Anda di halaman 1dari 13

KOMPENSASI GAJI BERDASARKAN UU KECELAKAAN

Untuk Memenuhi Tugas OHN

Dosen Pengampu : H. Wasludin, SKM, M.Kes

Disusun oleh :

Elisa Fadillah

P27904117015

TINGKAT IV/VII

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PRODI D IV KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
1. Pengertian Jaminan Kecelakaan Kerja
Menurut PP No. 44 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja dan  Jaminan Kematian, jaminan kecelakaan kerja (JKK) adalah
manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan yang diberikan pada saat
peserta mengalami kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
kerja.
Pada dasarnya kompensasi (manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja) bagi pekerja
yang mengalami kecelakaan kerja akan dibayar oleh BPJS Ketenagakerjaan. Akan tetapi,
untuk biaya pengangkutan termasuk biaya pertolongan pertama pada kecelakaan dan
santunan sementara tidak mampu bekerja/upah selama pekerja tidak mampu bekerja
dibayarkan terlebih dahulu oleh pengusaha (pemberi kerja), yang kemudian dimintakan
penggantiannya kepada BPJS Ketenagakerjaan.
Mengenai jaminan kecelakaan kerja pekerja harian, dapat merujuk pada
peraturan-peraturan di bawah ini:
a. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (“UU
SJSN”);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian (“PP 44/2015”); dan
c. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 26 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan
Hari Tua Bagi Peserta Penerima Upah(“Permenaker 26/2015”).

Berdasarkan UU SJSN, kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam


hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju
tempat kerja atau sebaliknya, dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.

2. Manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja


Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi
tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba
kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran untuk program
JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan. Perincian besarnya iuran berdasarkan
kelompok jenis usaha sebagaimana tercantum pada iuran.
Manfaat program JKK  menjadi semakin baik  karena adanya perubahan  peningkatan
manfaat sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor. 82 Tahun 2019 tentang
perubahan atas PP Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
Manfaat yang diberikan, antara lain;
No. Manfaat Keterangan
1. Pelayanan kesehatan (perawatan dan Pelayanan kesehatan diberikan tanpa batasan plafon
pengobatan), antara lain: sepanjang sesuai kebutuhan medis (medical need).
a. pemeriksaan dasar dan penunjang; Pelayanan kesehatan diberikan melalui fasilitas
b. perawatan tingkat pertama dan lanjutan; kesehatan yang telah bekerjasama dengan BPJS
c. rawat inap dengan kelas ruang Ketenagakerjaan (trauma center BPJS Ketenagakerjaan).
perawatan yang setara dengan kelas I Penggantian biaya (reimbursement) atas perawatan dan
rumah sakit pemerintah; pengobatan, hanya berlaku untuk daerah remote
d. perawatan intensif (HCU, ICCU, ICU); area atau didaerah yang tidak ada trauma center BPJS.
e. penunjang diagnostic; Ketenagakerjaan. Penggantian biaya diberikan sesuai
f. pengobatan dengan obat generik ketentuan yang berlaku.
(diutamakan) dan/atau obat bermerk
(paten)
g. pelayanan khusus;
h. alat kesehatan dan implant;
i. jasa dokter/medis;
j. operasi;
k. transfusi darah (pelayanan darah); dan
l. rehabilitasi medik.
2. Santunan berbentuk uang, antara lain:
a. Penggantian biaya pengangkutan peserta Perhitungan biaya transportasi untuk kasus kecelakaan
yang mengalami kecelakaan kerja/penyakit kerja yang menggunakan lebih dari satu jenis
akibat kerja, ke rumah sakit dan/atau transportasi berhak atas biaya maksimal dari masing-
kerumahnya, termasuk biaya pertolongan masing angkutan yang digunakan dan diganti sesuai
pertama pada kecelakaan;. bukti/kuitansi dengan penjumlahan batasan maksimal
1) Angkutan darat/sungai/danau diganti dari semua jenis transportasi yang digunakan
maksimal Rp. 1.000.000,- (satu juta Dibayarkan kepada pemberi kerja (sebagai pengganti
rupiah). upah yang diberikan kepada tenaga kerja) selama
2) Angkutan laut diganti maksimal Rp. peserta tidak mampu bekerja sampai peserta dinyatakan
1.500.000 (satu setengah juta rupiah). sembuh atau cacat sebagian anatomis atau cacat
3) Angkutan udara diganti maksimal Rp. sebagian fungsi atau cacat total tetap atau meninggal
2.500.000 (dua setengah juta rupiah). dunia berdasarkan surat keterangan dokter yang
b. Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), merawat dan/atau dokter penasehat.
dengan perincian penggantian, sebagai berikut:
1) 6 (enam) bulan pertama diberikan sebesar
100% dari upah.
2) 6 (enam) bulan kedua diberikan sebesar 75% Jenis dan besar persentase kecacatan dinyatakan oleh
dari upah. dokter yang merawat atau dokter penasehat yang
3) 6 (enam) bulan ketiga dan seterusnya ditunjuk oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI, setelah
diberikan sebesar 50% dari upah. peserta selesai menjalani perawatan dan pengobatan.
c.   Santunan Kecacatan Tabel kecacatan diatur dalam Lampiran III Peraturan
1) Cacat Sebagian Anatomis sebesar = % sesuai Pemerintah No. 44 Tahun 2015 tentang
tabel x 80 x upah sebulan. Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja
2) Cacat Sebagian Fungsi = % berkurangnya dan Jaminan Kematian.
fungsi x % sesuai tabel x 80 x upah sebulan.
3) Cacat Total Tetap = 70% x 80 x upah
sebulan.
d.  Santunan kematian dan biaya pemakaman
1) Santunan Kematian sebesar = 60 % x 80 x
upah sebulan, sekurang kurangnya sebesar
Jaminan Kematian.
2) Biaya Pemakaman Rp3.000.000,-.
3) Santunan berkala selama 24 bulan yang dapat
dibayar sekaligus= 24 x Rp200.000,- =
Rp4.800.000,-.
3. Program Kembali Bekerja (Return to Work)
berupa pendampingan kepada peserta yang
mengalami kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja yang berpotensi mengalami kecacatan,
mulai dari peserta masuk perawatan di rumah
sakit sampai peserta tersebut dapat kembali
bekerja.
4. Kegiatan Promotif dan Preventif untuk
mendukung terwujudnya keselamatan dan
kesehatan kerja sehingga dapat menurunkan
angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.
5. Rehabilitasi berupa alat bantu (orthese) dan/atau
alat ganti (prothese) bagi Peserta yang anggota
badannya hilang atau tidak berfungsi akibat
Kecelakaan Kerja untuk setiap kasus dengan
patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat
Rehabilitasi Rumah Sakit Umum Pemerintah
ditambah 40% (empat puluh persen) dari harga
tersebut serta biaya rehabilitasi medik.
6. Beasiswa pendidikan anak bagi setiap peserta
yang meninggal dunia atau mengalami cacat
total tetap akibat kecelakaan kerja sebesar
Rp12.000.000,- (dua belas juta rupiah) untuk
setiap peserta.
BESARNYA JAMINAN KECELAKAAN KERJA
A Santunan
1. Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) 4 bulan pertama 100% x Upah
sebulan, 4 bulan kedua 75% x upah sebulan dan bulan seterusnya 50% x upah
sebulan.
2. Cacad

a. Cacad sebagian untuk selama-lamanya dibayarkan secara sekaligus


(Lumpsum) dengan besarnya % sesuai dengan tabel x 60 bulan upah.
b. Cacad total untuk selama-lamanya dibayarkan secara sekaligus (Lumpsum
sebesar 70% x 60 bulan upah.

c. Cacad kekurangan fungsi dibayar secara sekaligus (Lumpsum) dengan


besarnya santunan adalah : % berkurangnya fungsi x % sesuai tabel x 60
bulan upah.
3. Santunan Kematian dibayarkan secara sekaligus (Lumpsum)

a. Santunan sekaligus sebesar 60% x 60 bulan upah, sekurang-kurangnya sebesar


Jaminan Kematian.
b. Biaya pemakaman sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) .. lm 0.60"

B. Pengobatan dan perawatan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.


1 Dokter
2 Obat;
3 Operasi;
4 Rontgen, Laboratorium;
5 Perawatan Puskesman, Rumah Sakit Umum Kelas I;
6 Gigi;
7 atau;
8 Jasa tabib/sinhe/tradisional yang telah menjadi ijin resmi dan
instansi yang berwenang.
C Penyakit yang timbul karena hubungan kerja
Besarnya santunan dan biaya pengobatan/perawatan sama dengan A dan B.

D. Ongkos pengangkutan tenaga kerja dari tempat kejadian kecelakaan kerja ke Rumah
Sakit atau ke Rumahnya sebesar biaya yang diperlukan
TABEL PERSENTASE SANTUNAN CACAD CACAD-CACAD
TETAP SEBAGIAN DAN LAINNYA.
Macam cacad Tetap Sebagian %x
Up
ah
- -Lengan kanan dari sendi bahu kebawah - 40
- Lengan kiri dari sendi bahu kebawah 35
- Lengan kanan dari atau dari atas siku kebawah 35
- Lengan kiri dari atau dari atas siku kebawah 30
- Tangan kanan dari atau dari atas pergelangan 32
kebawah
- Tangan kiri dari atau dari atas pergelangan 28
kebawah
- Kedua belah kaki dari pangkal paha kebawah 70
- Sebelah kaki dari pangkal paha kebawah 35
- Kedua belah kaki dari mata kaki kebawah 50
- Kedua belah kaki dari mata kaki kebawah 25
- Kedua belah mata 70
- Sebelah mata atau diplopia pada penglihatan 35
dekat
- Pendengaran pada kedua belah telinga 40
- Pendengaran pada sebelah telinga 20
- Ibu jari tangan kanan 15
- Ibu jari tangan kiri 12
- Telunjuk tangan kanan 9
- Telunjuk tangan kiri 7
- Salah satu jari lain tangan kanan 4
- Salah satu jari lain tangan kiri 3
- Ruas pertama telunjuk kanan 4,5
- Ruas pertama telunjuk kiri 3,5
- Ruas pertama jari lain tangan kanan 2
- Ruas pertama jari lain tangan kiri 1,5
- Salah satu ibu jari kaki 5
- Salah satu jari telunjuk kaki 3
- Salah satu jari kaki lain 2
- Terkelupasnya kulit kepala 10
-
22
- Impotensi 3
- Kaki memendek sebelah : kurang dari 5 cm 10
- 5 - 7,5 cm 20
- 7,5 atau lebih 30
- Penurunan daya dengar kedua belah telinga 6
setiap 10 desibel
- Penurunan daya dengar sebelah telinga setiap 10 3
desibel
- Kehilangan daun telinga 5
- Cacad hilangnya cuping hidung
- Kehilangan daya ciuman
- Perforasi sekat rongga hidung
- Kehilangan daya penciuman
- Kehilangan kemampuan kerja phisik
- 50% - 70%
- 25% - 50%
- 10% - 25%
- Hilangnya kemampuan kerja mental tetap
- kehilangan sebagian fungsi penglihatan setiap kehilangan efisiensi tajam
penglihatan 10%
Apabila efisiensi penglihatan kanan dan kiri berbeda maka efisiensi penglihatan
binokuler dengan rumus kehilangan efisiensi penglihatan : (3x %
ef.peng.terbaik) + % ef.peng.terburuk
- Setiap kehilangan efisiensi tajam penglihatan 10%
- Kehilangan penglihatan warna
- Setiap kehilangan lapangan pandang 10%
3. Program Jaminan Kecelakaan Kerja

Iuran untuk program Jaminan Kecelakaan Kerja ini sepenuhnya dibayarkan oleh


perusahaan. Perincian besarnya iuran berdasarkan kelompok jenis usaha sebagaimana
tercantum pada iuran.
1. Kelompok I (tingkat resiko sangat rendah) = Premi sebesar 0,24% x upah kerja
sebulan
2. Kelompok II (tingkat resiko rendah) = Premi sebesar 0,54% x upah kerja
sebulan
3. Kelompok III (tingkat resiko sedang) = Premi sebesar 0,89% x upah kerja
sebulan
4. Kelompok IV (tingkat resiko tinggi) = Premi sebesar 1,27% x upah kerja
sebulan
5. Kelompok V (tingkat resiko sangat tinggi) = Premi sebesar 1,74% x upah kerja
sebulan.

4. Tata Cara Pengajuan Jaminan Kecelakaan Kerja

Apabila terjadi kecelakaan kerja pengusaha wajib mengisi form BPJS


Ketenagakerjaan 3 (laporan kecelakaan tahap I) dan mengirimkan kepada BPJS
Keteneagakerjaan tidak lebih dari 2 x 24 Jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan
1. Setelah tenaga kerja dinyatakan sembuh/meninggal dunia oleh dokter yang
merawat, pengusaha wajib mengisi form 3a (laporan kecelakaan tahap II) dan
dikirim kepada BPJS Ketenagakerjaan tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak tenaga kerja
dinyatakan sembuh/meninggal. Selanjutnya BPJS Ketenagakerjaan akan
menghitung dan membayar santunan dan ganti rugi kecelakaan kerja yang menjadi
hak tenaga kerja/ahli waris.
2. Form BPJS Ketenagakerjaan 3a berfungsi sebagai pengajuan permintaan
pembayaran jaminan disertai bukti-bukti:
a.Fotokopi kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan
b. Surat keterangan dokter yang merawat dalam bentuk form BPJS
Ketenagakerjaan 3b atau 3c
c.Kuitansi biaya pengobatan dan perawatan serta kwitansi pengangkutan

 
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

Undang-undang  No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Peraturan Pemerintah  No. 44 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan


Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian

Peraturan Pemerintah  No. 45 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun

Peraturan Pemerintah  No. 46 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua

Departemen Kesehatan RI 

Situs Resmi BPJS Kesehatan 

Situs Resmi BPJS Ketenagakerjaan 

https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/jaminan-sosial/BPJS/jaminan-kecelakaan-kerja

Anda mungkin juga menyukai