Anda di halaman 1dari 13

BPJS Kesehatan &

BPJS Ketenagakerjaan
melindungi Pemberi kerja dan Pekerja
Manfaat BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan
Mannfaat :BPJS Kesehatan yakni Memberikan Jaminan kesehatan bagi karyawan dan keluarga karyawan, sedangkan
Manfaat BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan atas risiko-risiko kecelakaan yang terjadi dalam hubungan
kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju ke tempat kerja atau sebaliknya, hingga
perjalanan dinas serta serta memberikan jaminan ekonomi bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan, baik berupa uang pensiun
atau uang jaminan.

“Dengan adanya jaminan kesehatan serta jaminan dari


hal –hal yang tidak diinginkan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan kinerja serta loyalitas pekerja untuk perusahaan”
DASAR HUKUM KEWAJIBAN
PENDAFTARAN BPJS
PASAL 2 AYAT (3) PP No.18/2013 PASAL 99 UU No 13/2003
Pemberi kerja yang mempekerjakan minimal “Setiap pekerja/buruh dan keluarganya
sepuluh orang atau membayar upah bulanan Rp1 berhak untuk memperoleh jaminan sosial
juta wajib mengikutsertakan pekerjanya dalam tenaga kerja.”
program BPJS Ketenagakerjaan

PASAL 15 UU No 24/2011 PASAL 14 UU No 24/2011


““Pemberi Kerja secara bertahap wajib “Setiap orang, termasuk orang asing
mendaftarkan diri'nya dan Pekerjanya yang bekerja paling singkat 6 (enam)
sebagai Peserta kepada BPJS sesuai bulan di Indonesia, wajib menjadi
dengan program Jaminan Sosial yang Peserta program Jaminan Sosial.”
diikuti.”.”
RUANG LINGKUP &
PROGRAM JAMINAN
SOSIAL
BPJS KESEHATAN merupakan badan hukum
publik yang bertanggung jawab langsung terhadap
presiden yang tugas utamanya adalah memberikan
jaminan kesehatan nasional untuk seluruh
masyarakat Indonesia

Fasilitas BPJS Kesehatan antara lain :


Puskesmas, Dokter prakter perorangan, Klinik
pratama, Dokter gigi, RS Kelas D Pratama, Rumah
sakit, Klinik utama, Apotik PRB dan Kronis, Optik
Manfaat Pelayanan BPJS Kesehatan tersebut meliputi:

1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama


2. Rawat Jalan Tingat Pertama (RJTP)
a. Pelayanan Promosi Kesehatan & Pencegahan (Promotif Preventif)
b. Pelayanan Kuratif & Rehabilitatif (Pengobatan)
c. Pemeriksaan, Pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat
pertama
3. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP)
4. Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL)
5. Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL)
PERHITUNGAN IURAN
BPJS KESEHATAN
Dalam Peraturan Presiden No. 64 Tahun 2020 tentang perubahan kedua Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 Tentang
Jaminan Kesehatan, pada pasal 30 disebutkan Iuran bagi Peserta PPU yaitu sebesar 5% dari gaji atau upah per bulan dengan
ketentuan 4% dibayar oleh perusahaan serta 1% dibayar oleh karyawan. Maka penghitungannya adalah :

Iuran yang dibayar Perusahaan = 4% X Upah Karyawan

Iuran yang dipotong dari = 1% X Upah Karyawan


Karyawan
Iuran yang dibayarkan = Iuran yang dibayar Perusahaan + Iuran Potongan Karyawan

Contoh :
Seorang Karyawan memperoleh Iuran yang dibayar Perusahaan = 4% X Rp. 4.200.000,- = Rp. 168.000,-
gaji sebesar Rp. 4.200.000
perbulan, maka iuran BPJS Iuran yang dipotong dari Karyawan
= 1% X Rp. 42.000,- = Rp. 42.000,-
kesehatan yang harus dibayarkan
setiap bulannya :
Iuran yang dibayarkan = Rp. 168.000,- + Rp. 42.000 = Rp. 208.000/Bulan
BPJS KETENAGAKERJAAN
Penerima Upah atau PU adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji atau
imbalan dalam bentuk lain dari pemberi kerja. Untuk kategori ini, BPJS memberikan
jaminan sebagai berikut:
● Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
● Jaminan Kematian (JKm)
● Jaminan Hari Tua (JHT)
● Jaminan Pensiun (JP)
● Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)
PROGRAM KECELAKAAN KERJA (JKK) PROGRAM JAMINAN HARI TUA (JHT)

Manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan Program perlindungan yang diselenggarakan dengan tujuan
yang diberikan pada saat Peserta mengalami Kecelakaan untuk menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila
Kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja, memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau
dan kecelakaan lalu lintas yang berkaitan dengan lingkup meninggal dunia. Manfaat berupa uang tunai yang besarnya
kerja (berangkat atau pulang kerja, dan keperluan lain di saat adalah akumulasi seluruh iuran yang telah dibayarkan
jam kerja). ditambah dengan hasil pengembangannya.

PROGRAM JAMINAN HARI TUA (JHT)

Manfaat uang tunai yang diberikan kepada ahli waris ketika


peserta meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja
atau penyakit akibat kerja.
PROGRAM JAMINAN PENSIUN (JP)

Program perlindungan yang diselenggarakan untuk


mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada saat
peserta kehilangan atau berkurang penghasilannya karena
memasuki usia pensiun atau mengalami cacat total tetap.
Manfaat berupa uang tunai yang dibayarkan setiap bulan dan
atau sekaligus apabila peserta memasuki usia pensiun, cacat
total tetap atau meninggal dunia
.

PROGRAM JAMINAN KEHILANGAN PEKERJAAN (JKP)

Jaminan yang diberikan kepada pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja dengan tujuan mempertahankan
derajat kehidupan yang layak pada saat pekerja kehilangan pekerjaan. Pekerja dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang
layak saat terjadi risiko akibat pemutusan hubungan kerja seraya berusaha mendapatkan pekerjaan kembali.
Berupa manfaat yang diberikan kepada peserta yang mengalami PHK dan belum bekerja, serta memiliki komitmen untuk
kembali ke pasar kerja. Manfaat didapatkan apabila peserta memenuhi masa iur program JKP paling sedikit 12 bulan dalam 24
bulan dan telah membayar iuran paling singkat 6 bulan berturut-turut.
.
PERHITUNGAN IURAN
BPJS KETENAGAKERJAAN
Tingkat resiko sangat rendah : 0,24% dari
Upah sebulan
Tingkat resiko rendah : 0,54 % dari Upah
sebulan
Tingkat resiko sedang : 0,89 % dari Upah
JAMINAN KECELAKAAN KERJA
sebulan
Tingkat resiko tinggi : 1,27 % dari Upah
sebulan
Tingkat resiko sangat tinggi : 1,74 % dari
Upah sebulan
JAMINAN KEMATIAN 0,3% dari upah
JAMINAN HARI TUA Pemberi Kerja : 3,7% dari upah sebulan
  Pekerja : 2% dari upah
JAMINAN PENSIUN Pemberi kerja 2% dari upah
  Pekerja 1% dari upah
CONTOH PERHITUNGAN BPJS KETENAGAKERJAAN

Pekerja dengan upah Rp. 4.000.000,- sebulan bekerja di klinik gigi (Kategori tingkat resiko rendah) maka
jumlah iurannya adalah :.

PROGRAM IURAN UPAH JUMLAH IURAN


Pemberi Kerja (3,7%) Rp. 148.000,-
JHT
Pekerja (2%) Rp. 80.000,-
JKK Pemberi Kerja (0,54%) Rp. 21.600,-
Rp. 4.000.000,-
JKM Pemberi Kerja (0,3%) Rp. 12.000,-
Pemberi Kerja (2%) Rp. 80.000,-
JP
Pekerja (1%) Rp. 40.000,-
TOTAL IURAN Rp. 381.600,-
TOTAL IURAN YANG DI BAYAR PEMBERI KERJA Rp. 261.600,-
TOTAL IURAN YANG DI POTONG DARI KERJA Rp. 120.000,-

CONTOH PERHITUNGAN BPJS KETENAGAKERJAAN

Pekerja dengan upah Rp. 4.000.000,- sebulan bekerja di klinik gigi (Kategori tingkat resiko rendah) maka
jumlah iurannya adalah :.
SANKSI BAGI PERUSAHAAN YANG
TDAK MENDAFTARKAN PEKERJANYA
DALAM JAMINAN SOSIAL
Menurut Undang-undnag Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, dalam
pasal 17 ayat (2) mengatur tentang setiap badan/perusahaan yang tidak mendaftakan pekerjanya menjadi
peserta BPJS, maka akan dikenakan sanksi Administrasi berupa :

1. Teguran Tertulis.
2. Denda
3. Tidak mendapat pelayanan public tertentu, seperti :
a. Perizinan terkait usaha
b. Izin yang diperlukan dalam mengikuti tender proyek
c. Izin mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
d. Izin Perusahaan penyedia jasa pekerja/Buruh
e. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai