BPJS Ketenagakerjaan
melindungi Pemberi kerja dan Pekerja
Manfaat BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan
Mannfaat :BPJS Kesehatan yakni Memberikan Jaminan kesehatan bagi karyawan dan keluarga karyawan, sedangkan
Manfaat BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan atas risiko-risiko kecelakaan yang terjadi dalam hubungan
kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju ke tempat kerja atau sebaliknya, hingga
perjalanan dinas serta serta memberikan jaminan ekonomi bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan, baik berupa uang pensiun
atau uang jaminan.
Contoh :
Seorang Karyawan memperoleh Iuran yang dibayar Perusahaan = 4% X Rp. 4.200.000,- = Rp. 168.000,-
gaji sebesar Rp. 4.200.000
perbulan, maka iuran BPJS Iuran yang dipotong dari Karyawan
= 1% X Rp. 42.000,- = Rp. 42.000,-
kesehatan yang harus dibayarkan
setiap bulannya :
Iuran yang dibayarkan = Rp. 168.000,- + Rp. 42.000 = Rp. 208.000/Bulan
BPJS KETENAGAKERJAAN
Penerima Upah atau PU adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji atau
imbalan dalam bentuk lain dari pemberi kerja. Untuk kategori ini, BPJS memberikan
jaminan sebagai berikut:
● Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
● Jaminan Kematian (JKm)
● Jaminan Hari Tua (JHT)
● Jaminan Pensiun (JP)
● Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)
PROGRAM KECELAKAAN KERJA (JKK) PROGRAM JAMINAN HARI TUA (JHT)
Manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan Program perlindungan yang diselenggarakan dengan tujuan
yang diberikan pada saat Peserta mengalami Kecelakaan untuk menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila
Kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja, memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau
dan kecelakaan lalu lintas yang berkaitan dengan lingkup meninggal dunia. Manfaat berupa uang tunai yang besarnya
kerja (berangkat atau pulang kerja, dan keperluan lain di saat adalah akumulasi seluruh iuran yang telah dibayarkan
jam kerja). ditambah dengan hasil pengembangannya.
Jaminan yang diberikan kepada pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja dengan tujuan mempertahankan
derajat kehidupan yang layak pada saat pekerja kehilangan pekerjaan. Pekerja dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang
layak saat terjadi risiko akibat pemutusan hubungan kerja seraya berusaha mendapatkan pekerjaan kembali.
Berupa manfaat yang diberikan kepada peserta yang mengalami PHK dan belum bekerja, serta memiliki komitmen untuk
kembali ke pasar kerja. Manfaat didapatkan apabila peserta memenuhi masa iur program JKP paling sedikit 12 bulan dalam 24
bulan dan telah membayar iuran paling singkat 6 bulan berturut-turut.
.
PERHITUNGAN IURAN
BPJS KETENAGAKERJAAN
Tingkat resiko sangat rendah : 0,24% dari
Upah sebulan
Tingkat resiko rendah : 0,54 % dari Upah
sebulan
Tingkat resiko sedang : 0,89 % dari Upah
JAMINAN KECELAKAAN KERJA
sebulan
Tingkat resiko tinggi : 1,27 % dari Upah
sebulan
Tingkat resiko sangat tinggi : 1,74 % dari
Upah sebulan
JAMINAN KEMATIAN 0,3% dari upah
JAMINAN HARI TUA Pemberi Kerja : 3,7% dari upah sebulan
Pekerja : 2% dari upah
JAMINAN PENSIUN Pemberi kerja 2% dari upah
Pekerja 1% dari upah
CONTOH PERHITUNGAN BPJS KETENAGAKERJAAN
Pekerja dengan upah Rp. 4.000.000,- sebulan bekerja di klinik gigi (Kategori tingkat resiko rendah) maka
jumlah iurannya adalah :.
Pekerja dengan upah Rp. 4.000.000,- sebulan bekerja di klinik gigi (Kategori tingkat resiko rendah) maka
jumlah iurannya adalah :.
SANKSI BAGI PERUSAHAAN YANG
TDAK MENDAFTARKAN PEKERJANYA
DALAM JAMINAN SOSIAL
Menurut Undang-undnag Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, dalam
pasal 17 ayat (2) mengatur tentang setiap badan/perusahaan yang tidak mendaftakan pekerjanya menjadi
peserta BPJS, maka akan dikenakan sanksi Administrasi berupa :
1. Teguran Tertulis.
2. Denda
3. Tidak mendapat pelayanan public tertentu, seperti :
a. Perizinan terkait usaha
b. Izin yang diperlukan dalam mengikuti tender proyek
c. Izin mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
d. Izin Perusahaan penyedia jasa pekerja/Buruh
e. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
SEKIAN
TERIMA KASIH