Anda di halaman 1dari 54

Mata Pelatihan

KOMPENSASI DAN PERLINDUNGAN


Pegawai Negeri Sipil

Pelatihan Teknis JF Analis Kepegawaian

Pusat Pengembangan Kepegawaian ASN


BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Jl. Pandansari KM 45 Tol Jagorawi No. 32 Ciawi Kab. Bogor 16720
Telp/Fax. 0251.8246811/Email: pusbang.bkn@gmail.com
Satia Supardy
Merebot Masjid Kantor
Widyaiswara Pusbangpeg ASN
HP. 08121391932/021-84995024
Email: satia.supardy@yahoo.com
Youtube: satia supardy
Memahami Kompensasi dan Perlindungn PNS

Mampu mengelola kompensasi dan


perlindungan PNS

Tujuan
Mampu mengatasi permasalahan
terkait dengan kompensasi dan
perlindungan PNS
Kompensasi: imbalan yang
diterima seorang pegawai
atas hasil jerih payah yang
diberikannya kepada unit Perlindungan:
kerjanya (Saydam). melindungi
pegawai dari
yang
membahayakan
(Jankes, JKK,
JKM, Bantuan
Hukum)
 Sistem Prestasi
 Sistem Waktu
 Sistem kontrak/ borongan
a. Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas;
b. Cuti;
c. Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari
Tua;
d. Perlindungan; dan
e. Pengembangan Kompetensi
TUNJANG
GAJI FALITAS CUTI PNS
AN
Gaji adalah balas jasa atau penghargaan atas prestasi kerja yang
harus dapat memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarganya
secara layak, sehingga ia dapat memusatkan perhatiannya dan
kegiatannya untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan
kepadanya.
Gaji adalah kompensasi dasar berupa honorarium
dengan beban kerja, tanggung jawab jabatan dan resiko
pekerjaan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan
(UU ASN)
RP. 5.901.200

RP. 1.560.800

2019
SKALA TUNGGAL

SKALA GANDA

CAMPURAN
PEGAJIAN PEGAWAI
MEMOTIVASI PEGAWAI

MENGHARGAI KINERJA
PEGAWAI

MEMPEROLEH PEGAWAI
KOMPETEN

MENJAMIN KEADILAN
PRINSIP GAJI
ADIL

LAYAK

SEJAHTERA

UU. 43/1999 jo. PP. 7/1977


untuk
Transaksi Ekonomi
Transaksi Psikologi
Transaksi Sosial
Transaksi Politik
Transaksi Etika
PAY FOR PAY FOR
POSITION PERSON

PAY FOR PAY FOR


PERFORMANCE LIVING COST
Regulasi
UU 43/1999 PENGGAJIAN
UU 5/2014
jo PP 7/1977 TERKAIT
Gaji Pokok
PNS Gaji

Tunjangan Jabatan Tunjangan Kinerja

Tunjangan Keluarga Tunjangan Kemahalan

Tunjangan Beras Fasilitas

Tunjangan Lainnya
PENGHAGA
TAPERA AN
PENGHAGA
TAPERA AN
KESEHA CUTI
TAN PNS
NON
KESEHA FINSCIAL CUTI
TAN PNS
NON REWARD
FINSCIAL
REWARD
PerBKN 24/2107
UU 4/2016 dan PP 25/2020
PERLINDUNGAN PNS

 Jaminan Kesehatan
 Jaminan Kecelakaan
Kerja
 Jaminan Kematian
 Bantuan Hukum
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian
dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang
diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme
asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory)
berdasarkan UU 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat
yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang
telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh
Pemerintah.
Iuran bagi peserta pekerja penerima
upah yang bekerja pada Lembaga
Pemerintahan, seperti Pegawai Negeri
Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat
negara, dan pegawai pemerintah non
pegawai negeri sebesar 5% gaji atau
upah per bulan. Nantinya sebesar 4%
dibayar oleh pemberi kerja dan 1%
dibayar oleh peserta.

Pasal 30 PERPRES 64/2020


“perlindungan atas risiko kecelakaan
kerja atau penyakit akibat kerja
berupa perawatan, santunan, dan
tunjangan cacat”
 Ditanggung pemberi kerja
 Besaran iuran 0,24 % dari
gaji peserta tiap bulan
 Iuran dibebankan APBN/
ABPD
 Dalam menjalankan tugas kewajiban;
 Dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas,
sehingga kecelakaan itu disamakan dengankecelakaan yang
terjadi dalam menjalankan tugas kewajibannya;
 Karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab ataupun
sebagai akibat tindakan terhadap
anasir itu dalam melaksanakan tugas;
 Dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya;
dan/atau
 Yang menyebabkan Penyakit Akibat Kerja
PERAWATAN SANTUNAN
• Pemeriksaan dasar dan • Penggantian biaya
penunjang pengangkutan Peserta yang
• Perawatan tingkat mengalami kecelakaan kerja
pertama dan lanjutan • Santunan sementara akibat
• Rawat inap kelas I kecelakaan kerja
rumah sakit • Santunan cacat anatomis
pemerintah dan rumah • Penggantian biaya gigi tiruan
sakit swasta yang • Penggantian biaya rehabilitasi
setara; • Santunan kematian kerja
• Perawatan intensif (60%x80x gaji terakhir)
• Pengobatan • Uang duka Tewas (6x gaji
• Jasa dokter dan terakhir)
Operasi, dll. • Biaya Pemakaman
• Bantuan Beasiswa
TUNJANGAN CACAT
• Diberikan berdasarkan persentase tertentu dari gaji atas
berkurangnya/hilangnya organ tubuh
• Rincian persentase tunjangan cacat terdapat pada
lampiran PP 70 Tahun 2015
“perlindungan atas
risiko kematian bukan
akibat kecelakaan
kerja berupa santunan
kematian”
 Santunan sekaligus;
 Uang duka wafat;
 Biaya pemakaman;
 Bantuan beasiswa.
Diberikan kepada ahli waris dari peserta yang
tewas sebesar: 60% (enam puluh persen) dikali
80 (delapan puluh) gaji terakhir yang
dibayarkan 1 (satu) kali
 Diberikan kepada ahli waris peserta yang tewas,
sebesar: 6 (enam) kali gaji terakhir yang
dibayarkan 1 (satu) kali.
 Biaya pemakaman diberikan oleh pengelola
program sebesar Rp 10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah) dan dibayarkan 1 (satu) kali.
1. Bagi Anak dari Peserta yang masih duduk di sekolah tingkat dasar
diberikan bantuan beasiswa sebesar Rp. 45.000.000,00;
2. Bagi Anak dari Peserta yang masih duduk di sekolah lanjutan
tingkat pertama diberikan bantuan beasiswa sebesar Rp.
35.000.000,00;
3. Bagi Anak dari Peserta yang masih duduk di sekolah lanjutan
tingkat atas diberikan bantuan beasiswa sebesar Rp. 25.000.000,00;
atau
4. Bagi Anak dari Peserta yang masih duduk di pendidikan tingkat
diploma, sarjana, atau setingkat diberikan bantuan beasiswa
sebesar Rp. 15.000.000,00.
5. Bantuan beasiswa diberikan setelah kepesertaan mencapai paling
sedikit 3 tahun.
BANTUAN BEASISWA DIBERIKAN PALING
BANYAK KEPADA 2 (DUA) ORANG ANAK
DARI PESERTA DENGAN KETENTUAN:
 MASIH SEKOLAH/KULIAH;
 BERUSIA PALING TINGGI 25 (DUA PULUH
LIMA) TAHUN;
 BELUM PERNAH MENIKAH; DAN
 BELUM BEKERJA

Pasal “20” PP 66/2017


 DITANGGUNG
PEMBERI KERJA
 BESAR IURAN
0,72 % DARI
GAJI PESERTA
TIAP BULAN
 IURAN
DIBEBANKAN
APBN/ ABPD

Pasal “30” PP 66/2017


KECELAKAAN PENGGANTIAN BIAYATRANPORTASI JKK
Rp. 1.300.000 ( darat/sungai/danau)
Rp. 1.950.000 ( laut )
Rp. 3.250.000 ( udara )

Rumah Sakit

SANTUNAN CACAT
Cacat
1. Santunan Cacat Sebagian BIAYA REHABILITASI
Anatomis sekaligus 1. Alat bantu
SANTUNAN KEMATIAN : % X 80% x Gaji Terakhir
(orthose)/alat peganti
2. Santunan Sebagian Fungsi,
1. Santunan Sekaligus (prothese) standar RS
JKM sekaligus
Rp. 15.000.000, sekali = penurunan fungsi X % X 80 X Pemerintah ditambah
2. Pemakaman sebesar Gaji terakhir 40 % dari harga tsb.
Rp. 7.500.000,- 3. Cacat Total sekaligus dan berkala 2. Biaya rehabilitasi medik
3. Bantuan Beasiswa
a. Sekaligus = 70 % X 80 X Gaji maks Rp. 2.600.000
terakhir
Rp. 15.000.000, sekali b. Berkala = Rp. 250.000/bulan
3. Gigi tiruan Rp. 3.900.000
selama 24 bulan maksimal/kasus
 Peserta/ahli waris mengajukan permohonan pembayaran klaim manfaat JKK/JKM kepada
Pengelola Program.
 Pengelola Program membayar manfaat JKK atau JKM paling lama 1 (satu) hari kerja
terhitung sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap dan benar.
 Tata cara pengajuan permohonan pembayaran klaim manfaat dan pembayaran manfaat
diatur dalam Peraturan Pengelola Program setelah berkoordinasi dengan instansi terkait.
Kejadian Pengusulan
Pensiun Penetapan
Janda/Duda Pensiun
Janda/Duda
ditolak
Diusulkan
Tewas
Penetapan
diterima Tewas
Proses Proses di
Verifikasi Taspen
dan validasi

3
PP 70/2015
PERUBAHAN
Hal Pasal Isi
PP 66/2017
Bagi yang masih duduk di sekolah Bagi yang belum memasuki tingkat
Pasal 20 tingkat dasar sebesar sekolah sampai dengan sekolah di
ayat (1) Rp.45.000.000 tingkat dasar sebesar Rp.
Bantuan Beasiswa Bagi 45.000.000
Anak dari Peserta Bantuan Beasiswa diberikan Bantuan Beasiswa diberikan kepada
yang Tewas Pasal 20 kepada paling banyak 1 orang paling banyak 2 orang anak,
ayat (2) anak, dengan ketentuan masih dengan ketentuan belum
sekolah/kuliah memasuki usia sekolah atau masih
sekolah atau kuliah

Bantuan Beasiswa diberikan Bantuan Beasiswa diberikan


Bantuan Beasiswa sekaligus sebesar Rp.15.000.000 sekaligus sebesar Rp.15.000.000
Bagi Anak dari kepada 1 orang anak, dengan kepada 2 orang anak, dengan
Peserta yang Pasal 29 ketentuan masih ketentuan belum memasuki usia
sekolah/kuliah sekolah atau masih sekolah atau
wafat kuliah

Iuran Jaminan Pasal 30 Besaran Iuran 0.30% dari Besaran Iuran 0.72% dari Gaji
Kematian ( JKM) ayat (2) Gaji Peserta Peserta
Cacat 1 ruas ibu jari tangan kiri:
12% x 80 x 3.500.000 = Rp 33.600.000
Cacat 1 ruas ibu jari tangan kanan:
15% x 80 x 3.500.000 = Rp. 42.000.000
Cacat anatomis sampai pergelangan tangan kanan: 32% x 80 x
3.500.000 = Rp. 89.600.000
Cacat anatomis tangan kanan:
40% x 80 x 3.500.000 = Rp. 112.000.000
Rumus : 48 x upah
48 x 3.500.000 = 168.000.000
48 x 5.000.000 = 240.000.000
48 x 10.000.000 = 480.000.000
48 x 20.000.000 = 960.000.000
 Bantuan hukum diberikan dalam perkara
yang dihadapi di pengadilan terkait
dengan pelaksanaan tugas-tugasnya
sebagai seorang PNS.
 Jika dugaan tindak pidana yang dilakukan
oleh seorang PNS bertentangan dengan
kewajibannya, maka pemerintah tidak
memberikan bantuan hukum.
1. Setia dan taat pada Pancasila, UUD RI 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang.
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab.
6. Menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan.
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Bantuan hukum yang mengarah pada
proses pengadilan,
 Bantuan hukum yang sedang dalam proses
pengadilan,
 Bantuan hukum setelah adanya proses
pengadilan, dan
 Bantuan hukum dalam bentuk
pendampingan

Puskobankum BKN

Anda mungkin juga menyukai