan beasiswa diberikan setelah kepesertaan mencapai paling sedikit 3 (tiga) tahun

26
IURAN

• Program Jaminan Kecelakaan Kerja 0,24 % x Gaji

• Program Jaminan Kematian 0,30 % x Gaji

Iuran ditanggung oleh Pemberi Kerja

27
SANTUNAN
A. SANTUNAN
I Biaya pengangkutan tenaga kerja dari tempat kejadian kecelakaan ke rumah
sakit diberikan biaya penggantian sebagai berikut :
1. Apabila hanya menggunakan jasa angkutan darat/sungai/danau maksimum
sebesar Rp. 1.300.000
2. Apabila hanya menggunakan jasa angkutan laut maksimum sebesar Rp. 1.950.000
3. Apabila hanya menggunakan jasa angkutan udara maksimum sebesar Rp. 3.250.000
Apabila menggunakan lebih dari satu angkutan, maka berhak atas biaya paling
besar dari masing-masing angkutan yang digunakan

II Santunan sementara akibat kecelakaan kerja 100 % x Gaji terakhir


( sampai dengan dinyatakan mampu bekerja kembali )

III Santunan Cacat


a. Santunan cacat sebagian untuk selama-lamanya dibayarkan secara % sesuai tabel x 80 bulan
sekaligus gaji
b. Santunan cacat total untuk selama-lamanya dibayarkan secara sekaligus
b.1. santunan sekaligus sebesar 70 % x 80 bulan gaji
b.2. santunan berkala sebesar Rp. 250.000 per bulan
selama 24 bulan
c. Santunan cacat kekurangan fungsi dibayarkan secara sekaligus (lumpsum) % berkurangnya fungsi x
% sesuai tabel x 80
bulan gaji
SANTUNAN (lanjutan)
IV Biaya rehabilitasi harga berupa penggantian Diberikan satu kali untuk setiap kasus dengan
pembelian alat bantu (orthose) dan/atau alat patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat
pengganti (prothese) Rehabilitasi Rumah Sakit Umum Pemerintah dan
ditambah 40% dari harga tersebut serta biaya
rehabilitasi medik maksimum sebesar
Rp. 2.600.000 (dua juta enam ratus ribu rupiah)
V Santunan kematian kerja dibayarkan secara
sekaligus (lumpsum)
a. Santunan Kematian Kerja 60 % x 80 bulan gaji
b. Uang Duka Tewas UDT : 6 x Gaji
c. Biaya Pemakaman Rp. 10.000.000
d. Beasiswa Sekaligus (dibayarkan 1 x untuk
1 orang anak sesuai jenjang pendidikan saat
kejadian tewas)
• SD Rp. 45.000.000 Dengan syarat : Masih
Rp. 35.000.000 sekolah/kuliah Usia
• SLTP
Rp. 25.000.000 maksimum 25 tahun
• SLTA Belum pernah menikah
Rp. 15.000.000
• Mahasiswa dan Belum bekerja

VI Penggantian Gigi tiruan Maksimal Rp. 3.900.000


B Penyakit yang timbul karena hubungan kerja Besarnya biaya pengobatan / biaya perawatan
dan santunan sama dengan huruf A.
Simulasi 1
• Seseorang PNS mengalami kecelakaan, biaya
pengangkutan peserta yang mengalami kecelakaan
dari tempat kejadian sampai ke rumah sakit adalah
sebagai berikut :
- Biaya angkutan melalui darat : Rp 1.400.000,-
- Biaya angkutan melalui laut : Rp 2.150.000,-
- Biaya angkutan melalui udara : Rp 3.550.000,-
Total biaya angkutan : Rp 7.100.000,-

Berapa penggantian
biayanya ?
30
BIAYA PENGGANTIAN ANGKUTAN

• Biaya angkutan dengan darat Rp. 1.400.000,- Rp. 1.300.000,-


• Biaya angkutan dengan laut Rp. 2.150.000,- Rp. 1.950.000,-
• Biaya angkutan dengan udara Rp. Rp. 3.250.000,-
3.550.000,-
Rp. 6.500.000,-
Total biaya Rp. 7.100.000,-

Total biaya angkutan yang diganti sebesar Rp. 6.500.000,-

31
Simulasi 2
• Seorang PNS mengalami kecelakaan kerja, sehingga
mengalami cacat sebagian anatomis dengan perincian
sebagai berikut :
- Cacat lengan kanan dari sendi bahu ke bawah
- Cacat ibu jari tangan kiri
- Cacat ibu jari kaki kanan
Gaji pokok adalah Rp 4.569.900 ,-

Berapa Santunan Cacat


yang diperoleh ?

32
SANTUNAN CACAT

Cacat lengan kanan dari


sendi bahu ke bawah 44,00 % 160.860.480
Cacat ibu jari tangan kiri 13,20 % 48.258.144
Cacat ibu jari kaki kanan 5,50 % 20.107.560

Total 62,70 % 229.226.184

Total santunan cacat adalah : 229.226.184

33
Simulasi 3
• Seseorang PNS dengan Gaji sebulan sebesar
Rp. 2.929.100,- mendapatkan Tunjangan Cacat akibat
kecelakaan kerja dengan perincian sebagai berikut :
- Kehilangan fungsi penglihatan pada kedua belah
mata
- Kehilangan fungsi kedua belah kaki dari mata kaki
kebawah
Berapa tunjangan
cacat yang diperoleh ?

34
TUNJANGAN CACAT

• Kehilangan fungsi penglihatan


pada kedua belah mata 70,00 % 2.050.370
• Kehilangan fungsi kedua belah
kaki dari mata kaki ke bawah 50,00 % 1.464.550

Total 120,00 % 3.514.920

Maksimum Tunjangan Cacat yang


diberikan setiap bulan adalah 100 % Gaji Pokok 2.929.100

35
Simulasi 4
• Seorang PNS meninggal dunia (wafat) dengan
meninggalkan seorang istri dan anak yang masih bayi,
dengan gaji pokok sebulan Rp 3.215.500,-

Berapa Santunan Jaminan


Kematian yang diperoleh ?

36
NILAI SANTUNAN JAMINAN KEMATIAN

• Uang Duka Wafat ( 3 x Gaji Terakhir) Rp. 9.646.500,-


• Santunan Sekaligus Rp. 15.000.000,-
• Biaya Pemakaman Rp. 7.500.000,-
• Bantuan Beasiswa Rp. 0.-

Total Rp. 32.146.500,-

Total santunan yang dibayarkan Rp. 32.146.500,-

37
JAMINAN KECELAKAAN KERJA
BAGI ASN dan PEJABAT NEGARA

1 JIKA PESERTA MENGALAMI KECELAKAAN

KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA KECELAKAAN KERJA
BUKAN
BUKAN
DAN
DAN MERUPAKAN
MERUPAKAN BUKAN KARENA
KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA
KECELAKAAN
KECELAKAAN LALU
LALU LINTAS
LINTAS KECELAKAAN LALU LINTAS

HUBUNGI
HUBUNGI HUBUNGI HUBUNGI
HUBUNGI
JASA
JASA RAHARJA
RAHARJA PT TASPEN BPJS KESEHATAN
BPJS KESEHATAN

CALL CENTER 1500 919


2
Atau TASPEN setempat dalam 2x24 Jam
Proses Klim JKK

Call Centre
Taspen

Ahli waris/orang lain


yang menyaksikan

1
Surat
3 Laporan Jaminan
Kecelakaan
4

Kecelakaan Kerja Petugas


Kepegawaian
Instansi
Hati-hati
PENIPUAN

40
MODUS OPERANDI
PENIPUAN
Seolah-olah Pemerintah melalui PT TASPEN (PERSERO)
1 akan memberikan bonus, deviden, sisa asuransi kepada
Penerima Pensiun.

2
Seolah-olah Pemerintah akan membayarkan manfaat
pensiun secara sekaligus atau pesangon.

3
Menawarkan jasa untuk membantu mengurus rumor
diatas.

4 Biaya Administrasi atau pajak.

41
Website Taspen
www.taspen.com
42
43
44
TERIMA KASIH
45

Anda mungkin juga menyukai