Tujuan
Mampu mengatasi permasalahan
terkait dengan kompensasi dan
perlindungan PNS
Kompensasi: imbalan yang
diterima seorang pegawai
atas hasil jerih payah yang
diberikannya kepada unit Perlindungan:
kerjanya (Saydam). melindungi
pegawai dari
yang
membahayakan
(Jankes, JKK,
JKM, Bantuan
Hukum)
Sistem Prestasi
Sistem Waktu
Sistem kontrak/ borongan
a. Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas;
b. Cuti;
c. Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari
Tua;
d. Perlindungan; dan
e. Pengembangan Kompetensi
TUNJANG
GAJI FALITAS CUTI PNS
AN
Gaji adalah balas jasa atau penghargaan atas prestasi kerja yang
harus dapat memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarganya
secara layak, sehingga ia dapat memusatkan perhatiannya dan
kegiatannya untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan
kepadanya.
Gaji adalah kompensasi dasar berupa honorarium
dengan beban kerja, tanggung jawab jabatan dan resiko
pekerjaan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan
(UU ASN)
RP. 5.901.200
RP. 1.560.800
2019
SKALA TUNGGAL
SKALA GANDA
CAMPURAN
PEGAJIAN PEGAWAI
MEMOTIVASI PEGAWAI
MENGHARGAI KINERJA
PEGAWAI
MEMPEROLEH PEGAWAI
KOMPETEN
MENJAMIN KEADILAN
PRINSIP GAJI
ADIL
LAYAK
SEJAHTERA
Tunjangan Lainnya
PENGHAGA
TAPERA AN
PENGHAGA
TAPERA AN
KESEHA CUTI
TAN PNS
NON
KESEHA FINSCIAL CUTI
TAN PNS
NON REWARD
FINSCIAL
REWARD
PerBKN 24/2107
UU 4/2016 dan PP 25/2020
PERLINDUNGAN PNS
Jaminan Kesehatan
Jaminan Kecelakaan
Kerja
Jaminan Kematian
Bantuan Hukum
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian
dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang
diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme
asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory)
berdasarkan UU 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat
yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang
telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh
Pemerintah.
Iuran bagi peserta pekerja penerima
upah yang bekerja pada Lembaga
Pemerintahan, seperti Pegawai Negeri
Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat
negara, dan pegawai pemerintah non
pegawai negeri sebesar 5% gaji atau
upah per bulan. Nantinya sebesar 4%
dibayar oleh pemberi kerja dan 1%
dibayar oleh peserta.
Rumah Sakit
SANTUNAN CACAT
Cacat
1. Santunan Cacat Sebagian BIAYA REHABILITASI
Anatomis sekaligus 1. Alat bantu
SANTUNAN KEMATIAN : % X 80% x Gaji Terakhir
(orthose)/alat peganti
2. Santunan Sebagian Fungsi,
1. Santunan Sekaligus (prothese) standar RS
JKM sekaligus
Rp. 15.000.000, sekali = penurunan fungsi X % X 80 X Pemerintah ditambah
2. Pemakaman sebesar Gaji terakhir 40 % dari harga tsb.
Rp. 7.500.000,- 3. Cacat Total sekaligus dan berkala 2. Biaya rehabilitasi medik
3. Bantuan Beasiswa
a. Sekaligus = 70 % X 80 X Gaji maks Rp. 2.600.000
terakhir
Rp. 15.000.000, sekali b. Berkala = Rp. 250.000/bulan
3. Gigi tiruan Rp. 3.900.000
selama 24 bulan maksimal/kasus
Peserta/ahli waris mengajukan permohonan pembayaran klaim manfaat JKK/JKM kepada
Pengelola Program.
Pengelola Program membayar manfaat JKK atau JKM paling lama 1 (satu) hari kerja
terhitung sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap dan benar.
Tata cara pengajuan permohonan pembayaran klaim manfaat dan pembayaran manfaat
diatur dalam Peraturan Pengelola Program setelah berkoordinasi dengan instansi terkait.
Kejadian Pengusulan
Pensiun Penetapan
Janda/Duda Pensiun
Janda/Duda
ditolak
Diusulkan
Tewas
Penetapan
diterima Tewas
Proses Proses di
Verifikasi Taspen
dan validasi
3
PP 70/2015
PERUBAHAN
Hal Pasal Isi
PP 66/2017
Bagi yang masih duduk di sekolah Bagi yang belum memasuki tingkat
Pasal 20 tingkat dasar sebesar sekolah sampai dengan sekolah di
ayat (1) Rp.45.000.000 tingkat dasar sebesar Rp.
Bantuan Beasiswa Bagi 45.000.000
Anak dari Peserta Bantuan Beasiswa diberikan Bantuan Beasiswa diberikan kepada
yang Tewas Pasal 20 kepada paling banyak 1 orang paling banyak 2 orang anak,
ayat (2) anak, dengan ketentuan masih dengan ketentuan belum
sekolah/kuliah memasuki usia sekolah atau masih
sekolah atau kuliah
Iuran Jaminan Pasal 30 Besaran Iuran 0.30% dari Besaran Iuran 0.72% dari Gaji
Kematian ( JKM) ayat (2) Gaji Peserta Peserta
Cacat 1 ruas ibu jari tangan kiri:
12% x 80 x 3.500.000 = Rp 33.600.000
Cacat 1 ruas ibu jari tangan kanan:
15% x 80 x 3.500.000 = Rp. 42.000.000
Cacat anatomis sampai pergelangan tangan kanan: 32% x 80 x
3.500.000 = Rp. 89.600.000
Cacat anatomis tangan kanan:
40% x 80 x 3.500.000 = Rp. 112.000.000
Rumus : 48 x upah
48 x 3.500.000 = 168.000.000
48 x 5.000.000 = 240.000.000
48 x 10.000.000 = 480.000.000
48 x 20.000.000 = 960.000.000
Bantuan hukum diberikan dalam perkara
yang dihadapi di pengadilan terkait
dengan pelaksanaan tugas-tugasnya
sebagai seorang PNS.
Jika dugaan tindak pidana yang dilakukan
oleh seorang PNS bertentangan dengan
kewajibannya, maka pemerintah tidak
memberikan bantuan hukum.
1. Setia dan taat pada Pancasila, UUD RI 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang.
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab.
6. Menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan.
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bantuan hukum yang mengarah pada
proses pengadilan,
Bantuan hukum yang sedang dalam proses
pengadilan,
Bantuan hukum setelah adanya proses
pengadilan, dan
Bantuan hukum dalam bentuk
pendampingan
Puskobankum BKN